Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Mulyana
Abstrak :
Sediaan sirup multivitamin banyak beredar di pasaran dewasa mi; dan digunakan untuk inengobati penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin,, mencegah defisiensi vitamin dan untuk merangsang perturnbuhan. Komponen-komponen yang umumnya terdapat dalam sirup multivitamin adalab : vitamin Bi, vitamin B2, vitamin B6, nikotinarnid, vitamin A, vitamin B12, vitamin C, Vitamin D, Ca-panthotenat dan asarn amino. Sulit untuk nienetapkan ka dar beberapa koinponen tersebut serempaR tanpa melakukan pemisahan terlebih dahulu. Metoda krointografi cair kinerja tinggi digunakan untuk rnemisahkan komponen-kornponen yang terdapat dalam sirup multivitarnin. Tujuan penelitian mi adalah untuk memperoleh kondisi analisa yang optimum untuk penetapan kadar vitamin Bi, vitamin 32, vitamin 36 dan nikbtinamid secara serepac, yang terdapat dalam sirup multivitamin. 6 sampel sirup multivitamin (A,B,C) Droduk PMDN dan (D',.E,.F) produk PMA, telah ditetapkan kadar vitamin Bi, vi tamin B2, vitamin B6 dan nikotinamid-nya; dengan kondisi analisa : fasa gerak campuran metanol-air yang mengandung 5 mN Na-oktansulfonat, 1,36% YB2PO4: pH 3,5 ( 3:7 ); kecepatan aliran. 0,5 ml per menit; dan deteksi UV (270 nm.). Dari 6 sampel tersebut, kadar vitamin B2 cderung rendah ( 20,41-47,44% ) cian pada tiga sampel (L, .E F) ka dar nikotinamid juga cenderung rendab ( 86,29-88,30% ). ......There are a lot of multivitamin syrup preparations On the market to day, they are used in therapy of avitaminosis diseases, preventing vitamin deficiency and stimulatinggrowth. The common componentst of multivitamin syrup are vitamin Bi, vitamin B2, vitamin B6, niacinamide, vitamin A, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, Ca-panthotenate and amino acid. The simultaneous determination of--the components without preceeding separation are complicated. The method of high performance liquid chromatography is used to separa te the components of multivitamin syrup. The purpose of this study is to find an optimal condition, for simultaneous determination of vitamin Bi, vitamin B2, vitamin B6 and niacinamide in multivitamin syrup. 6 sample of multivitamin syrups .( A,B,C from PJ4DN 1 s ma nufacture and D,L,F from PMA's manufacture); vitamin Bl, vi tamin B2, vitamin B6 and nia,cinamide concentration have been- determinated. The conditions mobile phase are 30% inetha nol-70% 5:mN sodium octanesulfonate in 1,36% KH 2PO4 pE 3,5; flow rate 0,5 ml per minute and detection by UV at 270 rim. Concentration of vitamin Bi in all sample are low (20,41-47,44%) and concentration of niacinamide in three sample (L',E & F) are low as well (86,29-88,90%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmunaya
Abstrak :
ABSTRAK
Susu fermentasi telah terkenal sejak lama. Banyak negara-negara terutama di Eropa dan Timur tengah mempunyai minuman tradisional dari susu fermentasi ini. Sebagai organisme fermentasi dapat dipakai bakteri-bakteri dari spesies-spesies Lactobasilus, Bacilus, Stroptococcus ataupun ragi yang dapat memfermentasi laktosa. Kegunaan dari susu fermentasi belum dikethui dengan jelas.

Pada penelitian ini komponen-komponen utama yaitu laktosa, protein, leenit, dan asam laktat juga berat jenis dari susu sebelum dan sesudah fermentasi dibandingkan secara kualitatif. Untuk penelitian ini dijabarkan 3 jenis susu yaitu susu segar, susu bubuk full cream dan susu tanpa lemak. Sebagai organisme fermentasi dipakai laktobasilus bulgaricus.

Penentuan kadar protein dilakukan dengan cara Kjeldahl,penentuan kadar laktosa berdasarkan sifat nereduksinya yaitu ditambahkan dengan reagon cupri berlebihan, kemudian kelebihan cupri ditentukan secara jodometri. Penentuan kadar non dengan cara asam basa dengan menggunakan larutan NaOH. sedang penentuan kadar lemak dilakukan secara gravinetri dan penentuan jenis menggunakan piknometer.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar laktosa akan turun secara menyolok setelah difermentasi. sebaliknya kadar asam akan naik. Sedangkan kadar protein dan lemak tidak banyak mengalami perubahan. Tetapi sampai sekaran belum diketahui dengan pasti zat apa yang berkhasiat terhadap tubuh, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
P. Herman Komintas
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak jenis tanaman obat yang biasa digunakan Untuk mengobati penyakit 'batu ginjal", tetapi baru sebagian kecil saja yang telah diteliti tentang kandungan kimianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalam beberapa jenis tanaman obat tersebut, seperti : Clerodendron calamitosuni L, Desniodium gangeticum L (Do), Hemigraphis cobrata H, OrthosiDhon stamineus Bentb, Ruellia napif era Zoll & Mor, Sonchus arvensis L dan Strobilanthes crispus Bi. Terutama terhadap kemungkinan adanya persamaan golongan senyawa kimianya yang diduga ikut berperanan didalam proses penyembuhan penyakit "batu ginjal". Pemeriksaan dilakukan dengan cara-cara yang umum untuk golongan senyawa kimia tanaman seperti alkaboida, glikosida, flavonoida, sterol dan ion-ion P, Na+ serta Ca+1. Keniudian dilanjutkan dengan pezneriksaan secara Kbroinatografi Lapisan Tipis yang menggunakan berbagai jenis pelarut dan larutan penampak noda yang sesuai. Dari hasil-hasil pemeriksaan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa seluruh contoh tanaman yang diperiksa mengandung senyawa flavonoida dan ion-ion K+,Na serta Ca. Diduga juga bahwa pada seluruh contoh tanaman tersebut terkandung senyawa gobongan glikosida dan sterol, sedangkan pada Orthosiphon stamineus Benth terdapat suatu Senyawa yang mengandung - N, yang diduga senyawa alkaboida. Pada penelitian lebih lanjut disarankan agar dilakukan isolasi dan identifikasi terhadap senyawa flavonoida serta senyawa yang diduga golongan glikosida dan sterol dari seluruh contoh tanaman. Juga terhadap senyawa yang diduga alkaloida dari Orthosiphon stainineus Benth, untuk kemudian dilakukan penelitian secara farmakologis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnubroto
Abstrak :
Salah satu usaha untuk meringankan atau menyembuhkan penyakit kanker adalah dengan pemberian obat tradisionil. Dari beberapa keterangan yang diperoleh ternyata tanaman Murdannia nudiflora cukup efektif dalam penyembuhan penyákit kanker in!. Tujuan. dan pe.rcobaan ini adalah untuk mengetahui kaiidungan senyawa kirnia yang terdapat di dala.m tanaman Murdannia nudiflora. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda Fitokimia umum, meliputi pemeriksaan ekstrak yang menggunakan beberapa macam pelarut, pemeriksaan khromatografi lapisan. tipis dengan. beberapa macam penampak noda. Dari hasil pen.elitian dapat disimpulkan bahwa daun Murdanni.a nudiflora mengandung senyawa lendir, tannin,. senyawa gula (glukori) dan alkaloid. Jika penelitian ini hendak dilanjutkan sebaiknya juga dilakukan penelitian secara farmalcologis untuk membuktikan kebenaran khasiatnya sebagai antikanker, selain juga melanjutkan penelitian mengenal kandungan senyawa kimianya. ......One of the effort to cure cancer is by using traditional medicine. From several enlightment, we found that Murdannia nudiflora is used as a medicine against cancer. The purpose of this experiment is to make sure about the chemical substances of Murdannia nudiflora. The method used is a general phytochemical method, which consist of testing several extract with using several eluents and spray reagents. The experiments resulted in the conclusion that the leaves of Murdarinia nudiflora contains mucillages, tannins, glucon and alkaloids. If the study is going to be continued it is preferable to do some pharmacological tests to proof that Murdannia nudiflora can be used for cancer treatment.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arel Sutan Sjachriar Iskandar
Abstrak :
Dewasa ini, banyak beredar minuman yang menandung alkohol. Karena minuman tersebut mudah didapat, maka pemakaiannya banyak disalah gunakan orang dan dapat mengakibatkan orang tersebut mabuk. Seseorang dikatakan dalam keadaan mabuk apabila didalam darah atau urinnya didapatkan alkohol dengan kadar tertentu, sehingga untuk memastikan mabuk atau tidaknya seseorang, perlu diperiksa darah atau urinnya baik secara kualitatif maupun kuantitaif. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar alkohol dalam urin dengan menggunakan metoda Dikhromat. Alat yang digunakan adalah sel Conway. Sebagai larutan penoksid digunakan larutan dikhromat dalam asam sulfat. Selanjutnya untuk menentukan kelebihan larutan dikhrornat tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu cara titrasi dan cara spektrofotometri.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1982
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suliyanto Sulaeman
Abstrak :
Ampisilina dan amoksisilina adalah antibiotika semi sintetik, yang mempunyai gugus cx-anlino benzil dan inti (3-laktani tiazolidina, dapat rusak oleh adanya air, suasana asam, basa, enzim penisilinase, oksidator dan dipercepat oleh adanya logam berat atau panas.-Pengaruh panas selama proses pembuatan, pengarigkutan dan penyimpanan tidak dapat dihindarkan.

Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh suhu terhadap perubahan kadar ampisilina dan ainoksisilina, dengan cara memanaskannyapada suhu 40 00 , 6000 , 8000 dan 1050C. Hasil peinanasan tersebut diperiksa kadarnya dengan cara spektro±'otometri memakai pereaksi tembaga(II) suifat pH 5,2 dan imidazole-raksa(II) kiorida pH 9,0. Ampisilina dan amoksisilina dapat memberikan resapan dengan terbentuknya asam penisilenat sebagai kromofor.

Pada pemeriksaan kadar secara spektrofotometri mema kai pereaksi tembaga(II) sulfat pH 5 1 2 , ternyata ampisilina tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 4000 selama 2 bu.lan, 6000 selama I bulan, 8000 selama 2 jam dan 10500 selania 10 menit, sedangkan amoksisilina sudah tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 400C selama I bulan, 60°C selama 8 han, 80°C selama 2 jam dan 1 05°C selama 20 menit. Bila memakai pereaksi imidazole-raksa(II) klorid.a pH 9,0 , ternyata amok: sii1ina tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 6000 selama 16 han, 80°C selama 2 jam dan 105°C selama 20 menit.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Elisa Tazar
Abstrak :
Sediaan obat asma di Indonesia mengandung teofilin sebagai zat berkhasiat. Selain itu, juga ditemukan zat berkhasiat lain seperti efadrin hidroklorida, bromheksin hidroklorida, gliseril guaikolat, klorfeniramin maleat, luminal, dan lain-lain. Karena sediaan obat asma ini mengandung lebih dari satu zat berkhasiat, maka sulit untuk menetapkan kadar kompone-komponen secara bersamaan tanpa pemisahan terlebih dahulu. Metode kroatografi lapisan tipis (KLT) dapat digunakan sebagai untuk memisahkan komponen zat berkhasiat yang terdapat dalam sirup obat asma. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh euleun yang tepat untuk memisahkan teofilin, efadrin hidroklorida, dan bromheksin hidroklorida serta menetapkan kadar tiap komponen tersebut secara spektrofotodensitometri. Untuk mencari eluen yang tepat digunakan sistem optimasi prisma.

Satu sample sirup obat asma telah ditetapkan kadar teofilin, efadrin, hidroklorida, dan bromheksin hidroklorida-nya secara spektofotodensitometri seteleh diekstrasi dan dipisahkan dengan KLT menggunakan eluen etanol-2-propanol- dioksidan-amonia dengan perbandingan 12;6;2;0;2.

Kadar tiga zat berkhasiat dalam sample yang diperiksa memenuhi syarat karena terletak antara 90%-110% dari kadar yang tertera pada etiket.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filinda Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Merk dagang obat asma yang beredar di Indonesia sangat banyak, dan banyak di antaranya yang mengandung teofilin sebagai zat berkhasiatnya. Zat berkhasiat lain yang juga sering ditemui misalnya efedrin hidrokiorida, bromheksin hidroklorida, gliseril gualakolat, kiorfeniramin maleat, predinosolon, dan lain-lainnya. Umumnya sediaan obat asma ini mengandung lebih dan 1 zat berkhasiat, karena itu sulit untuk menetapkan kadar komponen-komponennya secara simultan tanpa pemisahan terlebih dulu. Untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam tablet obat asma digunakan kromatografi lapisan tipis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh eluen yang tepat untuk memisahkan teofilin, bromheksin hidroklorida, dan efedrin hidroklorida, dan menetapkan kadar ketiga komponen tersebut secara spektrofotodensitometri. Untuk mencari eluen ini digunakan sistem optimasi prisma. Tiga sampel tablet asma telah ditetapkan kadar teofilin, bromheksin hidroklorida, dan efednin hidroklonidanya secara spektrofotodensitometri setelah dipisahkan dengan kromatografi lapisan tipis menggunakan eluen etanol - 2-propanol - dioksan - amonia dengan perbandingan 12:6:2:0,2. Kadar teofilin, bromheksin hidrokIorda, dan efedrin hidrokiorida pada ketiga sampel tersebut memenuhi syarat (90,0 % - 110,0 % dari kadar yang tertera pada etiket). ABSTRACT
There are a lot of trademarks of asthmatic drugs in Indonesia , and many of them contain theophylline as the active ingredient. Other active ingredients usually found are ephedrine hydrochloride , bromhexine hydrochloride glyceryl guatacolate chlorpheniramine maleate prednisolone , and so on. Usually asthmatic druscontain more than 1 active ingredients , therefore simultaneous determination of the components without preceding separation is complicated. To separate the components of asthmatic drug tablet , thin layer chromatography is used. The purpose of this study are to obtain the most suitable mobile phase to separate theophylline bromhexine hydrochloride , and ephedrine hydrochloride and to determine the quantities of the three components spectrophotodensitometrically. In order to search for this mobile phase , prisma optimization system is used. The quantities of theophylline , bromhexine hydrochloride , and ephedrine hydrochloride in three samples of asthmatic drug tablets have been determined spectrophotcdensitornetrically after being separated with thin layer chromatography using mobile phase consisting of ethanol - 2-propanol - dioxan - ammonia (12:6:2:0,2). The quantities of theophylline , bromhexine hydrochloride , and ephedrine hydrochloride in the three samples meet.. the requirement (90,0 % -110,0 % from the quantity written on the label).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sumarno
Abstrak :
ABSTRAK
Beberapa jenis vitamin terdapat didalam susu, diantara nya vitamin B1 dan B2. Sebagai minuman pengganti air susu ibu, susu tersebut harus memenuhi beberapa ketentuan yang telah ditetapkan. Perlu dilakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap mutu susu bubuk pengganti air susu ibu yang beredar dipasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari cara yang terbaik untuk menentukan kadar vitamin B1 dan B2 yang terdapat dalam susu bubuk tersebut secara spektrofluorometri. Untuk mendenaturasikan protein susu dapat dipergunakan beberapa jenis asam, baik asam-asam anorganik maupun asam organik, khususnya asam trichloroacetat. Denaturasi protein dengan asam trichioroacetat memberikan hasil yang terbaik dibandingkan dengan asam-asam lainnya, karena asam trichloroacetat tidak mempengaruhi penentuan kadar vitamin B1 dan B2 secara spektrofluorometri. Penambahan volume asam trichloroacetat serta lamanya pemanasan agar denaturasi protein terjadi lebih baik, tidak mempengaruhi kadar vitamin B1 dan B2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penentuan kadar vitamin B1 dan B2 yang terdapat dalam susu bubuk pengganti air susu ibu dapat dilakukan secara spektro fluorometri, mempergunakan asam trichloroacetat sebagai zat pendenaturasi protein serta dibantu dengan adanya pemanasan. ABSTRACT
There are many kinds of vitamines in powder milk, e.g. vitamin B dan B2 . As a replacement for mather's milk, it must be meet some qualifications. Control and examine against the quality of powder milk must be carried out. The objective of the research is to find the best methode in isolation and determination the concentration of vitamin B1 and B2 in powder milk by using spectrofluorinietry. To denature milk's protein, some kind of acids can be use, especially trichioroacetic acid which give the best result, because trichioroacetic acid does not influence the d2 termination of tone entration of vitamin B 1 and B2 by using spectrofluorimetry. The addition of the volume of trichioro-. acetic acid and lengther the periode of heating the powder milk do not influence the concentration of vitamin B 1 and B2. The result of the research that the determination of vitamin B1 and B2 in powder milk is carried out by using spectrofluorimetry, use trichioroacetic acid as protein dena turant and heating.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sutji Susilowati
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk membandingkan rnetoda penetapan kadar Metandrostenolon secara spektrofotometri. Dalarn percobaan ml digunakan metoda penetapan kadar yang tercantum dalam Eketra Farmakope Indonesia 1974, UOS,PDXX, B.P. 1980, B.P. 1973 9 N.F. XIV dan Egyptian Journal of Phar rnaceutical Science 1974 Penelitlan ml bertujuan untuk mendapatkan suatu metoda penetapan kadar Metandrostenolon dalam sediaan tablet yang relatif mudah, tepat dan ekonomis. Ternyata pada penelitian mi cara yang terbaik untuk sediaan Metandrostenolon dalam bentuk tablet adalah cara yang terdapat dalam Ekstra Farmakope Indonesia 1974, U.S.P. XX, dan N.F. XIV, yaltu dengan cara ekstraksi tablet dengan kioroform, hasil ekstraksi divapkan kemudian dilarutkan dalam rnetanol dan diukur secara spektrofotometri. Juga dilakukan suatu modifikasi dimana tablet dapat diukur resapannya tanpa diekstraksi terlebih dahulu, tetapi metoda ml hanya berlaku dan sesuai untuk sediaari tablet mengandung zat tunggal tanpa memakal zat warna. ......A study comparative of determination methods of Nethandrostenolone..Of Ekstra Farmakope Thdonesia1974,U,S. P. XX,B.P. 1980 9 B.P. 1973, N.F. XIV and Egyptian Journal of Pharmaceutical Science 1974 with spectrophotometry has been studied. This research means to obtain the practice, accurate, reproducible and economical method of determination method of Methandrostenolone in tablet dosage form. In this study the method of Farmakope Indonesia 1974, U.S.P. XX and N.F. XIV are the best method for assay of Metharidrostenolone in tablet dosage form which tablet are extracted with chloroform, evaporated and than dissolved in metanol, the solution can be determined with spectrophotometer. The modification of this method also has been tried which tablets can be determined without prior extraction, but this method is suitable for the single substance in tablet without colouring agent.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>