Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Pristi Wisuantari
"Rendahnya tingkat kebugaran pada anak-anak dan remaja akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebugaran pada anak-anak dan remaja masih tergolong rendah dan belum ada standar model prediksi dalam menentukan status kebugaran berdasarkan nilai VO2max di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model prediksi kebugaran (nilai VO2max) untuk anak usia 9-11 tahun pada siswa SD terpilih di wilayah Jakarta Timur. Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dengan variabel dependen yaitu kebugaran dan variabel independen yaitu jenis kelamin, asupan zat gizi, status gizi, dan aktivitas fisik. Penelitian dengan menggunakan tes 20m shuttle run melibatkan 118 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2max pada SD 1 (39.99 ml/kg/menit) lebih rendah dibandingkan SD 2 (41.49 ml/kg/menit). Terdapat perbedaan tingkat kebugaran yang signifikan antar jenis kelamin dan hubungan bermakna antara asupan zat gizi (energi, protein, karbohidrat, vitamin B1, zat besi), status gizi (IMT/U), dan aktivitas fisik dengan kebugaran. Hasil analisis multiregresi menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin dan status gizi (IMT/U) merupakan prediktor dominan dengan dikontrol oleh interaksi antara kedua variabel tersebut. Untuk mencapai status kebugaran yang baik diperlukan asupan zat gizi yang cukup, status gizi yang baik dan aktivitas fisik yang teratur.

Low levels of fitness in children and adolescents are at increased risk of cardiovascular disease. Some studies suggest that fitness levels in children and adolescents was still relatively low and there is no standard model of prediction in determining the fitness status based on VO2max in Indonesia. The primary purpose of this study was to develop fitness (VO2max) prediction model for 9-11 years in selected elementary student in East Jakarta. This study used cross-sectional design, variable of dependent was fitness and variable of independent was sex, nutritional intake, nutritional status, and physical activity. The fitness test measured by 20m shuttle run test. The sample was 118 students. The mean value of VO2max was higher in SD 2 than SD 1 (SD 2 = 41.49 ml/kg/min; SD 1 = 39.99 ml/kg/min). In bivariat analysis, there was a differences fitness between male and female, which is male was more fit than female. Than nutritional intake (energy, protein, carbohydrate, thiamin, and iron), nutritional status (BMI/A), and physical activity was significantly related to fitness (VO2max). Result of multiple regression analysis showed that variable sex and nutritional status was the dominant predictor controlled by the interaction between the two variable. Adequate intake, good nutritional status (BMI/A), and increase physical activity are required to improve fitness level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Marfuatim Mutohharoh
"Menggunakan label pangan merupakan salah satu cara memperoleh pola makan yang lebih sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membaca label informasi nilai gizi, komposisi, dan kedaluwarsa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan membaca label informasi nilai gizi, komposisi, dan kedaluwarsa adalah 72,2%. Uji statistik menujukkan bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan membaca label informasi nilai gizi, komposisi, dan kedaluwarsa adalah pengetahuan terkait gizi dan label pangan, sikap terhadap kesehatan dan label pangan, pendidikan, dan paparan sumber informasi tentang label pangan. Sebagai upaya peningkatan kepatuhan membaca label pangan disarankan perlu adanya program pendidikan mengenai label pangan yang nantinya diharapkan dapat mengubah sikap dan pandangan masyarakat akan pentingnya membaca label pangan.

Using food labels is one of method to achieve a more healthful diet. This study were to determine factors associated with the complience of reading the label information of the nutritional value, composition, and expired label. This study is quantitative research with cross sectional design. The result of research showed 72,2% of the respondents comply in reading the label information of the nutritional value, composition, and expired label. The significant pointed out by nutrition and food labels knowledge, perception of health and food labels, education, and explanation source of food labels information. To improve the complience in using food labels, it is recommended to held an education program about food labels that expected can change the attitudes and perception of the importance of using food labels."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Jaelani
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa kelas IV dan V SDN Pancoranmas 02 Kecamatan Pancoranmas Kota Depok tahun 2014 dengan menggunakan desain penelitian cross sectional . Sampel dalam penelitian ini sebanyak 112 siswa. Data penelitian didapatkan dari data primer dengan menggunakan kuesioner, angket, timbangan injak dan mikrotoa, serta data sekunder dari nilai ulangan harian dan arsip sekolah. Data dianalisis secara univariat untuk melihat gambaran masing-masing variabel dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square.
Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi IMT/U (p value 0,03) dan pendidikan ibu (p value 0,01) dengan prestasi belajar, sedangkan tidak terdapat hubungan antara status gizi TB/U, kebiasaan sarapan, asupan zat gizi, pendidikan ayah, pendapatan orang tua dan pekerjaan ibu dengan prestasi belajar.

The aim of this thesis is to determine factors that associated with student achievement in 4th and 5th grade, Pancoranmas 02 Elementary School, Pancoranmas District, Depok 2014 using cross-sectional research design. Sample in this study is 112 students. Research data obtained from primary data using questionnaires, scales and mikrotoa, as well as secondary data from report card and school archive. Data were analyzed using univariate to see an overview of each variable and bivariate analysis using chi square test.
Thus, the result of bivariate analysis showed that there is relationship between the nutritional status (BAZ) (p value 0.03) and mother's education (p value 0,01) with student achievement, whereas there is no relationship between the nutritional status (HAZ), breakfast habits, intake of nutrient , father's education, parent?s income and mother's occupation with learning achievement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Adani
"Pemilihan makanan merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan banyak faktor, mulai dari biologis hingga antropolgis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan makanan pada mahasiswa S1 Reguler Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pemilihan makanan dalam penelitian ini diukur menggunakan skor pemilihan makanan yang mencakup aspek kecukupan asupan zat gizi, variasi, dan keseimbangan zat gizi makro. Variabel independen yang dinilai berhubungan signifikan dengan skor pemilihan makanan berdasarkan penelitian ini adalah tempat tinggal, motivasi dalam memilih makanan, dan pengetahuan gizi.

Food Choice is a complex process involving different factors from biological to anthropological. This study was conducted to find the factors influencing food choice in undergraduate students of University of Indonesia. This study uses cross-sectional design with quantitative method. Food choice in this study were measured using food choice score which includes aspects of nutrition intake adequacy, variety, and macronutrient balance. Independent variables considered significantly related to food choice score in this study are place of recidency, food choice motivation, and nutrition knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Kadek Anggi Mahendra Putri
"ABSTRAK
Weight cycling merupakan suatu siklus berulang dari penurunan berat badan yang disengaja melalui diet yang diikuti oleh peningkatan berat badan kembali yang tidak disengaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi weight cycling berdasarkan keseimbangan asupan makro saat diet, frekuensi makan, dukungan sosial, aktivitas olahraga, dan tingkat stres pada model di tiga agency model terpilih di Denpasar, Bali tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini melibatkan 78 orang model wanita dari tiga agnecy model terpilih di Denpasar dengan rentang usia 19-25 tahun. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan wawancara semiquantitative food frequency questionnaire. Hasil penelitian ini menunjukkan 62,8% model mengalami weight cycling dan sebesar 79,6% model tergolong dalam weight cycler tingkat ringan. Uji chi-square menunjukkan terdapat perbedaan proporsi weight cycling yang bermakna berdasarkan keseimbangan asupan makro saat diet (OR=10,000), frekuensi makan (OR=19,556), dukungan sosial (OR=9,738), aktivitas olahraga (OR=3,143 dan OR=13,750), dan tingkat stress (OR=1,600 dan OR=9,120) pada model di tiga agency model di Denpasar, Bali tahun 2016.

ABSTRACT
Weight cycling is a repetitive cycle of intentionally losing weight through diet followed by unintentionally weight regain. This study aims to determine the differences proportion of weight cycling based on macronutrient intake balance when dieting, eating frequency, social supports, exercise activities, and stress levels among models in three selected Model Agencies in Denpasar, Bali in 2016. The study design that used in this research is cross sectional study. This research involved 78 female models from three different selected agency in Denpasar, with an age range between 19-25 years old. The data was collected through questionnaire and interview of semiquantitative food frequency questionnaire. The study result showed 62,8% models experience weight cycling and 79,6% models are categorized to mild weight cyclers. Chi-square test show that there are significant differences in the proportion of weight cycling based on macronutrient intake balance when dieting (OR=10,000), eating frequency (OR=19,556), social supports (OR=9,738), exercise activities, (OR=3,143 dan OR=13,750) and stress levels (OR=1,600 dan OR=9,120) among models in three selected Model Agencies in Denpasar, Bali in 2016."
2016
S64334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Nurhasiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku sarapan sehat pada siswa sekolah dasar setelah mendapatkan intervensi dengan menggunakan media leaflet dan video. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan video sebagai kelompok perlakuan dan leaflet sebagai kelompok kontrol.
Penelitian ini dilakukan kepada 43 siswa sekolah dasar kelas V yang terdiri dari kelompok leaflet berjumlah 23 siswa dan kelompok video berjumlah 20 siswa. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan 4 kali yang terdiri dari 1 kali pre test dan 3 kali post test selama 4 minggu dengan menggunakan kuesioner dan form food recall 24 jam. Uji statistik yang digunakan yaitu t test independent, chi square, dan ANOVA.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku di dalam masing-masing kelompok setelah dilakukan intervensi. Sementara untuk peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan skor sikap setelah intervensi pada kelompok video lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok leaflet. Sedangkan untuk persentase perilaku sarapan sehat diantara kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05).

The purpose of this research is to understand the change of knowledge, attitude, and behavior of healty breakfast on elementary school students after being intervened by leaflet and video. Research design is quasy experiment with video as treatment group and leaflet as control group.
This experiment implemented to 43 5th grade student in elementary school which leaflet group consist of 23 persons and video group consist of 20 persons. This research has 4 times data retrieval which is consist of 1 pre test and 3 post test in 4 weeks using questionnaire and form food recall 24 hours. The statistic experiment that used for this research is t test independent, chi square, and ANOVA.
The research result shown that there are enhancements of knowledge, attitude, and behavior in each group after the intervention. While the average score enhancement of video group is higher compared to leaflet group. But percentage of healthy breakfast behavior between the two groups was not significant be difference (p>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arizta Primadiyanti
"Kebugaran muskuloskeletal merupakan salah satu komponen kebugaran yang penting bagi kesehatan. Penelitian kebugaran muskuloskeletal di Indonesia masih jarang dilakukan, padahal kebugaran muskuloskeletal sangat erat kaitannya dengan pencegahan kejadian osteoporosis, sindrom metabolik, penyakit kardiovaskuler, penyakit gagal jantung, diabetes mellitus, dan obesitas yang masih menjadi masalah kesehatan. Untuk mengukur kebugaran muskuloskeletal pada remaja dilakukan dengan metode Standing Long Jump SLJ yang merupakan cara yang mudah, valid, reliabel, dan telah banyak dipraktekan dalam pengukuran kebugaran di dunia. Penelitian dilakukan untuk menilai kebugaran muskuloskeletal dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain studi cross-sectional dengan sampel 133 orang. Rata-rata kebugaran muskuloskeletal dengan metode SLJ pada sampel penelitian sebesar 154,11 37,33 cm. Pada laki-laki sebesar 184,76 27,4 cm sedangkan pada perempuan sebesar 126,53 19,03 cm. Rata-rata kebugaran muskuloskeletal pada siswa-siswi tergolong kategori baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan positif antara aktivitas fisik, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dengan kebugaran muskuloskeletal. Selain itu, terdapat hubungan negatif antara IMT/U dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal

Musculoskeletal fitness is one component of fitness that is important for health. Musculoskeletal fitness research in Indonesia is still rarely done, whereas the musculoskeletal fitness is closely related to prevention of the occurrence osteoporosis, metabolic syndrome, cardiovaskular disease, heart failure, diabetes mellitus, and obesity which remain health problem. Measuring adolescent musculoskeletal fitness could use Standing Long Jump SLJ test which is easy, valid, reliable, and widely used for fitness measurement globally. The aim of this study was to determine the average musculoskeletal fitness and the factors that contribute.
This study was a quantitative conducted using cross sectional design with 133 people as sample population. The mean value of musculoskeletal fitness using SLJ method in the sample study was 154.11 37.33 cm. The score for boys were 184,76 27,4 cm while for girls were 126,53 19,03 cm. Bivariate analysis showed that there were positive correlation between physical activity, energy, protein, fat, and carbohydrate intakes with musculoskeletal fitness. While it showed negative correlation between BMI for age and body fat percentage with musculoskeletal fitness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Lestari
"Nilai VO2max dianggap sebagai indikator terbaik untuk mengukur kebugaran kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yaitu jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, asupan gizi, durasi tidur, dan jenis instrumen dengan nilai estimasi VO2max pada anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI tahun 2017.
Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dengan sampel 46 anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI, dan dilakukan pada bulai Mei tahun 2017. Data yang dikumpulkan adalah nilai estimasi VO2max yang diperoleh dari tes kebugaran 20-m shuttle run; jenis kelamin, durasi tidur, dan jenis instrumen dengan pengisian kuesioner; status gizi dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh; asupan gizi dengan wawancara food recall 2x24; serta aktivitas fisik dengan pengisian kuesioner aktivitas fisik GPAQ Global Physical Activity Questionnaire . Analisis statistik menggunakan uji t-independen dan Chi Square. Rata-rata nilai estimasi VO2mac anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI tahun 2017 adalah 28,638 4,29 ml/kg/menit.
Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel jenis kelamin, persen lemak tubuh, dan Indeks Massa Tubuh memiliki hubungan bermakna dengan nilai estimasi VO2max.

VO2max value is regarded as the best indicator to measure cardiorespiratory fitness. This study was conducted to determine the relationship between factors such as gender, nutritional status, physical activity, nutrient intake, sleep duration, and type of instrument on the estimated value of VO2max among squad members of Marching Band Madah Bahana UI in 2017.
The study design was a cross sectional study with 46 participants of squad members of Marching Band Madah Bahana UI, conducted in May 2017. Data were collected, including the estimated value of VO2max with 20 m shuttle run test gender, sleep duration, and type of instrument collected from questionnaires nutritional status determined by measuring weight, height, and percent body fat physical activity data were collected using GPAQ Global Physical Activity Questionnaire and nutrient intake was collected by 2x24 food recall. Statistical analysis using independent t test. The average value of the estimated VO2max value of participants was 28,638 4,29 ml kg min.
Results of the bivariate analysis showed that gender, percent body fat, and Body Mass Index was significantly associated with the estimated VO2max value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Haerunnisa
"Pengukuran panjang badan anak dilakukan untuk memantau status gizi dan juga pertumbuhan anak. Di Indonesia pemantauan panjang badan pada anak jarang dilakukan, karena tidak adanya alat pengukur panjang badan yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model prediksi panjang badan berdasarkan panjang lengan dan panjang ulna. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei pada anak usia 12-24 bulan di Kelurahan Ratu Jaya Kota Depok Tahun 2016 dengan jumlah responden 40 anak laki-laki dan 41 anak perempuan. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan variabel terikat berupa panjang badan dan variabel bebas berupa panjang lengan, panjang ulna, usia, dan jenis kelamin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara umur anak dengan panjang badan (r= 0,662) dan panjang lengan dengan panjang badan (r= 0,617) serta terdapat korelasi yang sedang antara panjang ulna dengan panjang badan (r= 0,364). Model prediksi panjang badan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah PB= 51,086+[0,571×PL(cm)]+[0,559×U (bulan)]-[0.940×JK (1=laki,laki, 2= perempuan)] dan PB= 62,338+[0,433×PU(cm)]+[0,697×U (bulan)]-[1,488×JK (1=laki,laki, 2= perempuan)]. Panjang lengan dan panjang ulna terbukti dapat digunakan sebagai prediktor pengukuran panajng badan, namun dalam penelitian ini model prediksi menggunakan panjang lengan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan panjang ulna.

Measuring recumbent length was used to monitor nuritional status and growth in children. In Indonesia, monitoring recumbent length rarely do, because there are no appropriate measuring instrument. The purpose of this study was to developed predictive model of recumbent length based arm length and ulna length. This study was held in May at Ratu Jaya Village, Depok City 2016 with total respondents 40 boys and 41 girls. The study design was cross-sectional by measuring recumbent length as the dependent variabel and independent variabels such as arm length, ulna length, age, and gender.
The results showed that there were a strong correlation between age with recumbent length (r=0,662) and arm length with recumbent length (r=0,617), there are also moderate correlation betwen ulna length with recumbent length (r= 0,364). The prediction model of recumbent length which obtained in this tudy was RL= 51,086+[0,571×AL (cm)]+[0,559×Age (month)]-[0940×Sex (1= male, 2= female)] and RL= 62,338+[0,433×UL (cm)]+[0,697xAge (month)]-[1,488×Sex (1= male, 2= female)]. Arm length and ulna length can be used as a preditor of recumbent length, but in this study prediction model using the arm length is more accurate than ulna length.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
"Ibu hamil merupakan salah kelompok berisiko untuk kekurangan gizi karena tabu makanan. Tabu makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan etnis budaya yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tabu makanan ibu hamil pada suku Tengger di Ngadas, Malang. Desain studi adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode FGD pada ibu hamil dan wawancara pendalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil masih mematuhi tabu makanan yang telah diturunkan antargenerasi. Faktor pencetus antara lain pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan sikap. Baik ibu hamil, keluarga, kader kesehatan, dan tetua masyarakat memiliki sikap yang positif terkait tabu makanan kehamilan sedangkan bidan memiliki sikap negatif dan cenderung tertutup dengan permasalahan tabu yang ada. Tabu makanan yang ada didasarkan pada kepercayaan bahwa menghindarkan makanan tersebut dapat melindungi ibu dan janinnya dari bahaya tertentu dan adanya nilai suci untuk tidak saling membunuh sesama makhluk. Faktor pendukung antara lain adanya pitutur sebagai akses informasi mengenai pantangan makan dan keterbatasan fungsi Posyandu. Faktor penguat meliputi pengaruh orang tua, mertua, suami, dukun bayi (paraji), tetangga, dan bidan. Diperlukan adanya penyuluhan terkait tabu makanan kehamilan pada keluarga, dukun bayi, dan ibu hamil oleh bidan.

Pregnant woman is one of the group with undernutrition risk because of food taboo practice. Food taboo is still exist in the community with strong culture. This research aimed to explain the food taboo behavior among the pregnant woman of Tengger tribe live in Ngadas, Malang. Study design is descripive qualitative by using FGD with pregnant women and indepth interview with elders, family, and health care workers. The result shows that pregnant women still obey the abdicated intergeneration food taboos. Predisposising factors are knowledge, belief, value, and attitude. Pregnant woman, family, kader, and elders have positive attitudes toward food taboo while midwife has negative and covert attitudes. Food taboo exist is based on the belief that by avoiding the food, mother and fetus can be saved from certain dangers and also teach the value of not killing the living creatures. Enabling factors consist of utterance as the information access of food taboo and limitation of Posyandu. Reinforcing factors include the influence of parents, mother in law, husband, paraji, neighbor, and midwife. Midwife should give informations to family, paraji, and pregnant woman about the food taboo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>