Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Desy Sosanti Renata
"Maternal Health Literacy (MHL) merupakan suatu himpunan keterampilan mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menerapkan pengetahuan tentang kehamilan yang berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat termasuk kaum ibu telah mengalami pergeseran pencarian informasi kesehatan kepada informasi bersumber digital. Akun instagram @ayosehat.kemkes adalah wujud upaya menjawab tantangan di era digital yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola penggunaan media sosial dan karakteriktik pengguna @ayosehat.kemkes terhadap MHL. Sampel pada penelitian ini berjumlah 154 ibu hamil dan atau ibu balita yang merupakan pengguna @ayosehat.kmkes. Pengukuran pola penggunaan media sosial meggunakan kuesioner yang dia adaptasi dari Social Media Active Questionnaire (SMAQ) sedangkan pengukuran MHL meggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Maternal Health Literacy Inventory in Pregnancy (MHELIP). Hasil penelitian ini menunjukkan lebih dari setengah responden berada pada kategori MHL yang rendah yakni sebesar 53,2%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola penggunaan media sosial dan MHL (nilai p=0,001) setelah dikontrol oleh variabel pendidikan dan pekerjaan yang merupakan variabel confounding pada hubungan tersebut. Diperlukan metode dan media edukasi yang dapat merangsang keaktifan pengguna @ayosehat.kemkes. Selain itu, kolaborasi antara tenaga kesehatan dan influencer media sosial dapat bermanfaat dalam mempromosikan informasi berbasis bukti dan mendorong perilaku kesehatan yang positif.
Maternal Health Literacy (MHL) is a set of skills in accessing, understanding, evaluating, and applying knowledge about pregnancy that contributes to reducing maternal and child mortality rates. Along with the development of technology, society, including mothers, has experienced a shift in seeking health information to digital information sources. The Instagram account @ayosehat.kemkes is a form of effort to answer the challenges in the digital era carried out by the government. This study aims to determine the relationship between social media usage patterns and the characteristics of @ayosehat.kemkes users to MHL. The sample in this study was 154 pregnant women and/or mothers of toddlers who were users of @ayosehat.kmkes. The measurement of social media usage patterns used a questionnaire adapted from the Social Media Active Questionnaire (SMAQ) while the measurement of MHL used a questionnaire adapted from the Maternal Health Literacy Inventory in Pregnancy (MHELIP). The results of this study showed that more than half of the respondents were in the low MHL category, namely 53.2%. There is a significant relationship between social media usage patterns and MHL (p value = 0.001) after being controlled by education and employment variables which are confounding variables in the relationship. Educational methods and media are needed that can stimulate the activeness of @ayosehat.kemkes users. In addition, collaboration between health workers and social media influencers can be useful in promoting evidence-based information and encouraging positive health behaviors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anggy Febiarthy
"Peliknya masalah sampah berkaitan erat dengan perilaku dan aktivitas manusia sehingga dibutuhkan pendekatan perubahan perilaku dan partisipasi masyarakat salah satunya melalui pengelolaan sampah berbasis zero waste. Konsep zero waste dikemas oleh komunitas virtual Belajar Zero Waste (BZW) dalam inovasi kelas BZW yaitu pembelajaran daring selama 16 pekan untuk membentuk perilaku pro lingkungan. Penelitian secara kualitatif dilakukan untuk menganalisa proses perubahan perilaku pro lingkungan pada komunitas BZW menggunakan model konseptual pengambilan keputusan teori difusi inovasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa perubahan perilaku pro lingkungan diawali dengan pembentukan kesadaran pro lingkungan melalui pembelajaran kelas BZW sehingga membentuk sikap positif dan implementasi zero waste secara konsisten. Optimalisasi praktik baik komunitas BZW melalui pengembangan panduan program BZW yang sistematis dan dukungan kemitraan dengan berbagai pihak sangat diperlukan agar praktik baik kelas BZW dapat direplikasi pada lingkup yang lebih luas.
The complexity of the waste problem is closely related to human behavior and activities so that it requires a behavior change approach and community participation, one of which is through zero waste-based waste management. The concept of zero waste is packaged by the Belajar Zero Waste (BZW) virtual community in the BZW class innovation, which is online learning for 16 weeks to shape pro-environmental behavior. Qualitative research was conducted to analyze the process of pro-environmental behavior change in the BZW community using the conceptual model of decision making of innovation diffusion theory. The results showed that changes in pro-environmental behavior began with the formation of pro environmental awareness through BZW class learning to form a positive attitude and consistent implementation of zero waste. Scaling up the good practices of the BZW community through the development of systematic BZW program guidelines and partnership support with various parties is needed so that the good practices of the BZW class can be replicated at a wider scope."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library