Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Trisnawati Gayatri
Abstrak :
Dalam pembentukan nomina derivatif bersufiks diminutive dijumpai perubahan morfofonemik. Ada tiga masalah yang dijawab dalam skripsi ini, yaitu: (1) apakah monem dasar-monem dasar yang berfonem akhir yang sama mengalami proses morfofonemik yang sama pula apabila mendapat penambahan sufiks diminutif. (2) (jika tidak), apakah bentuk yang berubah itu mengalami perubahan wujud fonologis yang sama. (3) apakah ada proses morfofonemik yang tidak sesuai dengan kaidah yang sudah ada, yaitu kaidah morfofonemik Dubois (1967:49-51). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses morfofonemik-pelekatan sufiks diminutif pada bentuk dasar yang ada dalam bahasa Perancis. Penelitian dibatasi pada sufiks diminutif nominalisator yang mengungkapkan pengecilan besaran, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Teori-teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori Dubois, Ramlan dan Kridalaksana tentang proses morfofonemik, teori Martinet tentang 'monem' dan sintem. Data berupa 515 buah sintem derivatif bersufiks diminutif nominalisator diambil dari kamus ekabahasa Perancis, yaitu Le Petit Robert: Dictionnaire Alphabetique et Analogique de la Langue Francazse, terbitan tahun 1984. Analisis menunjukkan bahwa tidak semua monem dasar yang berfonem akhir yang same mengalami perubahan ujud fonologis yang sama pula apabila dilekati oleh sebuah sufiks diminutif, bahkan bila dilekati oleh sufiks diminutif yang sama sekalipun. Selain itu dijumpai pula adanya proses morfofonemik yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam ketujuh kai_dah morfofonemik Dubois, yaitu proses penghilangan fonem. Dalam skripsi ini diusulkan adanya kaidah yang memuat proses morfofonemik yang berupa penghilangan fonem serta perincian kaidah-kaidah Dubois IV, V dan VI. Skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Wulandari
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk memerikan pola struktur yang terbentuk oleh kata majemuk verbal yang disusun oleh verba manger secara rinci, menemukan dan memerikan pola struktur baru yang dibentuknya serta menemukan dan memerikan perubahan aktualisator nominal yang dapat terjadi dalam KMV tertentu. Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan. Data diperoleh dari 3 buah kamus yaitu Dictionnaire des Expressions et Locutions, Le Bouquet des Expressions Imagees dan Larousse Dictionnaire de la Langue Francais : Lexis. Teori yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori mengenai monem, sintem, pola struktur kata majemuk dan frase dari Martinet. Hasil analisis menunjukkan bahwa KMV-KMV yang disusun oleh verba manger membentuk pola struktur yang sangat bervariasi. Dari 48 data yang ada, terbentuk 16 pola struktur yang berbeda, 3 pola di antaranya merupakan pola struktur KMV yang sesuai dengan yang telah dikemukakan Martinet, dan 13 pola lainnya adalah pola struktur KMV yang baru. Hasil analisis juga menunjukkan adanya kemungkinan digantinya aktualisator nominal dalam KMV-KMV tertentu tanpa mengubah makna KMV tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Satina Syahrum Wardhana
Abstrak :
Penelitian ini adalah mengenai frase nominal jamak bahasa Perancis dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Tujuannya ialah untuk mengetahui dan mendapatkan suatu gambaran umum mengenai padanan dari frase nominal jamak bahasa Perancis di dalam bahasa Indonesia. Ruang lingkup adalah frase nominal jamak bahasa Perancis yang berstruktur artikula takrif + nomina yang bersub kelas bernyawa. Metode yang dipergunakan di dalam penelitian adalah metode penelitian korpus. Hasilnya menunjukkan bahwa 73.20% frase nominal jamak bahasa Perancis juga diberi padanan berupa frase nominal jamak bahasa Indonesia. Sedangkan 0.64% diberi padanan berupa frase nominal tunggal, 21.45% diberi padanan berupa frase nominal tanpa penanda jumlah, 4.73% tidak diberi padanan. Padanan yang paling sering muncul di dalam bahasa Indonesia adalah berupa frase nominal jamak yang ditandai oleh reduplikasi penuh nomina, yakni sebanyak 35.96%, yang kemudian diikuti oleh frase nominal tanpa penanda jumlah, yaitu sebanyak 21.45%. Padanan-padanan lain yang muncul adalah: (1) frase nominal jamak yang ditandai oleh: artikula Para (12.82%), artikula kaum (0.63%), artikula rombongan (0.95%), numeralia kolektif (8.83%), numeralia kolektif dan reduplikasi penuh nomina (1.89%), numeralia utama (0.32%), numeralia tak takrif beberapa (0.95%), numeralia tak takrif semua (0.63%), numeralia tak takrif banyak (0.32%), nomina kolektif (6.31%), frase koordinatif nominal (0.32%), pronomina mereka (3.47%); (2) frase nominal tunggal yang ditandai oleh: frase numeralia salah seorang (0.32%), artikula (0.32%). Pergeseran-pergeseran yang ditemukan di dalam terjemahan adalah pergeseran intra sistem sebanyak 268 buah, pergeseran struktur sebanyak 250 buah dan pergeseran kelas sebanyak 11 buah. Pergeseran-pergeseran ini terjadi karena penyesuaian dengan struktur bahasa sasaran. Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa karena kebanyakan dari frase nominal jamak bahasa Perancis juga diberi padanan jamak di dalam bahasa Indonesia, maka pada umumnya frase nominal jamak bahasa Perancis mendapat padanan formal di dalam bahasa Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library