Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eriestu Rizqi Prananda
"Berdirinya pabrik yang belum terlalu lama di desa Wajok Hilir, membuat perusahaan belum mempunyai hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar, khususnya masayarakat desa Wajok Hilir. Hal ini disebabkan karena belum adanya program komunikasi eksternal strategis yang dilakukan Holcim di sekitar pabrik Pontianak. Komunitas apabila tidak dikelola akan menimbulkan potensi-potensi masalah baru lainnya seperti menimbulkan antipati komunitas terhadap perusahaan kemudian akan menyebabkan timbulnya jarak antara perusahaan dengan lingkungan sekitar. Hal tersebut pada akhirnya menciptakan citra negatif perusahaan di mata masyarakat. Dengan demikian, melakukan program komunikasi eksternal, salah satunya melalui kegiatan Community Relation adalah salah satu cara perusahaan untuk menjaga citranya tetap baik di mata salah satu stakeholders yang ada di sekitar perusahaan, yaitu community atau masyarakat sekitar.
Ketiadaan program komunikasi ekternal terhadap komunitas sekitar menghilangkan potensi PT. Holcim Indonesia untuk memperoleh dukungan dan juga citra positif dari salah satu stakeholder paling penting di daerah tersebut. Solusi Strategi program yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menyusun satu rangkaian program komunikasi eksternal yang di implementasikan melalui kegiatan Community Relation yang terdiri dari tiga program yang saling berhubungan.
Tujuan Progran adalah Menciptakan komunikasi dan hubungan yang baik antara Holcim dengan masyarakat sekitar Desa Wajok Hilir. Membangun citra positif bagi PT. Holcim Indonesia di mata para stakeholder terutama masyarkat desa Wajok Hilir Pontianak. Membantu masyarakat desa Wajok Hilir untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang secara tidak langsung akan berdampak pada kelancaran dan keberlanjutan operasi perusahaan Khalayak Sasaran Masyarakat Desa Wajok Hilir, Pemerintah Desa Wajok Hilir, Masyarakat Pontianak, Pemerintah Kabupaten Pontianak, Media Massa, dan Masyarakat Indonesia. Pesan Kuncinya adalah Pesan yang ingin disampaikan melalui tema ini adalah bahwa Holcim merupakan perusahaan yang sangat peduli dengan pemangku kepentingan mereka antara lain adalah masyarakat sekitar. Holcim percaya bahwa keberlangsungan perusahaan akan tercapai apabila perusahaan tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat sekitar.

The factory was build in Wajok Hilir village a long time ago, has made the company has a strong relationship with society, especially Wajok Hilir. The company hasn?t a strategic external communication programin Pontianak. If the company didn?t provide a good development for community, it would make a gap between company and community. Thus, by providing a strategic external communication program, such as, community relation programs, the company will have a positive image and impression on their stakeholders.
Because there is no a strategic external communications program, PT. Holcim Indonesia hasn't got a good reputationon their stakeholders even the most important stakeholders. Solution To reach program strategies the company would arrange one sequence external communication program, there will be 3 program of community relation activations.
Objectives Program are Build a good communication and relationship between PT. Holcim Indonesia and society around Wajok Hilir. Build a good positive image for PT. Holcim Indonesia on their stakeholder especially society of Wajok Hilir Pontianak 3. Help the society for life improvement, which has a good impact for society. Target Audience Society of Wajok Hilir, Local Government of Wajok Hilir, Society of Pontianak, Local Government of Pontianak, and Citizen. The message that would to express through this theme are PT. Holcim Indonesia is concern to their stakeholder. Holcim believes that corporate sustainability comes from the corporation from society and its company
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Pinasthika Hapsari Putri
"RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Berdasarkan struktur organisasi PT Cardig Air dan wawancara singkat dengan Bapak Andri Budiman, diketahui bahwa PT Cardig Air tidak memiliki fungsi khusus untuk menangani komunikasi korporasi di dalam perusahaan. Sebaliknya, fungsi komunikasi korporasi ditangani oleh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang berada dalam bagian divisi Corporate Secretary, yaitu HR & GA Group Head, Bapak Andri Budiman. Saat ini, PT Cardig Air belum memerlukan posisi khusus yang memiliki keahlian dalam menangani fungsi komunikasi korporasi perusahaan, karena karyawan yang berada dibawah divisi Corporate Secretary masih bisa menangani hal-hal yang berkaitan dengan fungsi komunikasi korporasi perusahaan. Yang diperlukan adalah kerjasama antar para karyawan di dalam divisi Corporate Secretary sehingga dapat menangani hal-hal yang berkaitan dengan fungsi korporasi komunikasi perusahaan dengan baik.
2. Terdapat empat program komunikasi internal di PT Cardig Air, yaitu Town Hall Meeting, Board of Directors Meeting, Meeting Bomb, dan Basic Induction. Namun, keempat program tersebut masih terbatas terkait waktu dan media yang digunakan. Keterbatasan waktu yang terjadi adalah keempat program komunikasi internal tersebut dikarenakan hanya pada satu waktu yang telah terjadwal. Hal ini menyebabkan tidak semua pihak pemangku kepentingan internal perusahaan dapat hadir dalam kegiatan rapat atau pertemuan tersebut.
3. Terdapat keterbatasan medium komunikasi yang digunakan, sehingga hasil dari rapat yang dilaksanakan tidak dapat diketahui oleh seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, sehingga informasi tidak dapat disebarkan dengan lengkap dan terdistribusi sempurna.
4. Keempat program komunikasi internal perusahaan tersebut seluruhnya bersifat formal dan hanya memfasilitasi komunikasi formal antara seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan. Komunikasi horizontal yang terjalin antar para karyawan, antar para jajaran direksi, dan antar para kepala divisi sudah cukup baik. Namun, komunikasi vertikal yang terjalin antara atasan dan bawahan kerap kali terdapat hambatan yaitu terjadinya kesalahpahaman dalam arus komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, baik saat berbicang dan/atau saat menyampaikan suatu informasi. Hambatan dalam komunikasi tersebut seperti penggunaan intonasi yang tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.
Pernyataan Masalah
1. Tidak adanya program komunikasi internal yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan komunikasi informal antara pihak-pihak pemangku kepentingan internal perusahaan.
2. Tidak adanya medium teknologi komunikasi internal yang tidak dibatasi waktu, sehingga informasi antar pihak pemangku kepentingan internal perusahaan terhambat.
Tujuan Program
Program komunikasi internal bertujuan untuk meningkatkan komunikasi informal antar para pihak pemangku kepentingan internal perusahaan dan menciptakan medium teknologi komunikasi internal yang tidak dibatasi waktu.
Strategi Program
Menyusun satu rangkaian program komunikasi internal dengan tema ?Cardigative? yang terdiri dari tiga kegiatan. Kegiatan outbound dan malam berbagi, serta malam apresiasi untuk seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi informal antar para pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, dan menciptakan medium teknologi komunikasi internal yaitu intranet perusahaan yang tidak terbatas waktu untuk mendistribusikan pesan dengan sempurna.
Khalayak Sasaran
Seluruh pemangku kepentingan internal PT Cardig Air di wilayah Jakarta, yakni daerah Gambir dan Halim Perdanakusumah. Program komunikasi internal perusahaan ini merupakan proyek percobaan untuk PT Cardig Air, maka dari itu program komunikasi internal ini hanya menyasar pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang berada di wilayah Jakarta.
Pesan Kunci
Rangkaian program memiliki tema besar ?Cardigative?. Ketiga program yang ada di dalam rangkaian program ?Cardigative? memiliki kekonsistenan dalam mengembangkan partisipasi aktif dan kreativitas pihak pemangku kepentingan internal PT Cardig Air. Pesan kunci program ini adalah PT Cardig Air percaya bahwa partisipasi aktif dan komunikasi yang baik diantara keluarga besar PT Cardig Air merupakan kunci kesuksesan dari kinerja perusahaan.
Program
Program Komunikasi Internal :Cardigative"
1. Cardig Air Weekend
2. Cardig Air Awarding Night
3. Cardig IntraComm
Jadwal
Januari ? Desember 2015
Anggaran
Rp 996.720.000,-
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah:
- Daftar kehadiran pada masing-masing program
- Survei dan wawancara mendalam;EXECUTIVE SUMMARY

EXPLANATION
Situation Analysis
1. Based on the organizational structure of PT Cardig Air and an interview with Mr. Andri Budiman, it is known that PT Cardig Air does not have a specific function to manage corporate communications within the company. Corporate communications function is handled by all internal stakeholders that are in part of the Corporate Secretary division, under the command of HR & GA Group Head, Mr. Andri Budiman. Currently, PT Cardig Air does not need a special position with expertise in dealing with the company?s corporate communications functions, because the employees under the Corporate Secretary division can still handle matters relating to the company?s corporate communications function. What is needed is cooperation among all employees in the division of Corporate Secretary so that they can deal with matters relating to a good corporate communications function.
2. There are four internal communication programs in PT Cardig Air Jakarta: Town Hall Meeting, Board of Directors Meeting, Meeting Bomb, and Basic Induction. However, these four programs are still limited due to the time and media used. The limitation is the fact that these programs are executed only when they are scheduled in advance. Due to this, not all stakeholders can attend the internal corporate meeting or the meeting activities.
3. Limitations in the communication medium to distribute the meeting result have prevented the meeting result to be distributed among the internal stakeholders of Cardig and hence causes ineffectiveness in information distribution.
4. All internal communications programs entirely formal and only facilitate formal communication among all internal stakeholders. Horizontal communication that exists among all employees, among all the board of directors, among all the head divisions is good enough. However, vertical communication that exists between superiors and subordinates often have a misunderstanding situation in communication flow that occurs between some of internal stakeholders of the company, both during converse and/or when delivering information. Barriers in the communication such as the use of high intonation that causes misunderstanding.
Problem Statement
1. The absence of an internal communications program that can facilitate and improve the informal communication between the internal stakeholders of the company.
2. The absence of the internal communication technology media that is not limited by time, so that information between all of internal stakeholders can be distributed anytime.
Goals
The internal communications program aims to improve the informal communication between all the internal stakeholders and creating the internal communication technology media which is not limited by time.
Strategy
Develop a whole of internal communications program with the theme ?Cardigative? which consists of three activities. Outbound activities and night sharing activities, as well as an appreciation night activities for all internal stakeholders of the company that aims to increase informal communication among all internal stakeholders of the company. The other activity is creating internal communications medium technology ? intranet, which is not limited by time to distribute all messages perfectly.
Target Audiences
All of the internal stakeholders of PT Cardig Air Jakarta, Gambir and Halim Perdanakusumah. This internal communications program is a pilot project for PT Cardig Air, therefore the internal communications program is only targeting the internal stakeholders of the company which is located in Jakarta.
Key Message
A whole of internal communications program has a big theme ?Cardigative?. These three sub-programs that are in the range of ?Cardigative? program have consistency in developing active participation and creativity of the internal stakeholders of PT Cardig Air. A key message of this program is PT Cardig Air believes that active participation and good communication among PT Cardig Air families are the keys to a successful company performance.
Program
Internal Communications Program "Cardigative"
1. Cardig Air Weekend
2. Cardig Air Awarding Night
3. Cardig IntraComm
Timeline
January - December 2015
Budgeting
Rp 996.720.000,-
Evaluation
Evaluation methods that will be used are:
- Attendance list in each programs
- Survey and in-depth interview"
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Putriandini
"Analisis Situasi
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memenuhi mobilitas keseharian masyarakat melalui jasa Commuter Line Di sisi lain, PT KCJ belum dapat melayani penyandang disabilitas, sehingga kerap muncul anggapan sebagai jasa transportasi yang tidak inklusif Diperlukan kegiatan consumer relations untuk menjalin hubungan baik dengan penyandang disabilitas dan menyediakan pelayanan yang menyeluruh, yaitu melalui Program Pelayanan bagi Semua.
Tujuan
Menyediakan jasa pelayanan yang mampu melayani masyarakat disabilitas yang menggunakan Commuter Line di Jabodetabek, sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra PT KCJ di mata publik.
Sasaran
Terjalinnya hubungan baik antara PT KCJ dengan pengguna Commuter Line disabilitas Adanya pelayanan yang baik dari petugas Commuter Line pada penumpang disabilitas Terciptanya rasa percaya dari penyandang disabilitas untuk menggunakan jasa Commuter Line Membangun citra positif PT KCJ sebagai perusahaan jasa transportasi yang peduli penumpang disabilitas
Strategi
Menjalin hubungan dengan masyarakat penyandang disabilitas melalui kegiatan, customer relations dalam bentuk special event.
Khalayak Sasaran
Masyarakat penyandang disabilitas ataupun masyarakat yang membutuhkan bantuan orang lain dalam menggunakan Commuter Line, berlokasi di daerah Jakarta- Bogor- Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) dengan usia 15- 54 tahun sebagai usia produktif.
Pesan Kunci
Commuter Line ramah bagi penyandang disabilitas
Program
Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan petugas melalui Pelatihan ?Siap Melayani Semua?
Kegiatan Special Event ?Melangkah Bersama Melayani Semua?
Jadwal
Juni- Desember 2015
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan adalah Rp192,400,000.00
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input,output, dan outcome
Input: evaluasi terhadap segala proses perencanaan awal yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan
Output: evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Outcome: pengukuran dampak dan tujuan hasil pelaksanaan kegiatan;Executive Summary

Situation Analysis
PT. KJC fulfilled people?s daily mobility services through Commuter Line However, PT KJC has not been able to serve people with disabilities, so that a lot of assumptions appeared that PT.KJC is not an inclusive transportation services Consumer relation activities are needed to build a good relationship with the disabilities dan to provide a comprehensive services, which through Pelayanan Bagi Semua Programe
Purpose
Provide services that able to serve people with disabilities in Jabodetabek, so that hopefully will improve the image of PT. KCJ in public eyes
Goal
Establish a good relationship between PT KCJ and the disable commuter line users The existence of a good service from the Commuter Line officer for the disable people Creating credibility and trusty of PT KCJ for disable commuter line users to use Commuter Line Creating a positive image of PT KCJ as a transportation services that care about people with disabilities.
Strategy
Maintaining a relationship with the disable commuter line users through activities like, customer relations through special event.
Target Audience
Disable society or even people who need help from others for their activity using Commuter Line. Located in Jakarta- Bogor- Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) in the range of age 15- 54 years old as in productive age.
Key Word
Commuter Line is friendly for people with disabilities
Program
Quality improvement activities through training for all the service staffs ?Siap Melayani Semua? Special Event activities "Melangkah Bersama Melayani Semua"
Schedule
June- December 2015
Budget
Rp192,400,000.00
Evaluation
Evaluation method that wil be used are input,output, and outcome methode
Input: evaluation of all the initial planning process which takes place in the implementation activities
Output: evaluation of the result of the activities
Outcome: Measuring the impact and evaluating the implementation of the activities
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Orgea Bungawali
"Analisis Situasi: Garuda Indonesia mempersembahkan program loyalti bagi para pelanggan setianya yang bernama Garuda Frequent Flyer GFF Semenjak tahun 2011, GFF telah betransformasi menjadi menjadi GarudaMiles.Namun belum banyak anggota maupun publik yang menhgetahui hal tersebutMaka berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan manager media Garuda Indonesia, ditemukanlah bahwa diperlukan program untuk meningkatkan brand awareness GarudMiles.
Tujuan: Untuk mempublikasikan GarudaMiles dan mengedukasi khalayak tentang keunggulan dan keuntungan dalam menjadi anggota GarudaMiles. Serta, mengundang khalayak lain untuk bergabung menjadi anggota GarudaMiles, sehingga frekuensi penerbangan dengan GarudaMiles akan bertambah.
Sasaran Program Komunikasi: Meningkatkan awareness masyarakat tentang GarudaMiles. Memudahkan pelanggan untuk mengecek jumlah mileage, tanggal kadaluarsa dan award yang dapat ditukarStrategiMenggencarkan publikasi GarudaMiles di berbagai platform.
Khalayak Sasaran Jenis kelamin:
- Pria dan Wanita Usia: 25-44 Tahun
- Sudah bekerja
- SES: A dan B
Pesan Kunci: GarudaMiles memberikan keuntungan yang lebih banyak.
Program:
1. Melakukan media relations
2. Optimalisasi aktivitas online
3. Lomba menulis 'Traveling with GarudaMiles'
4. Menggunakan non-media connector berupa travel bloggerSMS reminder mileage
Jadwal: Bulan Januari-Deseber 2017
Anggaran: Rp 176, 993,000
Evaluasi: Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.
- Input: mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan.
- Output: mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan.
- Outcome: melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan.

Situation Analysis: Garuda Indonesia presents a loyalty program for their loyal customers, Garud Frequent Flyer GFF .Starting from 2011, GFF has transformed into GarudaMiles. However, there are lack of audiences know about this.Therefore, based on a private interview with Garuda Indonesia Media Manager, it is founded that Garuda Indonesia needed a program to increases brand awareness of GarudaMiles.
Goals: To publish and popularize GarudaMiles among members, customers, and other audiences and to attract other audiences to join GarudaMiles, so it can increase frequency of flying with Garuda Indonesia.
Communication Objectives: Increase brand awareness Facilitate GarudaMiles members to check their mileage, expires date and exchanged awards
Strategy: Intensify publication of GarudaMiles
Target Audience:
- Gender Male and Female
- Age 25 44
- Working SES A and B
Key Messages: GarudaMiles giving more benefits
Programmes:
- Media relationsOptimizing online activity
- Essay competitionNon media connector, travel blogger
- Reminding mileage SMS
Schedule: January to December 2017
Budget: Rp 176, 993,000
Evaluation:
Using three evaluating methods input, output, and outcome:
- Input Conducting evaluation for the execution Output Conducting evaluation for the results of the execution.
- Outcome Measuring the effects and evaluating from the execution
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Davin Hadikoesoemo
"[ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
Analisis Situasi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah melakukan upaya-upaya untuk mempromosikan kepariwisataan Kota Jakarta, salah satunya adalah dengan melakukan branding Enjoy Jakarta.
Akan tetapi, banyak orang belum mengetahui apa yang dapat dinikmati dari Enjoy Jakarta. Jangankan wisatawan mancanegara atau nusantara, kebanyakan masyarakat lokal tidak mengetahui potensi kepariwisataan Kota Jakarta.
Melalui survei yang dilakukan terhadap 144 responden, mayoritas mengeluhkan sulitnya memperoleh informasi mengenai kepariwisataan Kota Jakarta. Berbagai alternatif diusulkan mereka terkait di mana seharusnya terdapat lokasi Tourist Information Center.
Materi komunikasi yang dibuat oleh Disparbud DKI Jakarta sudah baik, namun demikian konten informasi di dalamnya tidak tepat sasaran.
Tujuan
Untuk memperluas dan mempermudah akses informasi terkait kepariwisataan Kota Jakarta, sekaligus sebagai bagian dari partisipasi memeriahkan ulang tahun Kota Jakarta. Tujuan jangka panjang adalah untuk menjadikan Kota Jakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata unggulan di Asia pada tahun 2020.
Sasaran Program Komunikasi
Mempermudah akses informasi kepariwisataan Kota Jakarta dengan penyediaan dan pemaksimalan sarana-sarana penyampaian informasi sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
Meningkatkan awareness masyarakat, wisatawan mancanegara, dan wisatawan domestik akan tempat-tempat serta aktivitas-aktivitas wisata di Kota Jakarta.
Memperkuat branding Enjoy Jakarta sebagai upaya membangun reputasi Kota Jakarta sebagai kota festival destinasi wisata.
Strategi
Memosisikan Kota Jakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata unggulan yang informasi kepariwisataannya mudah diakses oleh siapa saja.
Khalayak Sasaran
Masyarakat Kota Jakarta
Wisatawan mancanegara
Wisatawan domestik
Media massa
Komunitas
Para pelaku usaha pariwisata
Pesan Kunci
Melalui rangkaian program Finding Jakarta, Disparbud DKI Jakarta mengembangkan sistem informasi kepariwisataan Kota Jakarta yang terintegrasi sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
Melalui program Lomba Desain Logo dan Finding Jakarta, Disparbud DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli dan memiliki masyarakat terhadap Kota Jakarta.
Melalui program-program stakeholders gathering, Disparbud DKI Jakarta membangun komunikasi dengan komunitas dan para pelaku usaha pariwisata untuk berpartisipasi memajukan sektor kepariwisataan Kota Jakarta.
Melalui pengembangan sistem informasi kepariwisataan, Disparbud DKI Jakarta memudahkan masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi wisata dan aktivitas yang dapat dilakukan di Kota Jakarta.
Program
Lomba desain logo Finding Jakarta
Finding Jakarta Race
Riset Kepariwisataan
Pembenahan Sistem Informasi Kepariwisataan
Pencarian Sponsor
Media Briefing
Konferensi Pers
Tourism Gathering
Jadwal
Januari 2015 - Juni 2015
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kampanye humas Finding Jakarta adalah Rp828.520.000,00
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.
Input: mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan.
Output: mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan.
Outcome: melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan.;

ABSTRACT
EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Jakarta Tourism and Cultural Office has done many efforts to promote Jakarta Tourism, one of which is by making Enjoy Jakarta as its brand.
However many people do not know what to enjoy from Enjoy Jakarta. Local, foreigners, and domestic tourists don?t fully recognise the tourism potential of Jakarta.
A survey has been conducted towards 144 respondents. The majority complained on how hard it is to derive information about Jakarta tourism. They suggested alternative locations for building Tourism Information Centre.
Communication materials made by Jakarta Tourism and Cultural Office DKI Jakarta are well made. Nevertheless, their contents aren?t quite targeted yet.
Goal
To extend and simplify information access on Jakarta tourism, as well as a participation in celebrating Jakarta?s birthday. Long term goal is to erect Jakarta as one of the top tourism city destination in Asia in 2020.
Communication Objectives
To simplify information access on Jakarta tourism by providing and maximise information mediums, so that it is accessible by everyone.
To raise locals, foreigners, and domestic tourists? awareness on places and tourism activities in Jakarta.
To strengthen city branding Enjoy Jakarta as an effort to erect Jakarta?s reputation as a festival city destination.
Strategy
To put Jakarta as one of the top tourism city destinations and everyone can easily access its tourism information.
Target Audience
People of Jakarta
Foreigners
Domestic tourists
Mass media
Communities
Tourism stakeholders
Key Messages
Through Finding Jakarta, Jakarta Tourism and Cultural Office is developing an integrated tourism information system which is accessible by everyone.
Through Logo Design Competition and Finding Jakarta Race, Jakarta Tourism and Cultural Office is persuading people to love and care for Jakarta.
Through stakeholders gathering programmes, Jakarta Tourism and Cultural Office is creating relations with communities and tourism stakeholders to participate in advancing Jakarta tourism.
Through the development of tourism information system, Jakarta Tourism and Cultural Office is trying to ease people on finding information, such as tourism location and activities in Jakarta.
Programmes
Logo Design Competition Finding Jakarta
Finding Jakarta Race
Tourism Research
Development of Tourism Information System
Sponsorships
Media Briefing
Press Conference
Tourism Gathering
Schedule
January 2015 - June 2015
Budget
Total budget needed for Finding Jakarta PR campaign is Rp828.520.000,00
Evaluation
Evaluation methods being used are input, output, and outcome method.
Input: evaluating implementation process.
Output: evaluating results of implementation.
Outcome: measuring impact and evaluation of implementation., EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Jakarta Tourism and Cultural Office has done many efforts to promote Jakarta Tourism, one of which is by making Enjoy Jakarta as its brand.
However many people do not know what to enjoy from Enjoy Jakarta. Local, foreigners, and domestic tourists don’t fully recognise the tourism potential of Jakarta.
A survey has been conducted towards 144 respondents. The majority complained on how hard it is to derive information about Jakarta tourism. They suggested alternative locations for building Tourism Information Centre.
Communication materials made by Jakarta Tourism and Cultural Office DKI Jakarta are well made. Nevertheless, their contents aren’t quite targeted yet.
Goal
To extend and simplify information access on Jakarta tourism, as well as a participation in celebrating Jakarta’s birthday. Long term goal is to erect Jakarta as one of the top tourism city destination in Asia in 2020.
Communication Objectives
To simplify information access on Jakarta tourism by providing and maximise information mediums, so that it is accessible by everyone.
To raise locals, foreigners, and domestic tourists’ awareness on places and tourism activities in Jakarta.
To strengthen city branding Enjoy Jakarta as an effort to erect Jakarta’s reputation as a festival city destination.
Strategy
To put Jakarta as one of the top tourism city destinations and everyone can easily access its tourism information.
Target Audience
People of Jakarta
Foreigners
Domestic tourists
Mass media
Communities
Tourism stakeholders
Key Messages
Through Finding Jakarta, Jakarta Tourism and Cultural Office is developing an integrated tourism information system which is accessible by everyone.
Through Logo Design Competition and Finding Jakarta Race, Jakarta Tourism and Cultural Office is persuading people to love and care for Jakarta.
Through stakeholders gathering programmes, Jakarta Tourism and Cultural Office is creating relations with communities and tourism stakeholders to participate in advancing Jakarta tourism.
Through the development of tourism information system, Jakarta Tourism and Cultural Office is trying to ease people on finding information, such as tourism location and activities in Jakarta.
Programmes
Logo Design Competition Finding Jakarta
Finding Jakarta Race
Tourism Research
Development of Tourism Information System
Sponsorships
Media Briefing
Press Conference
Tourism Gathering
Schedule
January 2015 - June 2015
Budget
Total budget needed for Finding Jakarta PR campaign is Rp828.520.000,00
Evaluation
Evaluation methods being used are input, output, and outcome method.
Input: evaluating implementation process.
Output: evaluating results of implementation.
Outcome: measuring impact and evaluation of implementation.]"
2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Shabrina Larasati
"ABSTRAK
Kesadaran masyarakat mengenai keberadaan sebuah perusahaan maupun brand merupakan hal yang penting. Sejauh mana masyarakat menyadari adanya suatu produk atau jasa tentu berpengaruh terhadap eksistensi dan kelangsungan perusahaan tersebut. PT Central Proteinaprima (CP Prima) memiliki keinginan untuk dapat dikenal oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Indonesia. Universitas Indonesia sebagai universitas penyandang nama negara diyakini memiliki mahasiswa yang kompeten dan terbaik untuk dapat memperkuat kinerja perusahaan di masa depan. Oleh karena itu dilakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui posisi CP Prima di mata mahasiswa UI.
Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa UI sebagian besar masih belum mengetahui tentang CP Prima. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dirancangnya program Marketing Public Relations yang terdiri dari exhibition sekaligus perekrutan karyawan bekerja sama dengan CDC UI, presentasi perusahaan, KOL engagement, seminar, kompetisi esai, dan publikasi media. Seluruh program tersebut bertujuan untuk membangun awareness mahasiswa Universitas Indonesia terhadap CP Prima sekaligus menciptakan citra positif CP Prima sebagai perusahaan yang potensial di masa depan. Program CP Prima Goes to Campus berfungsi untuk menghubungkan CP Prima dengan mahasiswa UI agar mahasiswa UI menjadi mengenal dan tertarik untuk bergabung dengan CP Prima.

ABSTRACT
Public awareness about the existence of a company or brand is important. The extent to which the public aware of the existence of a product or service would affect the existence and survival of the company. PT Central Proteinaprima (CP Prima) has a desire to be known by the students, especially students of Universitas Indonesia. Universitas Indonesia as the university with the name of the country is believed to have a competent and best students to be able to strengthen the company's performance in the future. Therefore quantitative and qualitative research were conducted to determine the position of CP Prima in the mind of UI students.
Results show that most of UI students still do not know about CP Prima. The solution to these problems is Marketing Public Relations program that consists of simultaneously recruitment exhibition in collaboration with the CDC UI, corporate presentations, KOL engagement, seminars, essay competitions, and media publications. The entire program aims to build awareness of Universitas Indonesia students to CP Prima while creating a positive image of CP Prima and its potential in the future. CP Prima Goes to Campus program is used to connect the CP Prima with UI students so that students become familiar and interested in joining CP Prima.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Maharani
"Profil Perusahaan
Dino Steak & Pasta, merupakan western food restoran dengan konsep Dinosaurus, yang berlokasi di Jalan Raya Margonda, Beiji, Depok. Beroperasi sejak 23 Mei 2015, restoran ini menyajikan beragam menu dengan harga Rp2.500,- sampai Rp40.000,-.
Banyak kesuksesan telah dicapai. Ini dibuktikan dengan omzet yang mencapai Rp10.000.000,-/hari dan bertambahnya angka penggemar pada media sosial, dengan sangat pesat. Rekomendasi dari rekan media dan salah satu program di televise nasional, juga menambah popularitasnya.
Oleh sebab itu untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan citra, Dino Steak & Pasta mempunyai kewajiban untuk berkontribusi pada komunitas, yang dapat dilakukan melalui program Community Relations.

Dino Steak & Pasta is a western food restaurant with dinosaurs as its store concept, which located at Jalan Raya Margonda, Beiji, Depok. Operating since May 23rd 2015, this restaurant serves many kinds of menu, with a price range between Rp2.500,- to Rp40, 000,-
Many successes have been achieved. It?s proven by the turnover, which reached Rp10.000.000,-/ day and the numbers of fans on social media which increase rapidly. The recommendations from media partners and one of the programs on the national television, also increases its popularity.
Therefore, to maintain the existence and improving its image, Dino Steak & Pasta has a responsibility to contribute to the community, which can be carried through the Community Relations program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradita Dwilifia Maizar
"ABSTRAK
Beyond merupakan sebuah brand yang memproduksi produk kecantikan dan perawatan tubuh asal Korea Selatan yang terbentuk pada tahun 2005. Hingga saat ini, Beyond sudah membuka cabangnya di 7 negara lain, termasuk di Indonesia. Beyond resmi hadir di Indonesia pada bulan Juni 2014. Meskipun sudah memiliki 9 Cabang di Indonesia dan tersebar di 5 kota, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 53 wanita berumur 17 hingga 35 tahun, hanya 32.1% yang mengetahui keberadaan Beyond sebagai brand kecantikkan dan perawatan tubuh asal Korea Selatan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Beyond membutuhkan program special event untuk meningkatkan brand awareness khalayak sasarannya. Program yang ditawarkan adalah special event yang berisi beauty workshop dan mini exhibition, lomba pada Instagram agar lebih dekat dengan publik, melakukan publikasi acara (melalui media sosial, adlibs radio, e-banner beauty blogger, penempelan poster ke beberapa universitas), mengundang media massa untuk hadir dan meliput acara, serta memberikan press release kepada media massa.

ABSTRACT
Beyond is brand of beauty and body care product from South Korea that established in 2005. Until now, Beyond already established in other 7 countries, including Indonesia. Beyond came to Indonesia in June 2014. Although Beyond already has 9 branches that spread out in 5 cities in Indonesia, based on a survey of 53 people with a range of age from 17th to 35th years old, only 32.1% that knew Beyond as a brand of beauty and body care product that exist in Indonesia. Therefore, Beyond needs special event program in order to increase their target audiences brand awareness. Programs that offered to Beyond are special event that consist of beauty workshop and mini exhibition, Instagram contest to engage the public, event publication (through social media, adlibs radio, e-banner beauty blogger, attachment of posters at some universities), inviting mass media to come and cover the event, also spread the press release to the mass media."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annetha Ayu Amalia
"KALA Watch merupakan brand fesyen kategori jam tangan yang berasal dari Bandung, Indonesia. Berawal dari tugas kuliah, KALA Watch didirikan sejak tahun 2014 oleh sekelompok mahasiswa School of Business and Management SBM ITB. Keindahan Indonesia menjadi nilai yang mendasari brand KALA Watch. Keunikan KALA Watch terletak pada strap jam tangannya yang bersifat interchangeable serta dihiasi oleh unsur keindahan Indonesia. Mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kalangan young adults, untuk menjadi bagian dari keindahan Indonesia serta mencintai produk lokal menjadi hal-hal yang ingin dicapai oleh KALA Watch.
Strengths
1. Produk KALA Watch dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan konsep interchangeable strap sehingga KALA Watch dapat menyesuaikan kebutuhan pelanggan untuk digunakan dalam suasana formal dan nonformal.
2. Kemasan produk KALA Watch dilengkapi dengan kotak penyimpanan serta alat pengganti strap jam tangan yang bersifat user-friendlysehingga pelanggan KALA Watch dapat menyimpan jam tangan dengan terorganisir dan dapat mengganti strap jam tangan secara mandiri tanpa harus pergi ke toko reparasi jam.
3. Keindahan alam, budaya, serta pariwisata di Indonesia menjadi ciri khas produk KALA Watch sehingga para pelanggan KALA Watch dapat merasakan sensasi menjadi bagian dari Indonesia dengan menggunakan KALA Watch.
4. KALA Watch mengajak masyarakat di Indonesia untuk menjadi advokat pelestarian keindahan Indonesia serta cinta produk lokal melalui produknya sehingga informasi seputar nilai-nilai tersebut lebih mudah untuk tersebar melalui word of mouth.
5. KALA Watch didukung oleh para pengrajin dan desainer lokal yang handal sehingga KALA Watch dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan.
6. KALA Watch ditopang oleh tim yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang bisnis karena berasal dari salah satu sekolah bisnis unggulan di Indonesia SBM ITB sehingga KALA Watch telah memiliki akar bisnis yang kuat.
Weaknesses
1. Pemanfaatan alat pemasaran KALA Watch, khususnya media sosial dan website, belum maksimal sehingga konten yang ditujukan untuk dipublikasikan belum tersampaikan secara optimal kepada khalayak sasaran.
2. Brand awareness KALA Watch masih tergolong rendah sehingga perusahaan mengalami hambatan dalam memasarkan produknya.
3. KALA Watch belum pernah mengadakan program atau kegiatan komunikasi pendukung bisnis sehingga pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja program pendukung bisnis tidak dapat dilaksanakan.
4. Keterbatasan anggaran yang dialokasikan KALA Watch untuk kegiatan pemasaran sehingga KALA Watch memiliki pilihan kegiatan pemasaran yang bersifat terbatas.
Opportunities
1. Media sosial di Indonesia sering digunakan untuk keperluan pemasaran serta transaksi bisnis sehingga media sosial berpeluang untuk membantu optimalisasi promosi bisnis.
2. Belum ada program produsen jam tangan lokal yang secara spesifik mengangkat masalah pelestarian keindahan nusantara dan cinta terhadap produk lokal sehingga program tersebut dapat menjadi pembeda suatu merek.
3. Khalayak sasaran lebih memilih informasi digital sehingga khalayak sasaran lebih mudah untuk dijangkau tanpa hambatan geografis.
4. Khalayak sasaran merupakan pengguna media sosial yang aktif sehingga upaya pendekatan terhadap khalayak sasaran dapat dilakukan dengan efisiensi waktu serta biaya.
5. Khalayak sasaran merupakan masyarakat yang trendi dan memiliki minat di bidang fesyen sehingga khalayak sasaran berpeluang untuk menjadi tertarik terhadap produk jam tangan.
6. Khalayak sasaran tertarik dengan merek produk lokal yang bernuansa keindahan Indonesia sehingga khalayak sasaran dapat memiliki kecenderungan untuk mengetahui tentang KALA Watch.
7. Khalayak sasaran melihat produk KALA Watch sebagai produk yang dapat mereka beli dan tidak mahal sehingga khalayak sasaran dapat menjangkau jam tangan KALA Watch tanpa mengorbankan kebutuhan pokok dalam kehidupan.
8. Masyarakat di Jakarta, sebagai khalayak sasaran perluasan pasar, memiliki daya beli KALA Watch yang tinggi sehingga berpeluang tinggi untuk menjadi khalayak sasaran yang tepat untuk dituju KALA Watch.
Threats
1. Terdapat beberapa kompetitor produsen jam tangan lokal yang mengangkat nuansa Indonesia dan memiliki brand awareness yang cukup tinggi sehingga KALA Watch tidak unggul dalam brand awarenessbisnisnya.
2. Kebanggaan khalayak sasaran dengan memakai produk impor sehingga menyebabkan KALA Watch terhambat dalam menarik para khalayak sasaran. Ketiadaan program komunikasi pendukung bisnis KALA Watch yang dapat dipantau dan dievaluasi untuk perkembangan bisnis menyebabkan kurangnya optimalisasi serta kehadiran KALA Watch di internet, penurutan pendapatan dari pemasaran offline saja, dan brand awareness perusahaan yang rendah. Program komunikasi yang ditujukan untuk membantu perusahaan dalam menjangkau khalayak sasaran secara tepat dibutuhkan oleh KALA Watch untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Dengan menyisipkan konsep storytelling pada seluruh unsur kegiatan, berikut ini adalah lima kegiatan yang menjadi bagian dari strategi program MPR Kado Indah.Peluncuran Kembali Media Sosial dan Website KALA Watch. Roadshow Perguruan Tinggi Swasta PTS di DKI Jakarta.Pameran di Car Free Day CFD fX Sudirman.Sayembara Video Pendek dan Cerita Foto di Media Sosial.Collaborative Eventdengan film screening, sesi jamming musik, serta pameran produk KALA Watch.

KALA Watch is a wristwatch brand originatedfrom Bandung, Indonesia. Started out initially as a college project, KALA Watch was founded by a group of School of Business and Management SBM ITB students. The beauty of Indonesia is the core value of KALA Watch as afashion brand. KALA Watch products distinctive feature is the interchangeable straps decorated with elements inspired by the beauty ofIndonesia. Encouraging Indonesian societies, especially the young adult ones, to take some parts in the beauty ofIndonesia and appreciate local products are some of the things that KALA Watch wants to achieve.
Strengths
The interchangeable straps concept allows KALA Watch products to fulfill customers needs for flexible fashion item so KALA Watch can be used in both formal and nonformal occasions.Each of KALA Watch products are equipped with user-friendly wristwatch strap changer tool in a classic box so KALA Watch`s customers will be able to change their KALA Watch Straps on their own and to keep their KALA Watch collection safely in the box. The uniqueness of KALA Watch lies in its wristwatch straps that are inspired by the beauty of Indonesian culture, natural sites, and tourism so KALA Watch`s customers will be able to feel the sensation of being a part of Indonesia by using KALA Watch rsquo;s products on their wrists.
Through
Its products, KALA Watch encourages Indonesian societies to advocate their awareness and love for the beauty of Indonesia and local products that informations regarding those values will be able to be spread easily through word of mouth. KALA Watch is supported by professional local craftsmen and designers so KALA Watch can guarantee its products excellent quality. KALA Watch is sustained by its team that is consisted of people who have experiences and knowledges from SBM ITB, which is one of the best business schools in Indonesia, so KALA Watch have a strong business core.
Weaknesses
The use of KALA Watch promotional tools, especially social media and website, is yet to be used appropriately that the intended contents to be published has yet to be sent properly to its target audience. KALA Watch has low brand awareness level that it has impacted its marketing operational. KALA Watch has never conducted communication events or programs that can empower its business before so its programs effectivity can`t be measured and observed. The limitation of budgeting that KALA Watch wishes to allocate its fund for conducting communication programs is really tight that KALA Watch don`t have much program options.
Opportunities
Social media is being used for business and marketing purposes in Indonesia so that it can help the optimization of KALA Watch`s business promotions. Programs that open up specifically drilling on spreading awareness about the beauty of nusantara and local products are yet to be conducted before so it can be KALA Watch`s uniqueness among other brands to conduct one.
The target audiences prefer digitalized information so they are easier to reach without worrying about geographical boundaries. The target audiences are active users of social media so KALA Watch can reduce both operational cost and time to approach them. The target audiences are trendy societies and have some interests in fashion so that they are more likely to be interested in wristwatch products. The target audiences are interested in local products that bring out the beauty of Indonesia like KALA Watch do so that it will be easier for KALA Watch to be known by them. The target audiences consider KALA Watch products are affordable and inexpensive so they can purchase KALA Watch without getting broke. Jakartans, as the target audience of the company`s market expansion, have high purchasing power in KALA Watch products so they have greater chances to be the right target audience for KALA Watch.
Threats
1. There are several other local wristwatch brands that covers Indonesian theme with high brand awareness so that KALA Watch is not included as a top flyer in this category.
2. The target audiences pride in wearing import products is really high that KALA Watch finds it difficult to reach and attract them. The absence of KALA Watch`s communication program with evaluation and monitoring that can empower its business has caused the lack of optimization and presence in the internet, the decreasing revenue sourced from offline marketing, and low brand awareness. KALA Watch can make some uses out from communication programs formulated to help the company in reaching the appropriate target audiences. Applying the storytelling concept to all of the events, here are the five events from the Kado Indah MPR Program. KALA Watch Social Media and Website Relaunching. Private Universities in DKI Jakarta Roadshows. Mini Showcase in Car Free Day CFD fX Sudirman. Short Video and Photo Story Competition in Social Media. Collaborative Event that is consisted of film screening, music jamming session, and KALA Watch products mini showcase."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Miranda
"[ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pernyataan Masalah
Minimnya pengetahuan masyarakat perkotaan terhadap transformasi dan revitalisasi bisnis yang telah dilakukan Pos Indonesia sejak tahun 2009.
Tujuan
Meningkatkan awareness dan pengetahuan masyarakat terhadap transformasi dan revitalisasi bisnis yang telah dilakukan Pos Indonesia.
Sasaran
Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan produk sebesar 50%
Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai peningkatan kualitas pelayanan sebesar 50%
Peningakatan pengetahuan masyarakat mengenai identitas Pos Indonesia sebagai The Network Company sebesar 100%.
Strategi
Strategi pesan:
Informasi mengenai transformasi Pos Indonesia;
identitas baru Pos Indonesia sebagai The Network Company;
memiliki varian produk berbasis digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan.
Strategi saluran:
Media online untuk menciptakan efek word of mouth;
liputan media masa merupakan strategi publisitas paling murah dan efektif;
Strategi implementasi:
Dimulai bertepatan pada hari ulang tahun Pos Indonesia yang ke-269;
memanfaatkan sesuatu yang sederhana untuk menjadi pusat perhatian banyak orang; menggunakan objek ikonik Pos Indonesia;
memanfaatkan kekuatan visual; third party endorsement; kekuatan public engagement; special event yang akan diselenggarakan pada Hari Pos Sedunia.
Khalayak Sasaran
Masyarakat Jakarta rentang usia 15-40 tahun dan memiliki aktivitas dominan di luar rumah
Media massa
Pelaku pasar e-commerce
Pesan Kunci
Pos Indonesia telah bertransformasi dan kini telah siap memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan akan jasa pengiriman, seperti logistik, e-commerce (Plasapos.com), dan layanan keuangan (Pospay) yang kesemuanya memanfaatkan jaringan online di seluruh Indonesia.
Masyarakat: Melalui program kampanye ini, PT Pos Indonesia membuktikan bahwa kini ia telah memfokuskan diri dalam pelayanan terhadap masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi.
Media Massa: PT Pos Indonesia kini telah memiliki wajah baru yang lebih segar dan modern dengan peningkatan kualitas pelayanan dan perkembangan produk digital melalui identitas barunya The Network Company.
Pelaku Pasar E-Commerce: PT Pos Indonesia kini telah memiliki berbagai varian produk pelayanan berbasis digital berkualitas tinggi yang dapat memudahkan para pengusaha e-commerce dalam memenuhi permintaan pasar.
Program
Robo Pos in Town
Kompetisi Komik Foto Meme
Third Party Endorsement (media sosial)
Event ?The Transformation of Robo Pos Indonesia?
Publikasi online
Media briefing
Pre-conditioning release
Jadwal
Juni Oktober 2015
Anggaran
Total anggaran: Rp 2.170.100.000,00
Evaluasi
Evaluasi tahap input, output, oucome, serta proyeksi program.

ABSTRACT
EXECUTIVE SUMMARY
Problem Statement
The lack of knowledge of the urban communities about the business transformation and revitalization of Pos Indonesia since 2009.
Goal
To raise public awareness and public knowledge towards business transformation and revitalization of Pos Indonesia
Objectives
Increasing public knowledge about the development of products by 50%
Increasing public knowledge about enhancement of the quality of service by 50%
Increasing public knowledge about the latest identity of Pos Indonesia, that is ?The Network Company, by 100%
Strategy
Message Strategies:
Information about the transformation of Pos Indonesia;
the new identity of Pos Indonesia as "The Network Company";
they have variants of digital-based products to meet the needs of urban communities.
Channel Strategies:
Online media to create the effect of word-of-mouth;
media coverage is the most inexpensive and effective publicity strategy;
Implementation Strategies:
The program will be started on the 269th Pos Indonesia anniversary;
take advantage of something simple to become the center of attention of many people; using iconic objects of Pos Indonesia; harness the power of the visual;
third party endorsement; public engagement power; special event to be held on The World Post Day.
Target Audience
Jakarta community with range of the age of 15-40 y.o., have outdoor activities as the dominant
The mass media
The market of e-commerce
Key Messages
Pos Indonesia has been transformed and is now ready to meet the needs of urban communities for shipping services, such as logistics, e-commerce (Plasapos.com), and financial services (Pospay), all of which utilize an online network throughout Indonesia.
Community: Through this campaign, PT Pos Indonesia proves that they are focusing on service to the urban communities who have high mobility.
Mass Media: PT Pos Indonesia now has a new, more fresh and modern, appearance with improvement of the quality of service and the development of digital products through their new identity as "The Network Company".
E-Commerce Market Participants: PT Pos Indonesia now has various products of high quality digital-based services that can facilitate e-commerce entrepreneurs to meet the market demand.
Programs
"Robo Pos in Town"
Meme Photo Comic Competition
Third Party Endorsement (social media)
Event "The Transformation of Robo Pos Indonesia"
Online publication
Media briefing
Pre-conditioning Release
Schedule
June October 2015
Budget
Total budget required:
Rp 2.170.100.000,00
Evaluation
The inputs, outputs, outcomes evaluation method, and also program projection, EXECUTIVE SUMMARY
Problem Statement
The lack of knowledge of the urban communities about the business transformation and revitalization of Pos Indonesia since 2009.
Goal
To raise public awareness and public knowledge towards business transformation and revitalization of Pos Indonesia
Objectives
Increasing public knowledge about the development of products by 50%
Increasing public knowledge about enhancement of the quality of service by 50%
Increasing public knowledge about the latest identity of Pos Indonesia, that is “The Network Company, by 100%
Strategy
Message Strategies:
Information about the transformation of Pos Indonesia;
the new identity of Pos Indonesia as "The Network Company";
they have variants of digital-based products to meet the needs of urban communities.
Channel Strategies:
Online media to create the effect of word-of-mouth;
media coverage is the most inexpensive and effective publicity strategy;
Implementation Strategies:
The program will be started on the 269th Pos Indonesia anniversary;
take advantage of something simple to become the center of attention of many people;
using iconic objects of Pos Indonesia;
harness the power of the visual;
third party endorsement;
public engagement power;
special event to be held on The World Post Day.
Target Audience
Jakarta community with range of the age of 15-40 y.o., have outdoor activities as the dominant
The mass media
The market of e-commerce
Key Messages
Pos Indonesia has been transformed and is now ready to meet the needs of urban communities for shipping services, such as logistics, e-commerce (Plasapos.com), and financial services (Pospay), all of which utilize an online network throughout Indonesia.
Community: Through this campaign, PT Pos Indonesia proves that they are focusing on service to the urban communities who have high mobility.
Mass Media: PT Pos Indonesia now has a new, more fresh and modern, appearance with improvement of the quality of service and the development of digital products through their new identity as "The Network Company".
E-Commerce Market Participants: PT Pos Indonesia now has various products of high quality digital-based services that can facilitate e-commerce entrepreneurs to meet the market demand.
Programs
"Robo Pos in Town"
Meme Photo Comic Competition
Third Party Endorsement (social media)
Event "The Transformation of Robo Pos Indonesia"
Online publication
Media briefing
Pre-conditioning Release
Schedule
June – October 2015
Budget
Total budget required:
Rp 2.170.100.000,00
Evaluation
The inputs, outputs, outcomes evaluation method, and also program projection]"
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>