Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Adelia Selena
Abstrak :
Latar Belakang: Diare merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak usia sekolah (5-12 tahun). Umumnya, gejala diare ringan dan disebabkan oleh infeksi virus yang bersifat self-limiting sehingga menimbulkan perilaku swamedikasi pada orang tua kepada anaknya. Perilaku swamedikasi perlu didasari oleh pengetahuan orang tua yang baik untuk mencapai penggunaan obat rasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan pola swamedikasi diare pada anak usia sekolah (5-12 tahun) dan faktor-faktor yang memengaruhinya di Tangerang dan sekitarnya. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional. Responden adalah orang tua yang memiliki anak 5-12 tahun dan berdomisili di Tangerang dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta disebarkan secara daring dalam bentuk Google Form. Analisis hubungan variabel dilakukan dengan menggunakan Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hubungan dinyatakan bermakna apabila p<0,05. Hasil: Prevalensi swamedikasi diare anak di penelitian ini sebesar 81,9% dengan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik (59,6%) dan ketepatan pemilihan obat sebesar 84,9%. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan orang tua dengan ketepatan pemilihan obat diare anak (p = 0,511). Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan tingkat pengetahuan orang tua adalah jenis kelamin (p=0,036) dan pekerjaan (p=0,02). Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan ketepatan pemilihan obat diare anak adalah jenis kelamin (p=0,002). Kesimpulan: Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan orang tua sudah tergolong baik. Namun, tidak didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan orang tua dengan ketepatan pemilihan obat diare pada anak usia sekolah (5-12 tahun). ......Introduction: Diarrhea is a common health problem that occurs in school-aged children (5-12 years old). Generally, the symptoms of diarrhea are mild and self-limiting and giving rise to self-medication behavior among parents towards their children. Self- medication behavior needs to be based on good parental knowledge to achieve rational drug use. Therefore, this research aims to determine the association between the level of parental knowledge and the pattern of self-medication for diarrhea in school-aged children (5-12 years old) and the influencing factors in Tangerang and surrounding areas. Method: This research was conducted with a cross-sectional design. Respondents are parents who have children aged 5-12 years and lived in Tangerang and surrounding areas. This research uses a questionnaire instrument that has been tested for validity and reliability and distributed online as Google Form. Analysis of variable association was carried out using the Kruskal Wallis and Mann Whitney tests. The association is declared significant if p<0.05. Results: The prevalence of self-medication for diarrhea in children in this study was 81.9% with the majority of respondents having a good level of knowledge (59.6%) and accuracy in drug selection was 84.9%. There was no significant association between parents’ knowledge level and the accuracy in children’s diarrhea drug selection (p=0.511). Factors that have a significant association with the level of parents’ knowledge are gender (p=0.036) and occupation (p=0.02). The factor that has a significant association with the accuracy in children’s diarrhea drug selections is gender (p=0.002). Conclusion: In this study, the level of parents’ knowledge was considered good. However, there was no significant association between parents’ knowledge level and the accuracy in children’s diarrhea drug selection in school-aged children (5-12 years).
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravenda Tyara Kinanti
Abstrak :
Latar belakang: Infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak usia sekolah (5-12 tahun). Gejala umumnya bersifat ringan dan self-limiting disease, sehingga menimbulkan perilaku swamedikasi oleh orang tua kepada anak. Perilaku swamedikasi harus dilandasi dengan pengetahuan yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan pola swamedikasi gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak usia sekolah (5-12 tahun) di DKI Jakarta. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian merupakan orang tua dengan anak usia 5-12 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Penelitian menggunakan instrumen kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas, dan disebarkan secara online dalam bentuk google form. Analisis hubungan variabel dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney. Hubungan dinyatakan bermakna apabila p<0.05. Hasil: Prevalensi swamedikasi gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak di penelitian ini adalah 90%. Mayoritas orang tua (60%) memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sudah tepat dalam pemilihan obat (73.5%). Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan orang tua dengan ketepatan pemilihan obat gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak (p=0.021). Faktor dengan hubungan bermakna terhadap tingkat pengetahuan orang tua adalah jenis kelamin (p=0.028), pekerjaan (p=0.004), dan pendapatan (p=0.003). Faktor dengan hubungan bermakna terhadap ketepatan pemilihan obat adalah jenis kelamin (p=0.047). Kesimpulan: Mayoritas orang tua memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sudah tepat dalam pemilihan obat. Berdasarkan analisis didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap ketepatan pemilihan obat untuk gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak usia sekolah. ......Introduction: Upper respiratory tract infection is common in school-aged children (5-12 years). Symptoms are generally mild and self-limiting and it gives rise to self-medication behaviour by parents towards children. Self-medication behaviour must be based on good knowledge. Therefore, aims of this study is to determine the relationship between the level of parental knowledge and the pattern of self-medication for symptoms of upper respiratory tract infections in school-aged children (5-12 years) in DKI Jakarta. Method: This research was conducted with a cross-sectional design. The subjects were parents with children aged 5-12 years who live in DKI Jakarta. The study used a questionnaire instrument that has been tested for validity and reliability, and distributed online as a Google form. Analysis of variable association was carried out using the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests. The association is declared significant if p<0.05. Results: The prevalence of self-medication for symptoms of upper respiratory tract infections in children in this study was 90%. Most parents (60%) have sufficient knowledge and are appropriate in selecting drugs (73,5%). There is a significant association between the level of parental knowledge and the accuracy of choosing medication for symptoms of upper respiratory tract infections in children (p=0.021). Factors with a significant association to the level of parental knowledge were gender (p=0.028), occupation (p=0.004), and income (p=0.003). The factor with a significant association to the accuracy of drug selection is gender (p=0.047). Conclusion: Most of parents have a sufficient level of knowledge and are appropriate in selecting drugs. Based on the analysis, a significant association was found between the level of knowledge and the accuracy of drug selection for symptoms of upper respiratory tract infections in school-aged children.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library