Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Nadhira
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki produksi akuakultur tinggi, yaitu sebanyak 2.344.671 ton pada tahun 2013. Budidaya perikanan seperti tambak udang menghasilkan air limbah yang mengadung amonia (NH3) dan nitrat (NO3). Kadar amonia dan nitrat pada air limbah tambak udang dapat diolah menggunakan fotobioreaktor (FBR) dengan menumbuhkan Spirulina sp. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan 3 buah fotobioreaktor skala laboratorium berukuran 50 cm x 30 cm x 20 cm selama 20 hari pengamatan dan 13 hari waktu tinggal, dengan variasi konsentrasi Spirulina sp., yaitu 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l. Masing-masing fotobioreaktor dilengkapi dengan aerator 7 liter/menit dan pencahayaan 1900 lux. Variasi konsentrasi Spirulina sp. awal 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l tidak menghasilkan perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji statistik Independent t-test (95%). Persentase penurunan rata-rata amonia untuk fotobioreaktor dengan konsentrasi Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l masing-masing adalah 33,6%, 44,9%, dan 55,3%, sedangkan untuk persentase penurunan rata-rata nitrat masing-masing adalah 20,9%, 28,5%, dan 35,1%.
ABSTRACT
Indonesia is a country that has a high aquaculture production, as many as 2.344.671 tons in 2013. The aquaculture such as shrimp farms generates wastewater which contained ammonia (NH3) and nitrate (NO3). Ammonia and nitrate levels in wastewater shrimp farms can be processed using the photobioreactor (PBR) by growing Spirulina sp. This research was carried experimentally with 3 laboratory scale photobioreactors measuring 50 cm x 30 cm x 20 cm for 20 days observation and 13 days detention time, with the variations of Spirulina sp. concentration, which is 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l. Each photobioreactor equipped with an 7 liter/minute aerator and 1900 lux illumination. Initial concentration variations Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l does not produce a significant difference by statistical Independent t-test (95%). The average reduction percentage of ammonia for photobioreactors with Spirulina sp. concentration 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l respectively were 33,6%, 44,9%, and 55,3%, while the average reduction percentage of nitrate respectively were 20,9%, 28,5%, and 35,1%.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Abdillah
Abstrak :
Pengolahan anaerobik digester dengan substrat sampah makanan memiliki produk samping berupa air lindi. Air lindi memiliki kandungan nutrien yang sangat tinggi. Apabila air lindi tidak diolah akan menyebabkan eutrofikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendayagunakan nutrien air lindi dengan memanfaatkan mikroalga Chlorella vulgaris yang dikultivasi dengan menggunakan fotobioreaktor plat datar dengan gelembung. Air lindi didilusi terlebih dahulu dengan air destilasi sebanyak 30 kali. Masa kultivasi dilakukan selama 14 hari dengan memberikan konsentrasi CO2 sebesar 3 , 9 dan 16 . Kerapatan awal mikroalga yang digunakan sebesar 0,2 dan 0,4 untuk melihat kerapatan awal yang optimal dalam mendayagunakan nutrien. Konsentrasi nutrien nitrogen awal sebesar 1.167 ndash; 1.708 mg/L dan nutrien fosfor awal sebesar 88 ndash; 687 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan mikroalga C. vulgaris mampu menyerap nitrogen pada air lindi sebesar 81 ndash; 93 dan fosfor sebesar 79 ndash; 87 dengan menyerap karbon sebesar 10 ndash; 28 . Jumlah biomassa yang dihasilkan sebesar 1,363 ndash; 1,835 g/L berat kering . Hasil uji statistik pada variasi konsentrasi CO2 sebesar 3 , 9 , dan 16 dan kerapatan awal 0,2 dan 0,4 tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kemampuan mikroalga Chlorella vulgaris dalam mendayagunakan nutrien air lindi dan menghasilkan jumlah biomassa yang berbeda ANOVA.
Anaerobic digester with food waste substrate has a leachate product. Leachate has a very high nutrient content. If leachate water is not treated it will cause eutrophication. The objective of this experiment is to utilize nutrient from leachate using Chlorella vulgaris microalgae which is cultivated in the flat plate with bubble photobioreactor. Leachate was diluted in distilled water for 30 times. The cultivation period was done for 14 days by giving the CO2 concentration of 3 , 9 , and 16 . The initial density of microalgae is 0,2 and 0,4 optical density to know the optimal initial density for nutrient recovery. Initial nitrogen was 1.167 ndash 1.708 mg L and initial phosphorus was 88 ndash 687 mg L. The results showed that C. vulgaris microalgae were able to absorb nitrogen in leachate 81 ndash 93 and phosphorus 79 ndash 87 by absorbing CO2 by 10 ndash 28 . The amount of biomass produced is 1,363 ndash 1,835 g L dry weight . The result of the statistical test on the variation of CO2 concentration of 3 , 9 , and 16 and the initial density of 0,2 and 0,4 did not give significant effect on the ability of C. vulgaris microalgae in utilizing leachate nutrients and produce different amount of biomass ANOVA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library