Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Arkeologi dan masyarakat / Daud Aris Tanudirjo -- Pengelolaan informasi hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta / Indah Asikin Nurani -- Kerangka pengembangan pangkalan data hasil penelitian arkeologi sebagai dasar kegiatan pemasyarakatan / Sugeng Riyanto -- Publikasi hasil penelitian arkeologi untuk publik / T.M. Hari Lelono -- Peran publik dalam pengelolaan Situs Patiayam / Siswanto -- Video (berbasis) komunitas / Putri Novita Taniardi -- Konflik kepentingan pengelolaan peninggalan bawah air / Priyatno Hadi Sulistyarto -- Optimalisasi potensi dan tata kelola kawasan Cagar Budaya Pleret, Karimunjawa / Hery Priswanto & Alifah -- Pemberdayaan pesantren dalam inventarisasi dan digitalisasi naskah-naskah kuno Cagar Budaya Pleret / Ma
Yogyakarta: Arkeologi dan publik, 2011
930.1 ARK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore : Archipelago, 1998
720 ARC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Mentari
Abstrak :
Sambungan kunci geser baja merupakan sambungan dimana kunci geser tersebut terdiri dari dua (2) bagian yaitu key male dan key female. Sambungan ini terdapat pada sambungan jembatan yang menggunakan beton pracetak segmental. Kunci geser ini berfungsi untuk mentransfer kedua gaya baik gaya lateral dan gaya vertikal ke sambungan serta untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antara elemen-elemen pada sambungan sehingga kunci geser ini menjadi seperti pengunci pada gelagar jembatan. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai besar beban potensi retak dengan variasi yang digunakan adalah mutu betonnya, mutu baja lunak, diameter kunci geser, gaya prategang pada beton, serta jumlah kunci geser. Pada permodelan ini menggnakan dua tipe permodelan.Permodelan tipe 1 menggunakan data-dat linear elastis, sedangkan permodelan tipe 2 menggunakan data-data multilinier isotropic hardening. Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi mutu terbesar, dengan diameter 90 mm, dan gaya pratekan sebesar 3,45 MPa yang menghasilkan beban potensi retak terbesar, serta kunci geser dengan jumlah tiga yang menghasilkan beban potensi retak maupun leleh terbesar
Metal shear key is a joint resembling a key that consist of two parts which are key male and key female. This joint is located as a connection between segmental conceret precast bridge. The function of shear key is to transfer both lateral or vertical forces from the element of bridge to the joint so that shear key could become like a fastener at the girder. The purpose of the study is to obtain the load related to potential crackfrom the variations of shear key that are quality of the concrete, quality of the mild steel, diameter of shear key, prestress, and the number of shear key. This research uses two type of modelling. The first type using linear elastic data, while the second type uses multilinier isotropic hardening data. The result of the study shows that the highest quality od concrete and mild steel, with 90 mm diameter, and prestress force is 3,45 MPa producesthe maximumload related to potential crack, and the three shear key also produces both the maximumload related to potential crack and the maximum load related to potential failure for steel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Yosephine
Abstrak :
Kehidupan masyarakat tidak terlepas dari kebudayaan yang dimiliki. Kemampuan masyarakat berbeda untuk mengadaptasi dan mengolah kebudayaan yang telah mengakar di dalam dirinya, hal ini berlaku pada masyarakat yang berada di daerah pedalaman maupun masyarakat yang menjalani kehidupannya di kota besar. Objek penelitian pada karya ilmiah ini adalah orang sub etnis Batak Toba yang tinggal di Jakarta. Topik yang saya angkat pada pembahasan ini mengenai pengaruh budaya Batak Toba oleh orang Batak Toba yang tinggal di Jakarta dalam penggunaan ruang hunian mereka. Penelitian yang dilakukan memperoleh kesimpulan awal mengenai pengaruh budaya Batak Toba terhadap penggunaan ruang hunian orang Batak Toba di Jakarta. ......People`s lives can not be separated from their culture. They have different abilities to adapt and cultivate their culture which is deeply rooted in them, not only the people who lives in the village but also the people in the city. The object for this study is Batak Toba`s people who lives in Jakarta. My topic is the influence of Batak Toba culture by Batak Toba`s people who lives in Jakarta in managing their house`s space. This study get an early conclusion about the influence of Batak Toba culture in managing space for house in the city.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Rahmadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan sampah kertas yang telah diproses, untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan, memenuhi standar dan diharapkan memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar yang menggunakan agregat alam dan tergolong beton ringan.Benda uji penelitian dibuat dengan persentase serbuk sampah kertas hasil pengolahan kertas bekas adalah10%, 15%, 20% dan 25% terhadap berat semen yang digunakan. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada hari ke-7,14, 21, 28,dan 56 sedangkan pengujian susut dilakukan hingga hari ke-28. Pengujian density pun dilakukan setelah umur mortar mencapai 28 hari.Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa mortar dengan campuran 10% memiliki kuat tekanmutu sebesar 6.57 MPa dan 6.52 Mpa digolongkan kedalam tipe N yaitu jenis adukan dengan kuat tekan sedang, dipakai untuk aduk pasangan terbuka diatas tanah. Sedangkan campuran 15%memiliki mutu sebesar 4.62 MPa dan 25% sebesar 2.49 MPa digolongkan kedalam tipe O yaitu jenis adukan dengan kekuatan tekan yang agak rendah, dipakai untuk konstruksi tembok yang tidak menahan beban tekan tidak lebih dari 7 kg/cm² dan gangguan cuaca tidak berat.
ABSTRACT
This research object is make mortar using office block waste paper with shred paper pretreatment to get green mortar, standardized, and has a better mechanical quality than mortar using natural aggregate. The shredding paper ratio in mixture are 10%, 15%, 20% and 25% to cement mass. Compressive strength and flexural test did at day 7th, 14th, 21st, 28th whereas shrinkage test did at day 28th. Density test also did after mortar at the age of 28 days.As aresult from test, providable that the mixed 10% and 15% of mortar has compressive strength 6.57 MPa and 6.52 MPa. This kind of product be classified to N type that is mixed with medium compressive strength, used for open paired stir up on ground. The mixture of 20% mortar has compressive strength 4.62 MPa and the mixture of 25% of mortar has compressive strength 2.49 MPa, it can be classified to O type that is kind of mixed with low compressive strength, use for wall construction with compressive strength less than 7 kg/cm2 and medium disturbance of weather
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Pada struktur-struktur beton dengan dimensi besar atau mass concrete, diwajibkan untuk memperhitungkan heat of hydration dari semen dan perubahan volume untuk mencegah terjadinya keretakan. Akan tetapi pada umur awal beton, masalah yang terjadi tidak sebatas permasalahan thermal tetapi adanya efek creep dan shrinkage. Dalam tulisan ini akan dibandingkan data pengukuran langsung hasil regangan dari VWSG yang ditanam berseberangan pada struktur pondasi tiang bor dengan hasil analisis yang memperhitungkan efek shrinkage sesuai ACI 209R-92 dengan metode heat of hydration analysis. Dari hasil perbandingan terlihat adanya simpangan sebesar 4,19% hingga 131,47% yang kemungkinan besar disebabkan oleh adanya ketidak-sempurnaan pada pengecoran
ABSTRACT
In concrete structure with large dimension or mass concrete must consider heat from hydration of the cement and attendant volume change to minimize cracking. At early concrete, the problem is not limited to thermal problems but creep and shrinkage effects. In this paper, field measurement data which was obtained with strain gage installation at opposite position and will be compared with analysis results that consider the effect of creep and shrinkage according to ACI 209R-92 with heat of hydration analysis. Deviation from this result is vary between 4,19% and 131,47% due to imperfect casting at construction process
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianto
Abstrak :
Tahapan konstruksi ketika pembangunan jembatan cable-stayed akan berpengaruh terhadap analisis strukturnya. Respon struktur yang dihasilkan ketika analisis dilakukan secara langsung (jembatan utuh) tanpa memperhitungkan tahapan konsturksi akan berbeda dengan analisis sequential sesuai dengan tahapan konstruksinya. Tulisan ini akan membandingkan hal tersebut. Untuk itu, analisis sequential perlu dilakukan sesuai tahapan konstruksi yang dilakukan. Gaya kabel prategang yang diberikan akan berbeda antara analisis langsung dengan analisis sequential. Gaya tersebut tergantung boundary condition yang ingin dicapai. Gaya dalam kabel prategang, gaya dalam momen lentur gelagar serta gaya dalam momen lentur pylon berubah-ubah setiap tahapan konstruksinya. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan respon struktur yang dihasilkan oleh analisis langsung dan analisis sequential. Perbedaan ini memiliki nilai maksimum sebesar 19,15% untuk gaya penarikan kabel, 3,27% untuk gaya dalam kabel pada saat jembatan utuh, dan 163,04% untuk gaya dalam momen lentur gelagar. ......Applied construction stages in cable-stayed bridge construction will affect its structure analysis. The resulting structural response when the analysis is done by direct analysis (full structure) without considering the staging will be different with sequential analysis prior to its construction stage. This paper will compare the result. Therefore, the analysis needs to be carried out according to the given sequential stages. Applied cable pretension forces will be different between direct and sequential analysis. The pretension forces depend on the boundary conditions need to be fulfilled. Cable's internal tension forces, girder's and pylon's bending moment change in every phase in construction stage. The results show that there are differences between direct and sequential analysis. The differences have maximum value 19,15% for cable’s pretension force, 3,27% for cable's internal tension force when the member of the bridge is full, and 163,04% for bending moment at girder.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rian Setianto
Abstrak :
ABSTRAKPerencanaan sebuah jembatan haruslah diperhitungkan dengan baik. Analisa gempa merupakan bagian yang cukup penting dalam proses perencanaan jembatan. Terlebih Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang memiliki potensi gempa bumi yang besar. Gempa bumi besar yang mengguncang Indonesia beberapa tahun silam membuat diperlukannya peninjauan ulang terhadap peta gempa Indonesia. Hasilnya peta gempa Indonesia terbaru terkandung dalam RSNI 2833:201x. Sebelumnya dalam analisa gempa pada jembatan, digunakan peta gempa yang terkadung dalam SNI 2833:2008. Analisa gempa jembatan cable-stayed berdasarkan kedua peraturan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh analisa gempa berdasarkan SNI 2833:2008 dan RSNI 2833:201x terhadap gaya dalam pada pylon serta pier dan reaksi pondasi jembatan cable-stayed di Ambon, Provinsi Maluku yang menjadi objek penelitian ini. Hasilnya, gaya dalam yang dihasilkan analisa gempa berdasarkan RSNI 2833:201x lebih besar dibanding SNI 2833:2008. Sedangankan untuk reaksi pondasi menunjukkan kebalikkannya.
ABSTRACT
A bridge design must be calculated properly. Seismic analysis is a fairly important part in the design process of the bridge. Moreover, Indonesia is located in the area that have a huge potential of earthquakes. The massive earthquake that happened a few years ago makes a review of the Indonesian seismic map is needed. The result is a lastest seismic map which contained in RSNI 2833:201 x. Before that, the bridge seismic analysis use seismic map contained in SNI 2833:2008. Seismic analysis of cable-stayed bridges based on both the regulation needs to be done to determine the effect of seismic analysis based on SNI 2833:2008 and RSNI 2833:201x to the internal forces in the pylon and pier and foundation reactions of cable-stayed bridge in Ambon, Maluku which became the object of the research. As a result, the internal forces generated by the seismic analysis based on RSNI 2833:201x are greater than the SNI 2833:2008. In the other hand, the foundation reactions shows the other way.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosi Nursani
Abstrak :
Sambungan kunci geser merupakan bagian yang sangat penting pada jembatan pracetak segmental. Kunci geser pada sambungan jembatan segmental pracetak berfungsi untuk menyatukan antar segmen pracetak sehingga menjadi satu kesatuan struktur yang utuh dan mendistribusikan gaya geser dari satu segmen ke segmen lainnya. Penelitian ini membahas mengenai sambungan kunci geser dengan male-female shear key dari bahan metal yaitu ferro cast ductile shear key. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi numerik menggunakan program ANSYS dengan analisis non linear dan menerapkan dua tipe pemodelan, yaitu pemodelan 1 menggunakan data isotropic elasticity dan pemodelan 2 menggunakan data multilinear isotropic hardening. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan besar beban potensi retak pada beton dan beban potensi leleh pada kunci geser ferro cast ductile dengan menerapkan beberapa variasi parameter. Penerapan variasi tersebut bertujuan untuk mengetahui penerapan variasi parameter yang menghasilkan kekuatan maksimal. Hasil penelitian menujukan bahwa beban potensi retak pada beton meningkat jika kombinasi mutu beton dan mutu ferro cast ductile semakin tinggi, gaya prategang semakin besar, diameter shear key semakin besar dan semakin banyaknya jumlah shear key pula. Variasi parameter-parameter tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap beban potensi leleh pada kunci geser ferro cast ductile, akan tetapi beban potensi leleh semakin kecil jika gaya prategang semakin besar.

Shear key connection is a very important part of the precast segmental bridge.The function of shear key in the connection of precast segmental bridge are to connect the precast segments of concrete become a complete structure of bridge and to distribute shear force from one segment to another segment. This study discusses about the shear key connection with male-female shear key from ferro cast ductile material. This study implemented by numerical simulation using ANSYS program with non linear analysis and applying two type of model, there are type 1 which using isotropic elasticity data and type 2 using multilinear isotropic hardening data. The purpose of this study is to get load of potential cracking in concrete and load of potential yielding in ferro cast ductile shear key by applying some variation of parameters. The variation of parameters were used to get shear key connection which has the maximum strength. The results of this study show that load of potential cracking in concrete will be greater if the grade of concrete and ferro cast ductile, prestressing force, diameter and number of shear key are increased. Variation of that parameters have the same effect to load of potential yielding in ferro cast ductile shear key, but load of potential yielding will be reduced if prestressing force are increased.

Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Nurul Hasanah
Abstrak :
This study describes risk assessment of occupational health and safety on working at height activities in Leighton-Total Joint Operation (LTJO) year 2015. This study refers to AS/NZS 4360:2004 standard with semi-quantitative analysis, and mathematic method from W.T. Fine. The result of this study shows that activities at height in LTJO have 86 occupational health and safety risks. At the level of existing risk, there are 1 risk categorized as very high, which means activity should be stopped until risk reduced to the safe limit, which is the risk of falling from height within the scaffold dismantling activity.
Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko K3 pada aktivitas pekerjaan yang dilakukan di ketinggian di Leighton-Total Joint Operation (LTJO) tahun 2015. Penelitian ini mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko semikuantitatif dan perhitungan nilai risiko dengan metode dari W.T. Fine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pekerjaan yang dilakukan di ketinggian di LTJO memiliki 86 risiko K3. Pada level existing risk terdapat 1 risiko dengan kategori very high, yang artinya aktivitas harus diberhentikan sampai risiko dapat direduksi hingga batas aman, yaitu risiko jatuh dari ketinggian pada aktivitas pembongkaran scaffolding.
2015
S58805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>