Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Rizki Adinugraha
"Sejalan dengan penambahan jumlah populasi di Jakarta kebutuhan akan perumahan ikut bertambah Salah satu tipe perumahan yang diminati khususnya oleh masyarakat berpenghasilan tinggi adalah Townhouse Saat ini Townhouse berkembang cepat di Selatan Jakarta yang merupakan daerah resapan air Ini bisa berdampak pada peningkatan potensi banjir di area lain Jakarta Rencana tata ruang yang telah dibuat oleh pemerintah juga tidak dapat mendukung terciptanya keseimbangan alam yang dibutuhkan oleh masyarakat luas
Penelitian ini di tujukan untuk menemukan keberadaan Townhouse di Jakarta dan kesesuaianya dengan kondisi Jakarta selatan sebagai daerah resapan air serta pemahaman pihak pengembang dan penghuni Townhouse mengenai dampak pembangunanya terhadap lingkungan Jakarta Analisa yang di buat menggunakan metode kualitatif yang terdiri dari observasi wawancara dan studi literatur Hasilnya menunjukan bahwa dalam jangka pendek pengembangan Townhouse sesuia dengan kebutuhan masyarakat Namun jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kualitas kehidupan masyarakat Jakarta.

In line with the increase of population number in Jakarta , the need for housing increases as well. One of the housing types which preferred particularly by the community of high-income group is the townhouse. Nowadays townhouses are developing rapidly in South Jakarta wich is a water absorption area. This could have an impact on increasing the potential of flooding in other areas in Jakarta. Spatial Plan area made by the Government also does not support the creation of natural balance needs to be maintained for the sake of life of wider community.
This research is aimed to find out the existence of Townhouses in South Jakarta and their appropriateness with the regional condition of South Jakarta as water absorption and the developers? and townhouses? residents understanding concerning the impact of townhouse constructions to Jakarta?s city environment.The analysis undertaken in this study using qualitative methods which consists of observation, interview and documentary study. The results showed in the short term the townhouse development is still appropriate to meet the needs of the home society.But for the long term can have negative impact for the quality of public life in Jakarta
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Eprisa
"Selain hunian berstatus milik, terdapat pula hunian berstatus sewa. Namun, minat terhadap hunian sewa di Indonesia belum setinggi di negara-negara maju. Dalam tulisan ini, dibahas alasan-alasan tersebut berdasarkan sudut pandang penghuninya, meliputi bagaimana kualitas hunian sewa sebagai sebuah "dwelling" dengan memahaminya melalui aspek wujud, sistem sewa, pihak yang menyewakan, dan pihak yang menyewa hunian tersebut. Tulisan ini pun dilengkapi dengan pembahasan studi kasus secara deskriptif pada sebuah kontrakan, rumah kos, dan apartemen di Jakarta dan sekitarnya dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hunian sewa yang mampu mencapai kualitas sebagai sebuah "dwelling" yang sesungguhnya bagi penghuninya, walaupun tidak seluruh hunian sewa menunjukkan hal tersebut.

Besides owner-occupied housing, there is also rental housing. Unfortunately, people`s interest towards rental housing in Indonesia is not as high as in the developed countries. This writing will discuss the reasons based on the renter`s point of view, including how the quality of rental housing as a "dwelling" is by understanding it through aspects such as the form, the rental system, the tenant, and the landlord. This writing is also completed with descriptive case study on kontrakan, rumah kos, and apartment in Jakarta and its surrounding area in which the emerged result shows that there is a rental housing that has attained the quality as a real "dwelling" to its renter, though not all rental housings show this situation."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loupatty, Myrna Ivana
"Imajinasi mengenai utopia seringkali dikaitkan dengan impian yang tidak mungkin atau sulit untuk direalisasikan. Dari persepsi tersebut, timbul ketertarikan untuk mencari tahu mengenai perealisasian sebuah utopia dan kota ideal, perihal hal tersebut mungkin dilakukan ataupun tidak. Pembahasan akan diawali dengan memperdalam beberapa konsep kota ideal yang telah dipublikasikan. Kemudian dilakukan pembahasan yang lebih mendalam mengenai salah satu contoh implementasi utopia dalam bentuk kota ideal.
Berdasarkan kesimpulan, kota ideal adalah sesuatu yang mungkin untuk dilakukan namun tidak secara sempurna. Konsep kota ideal cenderung berkaitan erat dengan imajinasi bebas perancangnya. Maka dari itu, perealisasian kota ideal belum dapat dilakukan secara total dikarenakan adanya intervensi masyarakat dan perubahan gaya hidup masyarakat.

Imagination about utopia is closely related to something which is hard or impossible to be realized. From this perspective, there is an interest to investigate the realization of utopian dreams, an ideal city and its possibilities. The investigation will start by learning the basic meanings of imagination ideals in design, utopia, an ideal city and a utopian city. Then, there will be a discussion of some sample of utopian ideas in the form of an ideal city done by some architects in the past that will lead to a case study of the city of Brasilia which an implementation of urban utopian thinking.
Based on the conclusion, an ideal city is a dream which is yet to be fulfilled. Some attempts to make it happen in the past have succeeded, but the result was not as expected by the initial concept. The concept of an ideal city is based on the planner?s freedom of imagination. Therefore, the realization of an ideal city has not been carried out perfectly because the ideal city itself was intervened by the people living in it who needed a change of lifestyle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriawan Rachman
"Aktivitas di ruang luar selalu berkaitan dengan perilaku duduk, duduk untuk beristirahat di sela - sela aktivitas maupun duduk untuk melihat aktivitas orang lain. Perilaku duduk muncul ketika tatanan ruang luar menyediakan tempat-tempat untuk duduk. Terkadang tatanan ruang luar tidak mampu memenuhi kebutuhan duduk setiap penggunanya, sehingga orang-orang secara naluri akan mencari elemen-elemen ruang yang memiliki pontensi untuk diduduki. Sebuah objek berpotensi sebagai tempat duduk apabila memiliki kriteria yang sama dengan tempat duduk primer. Sementara elemen terpenting dari tempat duduk primer adalah bidang alasnya, sehingga objek apa pun yang memiliki bidang alas, manusia akan mempersepsikan objek tersebut dapat diduduki agar ia bisa beristirahat sekaligus menonton atraksi ruang luar.

Outdoor activities are always associate with the sitting behavior, even sitting down for the rest or sitting down to see another activities. Sitting behavior arises when the outdoor space provides places for sitting. Unfortunately, lot of outdoor spaces do not meet the need of sitting. So that, people will instinctively look for the elements that have some potentials to be a seat. An object has the potential to be seated if it has the same criteria as the primary seating. Meanwhile, the most important feature of the primary seating is its sitting plane, so any object that has anything resembling that, humans will perceive that object can be seated so that he can rest while watching attractions outdoor space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Amelia
"Manusia dapat dengan bebas menggunakan ruang publik untuk berkegiatan. Salah satu perilaku sosial manusia untuk memperoleh privasinya dalam ruang publik adalah teritorialitas. Teritori merupakan hasil dari perilaku teritorial manusia sebagai cara untuk menyatakan kepemilikan terhadap ruang yang sedang dipakainya. Teritorialitas umumnya terjadi pada kelompok. Pada skripsi ini dilakukan studi kasus dengan membandingkan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok di taman publik, perilaku teritorial yang dilakukan, dan faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya teritori tersebut. Dengan mempelajari teritorialitas manusia, dapat membantu mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang taman publik, sehingga dihasilkan taman yang dapat mengakomodasi berbagai macam kegiatan.

Human can freely use public spaces for activity. One of human social behavior to obtain privacy in public spaces is territoriality. Territory is the result of human territorial behavior as a way to assert ownership of the space that is being worn. Territoriality commonly occurs in group. In this paper a case study done by comparing the activities carried out by groups in public parks, territorial behavior that is done, and what factors influence the formation of the territory. By studying human territoriality, can help determine what things should be considered in designing public parks, to produce a park that can accommodate a wide range of activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnat Ahmad Zulfaqor
"Sunday Market merupakan sebuah fenomena sosial dan spasial yang berkaitan erat dengan pengembangan fungsi suatu ruang terbuka publik. Ruang publik yang umumnya dirancang sebagai wadah interaksi dan aktivitas sosial masyarakat menjadi ruang kesempatan ekonomi tersendiri bagi para pelaku dagang. Sunday Market sebagai sekumpulan pelaku usaha dagang mencoba menghadirkan ruang ekonomi temporer pada suatu eksisting lahan yang potensial untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pada suatu masa senggang (leisure).
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengurai faktor-faktor penyebab berubahnya fungsi ruang publik Sarana Olahraga yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat menjadi ruang ekonomi yang bersifat sementara (temporer) pada suatu waktu tertentu. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi langsung ke lapangan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran jelas mengenai respon setiap aktor terhadap keberadaan Sunday Market di ruang publik tersebut.
Sunday Market merupakan implikasi dari kurangnya fasilitas umum dan fasilitas sosial yang 'ramah' bagi masyarakat di Kota Garut. Lokasi yang strategis, mudah dijangkau serta dilengkapi fasilitas olahraga dan rekreasi yang memadai, membuat Sarana Olahraga Kerkof menjadi wadah 'ideal' bagi keberlangsungan kegiatan ekonomi di Sunday Market.

Sunday Market is a social phenomenon and spatially closely associated with the development of the function of a public open space. The public spaces are generally designed as a forum for interaction and social activity into a separate space of economic opportunities for the traders. Sunday Market as a set of trading businesses trying to bring economic space on an existing temporary land with the potential to meet the needs of people living in a time of leisure (leisure).
This research aims to unravel the factors that cause changes in the function of public space Sports Facilities designed to meet the recreational needs of the community into the economic space transient (temporary) at any given time. The method used was interviews and direct observation to the field in order to obtain a clear picture of the response of each actor to the Sunday Market presence in the public space.
Sunday Market is the implication of the lack of public facilities and social amenities are 'friendly' to the community in Garut. Strategic location, easily accessible and equipped with sports and recreational facilities are adequate, making Sports Facilities Kerkof into container 'ideal' for the sustainability of economic activity in the Sunday Market.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Immanuel
"Dalam aktivitasnya manusia tidak terlepas dari aktivitas berjalan kaki. Berjalan kaki merupakan moda transportasi yang cukup ringan dan dapat dirasakan. Jalur pedestrian merupakan sebuah jawaban bagi manusia pengguna moda jalan kaki tersebut. Dalam kenyataannya, jalur pedestrian dapat menarik manusia untuk melakukan aktivitas disana dan tidak tertutup kemungkinan terjadi interaksi antara pejalan kaki, dan juga antara pejalan kaki dengan lingkungannya. Berkembangnya jalur pedestrian dapat menjadikan para pejalan kaki semakin banyak melalui jalur tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aktivitas dan interaksi di sekitar lokasi jalur pedestrian tersebut. Namun, lama-kelamaan aktivitas maupun interaksi yang terjadi disana menjadi berdampak terhadap kualitas jalur pedestrian itu sendiri. Para pengguna jalur pedestrian dan aktor sekitarnya menjadi mengesampingkan tujuan utama dari jalur pedestrian tersebut dan lebih mengutamakan kepentingan individu, sehingga kualitas pedestrian menjadi kearah yang buruk.

Human activity can not be separated from the activity of walking. Walking is a simple transportation system which is commonly done by human activity. Pedestrian path is the right answer for that kind of this activity. In fact, pedestrian path can attract people to do activities, and it possibly happens to pedestrian to have interaction among them, and also between a pedestrian and their environment. The development of pedestrian paths can make pedestrian more and more through the pathways. It can be utilized to improve the activity and interaction around the pedestrian path. However, the activities and interactions will have an impact for the quality of the pedestrian itself. Pedestrian will be more individual and ignore the important thing of pedestrian path. Therefore, the quality of pedestrian goes into a bad situation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Aditya Supardi Putra
"Bergerak merupakan sebuah kondisi yang harus dilakukan manusia guna menjaga kesehatan tubuhnya. Olahraga dan tarian merupakan dua wadah bagi manusia dalam melatih gerak tubuhnya. Skripsi ini menelusuri macam minus;macam gerak yang terdapat pada permainan olahraga futsal, dan mencari kaitannya dengan ruang. Gerakan yang notabene bersifat acak, dan sulit untuk ditelusuri, ternyata dapat dijelaskan, diklasifikasikan, dan dinyatakan. Melakukan pengamatan dengan cara mengurai komponen gerak, lalu mencari keterhubungan tiap komponen merupakan cara untuk mengetahui kecenderungan gerak seseorang.

Sports and dance are two mediums for human to practice their body movement. This writing is searching any classification of body movements in futsal game, and it relation with body spaces. Movement that has a disordered character could be explained, classified, and notated obviously. Observing a body movement with an analysis of movement components, then finding the linkage of it components is a methods for knowing an inclinations of human body movement. The inclinations of movement is an action that human did for responsing their environment. Futsal game that full of any situation forced every futsal players to response that situation with movement action. Through a deep observation, futsal game that has a disordered character could be notated that spatiality aspects through a composition. At the end, this writing obtained any classification of spatial composition of futsal game.Keywords moving, body movement, body spaces, action, futsal game, spatial composition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iyad Taqiyuddin
"Fenomena disorientasi ruang pada sebuah kota dewasa ini sangatlah rumlah. Kompleksitas dari terbentuk ruang sebuah kota didasari karena adanya aktivitas manusia di suatu ruang yang menyebabkan terbentuknya identitas sebuah kota atau kawasan. Elemen-elemen pembentuk citra dari sebuah kota tersusun dengan rapihnya dikawasan yang sadar akan pertumbuhan kota. pembangunan landmark pada suatu kota atau kawasan menjadikan kawasan tersebut menjadi unik dan mudah dikenal. Banyak orang yang menjadikan landmark menjadi sebuah pusat orientasi kota tersebut. Dengan adanya landmark pada suatu kawasan mempermudah orang orang untuk mencari arah dan tujuan ke suatu place. Dengan itulah disorientasi pada sebuah kota dapat diminimalisir. Kevin Lynch menjelaskan proses wayfinding pada sebuah kawasanpun dapat membantu mengidentifikasi identitas suatu kawasan agar tidak terjadi pengaburan identitas yang mengakibatkan kebingungan arah dan tidak dapat berorientasi. Salah satu penyebab terjadinya disorientasi pada sebuah kota atau kawasan adalah visual problem.Skripsi ini membahas faktor-faktor apa saja yang dapat mengakibatkan disorientasi pada ruang kota. mengambil studi kasus yang berada pada kawasan yang berada di daerah DKI Jakarta dan juga pada ruang publik seperti mall. Melalui kasus tersebut didapatkan faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan disorientasi ruang.

The phenomenon of disorientation of space in a city today is very normally happen. The complexity of urban space is based on human activity in a space that causes the identity of a city or region. Elements forming the image of the city are composed with the neatness of the region that aware of the growth of the city. The construction of landmarks in a city or region makes the area unique and easily recognizable. Many people make landmarks a center of city orientation. Landmarks in a region make it easier for people to seek direction and purpose to a place. Because of that disorientation in a city can be minimized. Kevin Lynch explains the wayfinding process in a region could help identify the identity of a region so there is no blurring identity of the place that leads to confusion direction and couldn rsquo t be oriented. One of the causes of disorientation in a city or region are the visual problem of observer.This thesis discusses what factors can causes of disorientation in urban space. The case studies are located in some region and place of Jakarta and also in public spaces such as malls. Through these cases writer could get some factors causes of disorientation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Eryando
"Parkour adalah sebuah metode untuk mencapai dari titik A ke titik B seefisien mungkin. Dengan menggunakan elemen-elemen ruang kota, parkour merupakan salah satu kegiatan yang membebaskan pelakunya dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini bekerja dengan cara mengubah arti sebuah objek spasial untuk digunakan sesuai dengan yang diinginkan oleh pelakunya. Kemampuan parkour untuk menginterpretasikan sebuah ruang kota dipengaruhi oleh sikap playful dari pelakunya. Ruang kota dan elemen-elemennya secara alami mendukung kegiatan subversif seperti parkour dengan ambiguitas dan ketidakpastian yang ada di dalam sebuah kota. Secara tidak langsung perilaku parkour dapat menjadi sebuah perilaku yang transformatif terhadap ruang kota dan dapat menjadi sebuah kritik dari ruang kota.

Parkour is essentially a way to move from point A to point B in the most efficient way possible. By using elements available in an urban space, parkour is an activity that frees the doer from their daily life. Parkour happens by changing the meaning of a spatial object into something that is used towards the goal of the doer. Parkour rsquo s ability to interpret a city space is affected by the doer rsquo s playful attitude. City space and its elements naturally supports this subversive activity such as parkour with its ambiguity and randomness that is always present in a city. Parkour rsquo s behavior could indirectly transform a city space and could also acts as a critic of a city space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>