Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juliana Silvia Onggani Winata
Abstrak :
Skripsi ini membahas ambiguitas diagram dalam arsitektur dan mengembangkan teori diagram sebagai kontinuum. Studi ini mengeksplorasi konsep ini dengan mengembangkan sistem kontinuum Dortdivanlioglu dengan mengajukan kontinua tambahan untuk kemudian dirancang sebagai sistem kontinuum. Sistem ini kemudian diterapkan dalam diagram Zaha Hadid melalui pendekatan analisa gambar. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan sifat fungsional/form-finding/inskriptif dalam diagram Zaha Hadid, dan potensi untuk sistem kontinuum yang lebih luas dan kompleks untuk identifikasi diagram lebih lanjut ......This undergraduate thesis discusses the ambiguity of architectural diagrams and attempts to conceptualize the diagram as a continuum. This study approaches this concept by improving Dortdivanlioglu's continuum system via the proposal of additional continua to form a continuum system. This continuum system is then applied to Zaha Hadid's diagram via image analysis. The result of this research shows the tendency to functional/ form-finding/ inscriptive traits in Zaha Hadid's diagrams and the potential for a broader and more complex continuum system for further identification
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medhira Fathinadia
Abstrak :
Lingkungan buatan diketahui memiliki dampak yang cukup ekstensif terhadap perilaku manusia. Ruang domestik merupakan lingkungan buatan manusia di mana memori, pengalaman, hubungan dengan sesama manusia dan keterkaitan berada. Tidak lain halnya dengan penderita penyakit jiwa skizofrenia, semua manusia memiliki kebutuhan akan sebuah ruang memiliki nilai sentimen dan familiarity. Kombinasi elemen interior pada ruang domestik dapat menentukan bagaimana individu berorientasi dalam ruang, dan memiliki dampak terhadap munculnya episode halusinasi dan delusi. Penelitian ini akan membahas kaitan antara elemen interior seperti pencahayaan, kualitas akustik dan privasi ruang dengan ruang domestik dengan kemunculan gejala psikosis serta well-being penderita. ......The built environment has been known to have an extensive effect upon human behavior. Domestic space in particular has memory, experience, relationship between people and attachment. All human beings, especially the ones with mental incapacities need a sense of familiarity and sentiment in their domestic space. The total combination of interior elements within a space can determine how an individual lives in a space and has been known to have a certain effect on the emergence of psychotic behaviors such as hallucinations and delusions. This research will discuss the relationship between interior elements such as lighting, room acoustics and privacy and the psychotic symptoms and well-being of a schizophrenic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Firdaus
Abstrak :
Penulisan ini membahas kemungkinan peralihan sebagian sifat ruang first place, second place, dan third place yang saling bersarang. Melihat bagaimana keterhubungan rangkaian affordances di dalamnya mengakomodasi berbagai kebutuhan dan aktivitas manusia. Studi ini melibatkan penerapan persepsi karakter ke dalam ruang berdasarkan teori Gibson tentang rangkaian affordances dalam interaksi antara persepsi dan tindakan. Affordances di sini sebagai kemungkinan interaktif dari objek atau lingkungan tertentu. Penulisan ini menggunakan metode hierarki means-end untuk melihat keterhubungan dari rangkaian bersarang yang terjadi pada setiap tiga data studi kasus. Penulisan ini merupakan studi literatur tentang beberapa coworking space dan ruang kerja menggunakan data sekunder dari artikel, web, dan sosial media. Peralihan sifat tempat yang dilihat adalah antara third place (coworking space) dan second place (tempat kerja) yang menghasilkan beberapa pola komposisi fungsi dari first place, second place, dan third place. Rangkaian affordances yang bersarang ditinjau dari elemen fisik, batasan ruang, sosial dan perilaku, dan interaksi antar manusia. Studi ini mengungkapkan bahwa karakteristik fisik ruang kerja atau coworking space dapat mendukung interaksi sosial dan kebutuhan manusia yang menciptakan peralihan sebagian sifat ruang first place, second place, third place, dan sebaliknya.
This study discusses the shifting function of places between First place, Second place, and Third place in coworking spaces by understanding the relationship of the spatial designs and behaviors by its nested affordances. The study engaged with the implementation of the character's perception into a space based on Gibson's theory of nested affordances in interactions between perception and action, with affordances as interactive possibilities from certain objects or environments. This research employed mean-ends hierarchy method to acknowledge the nested relationship that occurs in each three case studies data collections. The study is a literature study about workspace and coworking spaces using secondary data from articles, web, and social media. The shifted space feature that is seen is between third place (coworking space) and second place (work place) which results in several composition of functions from first place, second place, and third place. Nested affordances can be seen from the physical elements, spatial boundaries, social activities, and interactions between people. The study reveals that the physical characteristics of the coworking space supports social interaction and human needs which creates shifting functions of places from first place, second place, third place, and vice versa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Tristriani
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang upaya untuk merestorasi dan mempreservasi bangunan dan situs bersejarah di dunia virtual. Dengan teknologi yang ada saat ini, proses digitalisasi artefak bersejarah tidak lagi terbatas pada dokumentasi gambar namun sudah sampai pada pembuatan replika model tiga dimensi dengan ukuran 1:1. Model tiga dimensi dari bangunan dan situs bersejarah yang telah dibuat tersebut dapat dilihat dan dikunjungi secara virtual, hanya berbekal komputer atau laptop dan koneksi ke internet. Hal ini kemudian memunculkan sebuah pengalaman ruang baru yang tentunya berbeda dengan proses mengalami ruang fisik. ......This study is about historical site and buildings restoration and preservation in virtual world. With current technology, the digitalization process for historical artefact is not limited to image archive only but now we can make the exact 1:1 replica of the said artefact. This three dimensional, virtual model, can be accessed from personal computer or laptop with proper internet connection. This phenomena creates a new spatial experience which would be very different than the usual physical spatial experience.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Maulina
Abstrak :
Kegiatan membuka jendela merupakan kegiatan praktik interior karena tindakan tersebut mempengaruhi ruang interior. Kegiatan yang mempengaruhi keadaan ruang interior ini terdapat alam yang ikut berperan pada peristiwa tersebut. Pembahasan mengenai peran alam pada ruang tempat manusia hidup dibahas pada teori biophilia. Pola desain biophilic merupakan ranah bidang fungsional untuk biophilia dengan fokusan desain lingkungan. Melalui studi literatur terhadap praktik interior dan pola desain biophilic menemukan aspek penting yang menyatukan ke dua hal ini, skripsi ini menunjukkan bahwa kegiatan membuka jendela merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mencangkup kedua hal tersebut. Aspek penting tersebut digunakan untuk melihat bagaimana kegiatan membuka jendela pada ruang beraktivitas melalui wawancara dan observasi fisikal. Hasil wawancara dianalisis berdasarkan aspek penting dan spatial parameternya sehingga menunjukkan bahwa kegiatan membuka jendela ruang tersebut merupakan bentuk kegiatan praktik interior dan desain biophilic dengan bentuk pengaruh spatial yang beragam. ......Opening the window could be considered as interior practice because it affects the interior space. This activity is a nature participating event that directly involve nature within the activity. The discussion of the role of nature in the space in which humans live is discussed in biophilia theory. Biophilic design patterns are the functional areas of biophilia that focus on environmental design. Through a literature study of interior practices and biophilic design patterns to find an important aspects that unites these two things, this thesis shows that the activity of opening a window is one form of activity that includes both of them. These important aspects become the basis for interviews and physical observation to see how opening the window is practiced in the interior space. Interview results are analyzed based on the important and spatial aspects of the parameters thus indicating that opening a window is a form of interior practice and biophilic design with a variety of spatial influences.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galavia Permata
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Begitu pula pada bidang konstruksi dan perancangan arsitektur. Kehadiran teknologi lambat laun menggantikan peranan alam dalam keseharian manusia. Rusaknya kondisi alam dan menipisnya sumber daya alam menarik perhatian publik serta melahirkan konsep konstruksi yang berkelanjutan berupa arsitektur hijau. Namun banyak produk arsitektur hijau hanya cenderung menekankan pada performa bangunan yang ramah akan kondisi alam dan lingkungan namun belum memenuhi kebutuhan dasar manusia wellbeing secara tepat. Kehadiran alam dalam ruang yang terbangun built environment khususnya ruang dalam interior dapat membantu manusia dalam mencapai kondisi wellbeing yang optimum, salah satunya adalah dengan mengaplikasikan perancangan biofilik. Representasi alam dalam ruang dapat dihadirkan dengan banyak cara dalam perancangan biofilik Biophilic Design . Melalui studi kasus pada Google Asia Pacific diketahui bahwa untuk menghadirkan peningkatan yang signifikan pada wellbeing manusia, terdapat faktor internal fisik dan faktor eksternal non-fisik yang harus dipenuhi secara konsisten dan komperhensif. ......As the time goes by, technology took big part in fulfilling human everyday needs. Likewise, in the design and construction field architecture, technology gradually replaces the role of nature in human rsquo s everyday life. The destruction of nature and the depletion of natural resources finally get the publics attention, ad then it develope a new concept of sustainable construction in the form of green architecture. However, the output of green architecture itself, tend to emphasize the technical performance of the buildings which environmentally friendly, but has not fulfilled the human needs and wellbeing. The presence of nature in built environment, specifically interior space, has the potential to help human reaching the optimum condition of wellbeing. Nature representation within space could be applied in many form by applying Biophilic Design. Through a study on Google Asia Pacific, it is found that to achieve a significant improvement in human wellbeing, there are internal physical and external non physical factors that must be presented consistently and comperhensively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati Asellia Putri
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam sebuah pameran, terdapat komposisi solid dan void yang keduanya saling berhubungan untuk mengakomodir struktur pameran secara keseluruhan. Oleh karena itu, void merupakan elemen yang penting dalam struktur pameran. Pameran terdiri dari struktur spasial dan narasi yang masing-masing memiliki komposisi void di dalamnya. Maka dari itu, void tidak hanya dibaca dalam wujud fisik struktur spasialnya, namun lebih jauh lagi, void dapat dibaca sebagai sebuah konsep yang memiliki perluasan makna dalam struktur narasinya. Skripsi ini mempelajari lebih dalam mengenai wujud, peran, dan mekanisme void dalam pameran Dunia Komik yang diselenggarakan di Galeri Nasional. Melalui pembacaan void dalam pameran tersebut, makna void menjadi lebih luas karena memiliki wujud dan peran yang bermacam-macam.
ABSTRACT
In an exhibition, there is a relationship between the composition of solid and void that accomodate the whole exhibition structure. Therefore, void is an important element in the exhibition structure. The exhibition consists of spatial and narrative structure that each have a void composition within. Void is not only read in the physical form of spatial structure, but also can be read as a concept that has an extension of meaning in its narrative structure. This thesis examines more about forms, roles, and void mechanisms of the Dunia Komik exhibition which held at the Galeri Nasional. Through the reading of void in the exhibition, the meaning of void becomes more extensive because it has a variety of forms and roles.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sandra Dewi
Abstrak :
Skripsi ini membahas street furniture pada ruang pejalan kaki suatu kota. Akibat stagnansi pengalaman ruang yang dialami, ruang pejalan kaki hanyadipahami untuk mengakomodasi mobilitas warga kota. Padahal, saya melihat bahwa street furniture merupakan salah satu aspek pembentuk interioritas ruang pejalan kaki. Sehingga, street furniture dapat mendukung ruang pejalan kaki sebagai ruang publik yang hidup. Untuk itu, dilakukan studi kasus terhadap ruang pejalan kaki di kawasan Sudirman-MH Thamrin, sehingga didapat kesimpulan bahwa street furniture sebagai pembentuk interioritas dapat membuat pejalan kaki tinggal sementara di ruang publik dengan intim, aman, dan nyaman. ......This undergraduate thesis analyzes street furniture in the pedestrian space of a city. Due to pedestrian space that is limited to space experience, this pedestrian space is usually perceived just to accommodate the mobility of the citizens of the city. Thus, street furniture approach could to evolve pedestrian spaces into a living public space. I analyze case study in Sudirman MH Thamrin pedestrian about street furniture along the path. So that it can be inferred, street furniture can be a factor to make people to do their activities temporary inhabitation in public space within intimate, safe, and convenient.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Priyo Laksono
Abstrak :
ABSTRACT
Fenomena domesticity kerumahtanggaan biasanya terjadi di dalam rumah. Skripsi ini berargurmentasi bahwa tidak menutup kemungkinan kerumahtanggaan dapat terjadi di ruang luar atau ruang urban. Hal ini dilihat dari aktivitas domestik yang terjadi di ruang urban. Aktivitas domestik dilakukan di ruang luar untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam kesehariannya. Antara ruang dalam dan ruang luar terdapat ruang transisi yang hadir melalui dialog diantaranya. Dialog tersebut mempengaruhi aktivitas domestik yang terjadi di ruang urban. Prumpung menjadi studi kasus untuk melihat fenomena kerumahtanggaan di ruang urban. Dari studi kasus tersebut dapat diketahui terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya kerumahtanggaan di ruang urban interior yaitu aspek fisik kedekatan antara ruang dalam dan luar, akses dan ketersediaan ruang luar dan aspek non-fisik interaksi sosial, iklim dan kebiasaan dan aturan masyarakat lokal. Keadaan rumah dan urban membentuk fenomena urban interior di kawasan tersebut. Dari studi kasus tersebut juga dapat diketahui bahwa hadirnya ruang transisi sebagai perluasan ruang domestik dapat meningkatkan kualitas kerumahtanggan di ruang urban.
ABSTRACT
The phenomenon of domesticity often occurs inside home. Yet it does not eliminate the possibility of domesticity happening outside dwellings and inside urban space. Such phenomenon is seen through domestic activities in urban space. These domestic activities occur in urban space to fulfill the needs of the everyday. There exists threshold from interior to exterior it is expressed through dialogue in between. This dialogue defines domestic activities in urban space. Prumpung is chosen as a case study in which we see the phenomenon of domesticity in urban space. From the case study, it can be seen that there are several factors that allow the occurrence of domesticity in interior urban space that are physical aspect closeness between inside and outside, access and availability of outer space and non physical aspects social interaction, climate and culture. Home and urban circumtances forming the phenomena of interior urban in that region. From the case study too, it can be determined that the presence of the transition space can improve the quality of domesticity in urban space this can be observed through mechanisms threshold, and the quality of space they contain.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Virsa Almira
Abstrak :
ABSTRAK
Pasar kaget merupakan pasar sesaat yang sering ditemui di Jakarta. Pasar kaget, sebagai titik temu untuk kegiatan jual beli, merupakan pasar yang terjadi di ruang urban seperti jalan. Pasar kaget yang muncul dan hilang dalam waktu yan singkat menjadikannya sebuah interior urban yang transformatif. Dalam pembentukannya, pasar kaget merupakan salah satu praktik interiorisasi urban yang menghadirkan interior pasar ke ruang urban. Interiorisasi urban pada pasar kaget memiliki mekanisme dan metode yang bertujuan untuk menghadirkan komponen penyusun ruang yang disertai dengan penyesuaian dengan konteks baru sehingga sistem interior dapat beroperasi dengan baik. Skripsi ini membahas bagaimana mekanisme dan metode interiorisasi urban diterapkan pada pasar kaget yang berlokasi di Jalan Tepian Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur dan Jalan Kp. Melayu Besar, Jakarta Selatan. Dengan mempertimbangkan keterikatannya dengan waktu, skripsi ini fokus pada bagaimana objek interior dipindahkan dari pasar ke jalan.
ABSTRACT
Pasar kaget is a temporary market commonly found in Jakarta. Pasar kaget is a point where trading activity is performed and occurred in urban space such as street. Its temporality makes it a transformative urban interior. The making process of pasar kaget performs an urban interiorization that collects the interior of the market and transfer it to the urban setting. Urban interiorization of pasar kaget has its mechanisms and methods that aim to present the spatial components and their adjustments to the new context to ensure a well operated interior system. This thesis discusses how the mechanisms and the methods of urban interiorization are performed in the making process of pasar kaget located in Tepian Banjir Kanal Timur Street, East Jakarta and Kp. Melayu Besar Street, South Jakarta. Within consideration of time, this thesis focuses on how the interior objects are transferred from the market to the street.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>