Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deri Wilasa
"Pengobatan tuberkulosis paru dalam jangka waktu yang lama memungkinkan penderita mengalami stress sehingga diperlukan pemberian dukungan sosial. Stigma sering melekat pada tuberkulosis paru. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran stigma masyarakat terhadap klien tuberkulosis paru tuberkulosis paru tuberkulosis paru di Pancoran Mas.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan 110 sampel berusia 20-59 tahun, diawali cluster sampling untuk menetapkan wilayah dan purposive sampling untuk responden.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki stigma dengan bentuk diskriminasi. Memaksimalkan peran perkesmas serta pembentukan kelompok pemerhati tuberkulosis paru menjadi cara agar stigma tidak muncul. Penelitian selanjutnya dapat melihat gambaran stigma diri pada klien tuberkulosis paru.

Pulmonary tuberculosis clients who get treatments in the long term experience stress that caused by stigma. This study aimed to determine description of society's stigma towards pulmonary tuberculosis clients in Pancoran Mas.
This study applied descriptive design to 110 patients with age range of 20-59 years old. Sampling recruitment consisted of cluster sampling technique and purposive technique.
The results showed that majority of respondents had stigma discrimination. Maximizing role of public health nurses and pulmonary tuberculosis support groups may become way to raise public awareness in stigma prevention. A future study may explore self stigma of pulmonary tuberculosis clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Yuliawati
"ABSTRAK
Semakin menyempitnya lahan pertanian tidak serta merta mengurangkan minat masyarakat untuk bersyukur atas karunia Tuhan. Dalam prosesi Seren Taun digambarkan ritual syukuran panen warga agraris Sunda Cigugur. Mereka bergotong-royong menyukseskan kegiatan tersebut. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui konsep ruang organisasi masyarakat tradisi dan melihat pola keruangannya. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kapital sosial dan pendekatan Cultural Landscape. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tempat yang dilalui prosesi Ngajayak dalam Seren Taun menunjukkan ruang-ruang budaya tertentu yang membentuk pola keruangan. Pola keruangan tersebut berbeda-beda tergantung pada kemampuan tempat mendukung keberlangsungan Seren Taun serta nilai yang dilampirkan oleh komunitas pada ruang tersebut.

ABSTRACT
The narrowing of farmland does not necessarily reduce the public interest to give thanks for the gift of God. In the procession Seren Taun harvest thanksgiving ritual described Sunda Cigugur agrarian citizens. They cooperate to the success of these activities. It encourages researchers to determine the spatial concepts of tradition and community organizations see spatial patterns. This study was conducted using a social capital approach and the approach of Cultural Landscape. The results showed that every place through which the procession Ngajayak in Seren Taun showed certain cultural spaces that form a spatial pattern. The spatial pattern varies depending on the ability to support the sustainability of Seren Taun place and the value attached by the community in that space.
"
2015
S60931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Risya P.
"ABSTRAK
Provinsi Jawa Barat memiliki karakteristik usia perkawinan pertama rendah,salah satunya terdapat di Kabupaten Bogor. Pada tahun 2010, didapatkan data bahwa lebih dari 50% wanita di Kabupaten Bogor memiliki usia kawin pertama rendah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persebaran usia perkawinan pertama wanita berdasarkan
struktur wilayah di Kabupaten Bogor dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya. Kabupaten Bogor yang dikelompokkan menjadi wilayah perkotaan (urban),wilayah peralihan (sub-urban),dan wilayah pedesaan (rural). Metode analisis yang digunakan berupa analisis spasial, dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia perkawinan pertama wanita < 18 tahun lebih terkonsentrasi
pada wilayah rural dengan dominansi tingkat pendidikan wanita Tamat SD-SLTP, wanita yang tidak memiliki mata pencaharian, keluarga miskin, dan pendapat wanita yang setuju terhadap pernikahan pada usia muda. Usia perkawinan pertama wanita > 22 tahun lebih terkonsentrasi pada wilayah urban dengan dominansi tingkat pendidikan Tamat SLTA, wanita yang tidak memiliki mata pencaharian (pekerjaan), keluarga tidak miskin, dan pendapat wanita yang tidak setuju terhadap pernikahan pada usia muda.

ABSTRACT
West Java Province has a low age of first marriage, one of those was in Bogor Regency. More than 50% of women in Bogor Regency had a low age at first marriage during 2010 years. This research aims to determine the distribution on age at first marriage of women according the region structure in Bogor Regency and factors that affect it. Bogor Regency is classified into urban, sub-urban, and rural. Analysis method?s that used in this research is spatial analysis and statistical analysis. The results of this research is the first marriage age of women < 18 years were more concentrated in rural areas with a
dominance graduating primary school secondary until junior high school, women with no livelihood, poor families, and opinion which agree with marriage at young age .The first marriage age of women > 22 years were more concentrated in urban areas with the level of dominance graduating high school education, women with no livelihood,not poor family, and opinion which disagree with marriage at young age. There was a correlation between age at first marriage of women with level of education,women's livelihood, poor families, and women's perceptions about marriage."
Universitas Indonesia, 2011
S1456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library