Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apriline Indrawati
Abstrak :
Terdapat kenaikan jumlah formulir pendaftaran yang belum terselesaikan untuk mendapatkan Nomor Persetujuan Pendaftaran Makanan dan Minuman Departemen Kesehatan sebesar 6,4% pada tahun 1997, 12,76% tahun 1998 dan 17,40% pada tahun 1999. Penelitian ini dilakukan secara Cross sectional bermaksud menghasilkan optimalisasi waktu pelayanan dalam proses pemberian Nomor Persetujuan Pendaftaran Makanan dan Minuman Departemen Kesehatan, dan mengusulkan desain pelayanan sehingga diharapkan waktu pelayanan lebih singkat. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terhadap jumlah waktu dalam hal yang dibutuhkan dalam penyelesaian setiap tahapan dalam proses pelayanan pada Sub Direktorat Evaluasi dan Registrasi Makanan dan Minuman Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendapatkan Nomor Persetujuan Departemen Kesehatan pada produk dalam negeri adalah waktu normal yaitu tanpa melalui proses tambahan data 50 hari, waktu melalui proses tambahan data tanpa surat adalah 56 hari dan waktu melalui proses tambahan data dengan surat adalah 101 hari. Sedangkan untuk produk luar negeri diperlukan waktu normal yaitu tanpa melalui proses tambahan data 55 hari, waktu melalui proses tambahan data tanpa surat 57 hari dan waktu melalui proses tambahan data dengan surat adalah 128 hari. Faktor yang menyebabkan waktu menunggu Iebih lama dari yang ditetapkan adalah kurang optimalnya penilaian berkas formulir pendaftaran oleh Tim Penilai, kurangnya jumlah tenaga yang mampu menilai pada masing-masing seksi dan kurangnya sosialisasi Peraturan Pemerintah kepada perusahaan. Desain pelayanan yang diusulkan adalah memaksimalkan pelayanan III yaitu Tim penilai harus yang sudah terlatih dalam menilai dan waktu rapat penilaian diperpanjang yaitu dua kali dalam seminggu sehingga berkas formulir yang dirapatkan selesai dinilai pada hari yang sama. Alternatif lain adalah menggabungkan pelayanan III, IV dan V didalam rapat penilaian sehingga pelayanan V dapat langsung memutuskan hasil rapat penilaian. Daftar pustaka : 11 buah (1978-1996)
Optimizing of Time for Issuing Approval Number of Food and Beverage Registration at Department of Health in The Year of 2000.Department of Health experienced an increasing number of incomplete registration forms since 1997 which was 6.4 %, 1998 with 12.7 % and 17.40 % in 1999. This cross sectional research aims to optimize service times to issue approval number of food and beverage in Department of Health and proposes service design in order to shorten the service time. Data collection had been provided using observation of the days needed to finalize every service process in each stage at Sub Directorate of Evaluation and Registration of Food and Beverages, Directorate of Food Control, Directorate General of Food and Drug Control. Research indicates that average times needed to obtain approval number for local as well as imported product were normal times. The normal times for local products included 50 days for non-additional process of data, 56 days for additional data without letter and 101 days for additional data with letter. Meanwhile, normal times for imported product were divided into 55 days for non-additional process of data, 57 days for additional data without letter, and 128 days for additional data with letter. Some factors leading to these longer times for waiting included less optimal of teams effort to evaluate registration form, lack of expert to examine the form, and less effort to socialize government policies to companies. This study recommends a design to maximize services in stage III. In this stage, evaluator team should be skillful and meeting times should be extended into two times a week so that the team will able to finalize the form at the same time. Another alternative may be combining services in stage III, IV and V in evaluation meeting so that service V may be able to immediately conclude the meeting result. References : 1l items ( 1978-1996 )
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T 3211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Karim
Abstrak :
ABSTRAK
Makanan merupakan satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Makanan yang beredar harus aman dan bermutu sehingga tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan dan bermanfaat bagi masyakarat konsumen yang memakannya. Salah satu faktor untuk mendapatkan makanan yang aman dan bermutu adalah Cara produksi Makanan yang Baik harus dilaksanakan oleh para produsen makanan.

Lebih kurang 75 % dari Industri Kecil Makanan yang telah memiliki Sertifikat Penyuluhan (SP) di Sumatera Barat belum patuh menerapkan CPMB. Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan pemilik industri kecil makanan untuk menerapkan CPMB. Faktor-faktor yang dilihat hubungannya adalah faktor pendidikan, pengetahuan, sikap pemilik, sarana dan prasarana, bahan tambahan yang dilarang untuk makanan, penerapan sanksi, bimtek / supervisi dan persepsi pemilik. Penelitian dilakukan pada Industri Kecil Makanan (IRT) yang memproduksi kerupuk; roti dan limun dengan desain penelitian cross sectional.

Dari hasil analisis bivariat didapat variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan adalah pendidikan, pengetahuan, sikap dan persepsi pemilik ( p < 0,05 ). Hasil analisis multivariat didapat bahwa hubungan paling bermakna dengan kepatuhan adalah pengetahuan.

Dengan hasil peneIitian ini diharapkan Ditjen POM (Badan POM) dan Deperindag dapat menyusun bersama pola pelatihan dan penyuluhan tentang CPMB yang mudah diserap supaya pengetahuan industri kecli makanan meningkat. Untuk Balai POM Padang supaya meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan pada waktu di lapangan supaya pengetahuan, sikap dan persepsi pemilik meningkat sehingga kepatuhannya meningkat pula.
ABSTRACT
Food is one of major material for growth and livelihood of a nation and has important one in the national development. The food supply must be safe and quality that it does not cause health disorder and beneficial for the consumers that consume it. One of the factor to obtain safety and high quality is Good Manufacturing Practice (GMP) that must be implemented by Food Producers.

About 75% of Food Small Scale Industry that has Extended Certilicate (EC) in West Sumatra has not complied with GMP. A research is needed to identify what factors related with compliance of small food industry to not the requirement of GMP. The factors that needs to be identified are education, knowledge, attitude of owner, facilities and infrastructure, additives forbidden for food, sanction, technical guidance/supervision and perception of are owners. The research is done on Food Small Scale Industry (FSSI) that produce crisp, bread, and soda by using cross-sectional design.

It is obtained from bitvariate analysis the variables that have significant relationship with the compliances such as education, knowledge, attitude and perception of the owner (p < 0.05). It is obtain from the result of multivariate analycis that the most ?gnificant relationship with the compliance is knowledge.

With this result it is expected that the Directorate General of Drugs and Food Control and Ministry of Industry and Trade will be able to arrange collectively training and guidance method regarding GMP that can easily understood in order that knowledge of small industry will increase. It is expected that the Office for Drugs and Food Supervision (ODFS), Padang will increase its quality of supervision and controlling during their visit to the field. Therefore, knowledge, attitude and perception of owners will increase and their compliance will also increase.
2001
T3776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library