Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arvinda Widyana
"Katalis heterogen dengan support silika berpori yang disintesis dengan teknik co-Micelle/Emulsion Templating (co-MET) memiliki porositas yang seragam. Penggunaan polimer kationik, 2–(Acryloyloxy)–N,N,N–Trimethylethanaminium Chloride dalam teknik co-MET berfungsi untuk menstabilkan emulsi dan membentuk struktur mesopori.
Dalam penelitian ini FeCl3 dan HSO3CF3 diimpregnasikan pada silika makro/mesopori yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM, EDS, FTIR, dan XRD. Data SEM menunjukkan bahwa pori yang dihasilkan pada silika semakin meningkat seiring bertambahnya konsentrasi polimer kationik. Pada FTIR, impregnasi FeCl3 dan HSO3CF3 berhasil dengan adanya peak pada 1036 cm-1 (ikatan Si-O-Fe), 462 cm-1 (vibrasi Fe-Cl) dan 615 cm-1 (ikatan C-S).
Uji katalitik reaksi antara benzaldehid dan etanol menunjukkan bahwa katalis HSO3CF3-silika makro/mesopori dengan konsentrasi 5% polimer kationik memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan katalis dengan konsentrasi polimer kationik 0,5%, 1%, 2,5% dan 10%.

Heterogeneous catalysts with porous silica support whichwere synthesized by co-Micelle/Emulsion Templating (co-MET) techniques have uniform porosity. The use of cationic polymers, 2-(Acryloyloxy)-N,N,N-trimethylethanaminium chloride in co-MET technique serves to stabilize the emulsion and form mesoporous structure.
In this study, FeCl3 and HSO3CF3 were impregnated into macro/mesoporous silica and then were characterizated using SEM, EDS, FTIR, and XRD. SEM data show that the silica pores generated in increases with increasing concentrations of cationic polymer. On FTIR spectrum, impregnation of FeCl3 and HSO3CF3 proven by the peak at 1036 cm-1 (Si-O-Fe bond), 462 cm-1 (vibrations of Fe-Cl) and 615 cm-1(C-S bond).
Catalytic reaction between benzaldehid and ethanol shows that HSO3CF3-Silica macro/mesoporous catalyst with a 5% concentration of cationic polymer has the best result than those with cationic polymer concentration of 0,5%, 1%, 2,5% and 10%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Ardhaneswari
"Salah satu senyawa organik yang banyak dihasilkan oleh limbah
industri adalah senyawa fenol. Fenol dan senyawanya menjadi perhatian
besar karena banyak digunakan dalam proses industri dan banyak juga
dihasilkan dalam bentuk limbah. Salah satu cara mengolah limbah adalah
melalui proses adsorpsi. Sementara itu teknik elektrokimia bertujuan
mengubah fenol menjadi senyawa yang tidak berbahaya terutama menjadi
air dan karbondioksida. Penelitian ini bertujuan untuk mendegradasi
senyawa fenol dengan teknik adsorpsi dan elektrokimia menggunakan
sistem aliran kontinyu. Kondisi optimum yang akan digunakan telah
diperoleh sebelumnya dengan sistem batch. Berat arang yang
digunakan 1 gram dengan konsentrasi elektrolit NaCl 1% serta potensial
optimum 6 Volt. Teknik adsorpsi dan elektrokimia dengan menggunakan sistem
batch menghasilkan % konversi sebesar 98,7% dengan volume fenol
sebesar 250 mL dan waktu degradasi 75 menit sedangkan dengan sistem
aliran kontinyu menghasilkan % konversi sebesar 97,34% dengan volume
fenol sebesar 1,3 L dan waktu degradasi selama 5 jam. Penurunan
konsentrasi larutan fenol diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok di kelurahan Kemiri Muka Depok. Pengambilan sample pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dan teknik Quota sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner pada 135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa berpersepsi positif (51,9%). Usia >14 tahun berpersepsi negatif dibanding usia dibawahnya, Persepsi responden laki-laki berpersepsi negatif dibanding perempuan sebanyak 2,6 kali, responden dengan orang tua perokok serta bekerja di bidang non kesehatan berpersepsi positif. 23% responden mendukung pernyataan bahwa merokok membuat laki-laki terlihat jantan. 28,9% responden mendukung pernyataan merokok dapat mengurangi stress.

This study aims to knowing the perception of junior high school student about smoking in Kemiri Muka district, Depok. Sample collected in this quantitative descriptive study used cross sectional design with quote sampling.. The tool of study used questionnaire to 135 students. The result show that respondents have positive perception (51,9%). Student >14 years have more negative perception than younger, male more negative than female as much as 2.6, student with parent as smoker; work at non-healthy have positive perception. 23% respondent agree that smoking make male more gentle. 28,9% respondent agree that smoking decline the stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Nurul Rachma
"Senyawa keton aromatik dimanfaatkan sebagai senyawa intermediet reaktif untuk menghasilkan suatu produk kimia terutama dalam industri fragrance dan industri farmasi. Mekanisme awal asilasi Friedel-Crafts adalah membentuk senyawa elektrofil dari asil halida dengan menggunakan katalis asam Lewis (AlCl3, FeCl3). Katalis tersebut selain dapat mempercepat reaksi juga dapat menyebabkan masalah lingkungan. Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut dicari alternatif katalis lain, yaitu katalis cairan ionik yang disebut sebagai green catalyst. Reaksi asilasi antara naftalena dan asetil klorida direaksikan menggunakan tiga jenis katalis berbeda, yaitu AlCl3, [BMIM]Cl-silika gel dan [BMIM]Cl/AlCl3–silika gel dengan masing-masing reaksi dilakukan pada dua kondisi suhu berbeda (suhu kamar dan suhu dikontrol 0ᵒ-5ᵒC).
Studi dilakukan untuk membandingkan ketiga katalis ini dalam menghasilkan produk asetil naftalena. Hasil dikarakterisasi menggunakan FTIR, LC-MS dan GC-MS. Berdasarkan hasil karakterisasi terbukti bahwa terbentuk senyawa asetil naftalena. Banyaknya produk dibandingkan atas luas area yang ditunjukkan pada hasil karakterisasi. Diketahui bahwa dari hasil GC-MS reaksi dengan [BMIM]Cl/AlCl3-silika gel pada suhu yang dikontrol pada 0ᵒ-5ᵒC sebesar 20.322% dan pada suhu kamar sebesar 11.753%. Dari hasil spektrum LC-MS dan FTIR dibandingkan atas luas area puncaknya. Didapatkan luas area dari yang paling besar dengan katalis [BMIM]Cl/AlCl3-silika gel (suhu yang dikontrol pada 0ᵒ-5ᵒC ) > katalis [BMIM]Cl/AlCl3-silika gel (suhu kamar) > AlCl3 (suhu yang dikontrol pada 0ᵒ-5ᵒC )> katalis [BMIM]Cl/-silika gel (suhu yang dikontrol pada 0ᵒ-5ᵒC ).

Aromatic ketones as reactive intermediates are used for the production of fine chemicals, especially in the fragrance industry and pharmaceutical industry. The conventional method of preparation of these aromatic ketones is formed electrophile compound from acyl halides with Lewis acid catalyst (AlCl3, FeCl3). Catalyst beside use to accelerate the reaction in addition can also cause environmental problems. To minimize the negative impact of the catalyst, alternative catalyst have been looking for and the catalyst ionic liquid known as a green catalyst have been choice. Acylation reaction between naphthalene and acetyl chloride treated using three different types of catalysts, AlCl3, [BMIM]Cl-silica gel and [BMIM]Cl/AlCl3-silica gel with each reaction was carried out at two different temperature conditions (room temperature and the temperature controlled 0ᵒ-5ᵒC).
The study was conducted to compare the three catalysts in producing acetyl naphthalene. The results were characterized using FTIR, LC-MS and GC-MS. Based on the characterization results proved that acetyl naphthalene compounds are formed. The number of products compared to the area shown in the results of characterization. It is known that the results of GC-MS reaction with [BMIM]Cl/AlCl3-silica gel are 20,322% at 0ᵒ-5ᵒC and 11,753% at room temperature. From the results of LC-MS and FTIR spectrum compared to the peaks area. Obtained from the area of the greatest, catalysts [BMIM]Cl/AlCl3-silica gel (temperature 0ᵒ-5ᵒC) > catalyst [BMIM]Cl/AlCl3-silica gel (room temperature) > AlCl3 (temperature 0ᵒ-5ᵒC) > catalyst [BMIM]Cl-silica gel (temperature 0ᵒ-5ᵒC).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Khairunisa
"Usaha untuk meningkatkan efisiensi penggunaan karbon aktif pada penurunan konsentrasi fenol dalam air dilakukan dengan memberikan perlakuan elektrokimia. Perbandingan antara teknik adsorpsi dengan karbon aktif, teknik oksidasi elektrokimia pada elektrode Pt, dan kombinasi keduanya dilakukan untuk mengamati perbedaan diantara ketiganya pada kondisi optimum. Optimasi yang diperoleh dengan teknik adsorpsi berupa waktu kontak adsorben (karbon aktif) dengan adsorbat larutan fenol dalam air selama 60 menit dan larutan fenol dalam NaCl 0,1 M selama 45 menit, serta jumlah karbon aktif untuk mengadsorpsi larutan fenol sebesar 1 gram. Pada teknik oksidasi optimasi yang diperoleh berupa potensial 5 V yang diberikan pada sel elektrokimia. Hasil optimasi yang didapat pada teknik adsorpsi dan oksidasi digunakan juga pada teknik kombinasi. Dengan menggunakan kondisi optimum, konsentrasi fenol pada teknik adsorpsi dapat diturunkan hingga 29,72%; pada teknik oksidasi 36,02%; dan pada teknik kombinasi 50,58%. Hasil yang sama juga diperoleh untuk nilai COD fenol yang mengalami penurunan hingga 19,73% (adsorpsi); 12,21% (oksidasi); dan 11,37% (kombinasi). Penurunan konsentrasi fenol dan COD diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30417
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Suryanti
"ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral aluminasi likat terhidrasi mengandung kation alkali
dan alkali tanah dalam kerangka tiga dimensinya. Ion-ion logam tersebut dapat
diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur zeolite dan dapat menyerap air secara
reversibel. Rumus umum zeolit adalah Mx/n[(AlO2)(SiO2) y]. mH2O.
Zeolit alam Malang merupakan zeolit alam yang berasal dari Malang,
memiliki rongga dan luas permukaan yang besar. Jenis mineral yang terkandung
sebagian besar adalah mordernit. Zeolit mordenit merupakan zeolit alam yang sudah
teruji kemampuannya dalam menyerap Pb yakni mampu menyerap Pb dalam jumlah
yang besar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan zeolit alam Malang
Dalam menyerap ion Pb dan selanjutnya dapat diaplikasikan sebagai campuran limbah
padat-pabrikan aki untuk pembuatan batako.
Untuk mengetahui daya serap zeolit alam Malang terhadap Pb, zeolit tersebut
Divariasikan atas 4 perlakuan.
l. Zeolit alam Malang tanpa aktivasi
2. ZeolitalamM alangd engana ktivasia sam:HzSO04.2 N, 0.3N,0 .5N dan lN
3. Zeolit alamM alangd engana ktivasib asa:N aOH 0.2N,0.3N,0.5N dan lN
4. Zeolita lamM alangd engana ktivasip emanasan'.250 dan 350o.
Masing-masing zeolit diuji daya serapnya terhadap ion Pb dengan pengadukan
selama 12,24 dan 48 jam, selanjutnya diukur absorbansinya dengan AAS.
Dari percobaan yang dilahirkan diperoleh hasil adsorpsi maksimal pada zeolit
alam Malang dengan aktivasi asam 0.5N dan pemanasan 350.Selanjutnya zeolit
alam Malang aktivasi pamanasan 350 diaplikasikan sebagai campuran lumpur kering
dari limbah padat-pabrik aki yang dipanaskan pada 350 untuk pembuatan batako.
Diperoleh perbandingan campuran zeolit dengan lumpur kering dan semen sebesar
l:2:5.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzah Zakiyawati
"Y~alumina merupakan kelompok alumina aktif yang banyak digunakan
sebagal katalis, penyangga katalls dan adsorben karena mempunyai sifat
keasaman yang spesifik dan keaktifan permukaan yang besar. Dalam
penelitian inl, y-alumina dibandingkan sifat katalitiknya dengan penambahan
penyangga Ti02 dan membentuk y-Al203-Ti02. y-alumina disintesis melalui
pemanasan boehmite yang dibuat dengan mereaksikan larutan aluminium
nitrat dan larutan ammonium hidroksida pada pH 8-9 yang kemudian
dibiarkan mengalami proses penuaan selama 196 jam, masing-masing pada
suhu 40°C dan 80°C, selanjutnya padatan dikeringkan pada suhu 120°C
selama 24 jam, dan dikalsinasi pada suhu 550°C. Katalis dikarakterisasi
dengan XRD, BET dan spektrofotometer FTIR. Hal yang sama juga dilakukan
pada sintesis y-Al203-Ti02, dimana 1102 ditambahkan sebagai padatan ke
dalam larutan aluminium nitrat.
Katalis diuji keasamannya melalui adsorpsi gas NH3 yang berasal dari
larutan amonia (NH4OH). Hasil adsorpsi amonia dilakukan dengan
menggunakan 0,25 g katalis pada suhu 250°C, dan diuji dengan
spektofotometer FTIR untuk melihat puncak serapan -NH2 dan -NH4^.
Uji katalitik katalis digunakan untuk reaksi katalisis dehidrasi etanol
dengan variasi suhu dan berat katalis untuk etanol sebanyak 25 mL. Hasil
kromatogram menunjukkan produk yang dihasilkan berupa dietileter dengan hasil optimum pada suhu 250°C dan berat katalis 3 g, 53,87% dietileter
dengan katalis y-Ai203-Ti02 dan 50,37% dengan katalis y-AbOa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alti Murdika
"Perkembangan industri yang sangat pesat belakangan ini memberikan Kontribusi yang berarti bagi manusia. Walaupun memberikan Kontribusi yang sangat penting, namun di Iain pihak memberikan sisi negatif yaitu Iimbah. Hasil samping atau buangan dari industri akan mengnasilkan permasalanan yang serius bagi kesenatan manusia dan Iingkungan. Salah satu limbah yang sulit terdegradasi adalah fenol.
Metode yang paling sering digunakan untuk pendegradasian fenol adalah teknik oksidasi dan adsorpsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggantian adsorben terhadap proses adsorpsi dan perbedaan sistem kontinyu dengan sistem batch.
Hasil yang didapat pada sistem baton adalah persen konversi adsorpsi fenol dalam NaCl 1 % adalah 15.94 %, teknik oksidasi dengan 6 V adalah 99.87 %, teknik kombinasi 99.63 %. Kondisi optimum untuk sistem semi- Kontinu adalah waktu alir 240 menit, persen Konversi fenol adalah 81.2 % dan Iimban fenol 65.46 %, Penurunan COD Iimban fenol sebesar 97.16 %"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rilian
"Minyak Jarak merupakan salah satu minyak nabati yang berpotensi
untuk dijadikan berbagai produk non pangan. Dalam riset ini diuji cobakan
transformasi minyakjarak menjadi senyawa metil ester dengan dua tahapan
reaksi (esterifikasi dan transesterifikasi). Reaksi transformasi tersebut
melibatkan beberapa katalis yaitu katalis padatan asam y-AI2O3 untuk reaksi
esterifikasi dan katalis padatan basa y-AI2O3/K2CO3 untuk reaksi
transesterifikasr Katalis yang dibuat dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF
dan BET. Proses yang digunakan adalan dengan reaktor alir yang telah
dipacking katalis padat, serta menggunakan sistem distilasi reaktif untuk
reaksi esterifikasinya. Substrat yang direaksikan dapat dikonversikan dengan
optimum serta pemisahan yang Iebih mudah antara produk utama dengan
produk sampingnya, sehingga secara keselurunan didapatkan proses yang
Iebin efisien serta efektif. Reaksi esterifikasi dan transesterifikasi dengan
reaktor alir mencapai koversi optimum sebesar 87,14% dan 94,66%. Produk
metil ester yang didapat berpotensi menjadi bahan bakar alternatif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30491
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>