Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imron Heriyanto
"Penelitian ini membahas tentang kraton di masa kini. Dalam penelitian ini ditunjukkan sebuah proses adaptasi yang dilakukan oleh kraton terhadap keadaan sosial dan kebudayaan yang telah berubah dari kondisi awalnya. Penelitian mengenai hal ini akan dilihat secara spesifik pada momentum penyelenggaman kegiatan Upacara Panjang Jimat di Kraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat.
Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropologis, dengan menggunakan pendekatan khasnya, yaitu metode kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, sebagai teknik utama pengumpulan datanya, penelitian ini berusaha menggali informasi mengenai keadaan obyektif kraton pada saat ini, baik mengenai sisi materialnya maupun aktivitas-aktivitasnya yang kemudian dihubungkan dengan keadaan lingkungan fisik, sosial, dan kebudayaan di sekitarnya yang telah dan sedang berubah. informasi mengenai hal tersebut dilihat secara holistik dan dalam perspektif lokal.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan yang telah dan sedang terjadi di lingkungan Cirebon telah mempengaruhi situasi dan kondisi Kraton Kasepuhan. Perubahan sosial dan kebudayaan tersebut, di antaranya, telah mempengaruhi keseragaman tata cara hidup tradisional. Kraton sebagai institusi yang terlahir dari tradisi lama, pun tidak luput dari pengaruh perubahan tersebut.
Sebagai sebuah langkah adaptasi terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya, kini Kraton Kasepuhan telah membangun sebuah pola baru kehidupan sosial dan kebudayaan yang ditata menurut kerangka kerja struktur sosial dan kebudayaan yang berubah-ubah. Kehadiran Yayasan Kraton Kasepuhan di institusi tradisional ini, telah membawa angin perubahhan. Penerapan tata kerja birokrasi modern di yayasan ini, bersamaan dengan masih berlakunya sebagian kecil dari tata kerja birokrasi tradisional yang ada, telah membuat kraton tidak lagi hadir sebagai sebuah institusi ekseklusif melainkan justru hadir sebagai sebuah institusi yang terbuka; sebuah institusi yang dapat diajak bekerja sama oleh institusi manapun. Keberadaan Yayasan Kraton Kasepuhan sebagai organisasi berbadan hukum formal tersebut semakin mengukuhkan identitas Kraton Kasepuhan pada masa kini. Fenomena tersebut jelas sekali terlihat dalam penyelenggaraan kegiatan Upacara Panjang Jimat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Syam
"Penelitian ini membahas kepemimpinan Abah Junan dalam mewujudkan satu perkampungan Islam di area seluas 104 hektar sebagai satu komuniti yang Islamis. Sebagai sosok kiyai modern, melalui gagasannya membangun kegiatan sosial keagamaan, pendidikan dan hunian secara terintegrasi sesuai dengan perkembangan dan kenyataan yang terjadi berupa; satu sisi telah berlangsungnya proses perubahan lingkungan pisik dan sosial yang diakibatkan oleh urbanisasi dan modernisasi, dan pada sisi lainnya ada masyarakat pribumi yang masih bersandar pada nilai-nilai tradisional. Sehubungan dengan itu berbagai studi dan penelitian yang berkenaan dengan kepemimpinan kyai telah sering dilakukan oleh para ahli, baik menyangkut pola hubungan kekuasaan, strategi pengembangan dakwah keagamaan, maupun model pengembangan kegiatan pendidikan yang dilakukan. Namun demikian, dari berbagai studi yang telah dilakukan ternyata belum banyak yang menggunakan analisis strategi adaptasi dan konsep kepemimpinan untuk memahami sebuah sosok kiyai modern.
Tesis ini bermaksud membahas tentang upaya seorang kiyai modern yang mencoba untuk tetap bertahan dalam menghadapi dua keadaan yang berbeda dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai realitas sosial yang ada, namun tetap berpegang pada visi yang dimiliki tentang bagaimana suatu komuniti Islam dan mengapa kornuniti Islam itu harus diwujudkan. Strategi adaptasi yang dilakukan melalui dua cara pertama; melalui sistem organisasi yang dikembangkan, ini menyangkut pola kepemimpinan yang diterapkan, (jenis dan gaya), kedua; melalui penyesuaian terhadap lingkungan fisik yang berlangsung, dibangunnya hunian dengan pola penataan yang membangun citra modern yang diintegrasikan dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Penelitian ini menemukan bahwa pola kepemimpinan khususnya yang menyangkut hubungan kekuasaan, kedudukan kiyai tidak lagi memusat walaupun tetap sebagai pusat kekuasaan dan sistem organisasinya telah bersifat terbuka baik dalam pengembangan organisasi maupun dalam membina kerjasama. Dengan demikian apa yang biasanya dipahami adanya hubungan yang sangat hirarkis antara kiyai dengan jamaah maupun lingkungan sosial yang lebih luas, dalam kasus ini tidak berlaku, sosok kiyai abah lebih bersifat egaliter dan demokratis. Hal ini yang juga mempercepat keberadaan dan pengaruhnya dapat diterima baik bagi kalangan pribumi maupun masyarakat urban.
Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penataan fisik suatu lingkungan pemukiman yang bercorak modern. Disini terlihat kemampuan kiyai dengan visinya mampu mengadaptasikan secara dinamis antara ajaran relijius dan gaya pemukiman modern tanpa menimbulkan benturan. Pada sisi lain, terhadap masyarakat pribumi perubahan cara pandang pemahaman agama itu dilakukan melalui pendidikan serta peningkatan pengetahuan ketrampilan dan teknologi."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"ABSTRAK
Disertasi ini mengkaji bagaimana orang Umalulu, mengkonstruksi identitas budaya mereka berkaitan dengan keagamaannya dalam menghadapi proses pendiskriminasian di sekeliling mereka. Pemeluk agama Marapu menjadi terdiskriminasi bukan karena identitas budaya yang melekat padanya, akan tetapi akibat pencitraan negatif terhadapnya. Kategori diskriminatif dengan semua atribut dan peran yang melekat padanya bukanlah konstruk alamiah, melainkan suatu produk sejarah dan produk representasi.
Kajian bertujuan mengungkapkan aspek-aspek yang berkaitan dengan representasi budaya dan masyarakat Umalulu, untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana orang Umalulu telah direpresentasikan oleh orang-orang lain, dan bagaimana mereka telah menampilkan diri mereka sendiri kepada dunia luar. Identitas budaya adalah sesuatu yang dikonstruksi, untuk mengungkapkannya dalam penelitian ini saya merujuk pada konsep identitas (identity) dari Erik H. Erikson, yang melihat identitas sebagai suatu proses restrukturasi segala identifikasi dan gambaran diri terdahulu, di mana seluruh identitas fragmenter yang dahulu diolah dalam perspektif suatu masa depan yang diantisipasi.
Penelitian kualitatif yang dilakukan, meliputi penelitian kepustakaan dan lapangan. Pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan terlibat dengan satuan analisisnya adalah penduduk kecamatan Umalulu, kabupaten Sumba Timur, propinsi Nusa Tenggara Timur.
Temuan penelitian memperlihatkan bahwa identitas budaya orang Umalulu merupakan hasil dari interaksi antara kekuatan-kekuatan dari ?luar? dengan praktek kehidupan yang dilandasi tatanan hidup mereka. Marapu adalah agama yang merupakan identitas budaya orang Umalulu, yang menjadi pedoman dasar atau nilai-nilai yang menata kehidupan mereka. Bagi orang Umalulu yang bukan pemeluk agama Marapu, ke-Marapu-an dianggap sebagai adat istiadat dari nenek moyang saja, dan bukan sebagai suatu keyakinan yang mereka peluk. Bagi orang Umalulu, beralih agama merupakan suatu kompromi, yaitu merupakan salah satu bentuk ?strategi perlindungan budaya? yang dapat meredam ketakutan dan agresi yang timbul di antara individu dan masyarakat. Budaya yang bersifat kompromistis ini diaktifkan melalui lembaga adat yang tetap selalu mengedepankan musyawarah dan memegang teguh konsep kebersamaan dan solidaritas.

ABSTRACT
This dissertation examines how the people of Umalulu construct their cultural identity associated with their religiosity to face discrimination process around them. Marapu religion to be discriminated not because of cultural identity attached to it, but due to their negative image. Discriminated category with all the attributes and roles attached to it is not a natural construct, but a product of history and product of representation.
The study aims to reveal the aspects relating to the representation of Umalulu?s culture and society, to gain an understanding of how people of Umalulu been represented by others, and how they have represented themselves to the outside world. The point of view that considers cultural identity as something that is constructed, then to express it I refer to the Erik H. Erikson?s concept of identity, who see the identity as a process of restructuring all previous self-identification and description, where all the fragmented identity of the first processed with a view of the future anticipated.
Conducted qualitative research, including literature and field research. Data collection through interviews and participant observation with the unit of analysis is the population of Umalulu district, East Sumba regency, Eastern Nusa Tenggara province.
The research findings show that cultural identities of the Umalulu?s people are the result of the interaction between the forces of the "outside" the practice of life based on the order of their lives. Marapu is a religion which is the cultural identity of the person Umalulu, which became the basis of guidelines or values that organize their lives. Even for people who are not follow the Marapu religion, the Marapu's for those limited to the customs of ancestors only, and not as a faith they profess. For people of Umalulu, switching religion is a compromise, which is one form of "cultural protection strategy", which can reduce fear and aggression that arise between the individuals and society. The nature of this compromise culture is enabled through the traditional institutions that remain always puts deliberation and uphold the concept of togetherness and solidarity."
Depok: 2012
D1321
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Murtadlo
"ABSTRAK
Globalisasi pendidikan adalah suatu tantangan besar yang harus dihadapi oleh semua institusi pendidikan. Dalam dunia yang berubah, institusi pendidikan harus menghadapi beberapa isu penting. Pertama, Pendidikan harus kompetitif, yang memaksa pelaku pendidikan harus bekerja lebih serius untuk mempertahankan eksistensi lembaga pendidikan mereka; Kedua, lembaga pendidikan perlu mempertimbangkan penerimaan terhadap nilai-nilai humanitas baru seperti pemahaman multikultural dan demokrasi sebagai ihtiar menyiapkan peserta didik memasuki dunia baru; Ketiga, sesuai dengan tuntutan sosial dan pasar, lembaga pendidikan perlu mengambil posisi sedemikian rupa sehingga alumni lulusannya dapat berkompetisi dan terserap pasar.
Madrasah adalah salah satu jenis lembaga pendidikan di Indonesia yang mempunyai segmen masyarakat tertentu. Lembaga pendidikan ini mengambil porsi kurang lebih 18-20 % dari layanan pendidikan sesuai dengan jenjang tingkat pendidikannya. Jumlah madrasah di Inonesia kurang lebih 39.469 lembaga. Permasalahan penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaku madrasah mengambil posisi dalam menghadapi globalisasi pendidikan. Untuk penelitian ini, saya mengambil kasus Madrasah Pembangunan di Ciputat Tangerang Banten. Madrasah ini berhasil membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan alternatif. Siswa-siswinya berasal dari masyarakat urban kelas menengah secara ekonomi, dan lembaga pendidikan itu berhasil memperbaik kinerja dan image secara mengagumkan. Fenomena ini adalah sebuah perkecualian dari kebanyakan madrasah yang cenderung terbatas, memprihatinkan.
Penelitian ini menyimpulkan beberapa pernyataan berikut: Pertama, dalam konteks globalisasi di dunia pendidikan, identitas adalah sesuatu yang penting dan menjadi salah satu sumber inspirasi utama untuk pengembangan lembaga pendidikan yang berkarakter dan berkeunggulan. Nama ?madrasah? merujuk pada sebuah jenis pendidikan di Indonesia menjadi nama identitas yang berkontestasi baik secara lokal, nasional maupun internasional. Kedua, madrasah sebagai salah satu jenis lembaga pendidikan di Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan harus mempunyai posisi yang sama dengan sekolah umum dalam legalitas dan akses terhadap negara. Kasus Madrasah Pembangunan, karena keberhasilan dalam memposisikan diri.

ABSTRACT
Globalization is one thing that must be faced by all educational institutions. In a changing world, educational institutions must face some crucial issues. First, educational competitiveness is a priority in the current education system which makes educational practitioners work harder in order to maintain the existence of their institutions. Second, educational institutions should take into consideration the new secular/humanity values such as democracy and multiculturalism in their theory and practice. Third, in line with societal demand to match education with the market, education institutions must review its position so that its alumni are able to compete in job market.
One of institutional education in Indonesia is education that manage by religious community. There are madrasahs (Islamic schools) that services for about 18-20 % Indonesia schools follows its each levels. The number madrasahs in Indonesia is approximately 39.469 unit (2007). The main research question is how are practitioners of madrasahs facing globalizatian challenges? For this research, I carried out a case study of Madrasah Pembangunan, located in Ciputat, Tangerang. The Madrasah is very successful. It?s students come from urban middle class family and that school has a favorable image and efficient administration. This phenomenon is different from the more common madrasahs found in the country with poor condition and second class in quality.
This research concluded to the following statement: first, in the context of globalization, identity issues become important and can even become a source of inspiration for the development of educational institutions that characterized and competitive. The word of ?madrasah? to mention some Islamic schools becomes one identity that contesting in the local, national and international context. Second, madrasah as one of education institution in Indonesia in facing globalization must have same opportunity with the general schools both in position legal claims and in the context of competition. Now, one of madrasahs like Madrasah Pembangunan Ciputat, Tangerang begin ready to follow competition with the others. Third, the position of the state to madrasah preferable concerned to keep benefit of the integration and modernization of the nation's need to drive quality through the helping in financing, management, and direction for developing of Islamic education."
Depok: 2012
D1325
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Viciawati Machdum
"Penelitian ini membahas pengorganisasian pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Divisi Sosial Ekonomi Pos Keadilan Peduli Ummat (Divisi Sosek PKPU) dan Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa (MM DD). Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dan strategi penelitiannya adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pengorganisasian pemberdayaan ekonomi perlu memperhatikan dinamika internal organisasi, eksternal organisasi, dan kualitas pelayanan dengan berbagai elemennya melalui kacamata sistem. Faith sebagai kekhasannya melebur pada setiap elemen yang terkandung dalam sistem dan tidak sekadar simbol. Sinergi dari keseluruhan data memunculkan model "sistem pengorganisasian pemberdayaan ekonomi". Model tersebut menerangkan kembali bahwa perubahan mustahik menjadi muzakki melalui pendayagunaan dana zakat bukanlah mitos.

This research discusses economic empowerment organizing held by Social Economic Division of Pos Keadilan Peduli Ummat (Divisi Sosek PKPU) and Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa (MM DD). The approach was qualitative study and the research strategy was case study. The result showed that economic empowerment organizing need to consider the dynamics of internal organization, external organization, and service quality with its elements through system lens. Faith as its uniqueness was fused in each elements contained in the system and not just a symbol. Overall findngs synergy led to the model "organizing economic empowerment system". It explained that the changes of mustahik to be muzakki through Zakat utilization is not a myth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus Adi Prasetyo
"Fokus kajian penelitian ini adalah membahas tentang transformasi orang dengan schizophrenia dari sembuh ke pulih melalui kemampuan pengendalian diri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan pengendalian diri yang dikuasai oleh orang dengan schizophrenia dapat menghantarkannya mencapai pemulihan diri yang diperoleh melalui latihan mengelola pikiran, perasaan, dan tindakannya. Perubahan yang dicapai orang dengan schizophrenia setelah pulih meliputi perubahan cara pandang terhadap schizophrenia, rasa nyaman hidup bersama schizophrenia, kemampuan mengelola perilaku, memiliki empati, mampu beraktivitas, memiliki pengetahuan tentang gangguannya. Orang dengan schizophrenia memiliki strateginya masing-masing untuk mengembangkan kemampuan pengendalian diri sebagai cara mempertahankan pemulihan jangka panjangnya.

The main fokus of this research is discusses the transformation of people with schizophrenia from heal to recovery through sself-control abilities. This research is qualitative research with a case study approach.
The results of this study prove that self-control abilities of person with schizophrenia can help him achieve self-recovery through managing his thought, feeling, and behavior. Some changes achieved by people with schizophrneia after recovery include changes in perspective on schizophrenia, feeling confortable living with schizophrenia, able to manage behavior, having emphaty, being able to activity in his commnity, having knowledge of schizophrenia. People with schizophrenia have different strategies to develop their self-control ability as a way to maintain their long-term recovery."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library