Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dumilah Ayuningtyas
"Ketatnya kompetisi yang ditimbuikan oleh, di antaranya, kebijakan pemerintah yang memungkinkan Perseroan Terbatas dan modal asing mendirikan rumah sakit serta berbagai variabel yang menyebabkan cepatnya perubahan pasar mengisyaratkan analisis dan perencanaan matang bagi pendirian sebuah rumah sakit. Dari segi pemasaran, misalnya, perlu iebih dulu dilakukan identifikasi dan segmentasi pasar, pemilihan kelompok pelanggan serta penetapan pasar sasaran. Di tengah situasi kompetitif seperti inilah Yayasan Jakarta Medika melakukan persiapan untuk mengembangkan Poliklinik Jakarta Medical Center (JMC) menjadi rumah sakit. Basis bagi rencana ini adalah terns meningkatnyajumlah pengunjung poliklinik dan sisa hasil usaha selama tiga tahun terakhir, relatif tingginya loyalitas pasien serta tingginya minat pada fasilitas rawat inap sehari dan tersebarnya 25 klinik 24 jam milik yayasan.
Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografi, demografi dan psikografi terhadap para pengguna jasa, masyarakat, dokter praktek swasta, dan perusahaan pelanggan untuk menganalisis karakteristik para pengguna jasa dan pasar potensial sebagai bahan penetapan pasar sasaran (targeting) dan pola pasar sasaran, untuk selanjutnya dilakukan positioning terhadap 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa 1 RS Siaga Raya ) serta pernyataan positioning sebagai bentuk positioning terhadap pelanggan.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini merupakan studi multi-responden yang menggunakan data primer berdasarkan survei terhadap 116 pasien, 30 dokter, 30 orang masyarakat sekitar poliklinik, 9 perusahaan pelanggan dan 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa dan RS Siaga Raya ). Analisis didukung pula oleh data sekunder dari berbagai sumber termasuk Biro Pusat Statistik dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hasil segmentasi geografis dan demografis menunjukkan bahwa segmen pasar terbesar bagi poliklinik JMC adalah pasien yang datang dari lima kotamadya di DKI Jakarta dan beberapa wilayah sekitar seperti Bogor dan Depok. Mayoritas pengunjung klinik adalah mereka yang berada pada kelompok usia produktif 20 - 39 tahun, dengan tingkat pendidikan D3 dan universitas, bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan per bulan Iebih dari Rp 1 juta. Dari segmentasi psikografis didapat pula data bahwa kebanyakan dari pengunjung adalah mereka yang berasal dari status sosial ekonomi menengah ke atas yang memiliki kesadaran relatif tinggi tentang nilai kesehatan, sebagaimana tampak dari kesediaan menganggarkan belanja kesehatan yang juga relatif tinggi. Ini juga tampak dari pilihan kelas rawat inap sampai WIP pada pasien.
Penelitian pasar potensial pada masyarakat sekitar menunjukkan perbedaan karakter demografis serta pengeluaran kesehatan yang boleh jadi menyebabkan aspek psikografis pilihan kelas perawatan dan tingkat demand lebih rendah terhadap rumah sakit JMC yang direncanakan didirikan. Oleh karena itu gambaran akan pasar potensial dilengkapi dengan perbandingan antara supply (jumlah fasilitas sarana tenaga kesehatan) dengan demand (jumlah populasi di Jakarta Selatan) serta penghitungan proyeksi kunjungan rawat jalan, current demand maximum market potensial dan MDI yang menunjukkan hasil perhitungan 22,51 %, artinya pasar pelayanan jasa kesehatan masih dapat bertambah (potensial).
Gambaran segmen pasar poliklinik JMC dan pasar potensial menjadi dasar penetapan pasar sasaran berikut: pasien kelas menengah keatas dengan pendidikan, penghasilan dan kesadaran kesehatan yang relatif tinggi, serta memiliki tuntutan mutu layanan kesehatan yang tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola pemilihan pasar sasaran adalah spesialisasi terpilih ( multi coverage segment) sementara positioning dalam struktur pasar terhadap kompetitor adalah market follower atau market challenger. Pelayanan kesehatan yang tinggi dengan sentuhan kemanusian (high touch) adalah positioning yang ditujukan kepada pelanggan.

Market Segment, Target and Positioning Analysis for the Development of Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into Hospital in Year 2000.The staff competition resulting from, among other things, government policies which enable private enterprises and foreign capitals to venture into the hospital industry as well the presence of variables that lead to rapid market change stipulate well-laid plans and analysis before establishing a hospital. A process to identify market segments, for instance, is needed for marketing purposes, in addition to the selection of consumer groups and market targets. The growing competition provides the backdrop for the Yayasan Jakarta Medika's preparations to develop its Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into a hospital. The basis for this plan includes the steady increase in the number of patients, the healthy profit margin over the past three years, patients' loyalty, and expressed interests in one-day-care facilities provided by a total of 25 24-hour clinics owned by the Yayasan's in the areas surrounding the policlinic.
Geographic, demographic and psycho-graphic segmentation processes were carried out in this study, involving patients, residents in the surrounding area, private doctor practices and companies that use the policlinic's facilities for their employees' health care. The purpose of the segmentation is to analyze the characteristics of the facility users and the potential market in order to establish target market and its pattern. The process is also needed to determine the positioning against two competitor hospitals, namely the Tria Dipa Hospital and Siaga Raya Hospital, as well as positioning toward customers.
The study is descriptive and multi-respondents, using primary data from a survey that involved 116 patients, 30 doctors, 30 residents in the surrounding areas, nine user companies, and the two competitor hospitals. A set of secondary data obtained from agencies such as the Central Bureau of Statistics and the Institute of Demography at the University of Indonesia School of Economics, back up the analysis.
The geographic and demographic segmentation shows that the largest market segment for the policlinic is patients coming from five Jakarta mayoralties and surrounding areas such as Bogor and Depok. The majority of patients are those of productive ages of 20 to 39, university-educated, employees of private companies who make more than Rp 1 million per month. The psyche-graphic segmentation reveals that most patients are those of upper middle social economic class with relatively high-health awareness as indicated in willingness to allocate relatively high health-care budget.and demand for the better an-patient care facilities.
The group of residents studied showed different characteristics demographically than those of the patients, including lower income, demands for lower level of in-patient care facilities and lower demands for the planned JMC hospital. The author therefore supplements the description of potential market with a calculation of supply and demand, as well as projection of out-patient care demands, current demand maximum market potential and MDI which yields the figure of 22,51%-indicating potential growth for health-care market.
Descriptions of the market segment and potential market of the JMC policlinic form the basis for the establishment of the target market as follows: upper middle class patients with high educational background, income and health awareness as well as demand for quality health care. This study also establishes multi-coverage segment as the pattern for the target market, while the JMC positioning against competitor hospitals is that of market follower/challenger. The positioning vis-a-vis customer is one that promises health care services with high human touch.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zachlul Adly
"Adanya krisis ekonomi, telah berlakunya undang-undang no. 22 dan undangundang no. 25 tahun 1999, subsidi pemerintah yang makin menurun, jumlah dan jenis pelayanan rumah sakit yang makin meningkat, demand masyarakat yang makin meningkat, bergesernya pola penyakit, tarif sekarang masih berdasarkan Perda No. 15 tahun 1995, adanya persiapan RSUD Pariaman menjadi rumah sakit unit swadana dan telah adanya rencana stratejik RSUD Pariaman tahun 2000-2004, berdasarkan hal-hal tersebut diatas dirasa perlu ditetapkan penetapan tarif yang rasional di RSUD Pariaman, yang dalam penelitian ini dibatasi dalam penetapan tarif di instalasi rawat jalan.
Dalam menetapkan tarif rasional di instalasi rawat jalan RSUD Pariaman dilakukan penelitian biaya di unit-unit penunjang dan unit-unit produksi RSUD Pariaman, meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Data berupa data sekunder dikumpulkan dari catatan/laporan kegiatan, pengelolaan data. dilakukan dengan cara double distribution method, dan kemudian dilakukan perhitungan yang menghasilkan biaya- total dan biaya satuan. Survai kemampuan membayar masyarakat (ATP) dilakukan pada pengunjung rawat jalan dengan wawancara berupa kuiesioner yang telah disiapkan.
Persepsi stakeholders yang terkait dengan penetapan tarif dilakukan dengan wawancara mendalam. Simulasi tarif dilakukan dengan berpatokan pada biaya satuan, tarif saat ini, ATP, persepsi stakeholders dan cost recovery rate, dengan demikian didapat tarif rasional instalasi rawat jalan untuk RSUD Pariaman berkisar antara Rp. 5.000,- - Rp. 12.500,-. Hasil penelitian ditetapkan tarif pada poli umum Rp. 5.000,- dengan CRR 107,8 %, poli gigi Rp. 10.000,- dengan CRR 18,99 % dan poli spesialis Rp. 12.500,- dengan CRR 342,84 %.
Rekomendasi dari penelitian ini dalam penetapan tarif hendaknya berdasarkan tarif yang rasional, pemerintah wajib memberi subsidi pada rumah sakit dan subsidi khusus pada orang miskin.

Determination of the Rational Pricing Out Patient Installation at District Hospital Pariaman in 1999/2000.The economic crisis and decentralization era (Undang-undang No. 22 and 25 /1999) make government subsided will be decreased. The other side quantity and kind of health services are increase, community demand increase, transition of epidemiologic, the pricing on RSUD Pariaman and to be prepared to charge with auto regulation on budgeting of health services and strategic plan of RSUD Pariaman (2000-2004), according to this planning to add health the rational pricing. In this research the rational pricing will be respected on out patient.
In determining the rational pricing out patient installation at RSUD (District Hospital) in Pariaman a research in conducted regarding cost in supporting units and production units of Pariaman RSUD that includes investment cost, operating cost and maintenance cost. The secondary data are collected from notes/activities report. And the data processing is done by double distribution method, and then calculation is done to find out total cost and unit cost. The research towards the people ability to pay (ATP) is done towards the out patient through interview by using questioner prepared previously.
The perception of stakeholders related to the determination of the pricing is done through in-depth interview. The pricing simulation is done with standard of unit cost at this time, ATP, perception of stakeholders and cost recovery rate. Therefore, the rational pricing of out patients can be obtained for Pariaman RSUD that range from Rp. 5.000 - Rp. 12.500 from the result of this research the pricing determined for general policlinic is Rp. 5.000.- with CRR 107.9 % dental policlinic is Rp. 10.000,- with CRR 118.99 % and specialist policlinic Rp. 12.500,- with CRR 34.84.
The recommendation of this research in determining the pricing is that it should be based on the rational pricing, therefore the government is necessary to subsidize the hospital and special subsidy for the need."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyrusman
"Persaingan yang begitu ketat sekarang ini didalam usaha jasa kesehatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit, mengharuskan setiap rumah sakit termasuk Rumah Sakit Jakarta Medical Centre (RS JMC) untuk berupaya lebih keras lagi dalam menjaga kelangsungan hidup usahanya. Salah satu upaya itu adalah dengan membangun, menjaga dan meningkatkan citranya.
Dalam rangka itu RS JMC yang sekarang ini sedang melakukan pengembangan dengan meningkatkan kapasitas rawat inapnya dari 20 tempat tidur menjadi 120 tempat tidur perlu diketahui citranya saat ini.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran citra RS JMC saat ini dimata masyarakat dan kemudian dilakukan trianggulasi dengan memperhatikan pendapat direktur RS JMC. Dalam penelitian ini juga dilakukan uji hubungan antara dimensi citra yang ada, yakni familiarity, kualitas dan kecocokan dengan citra RS JMC. Juga dilakukan analisa univariat terhadap atribut yang merupakan penjabaran dari tiap-tiap dimensi citra, yaitu : perasaan dekat, pengetahuan responden, keterkenalan, kepedulian dokter, kepedulian perawat, fasilitas, kebersihan, kenyamanan, frekuensi penggunaan pleb respondeni keluarga, frekuensi penggunaan pleb teman responden, kesesuaian harga dengan fasilitas. Hasilnya dapat dipakai untuk merekomendasikan bentuk komunikasi pemasaran yang sesuai bagi RS JMC.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra RS JMC dimata masyarakat maupun direksinya sudah cukup baik serta ada hubungan bermakna antara familiarity, kualitas dan kecocokan dengan citra RS JMC. Juga diperoleh atribut positif yaitu : perasaan dekat, terkenaI, kepedulian dokter baik, nyaman, bersih, harga sesuai fasilitas, juga atribut negatif yaitu : kurangnya kepedulian perawat ditambah atribut positif yang diperoleh dari hasil analisa organisasi fasilitas RS JMC, yaitu tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi. memiliki KID autisme dan atribut negatif, yaitu kepedulian perawat kurang baik, visi dan misi belum jelas, produk pelayanan belum lengkap, tugas dan rencana unit pemasaran belum jelas. Selanjutnya atribut positif dan negatif yang didapat dicocokan dengan teori yang ada untuk mendapatkan pilihan bentuk komunikasi pemasaran yang sesuai yaitu hubungan masyarakat (humas), iklan dan penjualan langsung.
Disarankan kepada RS JMC untuk melakukan perbaikan terhadap kepedulian perawat. segera membuat visi dan misi. melengkapi produk pe!ayanannya serta memilih humas sebagai bentuk komunikasi pemasaran yang sesuai untuk RS JMC.

Jakarta Medical Center Hospital Image Analysis Year 2002The competition of the healthy services which is provide by the hospital this day is so tight, therefore every hospitals its a must to work harder for surviving in this health business including the Jakarta Medical Center Hospital (JMCH). One of those efforts is with the developing, preserve and increase the image. In that frame work The Jakarta Medical Center Hospital now developing with increasing the over stay care from 20 beds become 120 beds that necessary to find out the hospital image at the moment.
These research goals are to have an image perspective of the JMCH at the moment in the eyes of the community and the management, and after that are doing a comparison for the both side. In this research also did a relation test between an images dimension which existing that is familiarity, quality and suitable with the JMCH. The Univariat analysis to toward the attribute which a explanations of each image dimension are: close feeling, respondentknowledge, a popularity, the doctor care, the nurse care, facility, cleanness, a pleasure, utilization frequency by the respondent/Family, utilization frequency by the respondent friend, a suitable price with the facility. The result can be use to recommending a communication form of the marketing which suitable for the JMCH.
The research result are showing that the JMCH in the community eyes or-the management are well enough also had a meaning relation between familiarity, quality and suitable with the ]MCH. Also had be found a positive attribute which is: a close feeling, popularity, a good care ness of the doctor, pleasure, cleanness. a suitable price. also had a negative attribute which is: a minority care ness of the nurse with added a positive attribute which had from the organization facility analysis of the JMCH that is a higher customer trust levels, have a kid autism and the negative attribute are the minority care ness of the nurses, point a view and the mission aren't explicit, incompletely product services, unclearly the marketing unit task and plan. There after the positive attribute and negative which can be suitable with the existing theory to have a suitable choice for the marketing communication form that is a public relation (PR), advertise and direct selling.
The suggestion for the JMCH are to improving the nurse careness, make a point of view and mission, complete the services product also choosing a Public Relation form as a suitable marketing communication for the JMCH.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hendrawaty
"Akibat krisis moneter yang berkepanjangan, sekarang ini juga berdampak pada bidang kesehatan, dimana biaya berobat dirumah sakit menjadi mahal, karena kenaikan harga obat-obatan, alat-alat kedokteran dan biaya operasional rumah sakit. Hal tersebut menyebabkan jumlah pasien yang mempergunakan jasa pelayanan rumah sakit menurun.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan rumah sakit yaitu, dengan menghilangkan biaya rawat inap pada tindakan pasca operasi yang disebut juga pelayanan One Day Surgery atau One Day Care. Di sini pasien dapat segera pulang setelah dilakukan tindakan operasi, hal ini tentunya menguntungkan pasien dari segi waktu dan biaya.
Unit ODC ini merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit Gandaria yang berada dibawah bidang pelayanan medis yang berdiri pada awal tahun 2000.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana strategi pemasaran unit ODC Rumah Sakit Gandaria, metode yang dipakai adalah deskripsi kualitatif dengan penelaahan studi kasus. Penelitian dilakukan selama April dan Mei tahun 2002 di Rumah Sakit Gandaria ,khususnya unit ODC. Data yang diperoleh berdasar data sekunder dan primer. Disamping itu juga untuk mengetahui kebutuhan pasien dan mengetahui profil pemakai jasa Rumah Sakit Gandaria penulis menyebarkan kuesioner pada 100 pasien rawat jalan.
Dari data-data yang diperoleh baik primer maupun sekunder ditambah dengan analisa eksternal maupun internal rumah sakit, dengan mepergunakan TOWS Matrik dan Strategi Daur Hidup Produk diperoleh beberapa altematif strategi. Dari beberapa alternatif strategi ditetapkan prioritas strategi pemasaran unit ODC Rumah Sakit Gandaria.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi yang tepat untuk ODC adalah : Strategi Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk. Saran yang dikemukakan meningkatkan kegiatan pemasaran rumah sakit, khususnya unit ODC, melakukan promosi baik internal maupun eksternal dengan maksimal, meningkatkan hubungan kerja dengan dokter spesialis dan bidan-bidan sebagai pemasok pasien. Dengan ini diharapkan jumlah kunjungan pasien ODC akan meningkat.

Marketing Strategy of One Day Care Service at Gandaria HospitalThe continuations of monetary crisis now days, affecting on health area, increasing the cost & the service become expensive. As a result of the increasing the cost of medicine, means the operational cost of the hospital increased. These have an impact that the number patients decreased.
One of the alternative is making the One Day Care to reduce the cost of patients can be done by the Hospital is to omit the cost in patient, The patient can go home after treatment. This program will make effective time and cost.
This ODC unit is one of the medical services at Gandaria Hospital, which is under the Medical Service Unit, set up in the year 2000. The objective, of the study is to plan the marketing strategy of ODC unit Gandaria Hospital. The method of the study is case study with Qualitative Descriptive. The research holds in April and May 2000 in Gandaria Hospital especially at ODC unit. The data are taken from secondary and primary data.
From those data, internal and external analysis, TOWS matrix and PLC, I found some alternative strategies. After analyzing the strategic, I decided one priority of Marketing Strategy.
From that research, I concluded that the appropriate strategy for ODC unit is market penetration, product development and market development.
I would like to suggest increasing the marketing activity of the Hospital, especially ODC unit, to maximum internal and external promotion, to increase the quality of work relationship with the specialist doctors and nurses. It may in crease the coming of the ODC."
Universitas Indonesia, 2002
T 2551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karolin, Cyamiati
"Evaluation on Management of Nutrition Program Implementation on Health Center in Bogor, 1999Health Center gives health service to whole people in Indonesia. Its aim to prevent nutrition problems and to improve nutrition status. In Health Center, there are several employee like nutritionist, nurse, midwife, and others. Bogor was located on West Java and near Capital of Indonesia. Total population on 1999 approximately 680.541 people. Bogor has 23 Health Centers, 31 sub districts, and 37 villages. All of Health Centers implement nutrition program, but it was low targets for DIS, NIS, and PEM, except in 1999/2000.
At the present time, management is one of important instrument on health development So, it has to efficient and effective. The study was aimed to get information about evaluation on input (human resource, cost, and facility), process (planning, leadership, and controlling), and output (D/S, NIS, PEM) in implementation of nutrition program. The study was conducted at 6 Health Centers. Data collecting was got from in depth interview and focus group discussion by questionnaire to input and process variable, where as output use secondary data from annual report at Dinkes, 1999. Data analysis use triangulation and was compared between interview result and theory.
The result of this study show that input (human resource, cost, and facility) was less and process (planning, organization, leadership, controlling) always exist. The target (NIS, KIS) was increased. Organization gives support to achieve the program. Leader is determinant to moving his staff on implement the program. On the other hand, report monthly was needed to do controlling. Result of under five years (balita) weighing in Bogor show that poor nutrition (medium PEM) are 3,3% (2047 children) and children that weighing are 100%. To intervention poor nutrition, there are fund from APBD II and other from Social Safety Network for Health. Where, it implementation by giving adding food to recovery. On this study, community involvement is necessary and we need one policy about Pozi (Pojok Gizi) Program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Utami Dewi
"Untuk membuat suatu perencanaan pemasaran ataupun rencana promosi dengan baik, tentu saja kita tidak dapat mengabaikan pengetahuan mengenai perilaku konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa pelayanan. Perilaku pembelian seseorang adalah hasil saling pengaruh mempengaruhi berbagai faktor yang kompleks. Banyak dari faktor-faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, akan tetapi faktor-faktor itu berguna untuk mengidentifikasi dan memahami konsumen sehingga pemasar dapat berupaya untuk mempengaruhinya.
Paviliun Dr. R. Darmawan P.S. diselenggarakan dalam rangka menjawab tantangan terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum yang semakin meningkat. Untuk menyikapi hal tersebut, tentu saja pelayanan yang diberikan juga harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tetapi pada saat ini belum didapat gambaran mengenai pasien dan faktor yang melatarbelakangi pemilihan rawat inap di Paviliun Dr. R. Darmawan P.S.
Sebagai lanjutan dari pengamatan diatas, dilakukan suatu studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk melihat faktor-faktor lokasi, tarif, fasilitas medis, fasilitas non medis, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan administrasi, kemudahan pelayanan, kecepatan pelayanan dan pemasaran yang berkaitan dengan pemilihan rawat inap di Paviliun Dr. R. Darmawan P.S. RSPAD Gatot Soebroto. Cara yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam dengan beberapa informan, dilengkapi dengan data sekunder yang didapat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki Paviliun Dr. R. Darmawan P.S. adalah dari pelayanan dokternya dimana dokter-dokter yang berpraktek adalah dokter senior RSPAD yang berpengalaman dan dikenal oleh masyarakat umum dan ditunjang dengan peralatan dan pemeriksaan yang lengkap di RSPAD. Paviliun ini juga banyak menerima pasien yang ditanggung oleh perusahaan dan asuransi sehingga peluang untuk penajaman pada pangsa pasar ini menjadi lebih besar. Kelemahan terletak pada lokasi yang jauh dari pintu masuk dan tempat parkir yang menyebabkan pasien kesulitan menjangkau paviliun ini serta pada pemberian pelayanan medis dan non medis yang belum maksimal. Juga image dari RSPAD yang merupakan rumah sakit khusus untuk tentara masih melekat di masyarakat. Ancaman yang ditemukan adalah adanya persaingan antar tenaga pelaksana di unit swasta sehingga otomatis mempengaruhi profesionalitas kerja.
Untuk lebih memahami konsumen, diperlukan orientasi baru dari pihak manajemen rumah sakit. Produk dan fasilitas yang disediakan agar lebih berorientasi pada konsumen. Tenaga pelaksana dibekali ketrampilan, sarana dan kewenangan untuk dapat membina hubungan yang erat dengan konsumen dan adanya kerjasama dari semua pihak dalam organisasi untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas dan profesionalitas dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.

The Quality Analysis on Choosing Pavilion Dr. R. Darmawan P.S. RSPAD Gatot Soebroto in the Year of 1997/1998 up to 2000/2001 Budget
In order to arrange marketing plan or well promoting plan, it's obvious that we couldn't ignore the knowledge on consumer's attitude while buying goods or services. Personal buying attitude is the result complexes affecting factor. A lot of these factors are uncontrollable, although those factors are useful to identify and understand consumer so that the marketer is capable to influence it.
Pavilion Dr. R Darmawan P.S. is held in order to respond the challenge on increasing public health's need. To act such things, the health services are obviously supposed to be equal as public's demands. The problem is there are no description about the patient and reason behind it on choosing Pavilion Dr. R Darmawan P.S. Referred to above observation, it had been done a case study with quality approachment to observe location's factor, cost, medical facility, non medical facility, doctor's services, nursing services, administration services, how easy to get health services, how fast the services is, and marketing on choosing Pavilion Dr. R Darmawan P.S. Deep interview were done with several informant and completed by collected secondary data.
The research has shown that the power of Pavilion Dr. R Darmawan P.S. is the doctor's service which is senior, well-known, and experienced doctor in RSPAD and also by the use of recent medical tools and full examination in RSPAD Gatot Soebroto. This Pavilion is also accepting a lot of patients who is paid by the company or insurance, so that the possibility to increase the target market in this area is better. There is also weaknesses in Pavilion Dr. R Darmawan P.S., such as the location is too far away from the entry gate and the parking lot causing the patients hardly reach the Pavilion, medical and non medical services to the patient which is not maximal yet and public's image strongly assumed that RSPAD is only for the Army. The threat is the competition between the workers in private unit which is automatically affecting professionalism.
To more understand the consumer, we need new orientation from hospital management's division. Product and facility is served in order to be more consumer oriented. The worker is skilled, facilitated and authority to make good relationship with the consumer, and also cooperation from all authorizes people in organization to participate in raising quality and professionalism in order to serve the consumer."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Armi Riana
"Keberhasilan pemasaran jasa pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh pemahaman rumah sakit terhadap perilaku konsumen yang menjadi pelanggannya. Konsumen yang setia merupakan asset yang tak ternilai bagi rumah sakit. Dengan memaharrii tahapan-tahapan pembentukan kesetiaan pelanggan maka suatu organisasi akan mampu membentuk kesetiaan pelanggan.
RS Yadika merupakan rumah sakit swasta yang terletak di Pondok Bambu Jakarta Timur. Dari data tahun 2000 didapatkan hasil bahwa jumlah kunjungan pasien rawat jalan maupun rawat inap masih rendah, mengingat biaya untuk memperoleh pelanggan baru lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada maka pihak rumah sakit merasa perlu untuk melakukan perubahan dengan terlebih dahulu mengetahui aspek-aspek bauran pemasaran yang mempengaruhi loyalitas pelanggan RS Yadika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara tingkat loyalitas pelanggan dengan aspek-aspek bauran pemasaran Rumah Sakit Yadika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner terhadap 141 orang responden.
Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang baik mengenai RS Yadika. Dari uji Chi Square temyata yang berhubungan terhadap loyalitas pelanggan RS Yadika adalah aspek distribusi yang terdiri dari variabel akses lokasi, akses waktu dan akses informasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan antara aspek produk, aspek tarif, aspek promosi dan aspek SDM mungkin dapat lebih banyak diungkapkan melalui penelitian kualitatif.
Saran yang diusulkan adalah dilakukannya pengkajian oleh pihak manajemen RS Yadika untuk membangun suatu program customer retention marketing. Aplikasi program tersebut adalah program Relationship Marketing, Frequent Customer Gift, Testimonial Letter dan Recommend a friend or family member Reward.
Daftar Bacaan : 34 ( 1985 - 2001 )

Analysis of Marketing Mix Aspects Which Related to Customer Loyalty in Yadika HospitalAchievement of hospital marketing is strongly relying on their perception of customer behavior. Loyal Customer grows to be a valuable asset for health service provider. The understanding of customer loyalty development phases could construct consumer trustworthiness.
Yadika Hospital is a private hospital located at Pondok Bambu, East Jakarta. From year 2000 data of In Patient and Out Patient Rate, can be concluded that the number tend to be decreasing and showed no significant improvement. Considering on the situation, which is more expensive to reach new customer than to retain the old ones, then hospital management is willing to improve marketing strategy by identifiying their marketing mix which related to Yadika's customer loyalty.
Thesis objective is to discover relationship between Yadika's marketing mixes with their customer loyalty. There fore, this research is an observational study through cross-sectional quantitative analysis approach. Primary data collection is performed through self administered questionnaire toward 141 respondents.
Quantitative approach indicated majority of respondents are having good perception with the existing marketing mix at RS Yadika. The result of Chi Square test shows that the determining variables are: location aspect, waiting time aspect and access of information aspect. This research conclude: to perform the significance connection between products, prices, promotion and peoples with customer loyalty, this study should be completed with qualitative approach.
This thesis is also proposing suggestion to perform study of building the customer retention marketing programmed by hospital management. The application programmed, based on the research result are Relationship Marketing Programmed , Frequent Customer Gift, Testimonial Letter and Recommend a friend or family member Reward.
Bibliographies: 34 (1985 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimin Rosmini
"Pemanfaatan pelayanan persalinan oleh ibu-ibu merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu yang diharapkan dapat meningkatkan persalinan yang aman dan bersih, sehingga dapat membantu menurunkan penyebab dari kesakitan dan kematian ibu. Adapun tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang hubungan faktor predisposisi (umur, paritas, pendidikan, pengetahuan dan sikap), faktor pendukung (pendapatan keluarga, jarak, ketersediaan pelayanan dan sumber informasi) dan faktor kebutuhan (persepsi terhadap persalinan aman dan bersih) dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan, pengolahan data dengan program komputer dan analisis dilakukan univariat, bivariat dan multivariate. Populasi , yaitu ibu-ibu yang melahirkan anak terakhir pada tahun 2002 dan pada saat pens lmpulan data masih berdomisili di wilayah Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jumlah sampel 104, yaitu yang melahirkan pada bulan April dan Mei tahun 2002 diambil secara acak.
Hasil analisis didapatkan, bahwa
1) komponen predisposisi ternyata umur, paritas, pendidikan ibu dan sikap tidak terbukti berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan. Pengetahuan tentang persalinan dan penolong persalinan terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
2) Pada komponen pendukung ternyata pendapatan keluarga dan jarak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan, namun ketersediaan pelayanan dan sumber informasi kesehatan tidak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
3) Komponen kebutuhan tentang persalinan aman dan bersih tidak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Dari variabel-variabel yang diteliti tersebut, variabel pengetahuan, pendapatan keluarga dan jarak dari tempat tinggal ibu ke penolong persalinan merupakan variabel determinan dari pemanfaatan pelayanan persalinan.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap persalinan dan penolong persalinannya dengan konseling atau komunikasi yang efektif sehingga meningkatkan kualitas pelayanan persalinan oleh petugas kesehatan.
Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang diperlukan pelatihan ketrampilan komunikasi bagi petugas Puskesmas dan penelitian lebih lanjut tentang kualitas pelayanan persalinan yang sudah diberikan petugas kesehatan dan yang diharapkan masyarakat sehingga dapat menyediakan pelayanan yang baik sesuai standar yang ada dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Daftar bacaan: 33 (1975 - 2001)

Determinants of the Delivery Service Usage by Health Staff in Cimalaka Sub District, District of Sumedang Delivery services by health staff is an effort to provide clean and safe delivery to improve maternal health and decreasing maternal morbidity and mortality rate. Objective of study is to acquire information about relation between predisposition factors (age, parity, education, knowledge, and attitude), supporting factors (family income, distance, service availability, and source of information) and needs factors (perception to clean and safe delivery) with delivery service usage in Cimalaka Sub-district, district of Sumedang.
This Study using cross sectional design with quantitative approach. Data collected by interview and observation, processed by computer software, and using univariate, and multivariate analysis. The population is mothers who deliver their baby before 2002 and live at Cimalaka sub-district during data collection. Total sample is 104, who deliver their baby between April and May 2002 and taken randomly.
Result from the analysis are :
1) predisposition factor such as age, parity, mother's education and attitude not related with delivery service usage, except the knowledge factors.
2) supporting factors like family income and distance have relation with delivery service usage, but not with service availability and source of information factors.
3) needs related with delivery service usage.
Based on those result, this study recommend the health center to improve mother?s knowledge about delivery and delivery aid by counseling and effective communication so that could improve quality of delivery service by health staff. To Health Office of District of Sumedang to carry out training the communication skill of health staff in health centre and advance research on quality of delivery service that have given by health staff.
Bibliography: 33 (1975-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kurniadi
"Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan R.I. Tahun 2003 - 2007. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan ekstemal dan internal, penyusunan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang 2007, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai dengan posisi Pusat Promosi Kesehatan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah analisis lingkungan eksternal dan internal Pusat Promosi Kesehatan dengan menggunakan matrik External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) serta menyusun visi dan misi Pusat Promosi Kesehatan. Tahap kedua adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Tahap ketiga dilakukan penetapan strategi terpilih Pusat Promosi Kesehatan untuk tahun 2003 - 2007 dengan menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Cara pengambilan keputusan menggunakan metode Consensus Decision Making Group (CDMG).
Dari hasil penelitian, evaluasi lingkungan ekstemal menghasilkan nilai total EFE sebesar 2,84 yang berarti kondisi eksternal organisasi berada di atas rata-rata. Pusat Promosi Kesehatan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada. Nilai evaluasi lingkungan internal menghasilkan nilai total IFE sebesar 2,13 yang berarti secara internal karakteristik kondisi organisasi lemah.
Rumusan visi Pusat Promosi Kesehatan adalah "Pusat Promosi Kesehatan sebagai penggerak dan menjadi rujukan promosi kesehatan tingkat nasional tahun 2007". Untuk mencapai visi tersebut telah disusun misi Pusat Promosi Kesehatan. Kemudian dirumuskan pula tujuan jangka panjang Pusat Promosi Kesehatan yang ingin dicapai tahun 2007 yang meliputi aspek SDM, produk, sarana, promosi kesehatan, kemitraan, kebijakan dan konsep.
Dengan menggunakan QSPM, alternatif strategi yang sesuai bagi Pusat Promosi Kesehatan adalah pertumbuhan intensif yang meliputi strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi tersebut akan digunakan secara bersamaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan Pusat Promosi Kesehatan tahun 2003 -- 2007.
Pada penelitian ini dituliskan saran dalam mengimplementasikan strategi tersebut yang meliputi ; perlunya visi dan misi menjadi semangat dalam bekerja, perlunya perencanaan strategis sebagai arch dan kebijakan Pusat Promosi Kesehatan, perlunya mensosialisasikan Perencanaan Strategis Pusat Promosi Kesehatan kepada para stakeholder dan perlunya menyusun rencana kegiatan tahunan.
Daffar bacaan : 52 (1981 - 2002)

Strategic Planning for Center of Health Promotion Department of Health R.I 2003 - 2007Research for strategic planning for Center of Health Promotion at Department of Health Republic of Indonesia 2003-2007 has been done. The scope of the research consists of external and internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2007, define strategic alternative, and the chosen strategy which is suitable with the position of Center of Health Promotion.
The kind of this research is descriptive analytic research using information as a base information of taking strategic decision. Information collecting was done through furthest interview, secondary data source, and observation done by the researcher himself.
The strategy composition techniques were done through three stages. Stage I includes external and internal environment analysis of Center of Health Promotion, using EFE and IFE matrix and arrange vision and mission statement of Center of Health Promotion. Stage 2 covers defining long term objective and determine strategy alternative by using SWOT and IE matrix. Stage 3 conducts chosen strategy defining for Center of Health Promotion for the year 2003 - 2007 by using QSPM matrix_ While the decision making uses CDMG (Consensus Decision Making Group) method.
As a result, external environment evaluation produced 2.84 of EFE total value which means that Center of Health Promotion has responded the existing opportunities very well as well as avoided the existing threats. Internal environment evaluation produced 2.13 of IFE total value which means that character of organization condition is internally weak.
The formulae of Center of Health Promotion's vision is "Center of Health Promotion as a motivator and reference for health promotion nationally in 2007". In order to achieve the mission, Center of Health Promotion's mission has been arranged. Moreover, the long term objective 2007 has been formulated covering aspects of Human resource, product, medium, health promotion, partnership, wisdom, and concepts.
By using QSPM, the appropriate strategy alternative for Center of Health Promotion is an intensive growth which covers market penetration and product development. The strategy will be collectively used to achieve vision, mission, and objectives of Center of Health Promotion 2003 - 2007.
This research also contains ideas and suggestions to implement the strategy which consist : vision and mission need become spirit of working, strategic planning need as Health Promotion Centre policy and purpose, it needs to socialize Health Promotion Centre Strategic Planning to stakeholder and to set up yearly activity plan.
References: 52 (1981 - 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Muslim
"Biaya Pendidikan di Politeknik Kesehatan Tanjungkarang jurusan Kesehatan Lingkungan, belum melalui analisis biaya satuan dan kemampuan serta kemauan membayar orang tua/wali mahasiswalsiswa. Untuk itu dilakukan penelitian analisis biaya pendidikan berdasarkan biaya satuan dan kemampuan serta kemauan membayar orang tua/wali mahasiswalsiswa di Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Janis penelitian diskriptif, dengan memantaatkan data sekunder untuk mengetahuai biaya tetap, biaya variabel, biaya total, biaya satuan aktual, biaya satuan normatif dan pengguna. Untuk mengetahui kemampuan dan kemauan membayar orang tuafwali mahasiswalsiswa dilakukan mengambilan data primer dengan wawancara menggunkan quesioner. Analisis biaya pendidikan rasional dilakukan melihat kemampuan dan kemauan membayar orang tua/wali mahasiswa/siswa serta mengembangkannya melalui simulasi biaya pendidikan.
Penelitian menghasilkan biaya tetap sebesar Rp. 115.394.8000,- biaya variabel sebesar Rp, 440.071.300,- biaya total sebesar Rp. 555.466.100,- biaya satuan aktual sebesar Rp. 2.057.300,- kelas regular sebesar Rp 2.0380.000,- persemester permahasiswa, kelas khusus sebesar Rp 2.114.000,- persemester perrnahasiswa. Untuk biaya satuan normatif kelas reguler sebesar Rp 1.996.000,- persemester permahasiswa dan untuk kelas khusus sebesar Rp 1.479.000,- persemester permahasiswa.
Pada hasil survei Ability To Pay (kemampuan membayar) pengeluaran non essensial orang tua/wali mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang jurusan Kesehatan Lingkungan dan orang tualwali Siswa SMU Bandar Lampung yang terbanyak adalah pada pengeluaran antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.499.000,- yaitu 35.4 %. Willingness To Pay (kemauan membayar) orang tua/lwali Siswa SMU Bandar Lampung dengan biaya pendidikan sebesar Rp. 2.300.000,- hanya 37 %.
Hasil simulasi biaya pendidikan rasionaI di Politeknik Kesehatan Tanjungkarang jurusan Kesehatan Lingkungan kelas reguler sebesar Rp 1.250.000,- persemester permahasiswa, orang tua/wali mahasiswa/siswa yang mampu membayar sejumlah 75.4 %, neraca minus Rp 233.8577.072, dimana Cost Recovery Raisnya hanya 11.8 %. kelas khusus pada Biaya pendidikan sebesar Rp 1.250.000,- persemester permahsiswa, orang tua yang mampu membayar sejumlah 75.4 %, neraca minusnya Rp. 71.714.300,-dengan cost recovery ratenya hanya 12.4 %.
Diharapkan hasil penelitian ini, dapat dijadikan pertimbangan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam menetapkan biaya pendidikan di Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Daftar bacaan : 18 (1986-2002)
An Analysis of Education Fee Based on Unit Fee and Capability and Willing to Pay of Student's Parents in Health Polytechnic Tanjung Karang Environment Health Department Education fee in Health Polytechnic Tanjung Karang of Environment Health Department hasn't based unit fee analysis and capability and willing to pay of students' parents. That's why, the analysis research of the education fee is done base on unit fee and the paying ability of students' parents in Heath Polytechnic Tanjung Karang of environment heath department.
The descriptive research type, by using secondary data to know constant fee, variable fee, total fee, actual unit fee, normative unit fee and the user. To know the capability and willing of students' parents paying done by collecting primary data by interview and using questionnaires. For rational education fee analysis done by seeing capability and willing of students' parents paying and developing through educational fee simulation.
The research produces constant fee as Rp. 115.394.8000,- variable fee as Rp. 440.071.300,- total fee Rp. 555.466.100,- actual unit fee as Rp. 2.057.300,- regular class Rp. 2.038.000,- per semester per student, special class Rp. 2.114.000; per semester per student. For normative unite fee regular class lip. 1.996.000,- per semester per students and for special class Rp. 1.479.000,- per semester per students.
In the survey of ability to pay (kemampuan membayar) non essential outcome the students parent of Health Polytechnic Tanjung Karang of environment Health Department and the most out came of SMU Bandar Lampung student's parents is around Rp. 1000.000,- until Rp. 1.499.000 is 35,4% willingness to pay (kemauan membayar) the students' parent of SMU Bandar Lampung with education fee is Rp. 2.300.000,- 37% only.
The result of rational education fee simulation in Health Polytechnic Tanjung Karang of environment Health Department regular class is Rp_ 1.250.000,- per semester, per students, the students parent can pay around 75,4%, minus balance is Rp. 233.857.072,- where the cost recovery rate is 11,8% only. Education fee of special class is Rp. 1.250.000,- per semester per student, the students parent can pay around 75A%, minus balance is Rp. 71.714.300,- with the cost recovery rate is 12.4% only
The result of this research hoped, can be consideration by Health Department Republic Indonesia in determining education fee in Health Polytechnic Tanjung Karang of Environment Health Department.
Literatures: 18 (1986-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>