Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pohan, Mochamad Raga Saputra
Abstrak :
Setelah selesai Perang Dingin tepat pada awal tahun 90an, Cina melakukan peningkatan kapabilitas militer secara besar-besaran. Program peningkatan kapabilitas militer ini mendapat perhatian lebih di kawasan Asia Timur, terutama Jepang. Negara samurai itu merasa sangat terancam dengan peningkatan kapabilitas militer Cina yang lebih fokus terhadap pengembangan senjata yang bersifat ofensif. Maka dengan demikian Jepang melakukan peningkatan kapabilitas militer yang bersifat ofensif untuk merespn apa yang telah dilakukan oleh Cina. Pertanyaan penelitan dalam kasus ini bagaimana stabilitas sistem di Asia Timur khususnya antara Cina dan Jepang setelah melakukan strategi ofensif. Dalam penelitan ini menggunakan penelitian positivist atau yang sering disebut dengan penlitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan kapabilitas militer Cina lebih pesat dibandingkan peningkatan kapabilitas militer Jepang dan jumlah kekuatan ofensif Cina lebih besar dibandingkan kekuatan ofensif Jepang. Hal ini dapat memicu terjadinya perlombaan senjata antara Cina dan Jepang yang dapat mengakibatkan stabilitas sistem dikawasan goyah, karena dengan terjadinya perlombaan senjata konflik terbuka dapat terjadi kapan saja. ......Since the end of the Cold War,China military rise has become an issue in East Asia Region. The rise of China?s military resulted a serious threat in East Asia, especially Japan. Japan perceive the rise of China?s military as a threat to its national security. The reason that the rise of military capabilities in China is more focus on offensive weapons. In order to response China offensvie strategic, Japan also develop its military capabilities and it is offensive. The research questions being proposed in this thesis are how is the system stability in the region after China and Japan develop its offensive military capabilities. The study uses quantitative research to see how arms has an effect to ystem stability in the East Asia region. The result of this study shows that military rise of China is more superior than Japan. China has much more offensive weapon than Japan. Because of this fact, the big gap between China and Japan can trigger an arms race in East Asia region. If an arms race happen, the tendency of an open war theater is very possible and it will cause an unstable system in the region.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toruan, Denis Pejl
Abstrak :
Tujuan dari Tesis ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontribusi G-20 dalam proses penanganan krisis finansial global 2008-2009 dan dominasi peran negara terhadap sektor perekonomian (sektor finansial). Proses penanganan krisis finansial global pada periode itu diwarnai oleh berbagai aktivitas ekonomi-politik internasional dan melibatkan institusi internasional lain di luar negara. Respons negara-negara perekonomian utama dunia terhadap ancaman krisis finansial global ini melibatkan lembaga-lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund, World Bank, Financial Stability Board, dan lain-lain. Hal itu tercermin dari tiga komunike KTT G-20 yang diadakan secara terpisah, tapi dengan agenda yang berkesinambungan dan saling menunjang. Dalam prosesnya, beberapa implementasi komitmen G-20 tercermin, mulai dari ekspansi kebijakan ekonomi negara-negara G-20, framework-framework baru, penguatan dan/atau penciptaan rezim / institusi keuangan internasional baru, hingga peniadaan praktik tax havens. Dengan menempatkan pola dari perspektif neorealisme, penelitian ini membuktikan munculnya variabel-variabel dalam regime as intervening variable, yakni Egoistic self-interest, Political power, Norms and Principles, Usage and Custom, dan Knowledge dalam mencapai tujuan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global, seperti yang digambarkan melalui indikator makroekonomi global. Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi dengan berkaca pada sistem moneter internasional, kebijakan ekonomi domestik, dan interkoneksitas kapital global. Selain itu, penggunaan Historical Persepective-Research juga digunakan untuk membantu melakukan analisis dan kritik, serta menyatukan urutan kejadian atau proses respons negara terhadap ancaman krisis finansial global.
The aim of this Theses is to find-out how the G-20 tackle the financial crisis that took place within 2008-2009 period and the dominant role of the state(s) within economic sector (financial sector). The process to tackle the crisis within the given period was marked by various international economic-politic activities and involved other international actors beside states. The response of world's major economies on how to tackle the crisis involved various financial international financial institutions such as the International Monetary Fund, World Bank, Financial Stability Board et cetera, as reflected by three separate yet supporting each others, the G-20 Summit communiqués. In the process, the G-20 commitments were reflected and implemented on various issues such as the concerted G-20 economic expansion policies, new frameworks, efforts in enforcing/strengthening existing IFIs and creating new ones, up to eliminating the so-called tax-havens. Through the pattern of neorealism perspective, this research proved five variables in 'regime as intervening variable', Egoistic self-interest, Political power, Norms and Principles, Usage and Custom, and Knowledge in efforts to restore global economic recovery, as indicated by global macroeconomic indicators. This research used explanation method which captured the international monetary system, domestic economy policies and the global capital interconnectivity issues. This Theses is also using Historical Perspective-Research to conduct its analysis and critics, as well as to unite the puzzle of historical background and chronological events on the financial crisis threats.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27885
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azu Nur Alam
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai peranan global governance (EITI) dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sektor industri ekstraktif terkait dengan fenomena resource curse baik itu pada tatanan global maupun di Indonesia melalui mekanisme asistensi dan substitusi. Peran tersebut dijalankan oleh World Bank melalui pencangkokan norma EITI kepada stakeholders industri ekstraktif di Indonesia. Terkait dengan agenda perbaikan reputasi publik, World Bank berperan aktif pada fase pembingkaian, institusionalisasi dan titik lebur dalam proses pengimplementasian EITI di sektor industri ekstraktif Indonesia 2006-2010. Adapun kepentingan pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan EITI antara lain untuk meningkatkan foreign direct investment (FDI) pada sektor industri ekstraktif di Indonesia dan untuk meningkatkan profil internasionalnya. Salah satu tonggak penting dalam pengimplementasian EITI di Indonesia ialah dikukuhkannya Indonesia sebagai EITI Candidate Country pada 21 Oktober 2010.
This thesis focused on the role of Global Governance (EITI) in dealing with issues surrounding the management of extractive industry associated with "resource curse" at the global level as well as in Indonesia through technical assistance and substitution mechanism. Such role exercised by the World Bank through advocating EITI norms towards the Indonesian extractive industry stakeholders. With respect to its reputational agenda, the Bank played a proactive role in particularly within the framing, institutionalization and tipping point phases of EITI implementation in Indonesia 2006-2010. The interest of the Indonesian Government in regards to the EITI implementation is to increase its extractive industry Foreign Direct Investment (FDI) as well as to enhance its international profile. Moreover, one of the important milestones of Indonesia EITI implementation is when the country accepted as an EITI Candidate Country on October 21st 2010.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28015
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hisyam
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang ironi respon Taiwan di bawah Pemerintahan Presiden Chen Shui-bian pada 2000-2008, terhadap dampak peningkatan kapabilitas militer China. Pada periode tersebut, strategi militer China bertransformasi menjadi menyerang, namun Taiwan justru tidak meningkatkan, dan bahkan menurunkan, kapabilitas militernya. Dalam penelitian kualitatif dengan disain deskriptif ini, penyusun menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi respon Taiwan terhadap kpeningkatan kapabilitas militer China di tengah-tengah dilema keamanan yang mereka alami. Akhirnya, penyusun menyarankan China dan Taiwan untuk menggalang kerjasama melalui forum resmi atau tidak resmi, demi mencegah meletusnya konflik terbuka di sekitar Selat Taiwan. ......This Thesis is about the ironic of Taiwan;s respond in the period of President Chen Shui-bian (2000-2008) towards the China;s military capability building. In that period of time, China's military strategy transform into attacking format, while Taiwan tend not to increasing it's military capability, but seem to downgrading it;s military capability. In this qualitative research along with description design, writers will explain some factors that influencing Taiwan's respond towards China's military capability building in the middle of security dilemma among them. At the end, writers suggests that China and Taiwan must cooperate through both official or un-official organization, in order to avoid warfare at the Taiwan Strait.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28585
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Triastika
Abstrak :
Permasalahan logistik maritim Indonesia berakar dari ketidakseimbangan aliran perdagangan di wilayah Indonesia barat dengan wilayah Indonesia timur. Minimnya komoditas yang diangkut dari wilayah timur ke barat menyebabkan biaya operasional perusahaan pelayaran membengkak sehingga profit yang dicapai tidak maksimal. Oleh karena itu, diperlukan perancangan logistik maritim Indonesia yang mampu memenuhi permintaan di pelabuhan-pelabuhan dan menghasilkan profit yang maksimal. Penelitian ini menggunakan pemodelan stokastik untuk memberikan gambaran yang lebih sesuai dengan realita, yaitu dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian pada jumlah permintaan kontainer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaaan model stokastik memberikan profit yang lebih tinggi untuk perusahaan. ...... The problem of maritime logistics in Indonesia lies on the unbalanced trade flow between west and east region of Indonesia. Since the east region does not have many comodity to be transported, liner shipping companies have to face the increasing amount of operational costs which makes the company failed to achieve the optimal profit. Based on that situation, liner shipping companies needs a service network design which accomodate demand on each ports and give maximum profit. This research uses stochastic modeling to best portray the real condition of maritime logistics by taking demand uncertainty into consideration. The result shows that stochastic model yields higher profit for liner shipping companies
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library