Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roh, Jung Ju
Abstrak :
Peristiwa 1965 dan 1998 adalah salah satu sejarah traumatis bangsa Indonesia yang memiliki dampak besar terhadap eks tapol, aksi mahasiswa, dan keluarganya. Disertasi ini berupaya mengungkapkan pengalaman traumatis korban kekerasan Orde Baru dan perjuangan mereka dari peristiwa 1965 dan 1998 dalam novel Pulang (2012) dan Laut Bercerita (2017). Untuk dapat menyampaikan pengalaman traumatis itu, karya sastra meniru mekanisme trauma. Hal tersebut menyebabkan trauma bukan hanya ada pada tataran isi namun juga tecermin dalam strukturnya. Dengan menggunakan metode symptomatic reading, konsep kekerasan negara (Kira, Ashby & Lewandowski, 2013), memori kolektif dan personal (Halbwachs, 1992), dan narasi trauma (Caruth, 1996) analisis dilakukan bukan hanya menggali makna yang ada dipermukaan teks melainkan mengungkap hal yang tidak disampaikan atau disembunyikan oleh teks. Melalui struktur narasi trauma, kedua teks merepresentasikan resistensi sebagai penggambaran korban kekerasan Orde Baru yang berdaya yang melawan dan bernegosiasi dengan opresi rezim Orde Baru. Resistensi mereka untuk mempertahankan hidup melalui peristiwa tersebut di bawah opresi dan persekusi menunjukkan kemungkinan upaya mengatasi traumanya. Hal ini direpresentasikan dalam bentuk bersuara, pemilihan saluran untuk lepas dari trauma, dan working through. Dengan demikian dialektik kematian dan kesintasan, bungkam dan besuara dalam kedua teks tersampaikan tidak hanya melalui gambaran kekerasan dan traumanya, tetapi juga melalui narasi resistensi untuk lepas dari kekerasan Orde Baru. ......The events of 1965 and 1998 are part of the traumatic history of the Indonesian nation which had a major impact on former political prisoners, student activists and their families. This dissertation seeks to reveal the traumatic experiences of victims of New Order violence and their struggles from the events of 1965 and 1998 in the novels Pulang (2012) and Laut Bercerita (2017). To convey this traumatic experience, literary works imitate the mechanisms of trauma. This causes trauma not only at the content level but also reflected in the structure. By using the symptomatic reading method, the concept of state violence (Kira, Ashby & Lewandowski, 2013), collective and personal memory (Halbwachs, 1992), and trauma narratives (Caruth, 1996) the analysis is carried out not only to explore the meaning on the surface of the text but also to reveal things not conveyed or hidden by the text. Through a trauma narrative structure, both texts represent resistance as a depiction of empowered victims of New Order violence who resisted and negotiated with the oppression of the New Order regime. Their resistance to survive through these events under oppression and persecution suggests a possible attempt to overcome the trauma. This is represented in speaking up, choosing channels to escape trauma, and working through. In this way, the dialectic of death and survival, silence and voice in both texts is conveyed not only by images of violence and trauma, but also by narratives of resistance to escape the violence of the New Order.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Yudo Wahyudi
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang fenomena Ṡiwa-Buddha yang tumbuh dan berkembang pada masa Kerajaan Singhasari hingga Kerajaan Majapahit dalam rentang waktu dua abad (13-15 M). Munculnya fenomena Ṡiwa-Buddha telah menjadi perhatian para sarjana dan banyak pendapat tentang hal tersebut. Kajian-kajian tersebut banyak hanya berhenti pada tataran konsep namun masih sedikit yang mencoba menelusuri fenomena yang nyata dalam jejak kebudayaan materi. Berdasarkan hal tersebut kajian ini mencari dan menganalisis unsur-unsur Ṡiwa-Buddha yang terkandung dalam percandian, arca, prasasti dan naskah Jawa Kuno pada kurun masa tersebut. Selain itu, fenomena tersebut dicari dalam penerapan kehidupan agama dan politik. Kerangka berpikir yang digunakan adalah kajian Melford E, Spiro yang mengaji tentang sejarah religi. Dalam kajian ini dibangun atas empat hal yang diungkapkan Spiro, yaitu (1) penjelasan sejarah, (2) penjelasan struktural, (3) penjelasan kausal, dan (4) penjelasan fungsional. Hasil temuan kajian ini mendapati adanya proses transformasi Ṡiwa-Buddha dalam ajaran agama, yaitu munculnya yang terikat dan bebas. Terikat mengacu pada kaidah agama pembentuknya dan bebas mengacu pada interpretasi konsep hakekat oleh pemeluknya. Transformasi Ṡiwa-Buddha tersebut diekspresikan dalam berbagai bidang baik kebudayaan materi, sumber tekstual maupun implementasi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa Singhasari-Majapahit di abad ke-13-15 M. ......This study discusses the Siwa-Buddhist phenomenon that grew and developed during the Singhasari Kingdom to the Majapahit Kingdom in a span of two centuries (13-15 AD). The emergence of the Siwa-Buddha phenomenon has attracted the attention of scholars and many opinions about it. These studies only stop at the conceptual level, but few trace real phenomena in the traces of material culture. Based on this, this study seeks and analyzes the Siwa-Buddhist elements contained in temples, statues, inscriptions and Old Javanese manuscripts at that time. In addition, the phenomenon is sought in the application of religious and political life. The framework used is the study of Melford E, Spiro who studies the history of religion. In this study, Spiro builds on four things, namely (1) historical explanations, (2) structural explanations, (3) causal explanations, and (4) functional explanations. The findings of this study found that there was a process of iwa-Buddha transformation in religious teachings, namely the emergence of the bound and free. Bound refers to the rules of its formation and free refers to the interpretation of the concept of essence by its adherents. The Siwa-Buddha transformation was expressed in various fields, both material culture, textual sources and implementation of national and state life during the Singhasari-Majapahit period in the 13th-15th centuries AD.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library