Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soraya
Abstrak :
Penelitian ini bersifat kualitatif untuk melihat manifestasi kuasa guru melalui tindak tuturnya saat mengajar di kelas. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana guru memanifestasi kuasanya saat mengajar di kelas. Jawaban dicari dengan teknik pengamatan dan wawancara terhadap guru. Data yang dikumpulkan melalui teknik pengamatan dianalisis dalam tiga dimensi Analisis Wacana Kritis (AWK) dari Fairclough. Yang pertama adalah analisis deskriptif pada dimensi teks untuk melihat penggunaan kosakata, gramatika, dan struktur tekstual. Kemudian, data dianalisis pada tahap interpretasi untuk melihat dimensi praktik wacana. Terakhir, analisis pada tahap eksplanasi dilakukan untuk melihat manifestasi kuasa dalam dimensi praktik sosiokultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memanifestasi kuasanya dan menyampaikan ideologinya secara terbuka, balk melalui kosakata, gramatika, maupun struktur tekstual. Namun, terkadang guru menyembunyikan manifestasi kuasanya dalam urutan kalimat yang diatur sedemikian rupa. Manifestasi kuasa dilakukan oleh guru dalam semua kegiatannya sclama proses belajar-mengajar di kelas. ......The purpose of this qualitative research is to see the manifestation of teacher's power through the speech act while they are teaching in the classroom. The specific question of this research is how a teacher manifests the power while he or she is teaching. The answer is found through an observation and interview. The data collected is analyzed in three dimensions of Fairclough's CDA (Critical Discourse Analysis). The first one is descriptive analysis in text dimension to see the use of vocabulary, grammar, and textual structure. Next is interpretive analysis in discourse practice dimension. Finally, the data is analyzed in sociocultural practice dimension. The result of the research shows that a teacher manifests the power and conveys his or her ideology openly through the use of vocabulary, grammar, and textual structure. However, sometimes he or she hides it in the order of sentences which are arranged specifically. The manifestation is conducted in almost all of the activities during teaching-learning process.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T38003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ito, Aya
Abstrak :
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan analisis wacana dan pragmatik yang menggunakan teori Hallday dan Hasan (1976), Quirk (1985), Nagara (1998), Kuno (1978), dan Sperber dan Wilson (1986). Penelitian ini berfokus pada analisis tentang pelesapan dalam ragam bahasa percakapan. Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana penutur Indonesia mengungkapkan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang. Masalah utuma memiliki dua submasalah, pertama, apakah penutur Indonesia yang sedang belajar bahasa Jepang tidak melesapkan subjek dan objek dalam percakapan? Kedua, mengapa penutur Indonesia mengungkapkan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang? Tujuan penelitian masalah ini adalah mendeskripsi pengungkapan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang oleh penutur Indonesia yang berkomunikasi dalam bahasa Jepang dan menjelaskan bagaimana pengungkapkan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang oleh Inonesia. Penelitian ini diarahkan sebagai sebuah studi kasus pemakaian salah satu gejala bahasa percakapan bahasa Jepang oleh mahasiswa Indonesia. Oleh karena itu, data penelitian ini adalah ujaran bahasa Jepang oleh mahasiswa Indonesia. Data tersebut dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk subjek dan objek dalam bahasa Jepang yang seharusnya dilesapkan iustru diungkapakn. Di samping itu, analisis memperlihatkan bentuk-bentuk subjek dan objek dalam bahasa Jepang melalui upaya pemulihan tekstual dan konteks situasi oleh penutur Indonesia. Dengan kesimpulan penelitian ini, subjek dan objek secara anaforis maupun secara konteks situasional dapat dilesapkan di dalam percakapan. Akan tetapi, informan tetap mengungkapkan subjek dan objek di dalam percakapan bahasa Jepang. ......This research is qualitative research with discourse analysis and pragmatic approach, based on the theory from Hallday and Hasan (1976), Quirk (1985), Nagara (1998), Kuno (1978), and Sperber and Wilson (1986). This research focuses on the analysis about ellipsis in the spoken language. The main theme is how Indonesian speakers are using ellipsis for subject and object in the utterance of Japanese language. This main theme has 2 sub theme; the first one is whether the Indonesian speakers who is learning Japanese language will omit subject and object in the conversation or not. The second one is why Indonesian speaker omit subject and object in the utterance of Japanese language. The aim of this research is to describe the ellipsis of subject and object in the utterance of Japanese language by Indonesian speakers in the communication using Japanese language, and to explain about the ellipsis of subject and object in Japanese spoken language by Indonesian speakers. This research is a case study of the phenomena in the Japanese language spoken by Indonesian students. Therefore, this research is about the Japanese spoken language by Indonesian students. The data are collected through interview and observation. The results of this research shows the form of subject and object in the Japanese spoken language uttered by Indonesian speakers although in the fact not necessary. Beside it, this analysis shows the form of subject and object in Japanese language through the effort to return textual and context situation by Indonesian speakers. With the conclusion of this research, the subject and the object can be omitted both in anaphoric and situational context. However, Informant will keep using subject and object in the Japanese spoken language. The reason is, that the informant will not be able to understand the context of the conversation without subject and object.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T38850
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fauziah
Abstrak :
Penelitian ini meneliti perkembangan arek, salah satu morfem gramatikal penanda futur dalam bahasa Sunda, secara diakronis mulai dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-21 dengan meneliti fungsi-fungsi arek dalam teks wawacan Jayalalana , wawacan Barjah, wawacan Surya Mana dan buku kumpulan puisi Jaladri Tingtrim. Berdasarkan penelitian, arek memiliki fungsi yang sama mulai dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-21, yaitu sebagai 1) Verba 'Ingin', 2) Verba 'Mau' dan 3) Verba Bantu 'Akan'. Akan tetapi, frekuensi fungsi-fungsi tersebut berubah dari abad ke abad. Berdasarkan analisis, dengan menggunakan teori Gramatikalisasi, skema perkembangan arek adalah Verba 'Ingin' > Verba 'Mau' > Verba Bantu 'AKAN'. ......This research studies the development of arek, one of future markers in Sundanese language diachronically from 18th century until 21st century by analyzing functions of arek that are found in wawacan Jayalana, wawacan Barjah, wawacan Surya Mana and Jaladri Tingtrim. Based on the research, arek has the same functions from 18th century until 21st century: 1) Verb 'Desire', 2) Verb 'Willing' and 3) Auxiliary 'Predict'. Nevertheless, the frequency of the functions keeps changing from one century to the next. Based on the analysis, using Grammaticalization theory, the evolution scheme: Verb 'Desire' > Verb 'Willing' > Auxiliary 'Predict'.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28705
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmawati
Abstrak :
Radio Ben's merupakan stasiun radio swasta yang diprakarsai oleh Benyamin Sueb. Ben's mempunyai jargon Radio Betawi Atu-atunye. Segmen acara yang variatif dengan bahasa kontemporernya mampu merangkul masyarakat nonBetawi. Bergaya santai, namun menggelitik. Salah satu contoh yang terlihat adalah Informasi pemerintahan, seperti program PIN yang disajikan dengan kemasan yang membumi menggunakan bahasa sederhana yang dipahami rakyat. Dalam pengamatan sepintas terhadap bahasa tuturan yang digunakan oleh penyiar Ben's, saya melihat adanya perubahan bahasa dalam situasi dan kondisi tertentu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana kecenderungan alih kode berhubungan dengan acara yang dibawakan. Selain itu juga akan mencari faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode. Hal ini dilakukan karena adanya situasi khusus yang mendorong terjadinya perubahan bahasa yang dilakukan oleh penyiar Ben's. Sumber data adalah tiga program acara radio Ben's, yaitu monolog rutin Prakiraan Cuaca, dialog interaktif Kok Gini: Kota Kite Pagi Ini, dan Dialog Kontemporer. Hal ini dilakukan dengan alasan kemudahan melihat kondisi pelibat dan topik yang diangkat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara tak langsung (indirect). Dalam hal ini, penjaringan data terhadap sumber data dilakukan dengan merekam sumber data (tiga segmen acara yang dipilih) di atas pita kaset radio SONY 60. Usaha ini bertujuan agar rekaman dapat diulang-ulang sehingga dapat memperlancar proses penulisan (transkripsi) data yang akan menghasilkan data berupa bahasa. Dari sudut pengolahan, data yang didapat melalui somber data akan diperikan, diklasifikasi, dan dianalisis. Hal tersebut dilakukan dengan tahapan transkripsi data (pengalihan dari sumber data lisan menjadi data tertulis), klasifikasi data, dan analisis berdasarkan teori Hymes (SPEAKING). Dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa kemunculan alih kode pada kedua penyiar terjadi karena memang mereka mempunyai kedwibahasaan. Walaupun kondisinya tidak menguasai bahasa lain secara utuh sesuai dengan pengertian penutur aslinya, dari perpindahan kode yang terjadi antara bahasa Betawi-bahasa Indonesia, bahasa Indonesia-bahasa Betawi, bahkan beralih ke bahasa asing (dalam hal ini bahasa daerah dan Inggris). Dengan kedwibahasaan yang dimiliki penyiar yang memandu acara interaktif, ia cenderung melakukan alih kode sesuai dengan bahasa yang dipakai dan dimengerti oleh para penelepon. Jika ada sebuah ujaran berbahasa Betawi yang ia lontarkan dan dipertanyakan kembali oleh penelepon, ia akan mengalihkan pertanyaannya ke hal yang lain, walaupun ada kesulitan dalam penuturan. Sementara itu, pada acara polilog, konsistensi penyiar terhadap bahasa Betawi jarang sekali terlihat. Ia hanya menggunakan bahasa Betawi untuk menjelaskan kembali pada penelepon apa yang sudah disampaikan narasumber. Selain itu, ia juga menggunakan bahasa Betawi untuk memperhalus maksud yang ingin disampaikan sehingga tidak terjadi ketersinggungan ataupun salah paham. Untuk hal ini, ia menggunakan nada melucu untuk mencairkan suasana. Berkaitan dengan alasan-alasan dan faktor-faktor terjadinya alih kode, saya menemukan kesamaan bahwa seorang penyiar akan melakukan alih kode ke bahasa Indonesia di awal pembukaan acaranya (prolog), membuka saluran telepon kembali, menyapa penelepon untuk bergabung dalam acaranya, menghimbau aparat pemerintah ataupun birokrasi lainnya, dan menutup segmen acara yang dipandunya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Indra
Abstrak :
Relief naratif yang dipahatkan pada kaki Candi Jawi masih belum dapat dikenali dengan baik. Relief ini menarik untuk diteliti karena memiliki banyak permasalahan yang belum dipecahkan, diantaranya adalah arah baca dan batas adegan. Cerita yang dipahatkan pun belum teridenfikasi. Hal yang dilakukan adalah pendeskripsikan terhadap rangkaian relief naratif yang menjadi data utama penelitian.Setelah diperoleh uraian penggambaran dari relief tersebut, hal selanjutnya adalah mencari batas serta arah pembacaan relief. Hasil analisis menghasilkan uraian penggambaran yang mengisahkan perjalan seorang pria untuk mencari pengetahuan keagamaan...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denty Kusuma Wardany
Abstrak :
Skripsi ini membahas analisis wacana iklan pada sebuah akun twitter, @7elevenID. Penelitian ini bertujuan memaparkan suprastruktur wacana dalam tweet @7ElevenID, hubungan antarunsur pembentuk wacana yang terwujud dalam kohesi pada dalam tweet @7ElevenID, analisis sintaktis dalam tweet @7ElevenID, serta makrostruktur wacana dalam tweet @7ElevenID. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, melalui analisis suprastruktur, akun @7elevenID memanfaatkan semua ruang untuk beriklan. Adapun alat-alat kohesi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah referensi, elipsis (nominal dan verbal), konjungsi, reiterasi (repetisi dan sinonimi), serta kolokasi. Selain itu, dari 27 kalimat yang ada, 13 kalimat di antaranya merupakan kalimat tidak lengkap. Adapun dari segi analisis makrostruktur, proposisi yang paling banyak muncul adalah dasar-DESAKAN, yakni sebanyak 9 tweet. ...... This research discusses advertising discourse at @7elevenID’s twitter account. The aim of this research is to explain superstructure, cohesion tools, syntactic analysis, and macrostructure at @7ElevenID’s twitter account. This research uses qualitative methodology. The result of this research shows that, by using superstructure analysis, @7elevenID took the whole space at its twitter account to advertise the product. The cohesion tools that have found are reference, ellipses (noun and verb), conjunction, reiteration (repetition and synonymy), and collocation. Syntactically, from 27 sentences, there are 13 sentences that have no subject or predicate. In macrostructure, the proposition basic-PRESSURE was the most appear proposition toward the whole proposition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Yuanita
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji wacana berita konflik Israel-Palestina dalam surat kabar Kompas dan Media Indonesia dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis untuk mengetahui sekaligus membandingkan pandangan, keberpihakan, dan strategi wacana kedua surat kabar (Kompas dan Media Indonesia). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, berupa metode analisis wacana kritis yang diterapkan oleh Norman Fairclough, yang menitikberatkan analisis pada analisis teks, analisis praktik wacana, dan analisis praktik sosial budaya. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan keberpihakan dan strategi wacana antara Kompas dan Media Indonesia yang termanifestasi ke dalam bentuk-bentuk kebahasaan di dalam teks berita.
This research is about the critical discourse analysis of news discourse (about conflict Israel-Palestine) in the national newspapers, Kompas and Media Indonesia. The purpose of this study is to understand the worldview of Kompas and Media Indonesia about conflict Israel-Palestine or crisis in Gaza, and to compare the discourse strategy that they use to indicate implicitly their view in the text. This research uses qualitative method, that is the critical discourse analysis method proposed by Norman Fairclough. The result indicates that there is difference view and discourse strategy between Kompas and Media Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11023
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoselda Malona
Abstrak :
Skripsi ini membahas representasi Undang-Undang Pornografi Bab I dan Bab II. Objek yang diteliti adalah Undang-Undang Pornografi Bab I dan Bab II. Penelitian ini bertujuan memaparkan struktur wacana dan analisis definisi UUP; mendeskripsikan representasi UUP melalui analisis teks; mengungkapkan proses produksi (praktik wacana) UUP melalui analisis topik; dan menggambarkan ideologi masyarakat selaku konsumen UUP terhadap representasi UUP Bab I dan II melalui intertekstualitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasilnya adalah berdasarkan hasil analisis definisi, analisis teks, analisis praktik wacana, dan analisis intertekstualitas, UUP belum ideal sebagai undang-undang. Oleh karena itu, sebaiknya UUP dikaji kembali.
The focus of this study is the representation of Chapter I and Chapter II of the Pornography Law. The object of this study is Chapter I and Chapter II of the Pornography Law. The purposes of this study are to describe the structure of the Pornography Law as a discourse and the definitions analysis, to describe the representation of the Pornography Law through text analysis, to tell the production process (discourse practice) of the Pornography Law through topics analysis, and to tell the ideology of people as consumers of the Pornography Law through socio cultural practice. This research is qualitative. The result of this study is based on definitions analysis, text analysis, discourse practice analysis, and socio cultural practice, the Pornography Law not ideal as law yet. So, better the Pornography Law re-studied.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11308
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Puspitasari
Abstrak :
Skripsi ini membahas representasi Islam pada suatu media, dalam hal ini, pada dua artikel berita pada Situs Jurnal Perempuan dengan analisis wacana kritis (AWK). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode AWK Norman Fairclough yang menitikberatkan analisis pada teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggambaran yang negatif dan tidak benar (misrepresentasi) terhadap Islam, yakni terdapat distorsi dalam pemberitaan tentang Islam oleh media tersebut. Dengan demikian, disarankan bahwa dalam memberi pemberitaan, media seharusnya jujur, seimbang, netral, serta memihak kepada kebenaran. ......This thesis discusses representation of Islam in a media, specifically in some news articles on website of Jurnal Perempuan with critical discourse analysis (CDA). This research uses qualitative research method with descriptive design and method of CDA by Norman Fairclough. There is misrepresentation of Islam in the result of the research. There is distortion in that news articles. So, there is advice: news on each media, need the honesty, the balance, the neutral, also the right.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Chairani
Abstrak :
Skripsi ini membahas struktur wacana iklan advertorial pembalut wanita dalam majalah wanita remaja dari segi suprastruktur, kohesi, dan makrostruktur. Data yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah iklan advertorial berjudul "Grab Your Moment Anywhere" yang diambil dari agenda bonus majalah bulanan wanita remaja Gogirl! edisi Januari 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suprastruktur iklan advertorial tersebut terdiri atas judul atau kepala iklan, subjudul, badan iklan, elemen visual, foto produk, dan baseline. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia nonformal dan bahasa Inggris. Di samping itu, ditemukan alat-alat kohesi, yaitu referensi, substitusi, elipsis, konjungsi, repetisi, sinonimi, hiponimi atau hiperonimi, antonimi, dan kolokasi. Hasil penelitian makrostruktur menunjukkan bahwa wacana iklan ini tidak padu karena antara bagian eksplanasi iklan dan bagian persuasi iklan terbukti tidak berkorelasi sehingga bagian persuasi iklan terkesan sebagai "wacana tempelan". ......This thesis discusses about the discourse structure of woman napkin advertorial advertisement on woman?s teen magazine from its superstructure, cohesion, and macrostructure. The data that is used in this research is an advertorial advertisement titled "Grab Your Moment Anywhere" which was taken from monthly woman?s teen magazine Gogirl! printed on January 2011. The summary of this research shows that the superstructure of this advertisement consists of headline, subheadline, bodycopy, visual elements, product shot, and baseline. This advertisement uses nonformal Indonesian and English language. Moreover, the summary also shows several cohesions in this advertisement: reference, substitution, elipsis, conjunction, repetition, synonym, hyponym or hyperonym, antonym, and collocation. Furthermore, macrostructure anylise shows that this advertisement discourse is not compact because there is no correlation between the explanation part and the persuation part so that the persuation part looks as "the patch discourse".
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>