Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Benry
"Globalisasi yang menghadirkan keterbukaan dengan pesatnya perkembangan teknologi transportasi, informasi dan telekomunikasi menjadikan batas antar negara menjadi kabur. Rasa kebangsaan merupakan nilai yang harus ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara kodrat melekat pada diri manusia, universal dan langgeng. Paradigma baru pembangunan nasional yang berwawasan kedepan dengan berazaskan Pancasila, demokratisasi dan wawasan kebangsaan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Propenas. Dalam kaitan tersebut penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi pembangunan dalam menunjang ketahanan wilayah. Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan judul "Strategi Pembangunan Aceh Pasca Operasi Militer Dalam Perspektif Ketahanan Nasional".
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran kondisi obyektif strategi pembangunan, dan mengidentifikasi berbagai faktor lingkungan eksternal maupun internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, serta mencari berbagai alternatif strategi yang sesuai dan mampu dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Penelitian dilakukan dengan obyek penelitian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan menggunakan analisis SWOT sebagai. metode penelitian. Pada lingkungan internal dilakukan analisis dengan bantuan pemerintahan Provinsi NAD, masyarakat, dan analisis potensi wilayah yang dimiliki, sedangkan pada lingkungan eksternal dengan menganalisa data yang diperoleh dan berbagai institusi dan kebijakan pemerintah dalam hal pembangunan wilayah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, dengan menggunakan metode penelitian analisis SWOT, maka strategi pembagunanan Aceh yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan adalah strategi pembangunan melalui diversifikasi. Meskipun strategi terpilih adalah strategi pembangunan melalui diversifikasi, namun dalam aplikasinya tidak boleh mengesampingkan strategi pembangunan melalui integrasi horizontal, sebab strategi tersebut yang merupakan bagian dari strategi alternatif berdasarkan analisis SWOT dan keduanya dapat saling memperkuat. Strategi pembangunan melalui integrasi horizontal secara umum ditujukan untuk mempertahankan hasil dan manfaat yang ada.

The globalization which has brought about openness along with the development of transportation, information and telecommunication technology has removed the borders between countries. Nationalism constitutes a value which has to be instilled in the life of the community, the nation and the country, where human rights constitute basic rights which are naturally embedded in human being, universal and eternal in nature. The new paradigm of the national development which is future-oriented and based on the state ideology, democracy, and the nationalism concept in the context of the Unitary State of the Republic of Indonesia become a consensus which is formulated into Propenas. In this connection the writer is interested in conducting a research on the development strategy in supporting the regional resilience. In this case the research is carried out and it is entitled "Post-Military Operation Development Strategy of Aceh in the Framework of National Resilience."
The objective of this research is to find out about the objective condition of the development strategy, and to identify various factors -- both external and internal environments - which constitute strengths and weaknesses, as well as to seek for various alternative strategies which are relevant and feasible to be implemented by the local government and the community in overcoming the problems they encounter.
The research is implemented using the Province of Nanggroe Aceh Darussalam as the research object, by means of SWOT analysis as the research methodology. With regard to the internal environment, an analysis is conducted with the assistance of the Administration of the Province of Nanggroe Aceh Darussalam, the community, and the analysis on the regional potential; whereas with regard to the external environment the writer analyzes the data obtained from various institutions and the Government policy in regional development.
Based on the findings of the research which is conducted by means of --SWOT Analysis research methodology, it is discovered that the most feasible strategy for Aceh development is the development strategy through diversification. Despite the fact that the selected strategy is the development strategy through diversification. in practice we cannot disregard the development strategy through horizontal integration since it constitutes part of the alternative strategy based on the SWOT Analysis and both of them reinforce each other. The development strategy through horizontal integration in general is aimed at maintaining the existing result and benefit.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsono
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kurikulum pendidikan (X) terhadap kinerja prajurit Komando TNI Angkatan Udara (Y) di Skadron 461 Paskhas Halim Perdanakusuma Jakarta serta untuk mengkaji dan mengungkap upaya-upaya perbaikan kurikulum pendidikan Komando guna menunjang kinerja atau penugasan yang diberikan kepada prajurit Komando TNI Angkatan Udara dan kontribusi basil didik lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara terhadap Ketahanan Nasional.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey menggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi prajurit Komando TNI Angkatan Udara sebanyak 60 orang sebagai responden. Disamping itu, untuk mengumpulkan data digunakan juga teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan metode statistik korelasi dan regresi sederhana.
Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kurikulum pendidikan terhadap kinerja prajurit Komando TNI Angkatan Udara dengan F hitung sebesar 101,123 dan persamaan regresi linearnya adalah Y' = 35,081 + 0,574X. Kedua, Penyeienggaraan kurikulum pendidikan Komando TM Angkatan Udara selama ini termasuk dalam kategori "cukup baik" dan implikasinya: perlu upaya-upaya penyempurnaan terutama terhadap variabel-variabel kurikulum pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Dapat juga dilakukan studi banding dengan negara-negara lain atau pengiriman prajurit TNI Angkatan Udara untuk mengikuti pendidikan di luar negeri. Di samping itu, perlu diupayakan peningkatan anggaran dan artisipasi terhadap berbagai ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI yang mungkin timbul di masa depan. Ketiga, Kontribusi hasil didik lembaga pendidikan TNT AU (prajurit TNI AU) terhadap Ketahanan Nasional terlihat dari berbagai pengabdiannya dalam wujud pelaksanaan tugas-tugas sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak kelahirannya tahun 1946 sampai sekarang.
Hasil penelitian ini di.harapkan bermanfaat sebagai bahan masukan khususnya dalam pembuatan kebijakan tentang kurikulum pendidikan Komando TNI Angkatan Udara dan dalam mengadakan kajian lebih lanjut tentang Ketahanan Nasional.

The objectives of this research use to test the influences of training curriculum (X) upon Indonesian Air Force Commandos (Y) performance in 461 Squadron Air Special Force Halim Perdanakusuma Jakarta and also to study and reveal curriculum development efforts of Commando training to support their performance and the contribution of educational institution outcomes for National Resilience.
This research adopted survey method with questionaire to get information from 60 responders of Air Special Force personelIs. Further more, observation, interviews and the documentation study were used for data collecting. Sample of research was determined by random sampling technique and analysed with simple regression and statistical correlation method.
Finding of the research: the first, there are positive and significant influences of training curriculum upon Indonesian Air Force Commandos performance with FcaIculation equal to 101,123 and its linear regression equation is Y' = 35,081 + 4,574X. The second, implementation of Commando training curriculum of Indonesian Air Force is categorized as "good enough", therefore there should be development of training curriculum components such as training objectives, materials, teaching-learning process, and evaluation. Comparative study with other countries and overseas training for Air Force personells are also beneficial beside there should budget increase and anticipation of various threats endangering the Republic of Indonesia. The third, contribution of Indonesian Air Force training institution outcomes can be seen from their duties devoted to this country since 1946.
The outcomes of the research hopefully is advantageous as input for Commando training curriculum development and further study on National Resilience.
"
2004
T14908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurani Chandrawati
"Penelitian ini berintikan pembahasan mengenai arti penting dari kehadiran ASEAN Regional Forum sebagai Forum dialog keamanan satu-satunya di kawasan Asia Pasifik yang diikuti oleh 24 negara yang terdiri atas 10 (sepuluh) negara anggota ASEAN, negara besar seperti Amerika Serikat, Perwakilan Uni Eropa, Australia, Rusia, China, Jepang dan India maupun negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang memiliki kepentingan terhadap keamanan kawasan Asia Pasifik seperti Korea Selatan, Korea Utara, Mongolia, Pakistan, Selandia Baru dan juga perwakilan dari Sekretariat ASEAN. Arti Penting ASEAN Regional Forum kemudian akan dianalisis kontribusinya terhadap Ketahanan Nasional Indonesia khususnya di bidang pertahanan dan keamanan sepanjang periode 1994-2006 untuk menemukan jawaban sejauh mana ASEAN Regional Forum telah memberikan kontribusi bagi kebutuhan peningkatan ketahanan nasional Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan.
Dalam upaya menganalisis kontribusi ASEAN Regional Forum terhadap ketahanan nasional Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan, Penelitian ini menggunakan tiga teori utama yaitu keamanan kooperatif (cooperative security), ketahanan regional (regional resilience) dan ketahanan nasional (national resillience). Penelitian bersifat Studi Dokumen yang dilengkapi dengan Hasil Wawancara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ASEAN Regional Forum baik dari jalur pertama maupun jalur kedua maupun pihak-pihak yang memahami kebutuhan ketahanan nasional di bidang pertahanan dan keamanan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan walaupun belum maksimal dari ASEAN Regional Forum terhadap kebutuhan ketahanan nasional Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini dikarenakan dengan adanya ASEAN Regional Forum, Indonesia memiliki wadah untuk melakukan interaksi dengan negara-negara tetangga maupun negara besar dalam upaya memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanannya baik yang bersifat pembangunan rasa saling percaya maupun peningkatan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan. Sebaliknya kehadiran ASEAN Regional Forum telah memberikan kontribusi terhadap terciptanya stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Pasifik dan juga peningkatan rasa saling percaya serta perumusan sejumlah langkah-langkah kerjasama dalam pengelolaan bersama keamanan kawasan, yang ikut mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan ketahanan nasionalnya khususnya di bidang pertahanan dan keamanan.

This Research focused on the explanation about the important meaning of ASEAN Regional Forum formation as the one and only forum for multilateral security dialogue in Asia Pacific Region. ASEAN Regional Forum that had been built on 1994 was followed by 24 countries include 10 members of ASEAN, major powers such as United States, China, Australia, representative from European Commision, Japan, India and also another middle power states that have security interest in Asia Paciic Region such as South Korea, North Korea, Mongolia, Pakistan and the representative from ASEAN Secretariat. The important thing of the development of ASEAN Regional Forum since 1994 until 2006 then will be analyzed toward the need of Indonesian National Resilience on defense and security fields to find the answer how far the development ASEAN Regional Forum had gave several contributions to increase the Indonesian National Resilience.
In effort to analyze the relation between ASEAN Regional Forum and Indonesian National Resilience, this research using three theoritical frameworks about cooperative security, regional resilience and national resilience. This Research is based on library study and also using the interview process with three important persons whose involving on ASEAN Regional Forum activities as first track and second track. That Three persons also have deeply understanding about the needs of Indonesian National Resilience on defense and security fields.
The conclusion of this research pointed out that there were a significant contributions from ASEAN Regional Forum toward Indonesian National Resilience on defense and security field since 1994 until 2006. Through the participation on ASEAN Regional Forum, Indonesian Government could has opportunities to discuss with neighboured countries or major power countries to improve the multilateral and bilateral dialogue and also to make cooperation for Indonesia National Resilience?s need. In the other hand, the successfully of ASEAN Regional Forum that had already creating a security stability and also short term peace in Asia Pacific Region could brought a neceessary support for Indonesia?s need to improve and strenghten her National Resilience on defense and security field."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25002
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library