Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fazar Dinata
Abstrak :
Komposit Al A356/SiC dapat dibuat melalui metode Stir Casting, metode ini dipilih Karen memiliki nilai ekonomis yang baik serta mampu mendistribusikan penguat SiC secara merata. Pada penelitian ini dilakukan variasi penambahan Vf dari SiC. Variasi yang digunakan yaitu 5%, 10%, 15%, dan 20%. Untuk meningkatkan kemampubasahan dari SiC pada Al A356 ditambahakn Mg sebesar 10%. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan mekanis dari Al A356 sebagai matriks ditambahkan pula modifier AlSr sebesar 0,019% dan grain refiner TiB sebesar 0,11%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit Al A356/SiC 20% Vf memiliki sifat mekanis yang lebih baik daripada yang lain. Nilai kekuatan tariknya mencapai 148,5 MPa lalu elongasinya sebesar 8,5% dan kekerasannya mencapai 35,1 HRB. Akan tetapi nilai mekanis ini masih dibawah dari Al A356 As cast maupun Al 356 dengan penambahan AlSr dan TiB. Fenomena ini disebabkan karena adanya interaksi antara Sr dan B dalam jumlah berlebih. ......Composite Al A356 / SiC can be made through methods Stir Casting, methods have been because has a good economic value and be able to evenly distribute the SiC reinforcement. In this study, the addition %Vt variation of SiC. Variation used is 5%, 10%, 15%, and 20%. To improve wettability of SiC in Al A356 added 10% Mg. Then, to improve the mechanical properties of Al A356 as a matrix also added m 0.019% modifier AlSr and 0.11% grain refiner TiB. The results showed that the composite Al A356 / SiC 20% Vf have better mechanical properties than others. The ultimate tensile strength reach 148.5 MPa with 8.5% elongation. Hardness values reach 35.1 HRB. However, the value is still below the mechanical Al A356 As cast and Al 356 with the addition AlSr and TiB. This phenomenon is due to the interaction between Sr and B in excess amount.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramuda Maulana
Abstrak :
Penelitian ini yang berfokus pada pengaruh unsur logam tanah jarang cerium Ce terhadap fasa intermetalik yang terbentuk pada saat proses solidifikasi, dimana unsur cerium Ce ditambahkan sebesar 0.1; 0.3; dan 0.5 wt pada matriks paduan Al-5Zn-0.5Si. Penambahan unsur cerium Ce yang semakin banyak ,sesuai dengan urutannya, maka anoda korban akan semakin baik efisiensinya. Cerium Ce yang ditambahkan pada proses tersebut akan berpengaruh terhadap ketahanan Icorr yaitu 0.8x10-5, 1.3x10-5, 2.9x10-5 Volt, sebagai efisiensi anoda korban. Selain itu, penambahan cerium Ce yang semakin banyak akan membuat ukuran butir menjadi lebih kecil, yaitu 108.42, 97.14, 94.55 mm. Fasa intermetalik yang terbentuk dapat dilihat pada grafik yang dihasilkan dari pengujian DSC Differential Scanning Calorimetry , dimana grafik tersebut menjelaskan adanya fasa AlCeSi2 Al Si dan Al2Zn2Ce yang dapat mempengaruhi efiensi anoda korban.
The research is focusing on the influence of rare earth cerium Ce element on intermetallic phase that is formed on the solidification process, where cerium Ce is added on 0.1 0.3 and 0.5 wt level on Al 5Zn 0.5Si alloy as microstructure rsquo s grain refiner and precipitates rsquo refiner which will be formed on the solidification process. The more cerium Ce added gradually, the better sacrificial anode efficiency to be exposed to corrosion. The addition of more cerium Ce will make the grain size smaller from 108.42, 97.14, 94.55 mm. The added cerium Ce will be affected on the Icorr from 0.8x10 5, 1.3x10 5, 2.9x10 5 Volt, as sacrificial anode efficiency. The intermetallic phase formed can be seen in the graph generated from the DSC Differential Scanning Calorimetry testing, which describes the presence of AlCeSi2 Al Si and Al2Zn2Ce phases that may affect the effectiveness of sacrificial anodes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranaya Ganendra Putra
Abstrak :
Baja adalah salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan manusia. Baja digunakan dalam berbagai aplikasi seperti, otomotif, gadget elektronik, bahan struktural, dll. Dengan demikian, dibutuhkan bijih besi dalam jumlah yang besar untuk diolah demi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Bijih besi kadar tinggi menjadi langka karena produk mereka menghasilkan produk besi bermutu tinggi. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan memanfaatkan bijih besi kadar rendah. (Fe total <60% massa). Dalam penelitian ini, bijih besi kadar rendah dari Lampung, Indonesia direduksi menggunakan batubara subbituminous dari Kalimantan, Indonesia. Dengan memanfaatkan reduksi langsung, pig iron nugget berhasil diproduksi. Terak pig iron nugget kemudian diperiksa lebih lanjut dengan XRD, XRF, SEM-EDAX. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari dua elemen, suhu dan waktu. Variabel yang disebutkan adalah: 1450 & 1400 ° C untuk variabel suhu dan 40 & 30 menit untuk waktu holding. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa terak yang telah dihasilkan cukup mirip dari segi morfologi dan mikro, tetapi hanya sample1.400°C / 30 menit yang memiliki perbedaan. Sample tersebut memiliki pori-pori di dalamnya dan memiliki jumlah tertinggi karbon dan Fe (wt%) di dalamnya. Fase dalam terak juga sebagian besar amorphous kecuali sample 1450°C / 30 menit yang menyatakan bahwa slag memiliki fase SiO2 dan memiliki carbon didalamnya. ...... Steel is one of the most important aspects in the human lives. Steel is used in many applications such as, automotive, electronic gadgets, structural materials, etc. Thus, needing large amounts of iron ores to be processed for that demands. High-grade iron ores has become scarce due to its high-grade iron products. One of the solution for this problem is by utilizing low-grade iron ores (total Fe < 60 mass%). In this research, a low grade iron ore from Lampung, Indonesia was reduced using a subbituminous coal from Kalimantan, Indonesia. By utilizing direct reduction, pig iron nugget was successfully produced. The pig iron nuggets slag was then further examined using XRD, XRF, and SEM-EDAX. In this research, the controlled variables which are used consists of two elements, temperature and time. The variables mentioned are: 1450 & 1400°C for the temperature variable and 40 & 30 minutes for the holding time variable. From this research, it was found that the slags which has been produced are quite similar in morphology and microstructure, besides the 1400°C/30 minutes which has pores in it and has the highest amount of carbon and Fe wt% in it. The phases in the resulted slags are also mostly amorphous except the 1450°C/30 minutes which states that the slag has a SiO2 phase and also has carbon reside in it.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Muhammad Basyir
Abstrak :
Pada pemerosesan industri tekstil banyak menggunakan air, zat pewarna juga bahan kimia campuran yang berdampak pada timbulnya limbah cair tekstil [1]. Salah satu komponen limbah berbahaya yang terkandung dalam limbah cair tekstil adalah logam-logam berat seperti kadmium (Cd), timbal (Pb), tembaga (Cu), dan seng (Zn) [1]. Contoh langkah untuk mencegah pencemaran logam berat cair adalah menggunakan material mesopori silika seperti SBA-15 karena memiliki luas permukaan, diameter, serta volume pori yang besar serta struktur heksagonal teratur sehingga dapat diaplikasikan sebagai adsorben logam berat. Pada penelitian ini, dilakukan analisis studi kepustakaan sintesis mesopori SBA-15 dengan metode sol-gel serta fungsionalisasi CPTMS yang telah berhasil dilakukan dan dilanjutkan menganalisis kemampuan serapannya pada logam berat kadmium (Cd), tembaga (Cu), seng (Zn), dan timbal (Pb). Tipikalnya, menyintesis SBA-15 dilakukan menggunakan Tetraethyl Orthosilicate (TEOS) sebagai prekursor dan Triblock Copolymer Pluronic 123 (P-123) sebagai surfaktan. Kemudian, hasil produk SBA-15 dilakukan fungsionalisasi CPTMS dengan metode post grafting. Hasil karakterisasi memperlihatkan, pada perhitungan BET dibanding sampel SBA-15 murni, sampel SBA-15 CPTMS mengalami penurunan parameter diameter pori dari 29,203 menjadi 28,521 Å, volume pori dari 265,161 menjadi 199,694 cm3/gr dan luas permukaan spesifik dari 831,996 menjadi 711,061 m2/gr, pada pengujian SAXS, sampel SBA-15 CPTMS tidak terdapat perbedaan signifikan dengan SBA-15 dengan tetap memperlihatkan puncak bidang (100), bidang (110) dan bidang 200, pada pengamatan TEM, sampel SBA-15 CPTMS tetap mempertahankan bentuk heksagonalnya, dan pada pengujian FTIR, terlihat adanya gugus klorida (-Cl) pada gelombang 500 cm 1 yang menunjukkan proses fungsionalisasi CPTMS berhasil dilakukan. Sementara, hasil pengujian serapan logam berat dengan AAS memperlihatkan fungsionalisasi CPTMS tidak memiliki selektivitas yang baik pada logam berat kadmium (Cd) dan seng (Zn) karena penurunan nilai persentase penyerapan. Namun, perhitungan kapasitas adsorpsi memperlihatkan bahwa diseluruh sampel pengujian logam berat terjadi peningkatan kapasitas adsoprsi sampel SBA-15 CPTMS bila dibandingkan dengan SBA-15 murni.
In the textile industry, production process is widely used water, dyes and chemicals that have an impact on the emergence of textile liquid waste [1]. Examples of hazardous waste components contained in textile liquid waste are heavy metals mainly derived from colouring agents such as cadmium (Cd), lead (Pb), copper (Cu), and zinc (Zn) [1]. Efforts that can be made to prevent the water pollution containing liquid heavy metals is to use silica mesoporous materials such as SBA-15 because it has a large surface area, pore diameter, pore volume and ordered hexagonal structure so that it can be applied as heavy metals adsorbents. In this research, an analysis of the literature review of SBA-15 mesoporous materials synthesis using sol-gel method and CPTMS functionalization has been successfully carried out and continued by analysing its adsorption ability in heavy metals such as cadmium (Cd), copper (Cu), zinc (Zn), and lead (Pb). Typically, synthesizing SBA-15 is carried out using Tetraethyl Orthosilicate (TEOS) as a precursor and Triblock Copolymer Pluronic 123 (P-123) as a surfactant. Then, the results of the SBA-15 product were carried out CPTMS functionalization with the post grafting method. The characterization results show, in the BET calculation compared to pure SBA-15 samples, SBA-15 CPTMS samples decreased pore diameter parameters from 29,203 to 28,521 Å, pore volume from 265,161 to 199,694 cm3/gr and specific surface area from 831,996 to 711,061 m2/gr, in the SAXS test, the SBA-15 CPTMS sample was not significantly different from the SBA-15 while still showing peak plane (100), plane (110) and plane (200), on TEM observations, SBA-15 CPTMS samples remained maintaining its hexagon shape, and in the FTIR test, a chloride group (-Cl) in the 500 cm-1 wave showed a successful CPTMS functionalization. Meanwhile, the results of heavy metal adsorption testing with AAS showed that CPTMS functionalization did not have good selectivity on cadmium (Cd) and zinc (Zn) heavy metals due to a decrease in the percentage of adsorption. However, the adsorption capacity calculation shows that throughout the heavy metal test sample there is an increase in the adsorption capacity of the SBA-15 CPTMS sample when compared to the pure SBA-15.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Prasetia Putra
Abstrak :
Kompleksitas Perkembangan pesat ekonomi dan teknologi telah meningkatkan jumlah limbah elektronik (e-waste), termasuk Printed Circuit Board (PCB) yang cukup sulit didaur ulang. PCB mengandung zat berbahaya dan logam berharga, sehingga pembuangan yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini menganalisis evolusi ukuran partikel PCB menggunakan metode wet milling dengan variasi durasi milling 1, 2, dan 3 jam. Karakterisasi utama dilakukan menggunakan Particle Size Analysis (PSA). Hasil menunjukkan ukuran partikel sebelum milling adalah 1140 nm, setelah milling 1 jam menjadi 953.9 nm, 2 jam menjadi 1498 nm, dan 3 jam menjadi 939.7 nm. Faktor yang mempengaruhi hasil meliputi aglomerasi akibat cold welding, pembentukan slurry pada vial karena suhu berlebih, dan mekanisme ductile-to-ductile. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi penggunaan wet milling dalam proses daur ulang PCB dan faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi ukuran partikel selama proses tersebut. ......The complexity of rapid economic and technological development has increased the amount of electronic waste (e-waste), including Printed Circuit Boards (PCBs) which are quite difficult to recycle. PCBs contain hazardous substances and precious metals, so improper disposal can pollute the environment. This study analyzes the evolution of PCB particle size using the wet milling method with milling duration variations of 1, 2, and 3 hours. The main characterization was performed using Particle Size Analysis (PSA). Results show that the particle size before milling was 1140 nm, after 1 hour of milling it became 953.9 nm, after 2 hours 1498 nm, and after 3 hours 939.7 nm. Factors influencing the results include agglomeration due to cold welding, slurry formation in the vial due to excessive temperature, and ductile-to-ductile mechanisms. This research was conducted to determine the potential use of wet milling in the PCB recycling process and the factors that influence the evolution of particle size during the process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes James
Abstrak :
Flotasi merupakan proses pengambilan mineral berharga dari pengotornya. Flotasi kolom digunakan untuk pengambilan mineral berharga dengan nilai kadar lebih tinggi dibandingkan flotasi konvensional. Dalam rangka menentukan efisiensi proses flotasi, diperlukan proses monitoring. Desain kolom dibuat dalam skala laboratorium dengan tinggi 120 cm dan diameter 5 cm. Proses monitoring dilakukan dengan kamera berkecepatan 240 fps. Kemudian dilakukan image processing dengan Picsara dan MatLab. Bijih yang digunakan adalah ZnS dengan variasi ukuran partikel 163, 127 89.5, dan 74 mikron. Percobaan dilakukan dengan injeksi udara 2, 2.5, 3, 3.5 dan 4 L/menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses monitoring mampu meningkatkan efisiensi dari nilai recovery pada proses flotasi. ...... Flotation is the process of taking valuable minerals from its impurities. Flotation columns are used for the retrieval of valuable minerals with higher grade values than conventional flotation. In order to determine the efficiency of the flotation process, a monitoring process is required. Column design is made in laboratory scale with height 120 cm and diameter 5 cm. Monitoring process is done with camera speed 240 fps. Then image processing is done with Picsara and MatLab. The ore used is ZnS with particle size variations of 163, 127, 89.5 and 74 micron. The experiments were performed with 2, 2.5, 3, 3.5 and 4 L min of air injections. The results showed that the monitoring process can improve the efficiency of the recovery value in the flotation process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Wisnu Prakoso
Abstrak :
Perkembangan teknologi serta penggunaannya yang pesat membuat meningkatnya jumlah limbah elektronik global, salah satunya adalah limbah printed circuit board PCB . Limbah PCB dipersiapkan dengan mengominusi hingga ukuran partikel 1-2 cm2. Limbah yang telah dikominusi dilindi dengan menggunakan campuran asam klorida 0,5 M dan hidrogen peroksida 0,4 M sebagai pelarut dan hasilnya diuji Atomic Absorption Spectrophotometer AAS. Hasil analisis pelindian menunjukan peningkatan kadar emas mencapai 33,24 dan tembaga mencapai 24,60 . Hasil pelindian diadsorpsi dengan karbon aktif dengan variasi konsentrasi 10, 20, 25, 30, dan 50 g/L. Hasil adsorpsi dianalisis dengan AAS dan menunjukan peningkatan kadar emas mencapai 99,1 pada konsentrasi karbon aktif 50 g/L.
Advancement in technology and the increasing of its demand increase the amount of electronic waste especially printed circuit board PCB . Waste PCB was comminuted to particle size of 1 2 cm2. Comminuted waste PCB was leached in the mixture of 0,5 M hydrochloric acid and 0,4 M hydrogen peroxide as lixiviants and the result was tested using Atomic Absorption Spectrophotometer AAS. The result showed that the gold recovery is 33.24 and copper 24.60 . Adsorption was done using activated carbon with the concentration of 10, 20, 25, 30, and 50 g L. The filtrate then was tested using AAS and showed that 99.1 of gold was recovered in the adsorption using 50 g L activated carbon.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakala Djoen Turangga
Abstrak :
Penggunaan perangkat elektronik di dunia sangat tinggi terutama di Indonesia. Perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan menghasilkan limbah elektronik e-waste yang memiliki logam-logam berharga di dalamnya terutama pada komponen Printed Circuit Board PCB yang dapat didaur ulang. Penelitian ini akan membahas tentang studi elektrokimia pada proses pelindian tembaga dengan menggunakan asam nitrat HNO3 pada konsentrasi 0,1M, 0,2M, dan 0,5M. Sampel yang berupa PCB akan dilakukan pengujian polarisasi dan Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dengan waktu Celup 0 menit, 30 menit, dan 60 menit untuk mengetahui proses pelindian yang terjadi dalam larutan asam nitrat. Laju pelindian pada PCB maupun pada tembaga semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi asam nitrat, namun seiring bertambahnya waktu celup, penggunaan konsentrasi asam nitrat 0,5 M pada PCB menghasilkan produk korosi dari unsur logam lain yang menghambat proses pelindian. Penelitian ini ditujukan untuk mencari larutan yang efektif dalam pengolahan limbah elektronik.
Electronic device usage is very high around the world especially in Indonesia. These electronic devices resulting high amount of electronic waste e waste with lot of useful metals in it especially on Printed Circuit Board PCB components. This research will discuss about electrochemical study on copper leaching process by using nitric acid HNO3 at concentrations of 0.1M, 0.2M, and 0.5M. Samples in the form of PCBs will be tested for polarization and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS with immersion time 0 minute, 30 minutes, and 60 minutes to determine the leaching process occurring in the nitric acid solution and to study about the effectiveness of the leaching by studying the leaching mechanism and rate of leachability by comparing it with the same test of pure copper 99.9 leaching in solution of nitric acid at the same amount of concentration. Result from this research shown that rate of leaching with higher concentration of nitric acid makes the rate of leaching increasing too, but the usement of 0.5 M nitric acid resulting products of corrosion from another metal elements stick to the surface which inhibit the leaching process. This research have a goal to determine the most effective leachings solution to recycle e waste.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Isnaeni Kahaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Fitra Eizqon Robby
Abstrak :
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang menjadi bagian yang penting bagi manusia, sebagai minuman, sumber pembangkit listrik, alat untuk membersihkan benda-benda yang dimiliki oleh manusia, digunakan dalam agrikultur dan berbagai hal lainnya. Salah satu hal yang mengancam keberlangsungan hidup manusia adalah kurangnya air bersih untuk kegiatan sehari-hari. Hal ini bisa disebabkan oleh terisolasinya sumber air dari pusat kehidupan, keringnya sumber air dikarenakan berbagai hal dan tercemarnya sumber air karena kegiatan industri ataupun insiden yang tidak terduga. Sumber air yang tercemar bisa memengaruhi kehidupan disekitarnya sehingga dibutuhkan langkah pencegahan ataupun remediasi. Salah satu langkah remediasi adalah dengan mendegradasi polutan yang mencemari sumber air dengan bantuan material yang sudah dirancang untuk menghancurkan polutan tersebut. TiO2 adalah salah satu material semikonduktor yang digunakan sebagai material pendegradasi polutan. TiO2 memanfaatkan mekanisme fotokatalisis untuk mendegradasi polutan yang mencemari sumber air. Dalam bentuk nanomaterialnya, TiO2 memiliki sifat-sifat yang menunjang perannya sebagai fotokatalisator. Pada studi literatur ini, hubungan antara sifat-sifat TiO2 dan performa fotokatalisisnya ditelusuri lebih lanjut. Ditemukan bahwa energi celah pita, ukuran kristalit, luas permukaan dan kristalinitas memengaruhi performa nanotubes TiO2 sebagai fotokatalisator. Selain itu, ditemukan juga hubungan antara ukuran kristalit dengan energi celah pita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>