Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eoh, Jeny
"ABSTRAK
Dinamika kehidupan bisnis masa kini dipicu olch tiga faktor (baca: 3P); 1) pelanggan, yang tuntutan kebutuhannya semakin kompleks; 2) persaingan yang gejolaknya makin ketat dan meluas secara mendunia; 3) perubahan lingkungan bisnis yang serba cepat menimbulkan ketidakpastian dan sulit diprediksi. Bcrbagai tantangan itu dapat dikategorikan atas dua segi; 1) Tantangan eksternal - berkenaan dengan luntutan lingkungan bisnis yang memicu perusahaan meningkatkan daya adaptasi eksternal agar dapat bertahan hidup dan daya inovasi agar selalu relevan dan unggul; 2) Tantangan internal - berkenaan dengan kemampuan memanajemeni integrasi internal yang kohesif dan tangguh serta tereiptanya suasana kerja yang kondusif bagi manajer dan karyawan meningkatkan daya kompetisi dan kinerjanya (baik kinerja karyawan maupun kinerja perusahaan). Kinerja perusahaan merupakan sinergi kinerja seluruh karyawan dan seluruh tim/unit-unit usahanya. Kinerja karyawan merupakan hasil karya seseorang sehubungan dengan posisinya dalam organisasi. Kerja manusia/karyawan meliputi kerja fisik dan kerja pikir (daya kreativitas). Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, baik sisi lunak - budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim, maupun sisi keras - strategi, struktur, sistem, teknologi, imbalan-penghargaan dan sebagainya.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji apakah terdapat hubungan kausal antara budaya perusahaan (XI), gaya manajemen (X2) dan pengembangan tim (X3) dengan kinerja karyawan (Y), serta mengapa karyawan cenderung berprilaku sesuai budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim. Kinerja karyawan merupakan unsur penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Studi ini terkategori tipe penelitian eksplanatif yang mengkaji hubungan variabel prediktor (Xi. X2, X3) dengan variabel respon (Y). Subyek penelitian adalah karyawan perusahaan (PT.Semen Gresik dan PT.Semen Kupang). Teknik pengambilan sampel acak terstratifikasi non-proporsional (dengan kuota tertentu). Populasi dikategori atas: 1) manajer puncak dan manajer madya; 2) Manajer bawah; 3) penyelia/pengawas (kepala regulkaru); 4) pelaksana. Dari setiap perusahaan diambil 125 sampel sehingga totalnya 250 sampel yang diamati dan dikaji. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berbentuk kuesioner terstruktur untuk budaya perusahaan, gaya manajemen, pengembangan tim dan kinerja karyawan; sedangkan kuesioner terbuka digunakan untuk menjaring data tentang alasan yang mendasari mengapa karyawan perusahaan berprilaku sesuai budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim. Teknik analisis data diawali dengan analisis korelasi, analisis faktor dan kemudian dilanjutkan dengan analisis jalur.
Temuan penelitian ini adalah: 1) Budaya perusahaan mempunyai huhungan positif yang signifikan dengan gaya manajemen, baik pada jenjang terpadu maupun pada perusahaan PT.Semen Gresik dan PT.Semen Kupang. Ini berarti variasi gaya manajemen dapat dijelaskan oleh variasi budaya perusahaan. 2) Budaya perusahaan mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan pengembangan tim, baik pads jenjang terpadu maupun pada PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang. Ini berarti variasi pengembangan lim dapat dijelaskan oleh variasi budaya perusahaan. 3) Gaya manajemen mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan pengembangan tim, baik pada jenjang terpadu maupun pada PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang. Ini berarti variasi pengembangan tim dapat dijelaskan oleh variasi gaya manajemen. 4) Budaya perusahaan mempunyai hubungan positif dengan kinerja karyawan baik pada jenjang terpadu maupun pada PT.Semen Gresik dan PT.Semen Kupang; tetapi dari segi signifikansi ternyata hubungan tersebul non-signifikan. 5) Gaya manajemen mempunyai hubungan positif yang signfikan dengan kinerja karyawan, baik pada jenjang terpadu maupun pada PT.Semen Kupang (sedangkan pada PT.Semen Gresik huhungan positif itu ternyata non-signifikan). Ini berarti variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi gaya manajemen. 6) Pengembangan tim mempunyai hubungan positif dengan kinerja karyawan pada jenjang terpadu (sedangkan pada PT.Semen Gresik dan PT.Semen Kupang temyata hubungan positif itu non-signfikan). Ini berarti variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi pengembangan tim. Penelitian ini membuktikan hubungan kausal dan non-kausal scbagai berikul; 1) Budaya perusahaan (X1) merupakan penyebab gaya manajemen (X2); 2) Budaya perusahaan (X1) merupakan penyebab pengembangan tim (X3); 3) Gaya manajemen (X2) merupakan penyebab pengembangan tim (X3); 4) Budaya perusahaan (X1) bukan mempakan penyebab (secara Iangsung) kinerja karyawan (Y); 5) Gaya manajemen (X2) merupakan penyebab kinerja karyawan (kecuali semen Gresik); 6) Pengembangan tim (X3) merupakan penyebab kinerja karyawan (Y) (kecuali pada semen Gresik dan semen Kupang). Selain itu penelitian ini menemukan alasan yang mendasari pola perilaku karyawan sesuai budaya perusahan karena budaya perusahaan merupakan pedoman sikap dan perilaku warga bekerja untuk mencapai tujun perushaan. Alasan yang mendasaari perilaku karyawan sesuai gaya manajemen karena dipahami gaya manajemen yang efektif menciptakan suasana kerja yang nyaman (baca; kondusif) yang memungkinkan semua warga berpartisipasi dalam seluruh proses pencapaian tujuan perusahaan. Alasan yang mendasari perilaku karyawan sesuai pengembangan tim agar dapat menghasillcan kuantitas dan kualitas kerja sesuai target. Berikut faktor-faktor yang dikenali mempengaruhi kinerja karyawan menunjuk pads; 1) Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan; 2) Pembinaan kelornpokltim kerja yang kompak;3) Gaya manajemen partisipatif; 4) Budaya perusahaan, dan 5) Pendapatan gaji yang memadai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
D129
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Agus Mariani
"Perguruan tinggi vokasi di Indonesia merupakan organisasi pendidikan terapan sekaligus sebagai wadah penghasil sumber daya manusia yang berpengetahuan dan berketerampilan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan industri/bisnis.Sebagai gambaran umum, jumlah pengangguran lulusan pendidikan tinggipada tahun2015 berjumlah 911.000 orang (BPS, 2015). Data ini menunjukkan lulusan perguruan tinggi di Indonesia belum memenuhi syarat kualifikasi tenaga kejra di sektor industri/bisnis. Politeknik Negeri Medan (Polmed) merupakan salah satu dari 6 (enam) politeknik yang berdiri pada tahun 1979 di Indonesia, telah menghasilkan lulusan berkompetensi tinggi yang terserap memenuhi permintaan industri/bisnis. Namun sejak program pelatihan dan pendidikan calon pengajar maupun tenaga pendidikan politeknik di Pusat Pendidikan Politeknik di Bandung dihentikan pada tahun 1995, terlihat adanya penuruan serapan lulusan Polmed. Bahkan sejak tahun 1997, para pengajar yang direkrut di Polmed tidak lagi mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Sehingga program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas tenaga pengajar yang terkonsentrasi dalam bidang keahlian di Polmed tidak ada lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan faktorfaktor pendorong Praktik Organisasi Pembelajar di Politeknik Negeri Medan sesuai visi dan misi serta meningkatkan kapabilitas Politeknik Negeri Medan untuk mencapai keunggulan daya saing.
Penelitian ini menggunakan konsep The Fifth Discipline, Learning Organization Senge, yaitu Shared Vision, Mental Model, Systems Thinking, Team Learning dan Personal Mastery dengan indikatornya menjadi variabel penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif (mixed method) dengan 2 jenis populasi yaitu tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan. Penelitian ini menggunakan analisis frekuensi dan analisis faktor untuk menganalisis data. Penelitian ini menemukan bahwa karakteristik Praktik Organisasi Pembelajar di Politeknik Negeri Medan adalah a) Keunggulan Kompetensi Keahlian; 2) Filosofi Organisasi ; 3) Kemampuan adaptasi dan inovasi; 4) Komitmen danInisiatif yang tinggi; 5)Kesiapan Sistem Jaringan Organisasi yang baik. Faktor bentukan ditemukan sebagai pendorong Praktik Organisasi Pembelajar untuk meningkatkan kapabilitas Politeknik Negeri Medan adalah faktor Disiplin, Pemahaman Filosofis, Motivasi Pimpinan, Kompetensi Anggota. Faktor Disiplin dan Pemahaman Filosofis merupakan faktor yang kuat sebagai budaya organisasi yang kuat. Namun, peningkatan kapasitas dosen yang ditunjukkan dengan pendidikan lanjut dosen masih sangat rendah menjadi hal yang krusial untuk melaksanakan UU PT No. 12 tahun 2012 dengan segera.

Vocational Higher Education in Indonesia is an organisation of applied education organization at once as place to produce high-ability and knowledgeable human resources and in accordance with the needs of the industry and business. As general description, the amount of unemployment higher education graduates in 2015 were 911 000 people (BPS, 2015). This data shows the graduates of higher education have not met the requirement of worker in industrial and business field. Politeknik Negeri Medan (Polmed), is one of the 6 (six) polytechnics which established since 1979 in Indonesia, has delivered highly competent graduates which absorbed and meet the demands of industry and business. But since the education and training programs for prospective teachers and educators in the Polytechnic Education Development Center in Bandung was stopped in 1995, it appears the decreasing of uptake of Polmed graduates. Even since 1997, the teacher which are recruited in Polmed do not get training and education anymore. So that education and training program to improve the capability of education which concentrated in the areas of expertise in Polmed are no longer exist. This research intends to know the supportive characteristics and factors of Learning Organization practice in Politeknik Negeri Medan to improve organizational capability of Politeknik Negeri Medan to achieve the competitive advantage.
This research use the concepts of the Fifth Discipline Learning Organization Senge, which are Shared Vision, Mental Models, Systems Thinking, Team Learning and Personal Mastery with indicators become the variables in this research. This research use quantitative and qualitative method (mix method) with 2 (two) population which are lectures and administrative employees. This research use frequency and factor analysis to analyze the data. The result of this research found that characteristics of Learning Organization Practice in Politeknik Negeri Medan is in 1) Competence Skill Excellence 2) High Philosophical Organization, 3) Good adaptability and inovation; 4) High Commitment and Initiative; 5) Readiness network system organization is good. Factor formation found as the supporter of Learning Organization Practice to improve the capability of Vocational Higher Education in Politeknik Negeri Medan are: a) Discipline, b) Philosophical understanding, c) Leadership motivation, and d) Members? Competencies. Discipline and Philosophical understanding are strong factors to be able to create a strong organization culture. But, from the side of lecture's futher education are still low, it becomes a crucial thing to be payed attention by Polmed to improve the capabiltiy of the lecturer to be able to implement UU PT No. 12 in year of 2012 immediately."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D2235
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library