Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denny Gunawan, S.ST
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang sangat penting untuk dapat memenangkan persaingan tenaga kerja di era globalisasi. Balai Diklat lndustri Jakarta Kementerian Perindustrian sebagai salah satu unit yang ditugaskan secara khusus untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi mempunyai peranan penting sebagai sumber knowledge creation dalam membentuk knowledge, skill dan attitude para calon tenaga kerja industri. Beberapa indikator yang menunjukan proses knowledge creation di Balai Diklat Industri Jakarta belum berkembang diantaranya. Balai Diklat Industri Jakarta hanya memiliki 1 (satu) Jenis Bidang Diklat. yaitu bidang garmen dan tidak. terjadinya peningkatan basil kepuasan peserta diklat secara signiftkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis proses knowledge creation model SECI dan Faktor-faktor pendukung (enabler) yang dihadapi dalam proses knowledge creation di Balai Diklat lndustri Jakarta Kementerian Perindustrian. Teori yang digunakan yaitu knowledge creation model SECI dan faktor­ faktor pendukung (enabler) dari dari Nonaka (1995). Knowledge creation model SECI menggunakan dimensi Sosialisasi, Ekstemalisasi, kombinasi dan Intemalisasi. Sedangkan untuk faktor-faktor pendukung (enabler) menggunakan dimensi Intensi, otonomi, fluctuation and creative chaos, redundansi dan requisite variety. Penelitian menggunakan pendekatan post-positivis dengan metode pengumpulan data kualitatif menggunakan wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan Proses knowledge creation model SECI belum dapat diwujudkan secara sempurna di Balai Diklat Industri Jakarta Kementerian Perindustrian. Proses knowledge creation lebih dominan pada pengetahuan tacit. Proses konversi pengetahuan yang terjadi di Balai Diklat Industri Jakarta cenderung dominan pada kuadran 1(satu) yaitu pada dimensi sosialisasi. Sedangkan Faktor-faktor pendukung (enabler) knowledge creation, menggunakan dimensi Intensi, otonomi, fluctuation and creative chaos, redundansi dan requisite variety di Balai Diklat Industri Jakarta Kementerian Perindustrian belum mendukung secara maksimal terbentuknya knowledge creation.
ABSTRACT
The competence of human resources a very important thing to get to won a labor in the future. Industrial Training Association Ministry of Industry as one unit assigned specifically to hold education and training competency based has an important role as a source of knowledge creation in forming knowledge, skill and attitude the candidates industrial labor. Some indicators which showed the process of knowledge creation at Jakarta Industrial Training Association is training undeveloped Jakarta Industrial Training Association only have one kind of field training. That is Garment and not an increased occurrence of the results of participants satisfaction training significantly. The purpose of this research to analyze the process of knowledge creation SEC/model and supporting factors (enabler) faced in the process of knowledge creation at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry. The theory used that knowledge creation SEC/model ofNonaka (1995) and the supporting factors (enabler). Knowledge creation SEC/model use dimension socialization, eksternalisation, the combination and internalization. While supporting factors (enabler) use intensi dimensions, autonomy, fluctuation and creative chaos, redundancy and requisite variety. The research uses approach post-positivis with qualitative data collection method using interviews and a literature study. The results showed the process of knowledge creation SEC/model could not be perfectly at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry. The process of knowledge creation more dominant than tacit knowledge. The process of converting knowledge that occurred at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry socialization dominant quadrant inclined to 1 (one) at the dimensions. While the supporting factors (enabler) knowledge creation using dimensions, intent, autonomy fluctuation and creative chaos, redundancy and requisite variety at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry has not supported the establishment of knowledge creation optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Riyadi
Abstrak :
Tulisan ini membahas mengenai budaya organisasi, kepemimpinan, kinerja karyawan dan job satisfaction di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Selama dua periode kepemimpinan dekan yang menjabat saat ini, masih ada banyak masalah yang belum terselesaikan terutama masalah yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia, disiplin karyawan, kinerja rendah dan lain-lain. Situasi ini dapat terjadi karena tidak adanya budaya organisasi tertulis yang jelas di Fakultas Ilmu Budaya. Berdasarkan latar belakang di atas, tulisan ini akan membahas bagaimana budaya organisasi dan kepuasan kerja memediasi kepemimpinan dan kinerja pekerjaan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan Multiple Hierarchy Regresion. Tujuannya dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan akademik di Universitas Indonesia, khususnya Fakultas Ilmu Budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi, dan job satisfaction (2) budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (3) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (4) budaya organisasi menjadi mediator antara kepemimpinan dan kinerja karyawan (5) job satisfaction menjadi mediator antara kepemimpinan dan kinerja karyawan.
This paper examines organizational culture, leadership, employee performance and job satisfaction at Faculty of Humanities, Universitas Indonesia. During the two periods of the current incumbent dean leadership, there are still many unresolved problems mainly problems related to human resources quality, employee discipline, low performance and others. This situation might occur due to the absence of clear written organizational culture in the Faculty of Humanities. Based on the background above, this paper will discuss how organizational culture and job satisfaction mediate leadership and job performance using linear regression and Multiple Hierarchy Regression, to support the implementation of academic activities at Universitas Indonesia, especially the Faculty of Humanities. The results show that (1) leadership has positive influence on employee performance, organizational culture, and job satisfaction (2) organizational culture has positive influence on employee performance (3) job satisfaction has positive influence on employee performance (4) organizational culture becomes the mediator between leadership and employee performance (5) job satisfaction becomes the mediator between leadership and employee performance.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T54814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library