Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rida Angriani
"Koping didefinisikan oleh Lazarus dan Folkman (1984) sebagai suatu proses pengelolaan tuntutan eksternal dan internal yang dinilai sebagai beban atau melebihi sumber yang dimiliki sesorang. Dalam konteks ini, koping merupakan proses penyelesaian masalah. Tidak bersifat statis tetapi berubah dalam kualitas dan inteusitas sesuai dengan perubahan penilaian kognitif yang berkesinambungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme koping pada pasangan suami istri menjelang persalinan pada RSUPN Cipto Mangunkusumo dan Kelurahan Kemiri Muka Depok. Desain penelitian menggunakan deskriptif sederhana. Jumlah sampel yang diambil 30 orang yang diambil dengan teknik accidental. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuisioner.
Hasil penelitian didapatkan usia 25-29 tahun 57%, agama Islam 64%, etnis Jawa 40%, tingkat pendidikan SMA 43%, bekerja penuh diluar rumah 27%, dan penghasilan 1,5-2 juta Sebesar 33%. Pada mekanisme koping pada pasangan suami istri menjelang persalinan (Trimester III) didapatkan hasil yang menggunakan koping konstruktif 67% dan koping destruktif 33%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasangan suami istri menjelang persalinan dapat mengatasi tingkat kecemasan mereka dengan menggunakan koping yang adaptif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5543
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ari Sondari
"Pemakaian kembali NAPZA bergantung pada tingkat pemakaian, jenis NAPZA dan faktor-faktor lain yang mendukung. Salah satu faktor pencegah adalah pelaksanaan spiritual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pelaksanaan spiritual dengan pemakaian kembali NAPZA. Penelitian melibatkan 20 responden di salah satu pondok pesantren terapi NAPZA berdasarkan tekhnik populasi sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 45% responden yang memakai kembali NAPZA pelaksanaan spiritualnya baik dan 50% lagi pelaksanaan spiritualnya buruk, sedangkan 5% responden yang tidak memakai kembali mempunyai pelaksanaan spiritual baik. Tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan spiritual dengan pemakaian kembali NAPZA dengan nilai p=1,0 dan α=0,05.

Revert to usage of drug abuse and other addiction substances is depend on levels of the usage, kinds of addiction substances, and other support factors. One of the prevention factors is spiritual implementation. Descriptive correlative design was used in this study.
The objective of this study was to know correlation between spiritual implementation with revert to usage of drug abuse and other addiction substances. This study involved 20 respondent in one of the drug abuse therapy.
The result shows that 45% respondent revert to usage has a good spiritual implementation and 50% others has a bad spiritual implementation, whereas 5% respondent whose didn’t usage has a good spiritual implementation. There is no correlation between spiritual implementation with revert to usage drug abuse and other addiction substances with p value=1,0 and α=0,05.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5827
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arraswita
"Siswa SMA yang memasuki tahap remaja tengah tidak pernah lepas dari stres, salah satunya stres saat ujian. Stres ujian yang dialami siswa dapat berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar, diantaranya pola tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan stres ujian dengan perubahan pola tidur. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Responden sebanyak 75 orang diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling Sederhana, yang merupakan siswa kelas 2 SMAN 26 Tebet, Jakarta Selatan. Instrurnen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 18 pertanyaan. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji Fischer Exact. Hasil penelitian menunjukkan p = 1 dan on = 0,05. Karena p > a Berarti Ho gagal ditolak. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara stres ujian dengan perubahan pola tidur."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5493
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Tao Toba Muara Ria
"Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Kepuasan bergantung pada mutu, yang mempakan perbedaan antara kinerja yang diterima dengan harapan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi harapan dan pendapat klien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan. Penelitian ini dilakukan di RS. Haji Jakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah klien yang dirawat inap dengan usia diatas 17 tahun, dapat membaca dan menulis dengan kesadaran kompos mentis. Jumlah sarnpel sebanyak 67 orang. Data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden dan responden diminta untuk menjawab pada kolom yang tersedia dengan memberikan tanda silang.
Instrumen yang digunakan ada 2 jenis yaitu mengenai harapan dan pendapat yang terdiri dad data demografi dan pernyataan tentang dimensi prosedural dan pribadi, setelah data terkumpul dianalisa dengan analisis kualitatif-kuantitatif.
Hasil analisa data diketahui bahwa klien merasa puas terhadap pelayanan keperawatan yang diterima dan lebih mengutamakan dimensi pribadi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa pendekatan dimensi pribadi lebih mendapat perhatian dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan kepada para klien/ pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5389
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raya Maliska Azmi
"Perubahan yang terjadi pada lansia selama proses penuaan memunculkan berbagai permasalahan sehingga lansia sulit melakukan aktivitas kesehariannya. Kesulitan lansia dalam melakukan aktivitas ini membuat lansia bergantung pada orang lain. Tujuan: mengidentifikasi tingkat kemandirian lansia dan mengidentifikasi tingkat kemandirian lansia menurut karakteristiknya. Metode: penelitian ini merupakan studi deskriptif. Responden berjumlah 110 orang dan pengambilan data menggunakan kuesioner Care Dependency Scale. Hasil: karakteristik lansia menunjukkan bahwa 55,5% berjenis kelamin laki-laki, 78,2% berusia 60-74 tahun, 67.3% berpendidikan rendah, 69.1% telah tinggal selama 1-5 tahun, dan 55.5% memiliki masalah kesehatan. Kategori kemandirian lansia menunjukkan 80.9% mandiri, 19.1% dikategorikan tergantung. Sebagian besar lansia yang mandiri berada pada rentang usia 60-74 tahun, berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan yang rendah, telah tinggal selama 1-5 tahun, dan memiliki masalah kesehatan. Saran: pihak panti dan instansi terkait lebih memperhatikan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya guna meningkatkan kesejahteraan lansia.

Changes that occur in the elderly during the aging process raises various problems so that the elderly have difficulty doing daily activities. The difficulty of the elderly doing daily activities makes them dependent on others. Aim: To identify the elderly independence level and describe the independence level based on the characteristics of the elderly. Method: the research is a descriptive study. The number of respondents is 110 people of the elderly using the Care Dependency Scale questionnaire. Result: the characteristics of the elderly show that 55.5% are male, 78.2% aged 60-74 years old, 67.3% have low education, 69.1% have lived for 1-5 years, and 55.5% have health problems. The category of independence level shows that 80.9% are independent, 19.1% are dependent. Meanwhile, most of the independent elderly are male, aged 60-74 years old, have low education, have lived for 1-5 years, and have health problems. Suggestion: the related institutions pay more attention to the independence of the elderly to fulfill their basic needs to improve elderly welfare.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Motivasi kerja, burnout dan kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi performa ojek online dalam bekerja. Kurangnya kualitas tidur menjadi penyebab utama rasa kantuk berlebihan sehingga menyebabkan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan motivasi bekerja, burnout dengan kualitas tidur pada ojek online. Penentuan sampel menggunakan teknik cross sectional,total sampel 107 di Pondok Aren. Sebanyak 80 orang (74,8%) memiliki kualitas tidur buruk. Berdasarkan hasil uji chi-square motivasi bekerja dengan kualitas tidur diperoleh Pvalue=0,243 dan hasil uji chi-square burnout dengan kualitas tidur diperoleh Pvalue=0,012. Kesimpulannya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian motivasi bekerja dan kualitas tidur serta terdapat hubungan yang signifikan antara burnout dengan kualitas tidur. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat fokus pada faktor penyebab gangguan tidur.

Work motivation, burnout and lack of sleep can affect the performance of online drivers at work. Lack of quality sleep is the main cause of excessive sleepiness, so that causing accidents. This study aims to determine the relationship between work motivation, burnout and sleep quality in online drivers. Determination of the sample is using cross sectional technique, the total sample of 107 in Pondok Aren. As many as 80 people (74,8%) has poor sleep quality. Based on the results of the chi-square test, motivation of working with sleep quality obtained Pvalue = 0,243 and the results of the burnout with sleep quality obtained Pvalue = 0,012. In conclusion, there is no significant relationship between work motivation and sleep quality and there is a significant relationship between burnout and sleep quality. It is hoped that further research can focus on the factors that cause sleep disturbances."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vetry Melinda Opita
"Pendokumentasian asuhan keperawatan bagian dari fungsi pengawasan. Peran kepala ruangan berdampak terlaksananya pendokumentasiana asuhan keperawatan yang lengkap dan akurat. Ketidapahaman dan ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian merupakan salah satu faktor mempengaruhi perawat dalam melakukan pendokumentasian. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan menggunakan jenis data penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan gambaran pengetahuan, motivasi, peran mentoring kepala ruangan dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan . untuk merupakan penelitian deskriptif sampel menggunakan purposive sampling120. Hasil analisis deskiptif menunjukkan bahwa pengetahuan kategori kurang 67 (55,8%), motivasi kategori kurang 62 (51,5%), peran mentoring kategori baik 63 (52,5%) dan patuh dalam pendokumentasian sebanyak 79 (65,8%).Kesimpulan : Hasil kuesioner pengetahuan perawat pelaksana kurang sebanyak 67 (55,8) dinilai beberapa aspek pengetahuan perawat bahwa pada konsep proses keperawatan kurang 60 (50%) dan baik 60 (50%), aspek pengkajian kurang 115 (95%), aspek diagnosa baik 102 (85%), aspek intervensi baik 99 (82,5%), aspek implementasi kurang 73 (60,8%), aspek evaluasi kurang 89 (74,2%). Dilihat dari aspek diganosa dan intervensi memperoleh kategori baik dan beberapa aspek berada pada kategori kurang implementasi dan evaluasi. Motivasi perawat pelaksan kurang sebanyak 62 (51,7) namun jika dianalisi berdasarkan motivasi internal baik 66 (55%) motivasi eksternal baik 77 (64,2%). Selanjutnya peran mentoring kurang sebanyak 57 (47,5) menunjukkan bahwa peran mentoring career support terbanyak 109 , dimensi psycososial support kategori kurang sebanyak 109 dan dimensi role modelling kategori baik 61 dan lembar observasi kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan terbanyak pada kategori patuh 79 (65,8) pada dimensi kepatuhan pengkajian patuh 110 (91,7%), kepatuhan diagnosa patuh 102 (85%), kepatuhan intervensi patuh 114 (95%), kepatuhan implementasi patuh 115 (95,8%), kepatuhan evaluasi kurang 74 (61,7%). Penelitian ini merekomendasikan pelaksanaan sosialisasi rutin SOP AP pendokumentasian.

Documenting nursing care is part of the supervisory function. The role of the head of the room has an impact on the implementation of complete and accurate documentation of nursing care. Nurses' incomprehension and non-compliance in documenting is one of the factors influencing nurses in documenting. This research is a non-experimental research using quantitative research data types. This study aims to describe the knowledge, motivation, role of mentoring the head of the room and nurse compliance in carrying out the documentation of nursing care. to constitute a sample descriptive study using purposive sampling120. The results of the descriptive analysis showed that category knowledge was less 67 (55.8%), category motivation was less 62 (51.5%), good category mentoring role 63 (52.5%) and compliance in documentation as much as 79 (65.8%). Conclusion: The results of the implementing nurse knowledge questionnaire were less than 67 (55.8) assessed several aspects of nurse knowledge that in the concept of the nursing process less 60 (50%) and good 60 (50%), the assessment aspect was less 115 (95%), the good diagnosis aspect was 102 (85%), the intervention aspect was good 99 (82.5%), the implementation aspect was less 73 (60.8%), the evaluation aspect was less 89 (74.2%). Judging from the aspect of diganosa and intervention, it obtains a good category and some aspects are Most documented nursing care in the compliance category 79 (65.8) on the dimensions of compliance assessment compliance 110 (91.7%), compliance with compliance diagnosis 102 (85%), compliance intervention compliance 114 (95%), compliance implementation compliance 115 (95.8%), evaluation compliance less 74 (61.7%). This study recommends the implementation of routine socialization of AP SOPs documenting care care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library