Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinatrya Perdana Bayu Aji
"Media sosial kini telah menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh orang-orang dengan banyak fungsi, menjadi sumber informasi utama yang melampaui media massa, terlepas dari isu misinformasi dan disinformasi yang berkepanjangan. Meskipun banyak misinformasi yang dapat ditemukan di media sosial, berbagai bentuk informasi juga menjadi alasan orang mencari sumber di media sosial. Media sosial terkadang bisa menjadi kritis, terutama untuk acara-acara khusus, seperti pemilihan presiden. Artikel ini menjelaskan tentang dampak media sosial terhadap perilaku politik masyarakat dalam pemilihan presiden. Tinjauan pustaka dilakukan untuk membandingkan berbagai argumen bacaan. Kesimpulannya, media sosial sangat mempengaruhi perilaku politik masyarakat, sehingga diharapkan pembaca lebih bijak dalam menyikapi peristiwa semacam ini.

Social media has now become one of the most used applications for people with many functions, being the primary source of information that surpasses mass media, regardless of a prolonged issue of misinformation and disinformation. Despite much misinformation that can be found in social media, its various forms of information are also why people look for sources in social media. Social media can sometimes be critical, especially for special occasions such as presidential elections. This article explains the impact of social media on people's political behavior in presidential elections. A literature review was conducted to compare various readings' arguments. In conclusion, social media hugely affects people's political behavior, and as a result, hopefully, readers will be more thoughtful in responding to these kinds of events."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Levriana Yustriani
"ABSTRAK
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru, seperti Web 2.0 dan media sosial membuat perbedaan dalam praktik partisipasi politik di kalangan individu muda. Penelitian ini memperkenalkan Actor-Network Theory (ANT) sebagai sebuah kerangka untuk menganalisis hubungan antara TIK baru dan perubahan praktik pada partisipasi politik pemuda, secara khusus dalam fenomena adopsi Twitter. Peneliti beragumen bahwa ANT menawarkan sebuah perspektif baru dalam studi media dan politik serta praktik mediasi, sebab ANT menaruh fokus pada aktor heterogen, yakni manusia, konstruksi simbolis, dan elemen materi termasuk teknologi, setara dengan elemen penting lain sebagai bahan analisis. Penelitian ini menawarkan contoh empiris mengenai berbagai cara Twitter menjadi elemen spesifik pada aktor-jaringan. Argumen lain ialah, ketika melibatkan materialitas-teknologi-dalam analisis partisipasi politik, peneliti harus menghindari pengkhususan 'efek' Twitter. Teknolog Twitter harus diperlakukan secara analitis sebagai aktan dalam sebuah jaringan terintegrasi dengan aktan lain.

ABSTRACT
New information and communication technologies (ICTs) such as Web 2.0 and social media have altered the practices of political participation amongst youth. This article introduces Actor-Network Theory (ANT) as a framework for analyzing the relation between new ICTs and changing practices in youth political participation related with the adoption of Twitter in particular. It argues that ANT offers an exciting new perspective on 'holistic' studies of media and politics, and mediation practices, because it calls for a focus on heterogeneous actors: people, ideals, symbolic constructions, and material elements are seen as equally important elements to analyze. The article offers empirical examples of how ICTs have become elements of speci!c actor-networks, and argues that, at this point, the new aspect of them is their seamlessness. It is argued that while including materiality-technology-in analyses of journalism practices we should refrain from essentializing the 'effects' of ICT. Rather, technology should be treated analytically as an actant tightly integrated in networks with other actants, without being assigned particular forces or consequences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Hamid
"Dalam periklanan, tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar, warna, dan bunyi. Iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik verbal maupun yang non verbal. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pemaknaan remaja terhadap lambang pada iklan televisi provider seluler dengan menggunakan teori pemaknaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menggali maknamakna yang pada remaja setelah melihat iklan IM3 versi kamseupay. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan makna terhadap lambang dalam iklan provider seluler.

In advertising, not only use language for it's tool, but also other communication tools like pictures, colors, and voices. Advertising use symbol system like verbal and non verbal symbol. This research aims to analyze meaning of the symbols on television commercial advertising using reception theory. This research use qualitative approach to find descriptions in teenagers after saw IM3 commercial advertising Kamseupay version. Data collection found by in depth interview use descriptive analysis. This research result shows description about symbol in cellular phone commercial advertising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniar Cikita
"Children of Srikandi merupakan queer cinema pertama Indonesia yang merepresentasikan kehidupan perempuan queer, dengan nilai queer serta konteks budaya. Analisis film Children of Srikandi dilakukan dengan menggunakan pendekatan semantic-syntactic Rick Altman serta lima kode semiotika Roland Barthes. Dari hasil analisa tersebut ditemukan, bahwa dalam film ditemukan mitos anti-heteronormativitas. Mitos ini juga berinteraksi dengan budaya patriarki Jawa sebagai bagian dari kehidupan perempuan queer di Indonesia. Hasil penelitian ini berusaha memberikan pemahaman mengenai nilai anti-heteronormativitas serta interaksinya dengan konteks lokal.

Children of Srikandi is Indonesian first queer cinema who represent the reality of Indonsian queer women, with the queer value and cultural context. Children of Srikandi film analysis is using Rick Altman’s semantic-syntactic approach, and Roland Barthes’ five codes of semiotic. The result showed that in this film, there is anti-heteronormativity myth. This myth also interacts with Java patriarchal culture as part of Indonesian queer women’s live. The result of this study seeks to provide an understanding of anti-heteronormativity value and it’s interaction with cultural context.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrya Pinandita
"Dewasa ini, di Indonesia khususnya, produsen produk-produk perawatan tubuh tengah mengembangkan sayapnya dengan menjadikan laki-laki sebagai target baru pada industri mereka. Laki-laki kini juga dituntut untuk merawat dan menjaga tubuh serta penampilan mereka. Berbagai strategi pemasaran seperti pemasangan iklan di televisi dan bioskop dan juga pemasaran melalui media sosial sedang gencar dilakukan sehingga terpaan terhadap pesan-pesan ini tidak akan terelekan.
Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bawah sebuah pesan dapat dimaknai berbeda-beda oleh khalayak luas. Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk menggali bagaimana khalayak pria memaknai gambaran maskulinitas yang terdapat pada iklan susu suplemen L-Men Gain Mass. Latar belakang responden menjadi fokus penelitian untuk mengetahui bagaimana tiap responden dengan latar belakang dan sudut pandang mengenai maskulinitas yang berbeda memaknai pesan maskulinitas pada iklan L-Men tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yang menggunakan pendekatan paradikma intepretive dengan pemilihan responden menggunakan sistem purposive random sampling. Setelah melakukan riset, peneliti menemukan bahwa didikan orang tua serta pengaruh pergaulan sosial adalah dua faktor yang paling mempengaruhi sudut padang responden dalam memaknai pesan maskulinitas. Riset ini bermanfaat bagi para pemasar produk untuk lebih berhati-hati dalam membuat sebuah pesan agar khalayak ramai dapat memaknai pesan yang disampaikan dengan baik.

In late 2000's in Indonesia, beauty and body care companies has began to expand their target market by targeting males as their potential consumers. This fact requires every males to look after their physical appearances. Various marketing strategies such as TV and social media commercial has been chosen by the marketing team to expose Indonesian males which aims to influence their perception and knowledge.
Past research has reveal that a particular message can be intepreted differently by different audiences. In this research, researcher is interested to see how male audiences interpret the masculinity image on L-Men Gain Mass TV Commercial, a protein milk suplement for male. Respondent's background and prior knowledge are chosen to be the study subject and focus to see how these factors are influencing respondent perception and opion towards L-Men's masculinity image.
This research is a qualitative research using intepretive paradigm with purposive random sampling technique. After conducting the research, researcher founds that parenting style and peer groups influence are the strongest factors which influencing respondent's response towards the masculinity message. This research is beneficial for marketer to reflect how they should choose a strong yet impactful message that are acceptable and understandable to make their program succesful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Kalyana Fasya
"Makalah ini membahas bagaimana persepsi dan adaptasi penggemar SM entertainment terhadap teknologi metaverse perusahaan. Mengingat pengalaman ini, akan bermanfaat untuk memahami strategi yang digunakan perusahaan hiburan dalam menanggapi preferensi konsumen yang berkembang dan teknik mutakhir yang mereka gunakan untuk memfasilitasi keterlibatan penggemar dengan konten pilihan mereka. Dalam hal ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) dimasukkan ke dalam komersialisasi idola SM. Inovasi SM Entertainment, seperti konser online dan barang AI, telah membangkitkan minat yang luar biasa dalam komunitas K-Pop. Namun, konsep metaverse ini baru di industri hiburan yang baru masuk perbincangan media arus utama pada 2020). Dengan demikian, cara konsumen memahami dan beradaptasi dengan komersialisasi baru ini berbeda dari pengalaman konsumsi tradisional sebelumnya, yang menawarkan pengalaman yang lebih interaktif, personal, dan dapat diakses oleh konsumen K-pop. Pengetahuan ini memungkinkan kita untuk memahami lebih baik dan menghargai dinamika perubahan industri K-pop dan hubungannya dengan audiensnya. Memanfaatkan Teori Penggunaan dan Gratifikasi, makalah ini berfokus pada motivasi penonton dan kebutuhan untuk mengkonsumsi konser virtual SM Entertainment, dan barang-barang yang tergabung dengan AI menyiratkan konsep metaverse.

This paper discusses how SM entertainment fans’ perception and adaptation to the company’s metaverse technology. Given these experiences, it would be advantageous to understand the strategies that entertainment companies employ in response to developing consumer preferences and the cutting-edge techniques they use to facilitate fan engagement with their preferred content. In this case, Artificial Intelligence (AI) technology was incorporated into SM’s idols' commercialisation. SM Entertainment's innovations, such as online concerts and AI goods, have generated tremendous interest within the K-Pop community. However, the metaverse concept is new to the entertainment industry, which only entered the mainstream media discussion in 2020). Thus, how consumers perceive and adapt to this new commercialisation differs from the previous traditional consuming experience, which offers a more interactive, personalised, and accessible experience for K-pop consumers. This knowledge allows us to understand better and appreciate the changing dynamics of the K-pop industry and its relationship with its audience. Utilising the Uses and Gratification Theory, this paper focuses on audience motivation and needs to consume SM Entertainment’s virtual concert, and the AI-incorporated goods imply the metaverse concept."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Catlyn Yohana Pardosi
"Media sosial semakin banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan edukasi politik. Melalui penerapan konsep mediatisasi politik komunikasi dalam media sosial yang berfokus pada kajian konten-konten edukasi politik, tulisan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana media sosial dimanfaatkan sebagai ruang edukasi politik oleh generasi muda. Penulis mengidentifikasi bahwa media sosial dengan berbagai karakteristiknya dapat menyajikan konten-konten edukasi politik yang beragam. Terdapat tiga karakteristik khas yang dibahas dalam tulisan ini: media sosial dengan karakteristik visual, media sosial dengan karakteristik audio, dan media sosial dengan karakteristik audio visual. Melalui klasifikasi ini, penulis mengidentifikasi bahwa konten dengan karakteristik yang berbeda pada media sosial ini merupakan hal positif yang berpotensi meningkatkan partisipasi dan pengetahuan politik pengguna media.

Social media is increasingly being used for community needs, including political education. Through the implementation of the mediatization of political communication concepts in social media that focuses on the study of political education content, this paper aims to explore how social media serves as educational political space by the younger generation. The author identifies social media as having various characteristics providing diverse political education contents. This paper discusses three points: social media with visual characteristics, social media with audio characteristics, and social media with audio-visual characteristics. Through this classification, the author identifies content with different characteristics on social media as a positive factor that potentially increases the participation and political knowledge of media users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Audie Revanza Satyabhaskara
"Tulisan ini membahas mengenai representasi perfeksionisme dalam karya film Social Dilemma. Beberapa konsep pendukung seperti dramaturgi dan hirarki kebutuhan juga digunakan untuk membantu memahami perfeksionisme yang dimunculkan film tersebut. Lebih lanjut, tulisan ini menggambarkan adanya keterkaitan antara perfeksionisme dengan Kesehatan mental yang dilakukan individu dalam ruang media sosial. Motivasi individu untuk dihargai oleh orang lain dalam ruang sosial media membuat terciptanya perilaku perfeksionis yang pada akhirnya terkait dengan masalah kesehatan mental. Namun, hal ini tidak bisa digeneralisasi karena fenomena tersebut adalah representasi dari sebuah film.

This article describes the representation of perfectionism in the movie The Social Dilemma. Concepts, such as dramaturgy and hierarchy of needs, help to grasp the perfectionism that appeared in the movie. In addition, this paper depicts the correlation between perfectionism and mental health carried out by an individual on social media. The individual’s motivation to get appreciated by others on social media creates perfectionist behaviour, which eventually leads to mental health issues. However, this cannot be generalised, considering that the perfectionism phenomenon is only a representation of a movie.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Putri Maddendra
"Makalah ini menjelaskan kesenjangan gaji berdasarkan gender yang persisten di Hollywood, menekankan pada penilaian sistemik yang lebih rendah terhadap aktris perempuan meskipun memiliki kedudukan dan pengalaman yang setara dengan rekan laki-laki mereka. Studi ini menginterogasi bagaimana stereotip sosial dan dominasi historis budaya patriarki dalam industri telah mengukuhkan disparitas dalam pendapatan.Tulisan ini menjelaskan bahwa ketidaksetaraan pembayaran berdasarkan gender tetap kuat, bahkan ketika mempertimbangkan faktor-faktor seperti kompleksitas peran dan keberhasilan box office. Hasil diskusi menunjukkan bahwa persepsi eksternal dari beberapa peneliti dan penggambaran perempuan dalam media berkaitan dengan lintasan karir dan potensi penghasilan, menuntut perubahan industri perfilman Hollywood secara luas untuk untuk bisa menyetarakan gender.

This paper explains Hollywood's persistent gender-based pay gap, emphasising the systematic undervaluation of female actresses despite having status and experience equivalent to their male counterparts. The study interrogates how social stereotypes and the historical dominance of patriarchal culture in the industry have solidified disparities in earnings. The writing explains that gender-based pay inequality remains strong, even when considering role complexity and box office success factors. The discussion results indicate that external perceptions from various researchers and the portrayal of women in media related to career trajectories and earning potential demand a broad change in the Hollywood film industry to achieve gender equality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dafania Valentine
"Perkembangan teknologi telah memberikan kemudahan bagi sejumlah pihak, salah satunya dalam membangun hubungan pelanggan. Hubungan pelanggan dapat dibangun serta dipelihara melalui sistem yang terintegrasi antara CRM dan AI. Keduanya memberikan solusi bagi perusahaan maupun institusi lainnya untuk memperoleh data serta memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh sebab itu, tulisan ini ingin melihat efektivitas penggunaan CRM dan AI dalam mengelola pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan maupun perilaku para pelanggannya. CRM yang telah terintegrasi oleh AI, memberikan manfaat yang besar dibandingkan CRM tradisional. Atas manfaat yang diperoleh, CRM yang terintegrasi dengan AI sangat membantu perusahaan dalam efisiensi waktu maupun biaya serta efektivitas dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan serta penyelesaian permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan demikian, penggunaan CRM dan AI secara bersamaan dinilai lebih efektif dibandingkan dengan CRM tradisional.

Technological developments have made things easier for several parties, one of which is building customer relationships. Customer relationships can be built and maintained through an integrated system between CRM and AI. Both provide solutions for companies and other institutions to obtain data and meet customer needs. Therefore, this paper wants to see the effectiveness of using CRM and AI in managing customers to know the needs and behaviors of customers. CRM that has been integrated with AI provides great benefits compared to traditional CRM. Due to the benefits obtained, CRM integrated with AI helps companies in terms of time and cost efficiency as well as effectiveness in meeting customer needs and resolving the problems they are facing. Thus, using CRM and AI together is considered more effective than traditional CRM."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>