Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Shofa Fauziyah
Abstrak :
Ikan merupakan sumber makanan hewani yang penting karena ikan mengandung berbagai nutrisi. Namun konsumsi ikan di kalangan remaja di Indonesia masih rendah. Konsumsi ikan yang kurang pada masa remaja dapat mempengaruhi status kesehatan di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi ikan pada remaja di SMAN 39 Jakarta tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan responden 150 siswa kelas X dan XI. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2019 melalui pengisian kuesioner, pengukuran antropometri, dan pengisian kuesioner frekuensi makanan semi kuantitatif (SFFQ). Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 57,3% siswa pada kategori konsumsi ikan kurang dengan rata-rata konsumsi ikan 34,1 gram/hari. Konsumsi ikan memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap (p = 0,009), preferensi (p = 0,020), pengaruh orang tua (p <0,001), dan ketersediaan ikan di rumah (p = 0,006). Analisis lebih lanjut berupa analisis multivariat menunjukkan bahwa pengaruh tetua (p = 0,001; OR = 3,407) merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi ikan pada siswa. Artinya, berbagai pihak khususnya para orang tua dapat mengambil bagian dalam intervensi gizi terkait peningkatan konsumsi ikan di kalangan pelajar. ......Fish are an important source of animal food because they contain a variety of nutrients. However, fish consumption among adolescents in Indonesia is still low. Less fish consumption during adolescence can affect health status later in life. This study aims to determine the dominant factors associated with fish consumption in adolescents at SMAN 39 Jakarta in 2019. This study used a cross-sectional research design with 150 respondents in class X and XI. Data collection was carried out in April 2019 through filling out questionnaires, anthropometric measurements, and filling in the semi-quantitative food frequency questionnaire (SFFQ). Bivariate analysis was performed using chi-square and multivariate analysis using multiple logistic regression tests. The results of this study indicate that there are 57.3% of students in the fish consumption category with an average fish consumption of 34.1 grams/day. Fish consumption has a significant relationship with attitude (p = 0.009), preference (p = 0.020), parental influence (p <0.001), and fish availability at home (p = 0.006). Further analysis in the form of multivariate analysis showed that the influence of parents (p = 0.001; OR = 3.407) was a dominant factor related to fish consumption in students. This means that various parties, especially parents, can take part in nutrition interventions related to increased fish consumption among students.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimatuzzahra Shafira
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang di kalangan mahasiswa Program Studi Gizi UI. Dalam penelitian ini, perilaku gizi seimbang sebagai variabel terikat sedangkan pengetahuan tentang gizi seimbang, variabel status gizi, citra tubuh, pengaruh teman, tempat tinggal, dan uang saku independen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2019 untuk 117 siswa Program Studi Gizi UI diambil secara acak dari semester kedua hingga semester delapan. Data dikumpulkan dengan mengisi kuesioner, mewawancarai dua wawancara makanan 24 jam ingat, dan pengukuran tinggi dan berat badan. Hasilnya menunjukkan sebanyak itu 28,2% responden menerapkan perilaku gizi seimbang. Hasilnya menunjukkan Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman dengan perilaku gizi seimbang (p value: 0,001), variabel ini juga muncul sebagai faktor dominan dalam perilaku gizi siswa yang seimbang. Untuk meningkatkan perilaku mahasiswa disarankan kepada pihak fakultas menyediakan fasilitas seperti timbangan badan dan alat olahraga yang aman mudah dapat diakses dan gratis untuk siswa. Selain itu, untuk pelayanan kesehatan agar tertib mempromosikan gizi seimbang dengan menggunakan pendekatan pendidik sebaya ......This study aims to determine the factors associated with balanced nutritional behavior among students of the UI Nutrition Study Program. In this study, the behavior of balanced nutrition was the dependent variable while knowledge of balanced nutrition was The variables of nutritional status, body image, influence of friends, place of residence, and independent allowance. This research is a quantitative study with a cross sectional design. Data collection was carried out in April-May 2019 for 117 students of the UI Nutrition Study Program who were taken randomly from the second semester to the eighth semester. Data were collected by filling out a questionnaire, interviewing two 24-hour recall food interviews, and measuring height and weight. The results showed that 28.2% of respondents applied balanced nutrition behavior. The results showed that there was a significant relationship between peer influence and balanced nutritional behavior (p value: 0.001), this variable also emerged as a dominant factor in nutritional behavior. balanced students. To improve student behavior, it is recommended that the faculty provide facilities such as scales and safe sports equipment that are easily accessible and free for students. In addition, for health services to promote balanced nutrition using the peer educator approach
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sugiarti
Abstrak :
Sindrom metabolik merupakan konsekuensi dari hubungan yang kompleks antarafaktor genetik dan lingkungan, yang berhubungan dengan meningkatnya risikodiabetes mellitus, penyakit kardiovaskular dan kematian. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan umur, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga,asupan zat gizi, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan durasi tidur dengankejadian sindrom metabolik menurut kriteria NCEP ATP III pada pegawai RSUP Persahabatan. Populasi studi adalah pegawai yang melakukan pemeriksaan kesehatan pada bulan April-Mei 2017. Disain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 110 responden yang dipilih dengan consecutive sampling. Data dikumpulkan pada bulan Mei-Juni 2017, meliputi pengukurantinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, riwayat penyakit keluarga, asupanmakanan yang terdiri dari energi, karbohidrat, protein, lemak dan serat, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, durasi tidur dan data sekunder berupa hasil laboratorium trigliserida, kolesterol HDL, gula darah dan tekanan darah. Hasil menunjukkan bahwa 7,3% responden mengalami sindrom metabolik dan 54,5% obesitas sentral. Ada perbedaan yang signifikan antara umur pada responden sindrom metabolik dengan yang tidak sindrom metabolik p=0,01 . Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, asupan makanan, riwayat penyakit keluarga dan gaya hidup dengan sindrom metabolik. Meskipun demikian disarankan agar pegawai menjaga pola hidup sehat dengan olah raga teratur, makan makanan gizi seimbang dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. ......Metabolic syndrome is a consequence of the complex relationship betweengenetic and environmental factors, which is associated with increased risk ofdiabetes mellitus, cardiovascular disease and mortality. This study aims todetermine the relationship between age, sex, family disease history, nutrientintake, physical activity, smoking habits, and sleep duration with the incidence ofmetabolic syndrome according to NCEP ATP III criteria on Persahabatan Hospital staff. The study population is an employee who performs a medical examinationin April May 2017. The design of this study is cross sectional with the number of samples of 110 respondents with selected with consecutive sampling. Data werecollected in May June 2017, including measurement of height, weight, waist circumference, family disease history, food intake consisting of energy, carbohydrate, protein, fat and fiber, physical activity, smoking habit, sleepduration and secondary data In the form of laboratory results triglycerides, HDLcholesterol, blood sugar and blood pressure. Results showed that 7.3% ofrespondents had metabolic syndrome and 54.5% of central obesity. There was significant association between age and metabolic syndrome and no significant association between sex, food intake, family disease history and lifestyle with metabolic syndrome. Never the less it is recommended that employees maintain ahealthy lifestyle with regular exercise, eating balanced nutrition and routine medical checks up.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Octaviani Dyah Puspita Rini
Abstrak :
Kementerian Kesehatan melaksanakan program peningkatan kinerja sumber dayakesehatan melalui pendidikan dan pelatihan; khususnya pelatihan tenaga pelayanankesehatan tradisional; melalui pelatihan pelayanan akupresur bagi Puskesmas; namunpelayanan akupresur belum berjalan di Puskesmas. Di Kota Jakarta Selatan Puskesmasyang sudah menyelenggarakan pelayanan akupresur hanya dua 2 . Penelitian ini adalahpenelitian kualitatif; dan bertujuan untuk menganalisis kebijakan dan implementasipelaksanaan pelayanan akupresur di Puskesmas serta hambatannya. Informan dalampenelitian berjumlah 11 orang; yaitu Kementerian Kesehatan; Sudinkes Jakarta Selatan;Kepala Puskesmas; Dokter poli; pelaksana program. Metode pengumpulan data melaluiWM dan telaah dokumen. Hasil penelitian dari komponen input sudah berjalan; adanyadukungan Kepala Puskesmas; SOP pelayanan; dan SK penugasan namun belum optimalrotasi staf menjadi salah satu kendala; komponen output dan outcome belum optimal.Aspek komunikasi kejelasan dan konsistensi belum efektif tentang informasi regulasikebijakan yang ada dari penentu kebijakan kepada pelaksana; aspek pembiayaan belumdidukung peraturan daerah; aspek birokrasi masih kurang koordinasi dan sosialisasikebijakan dari Dinas Kesehatan ke Sudinkes dan Puskesmas. ......The Ministry of Health is implementing programs to improve the performance of healthresources through education and training; especially training of traditional health careworkers; through the training of acupressure services for Primary Health Care; butacupressure service has not been run in Primary Health Care. In South Jakarta; PrimaryHealth Care that have been providing acupressure service are only two 2. Thisresearch is a qualitative research; and aims to analyze the policy and implementation ofacupressure service in Primary Health Care and its obstacles. Informants in the studyamounted to 11 people; namely the Ministry of Health; Sudinkes South Jakarta; Head ofPrimary Health Care; Doctor; program implementer. Methods of data collection throughWM and document review. The result of research of input component have beenrunning; existence of support of Head of Puskesmas; service SOP; and SK ofassignment but not optimal rotation of staff become one of obstacle; component ofoutput and outcome not yet optimally. The communication aspect clarity andconsistency has not been effective about the existing policy regulation informationfrom the policy makers to the implementers; the financing aspect has not been supportedby local regulations; the bureaucratic aspects are still lacking coordination and thepolicy socialization from the Health Service to tribe of health service and PrimaryHealth Care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library