Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mellisa Anggiarti
Abstrak :
Perlakuan etis terhadap hewan sudah menjadi salah satu pertimbangan di dalam penerapan etika lingkungan. Kemunculan Animal Rights sebagai advokasi yang berangkat dari perlakuan etis bersifat serius, manambahkan perlindungan hukum sebagai jalan keluar. Skripsi ini bertujuan memaparkan penerapan yang dilakukan Animal Rights, serta konsekuensinya melalui analisis konsep tentang perlakuan etis yang telah mengalami pergeseran makna. Pengembalian kemanusiaan dan peran manusia sebagai moral agent menjadi titik tolak dari penentangan perlakuan etis yang berlebihan melalui Animal Rights. ......Ethical treatment of animals has become one of the considerations in the application of environmental ethics. Emerging of Animal Rights as advocating that departs from the ethical treatment of a serious nature, adding legal protection as a way out. This thesis aims to describe the implementation carried Animal Rights, and its consequences through the analysis of the concept of ethical treatment that has undergone a shift in meaning. Returns humanity and the role of humans as moral agents became the starting point of opposition to the ethical treatment of excessive through Animal Rights.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maharani
Abstrak :
Oksigen menjadi suatu hal yang krusial dan sangat dicari akibat dari melandanya pandemi COVID-19. Dengan angka terinfeksi semakin tinggi maka semakin sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan tabung oksigen. Alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan konsentrator oksigen. Dengan menyerap udara dari lingkungan sekitar, alat kesehatan ini akan menyaring kandungan-kandungan dari udara tersebut sehingga menghasilkan oksigen dengan kemurnian yang mencapai 95%. Penyaringan dilakukan oleh sebuah material yang bernama zeolite LiX dan proses yang bernama Pressure Swing Adsorption (PSA). Zeolite sendiri menjadi material pilihan uatama akibat kemampuannya dalam membedakan gas berdasarkan luas permukaannya. Proses Pressure Swing Adsorption (PSA) umumnya terdiri dari dua kolom untuk bergantian melakukan proses adsorpsi dan desorpsi agar terproduksi oksigen murni secara kontinu. Untuk memastikan bahwa proses PSA akan berjalan dengan baik, penelitian ini akan berfokus untuk melakukan simulasi sebelum diterapkan secara eksperimental. Simulasi akan dilakukan dengan menggunakan finite element method dengan menggunakan software COMSOL Multiphysics dengan mensimulasikan fluida dinamis pada media berpori. Hasil yang didapatkan dari simulasi PSA adalah laju aliran tertinggi sebesar 12,422 cm/s untuk panjang sieve bed 12 cm dan semakin panjang sieve bed semakin turun juga kecepatan gas, pada sieve bed berukuran 30 cm didapatkan flowrate sebesar 4,97 cm/s. Untuk konsentrasi oksigen terserap pada seluruh bed adalah konstan yaitu 9,37 mol/m3 dan nitrogen berada di kisaran 35,526 - 35,823 mol/m3. Kemurnian oksigen mengalami peningkatan hingga mencapai peak pada ukuran sieve bed 3 cm yaitu 90,227% dan kemudian mengalami penurunan yang sangat besar setiap panjang sieve bed diperbesar. Hal yang sama terjadi pada oxygen recovery dengan nilai tertinggi adalah pada sieve bed berukuran 6 cm yaitu 74,468%. Hasil dari simulasi ini dilakukan dengan upaya untuk mencari parameter yang sesuai untuk melawan masalah yang dialami konsentrator oksigen selama ini yaitu terjadinya penurunan kemurnian ketika laju aliran ditingkatkan. ......Oxygen has become crucial as a result of the COVID-19 pandemic. With the high numbers of the infected, it’s difficult for people to get oxygen cylinders. An alternative to overcome this problem is to use an oxygen concentrator. By absorbing air from the environment, this medical device will filter the contents of the air to produce oxygen with a purity that reaches 95%. Filtration is carried out by a material called zeolite LiX and a process called Pressure Swing Adsorption (PSA). Zeolite is chosen due to its ability to distinguish gases based on their surface area. The PSA process generally consists of two columns to alternately carry out the adsorption and desorption processes in order to produce pure oxygen continuously. To ensure the PSA process will run well, this research focuses on conducting simulations before being applied experimentally. Simulations will be carried out using the finite element method using COMSOL Multiphysics by simulating dynamic fluids on porous media. The results obtained from the PSA simulation are the highest flowrate of 12.422 cm/s from a 12 cm long sieve bed and the longer the sieve bed is, the lower the flowrate. The concentration of oxygen adsorbed throughout the bed was constant at 9.37 mol/m3 and the adsorbed nitrogen was in the range of 35.526 – 35.823 mol/m3. The oxygen purity alongside oxygen recovery will grow until its peak then will decrease as the sieve bed size increase. The peak of the oxygen purity is at 90.227% from the 3 cm sieve bed and for the oxygen recovery is 74.468% at 6 cm. The result are carried out in an effort to find the right parameter to counter the problem experienced by the oxygen concentrator so far, namely the decrease in purity when the flow rate is increased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahli Irfan
Abstrak :
Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang berfungsi sebagai alat terapi atau alat penanganan pasien dengan kegagalan sistem pernafasan yang dapat diakibatkan oleh berbagai masalah kesehatan atau penyakit. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, mendorong kebutuhan ventilator di dunia. Penyakit COVID-19 yang umumnya menyerang dan mengganggu bagian pernafasan manusia membuat kebutuhan alat bantu pernafasan pada pasien COVID-19 menjadi krusial. Pada ventilator terdapat parameter krusial yang perlu dipantau dan dikalibrasi sebelumnya seperti volume tidal, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) dan konsentrasi oksigen. Hal ini membuat kebutuhan alat ukur parameter ventilator menjadi penting untuk membantu proses kalibrasi dari ventilator pada masa produksi. Sayangnya, harga alat ukur parameter ventilator saat ini yang berada di pasaran masih terbilang cukup tinggi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pada tulisan ini, penulis mencoba membuat alat ukur parameter ventilator rendah biaya yang memiliki tingkat kemampuan akurasi pengukuran yang memadai. Purwarupa dibuat menggunakan integrasi sensor yang telah ada di pasaran sebelumnya. Hasil pengukuran perbandingan purwarupa dengan ventilator komersial Fluke VT650 memperoleh nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 1,95% untuk pengukuran volume tidal, 2,04% untuk pengukuran PIP, 3,59% untuk pengukuran PEEP, 2,62% untuk pengukuran konsentrasi oksigen, 0,3% untuk pengukuran ritme pernafasan, serta 6,94% untuk pengukuran rasio pernafasan. ......Ventilator is a breathing support device that serves as a therapeutic tool or treatment tool for patients with respiratory system failure that can be caused by various health problems or diseases. The COVID-19 pandemic that is occurring today, driving the needs of ventilators in the world. COVID-19 disease generally attacks and disrupts the human respiratory system that makes the need for respiratory aids in COVID-19 patients crucial. On ventilators there are crucial parameters that need to be monitored and calibrated in advance such as tidal volume, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) and oxygen concentration. This makes the need for ventilator analyzer tools important for ventilator calibration on the production stage. Unfortunately, the price of ventilator analyzer tools currently on the market is still quite high especially for developing countries such as Indonesia. In this paper, the authors try to create a low-cost ventilator analyzer tool that has an adequate level of measurement accuracy capability. Prototypes are built using already available sensor on the market and integrates it as a new system. Measurement comparation test between the prototype and commercially available ventilator tester Fluke VT650 results in Mean Absolute Percentage Error (MAPE) value of 1,95% for tidal volume measurement, 2,04% for PIP measurement, 3,59% for PEEP measurement, 2,62% for oxygen concentration measurement, 0,3% for respiratory rate measurement, and 6,94% for breath ratio measurement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad
Abstrak :
Skripsi ini membahas filsafat politik yang diperkenalkan oleh Alain Badiou, serta penegasan pemikiran tersebut dengan teorema limit matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dimana keseluruhan penelitian berdasarkan sintesa dari berbagai literatur yang menjadi sumber utama penulisan. Hasil penelitian menujukkan bahwa politik dan keadilan adalah suatu relasi mutlak dimana keadilan adalah konsep yang harus selalu hadir dalam pikiran politik, relasi tersebut berasal dari sebuah prosedur yang dibangun oleh material seperti konsep intervensi dan limitasi yang bersandar pada matematika sebagai ontologi. ......This thesis explains the philosophy of politic that has been presented by Alain Badiou, and reaffirmed that idea through the theorem of limit. The study is based on descriptive and analytic method which is try to make out a syntheses from the premiere resource of this project. The result of this study showed that politic and justice are related each other. Unconditionally, justice has to present in every single political discourse. Justice is something appear in the procedure of truth that based on intervention and limitation concept.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42888
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Maarif
Abstrak :
Masyarakat poskolonial menghadapi beragam persoalan, yang berporos pada persoalan kompleksitas merumuskan identitas dan alteritas. Siapa aku, siapa liyan, dan bagaimana relasi aku dan liyan menjadi pertanyaan besar poskolonial. Hassan Hanafi merupakan salah satu pemikir poskolonial yang berupaya menjawab persoalan tersebut dengan merumuskan kembali identitas, alteritas dan relasi antara keduanya, sembari menggulirkan Oksidentalisme: suatu sikap menolak liyan sebagai landasan prinsipil, namun menerimanya sebagai bahan kajian. Tesis ini mengkaji rumusan dan gagasan Hassan Hanafi tersebut Dengan "metode" dekonstruksi, tesis ini membongkar klaim-klaim Hassan Hanafi tentang oksidentalisme dan rumusannya tentang aku dan liyan oksidentalis, sambil menunjukkan otodekonstruksinya. Setelah meninjau kelemahan oksidentalisme Hanafi dan ketidakadekuatan rumusannya tentang aku dan liyan poskolonial, sambil mengingat pentingnya solusi persoalan identitas dan alteritas di ranah poskolonial, tesis ini merumuskan kembali aku dan liyan poskolonial dengan menegaskan bahwa aku adalah liyan, liyan adalah liyan (liyan yang selalu melain atau membeda dari "diri"nya, atau liyan tanpa identitas), dan keliyanan (otherness) atau hospitalitas (hospitality) perlu digalakkan dalam koridor kesepakatan tanpa paksaan demi kedamaian hidup yang saling menguntungkan di era global.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T17234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tennie Marlim
Abstrak :
Skripsi ini merupakan analisis tentang pemikiran etika Emmanuel Levinas, seorang tokoh yang memberikan pandangan berbeda tentang relasi antar manusia. Dasar dari konsep etika Levinas adalah pejumpaan dengan wajah Yang Lain. Wajah yang dimaksud oleh Levinas bukan merupakan bentuk fisik dimana terdapat mata, hidung, dan telinga, melainkan cara dimana Yang Lain menampakan dirinya melampaui kemampuan subjek untuk mentematisasinya. Penampakan akan wajah oleh Levinas disebut sebagai sebuah epifani, yaitu manifestasi tiba-tiba atas makna realitas tertentu. Wajah selalu menolak usaha penyerapan oleh pemikiran untuk dijadikan isi. Oleh karena itulah, wajah membawa kita melampaui Ada. Wajah adalah personifikasi sebagai yang miskin, janda, yatim piatu, dan orang asing. Semua figur itu menyiratkan fakta tentang suatu kejadian etis. Subjek menjadi pengganti untuk Yang Lain tanpa memikirkan dampak pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan sebuah tanggung jawab murni yang lahir dari perjumpaan dengan wajah Yang Lain. Pemikiran Levinas ini mendobrak relasi subjek-objek, menjadi subjek-subjek. ......This thesis analyses the ethics thinking of Emmanuel Levinas, a philosopher who gave a different view about human relationship. The base of Levinas’ ethics is the encounter with The Other’s face. The meaning of The Other’s face is not the physical forms of eyes, nose, and ears, but a way in which The Other shows itself beyond the capability of a subject to characterize it. The discovery of the face, by Levinas is called an epiphany, that is the sudden manifestation of a particular meaning of reality. The face always rejects the attempt of absorptution by thought to become content. Because of that, the face brings us to go beyond being. The face is the personification of the poor, widows, orphans and strangers. All those figures hint us to an ethical occurrence. Subject becomes the substitution for The Others without thingking of the consequences onto itself. This is a responsibility that comes from encounter with The Other’s face. Levinas thought broke the subject-object relation, to become subject-subject relation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Gunawan
Abstrak :
Politik ialah pemahaman perkara mengelola, menyelenggarakan kebijakan, dan pengambilan keputusan untuk menyejahterakan rakyat. Namun, kerap kali tindakan politik tidak lepas dari dirty hands demi mencapai tujuan politik. Machiavelli menyarankan bahwa aktor politik harus belajar bagaimana tidak menjadi baik. Pada zaman kontemporer, diskusi mengenai dirty hands dimunculkan kembali pada tulisan Michael Walzer. Walzer mengatakan bahwa dirty hands perlu bagi seorang aktor politik bila tidak ada alternatif lain selain melanggar kaidah moralitas demi kepentingan politik atau untuk menghindari kemungkinan datangnya ancaman. Pembahasan mengenai persoalan dirty hands dengan moralitas membutuhkan refleksi kritis untuk menemukan jalan keluar guna menemukan tindakan politik yang tepat. ...... Politics is an understanding to manage, administer policies, and decision-making for people welfare. However, often political action can not be separated from dirty hands in order to achieve political goal. Machiavelli suggests that political actors must learn how not to be good. In the contemporary times, discussion about dirty hands raised again in the writings of Michael Walzer. Walzer says that dirty hands need for a political actor when no other alternative but to violate morality rules for the sake of political goal or to avoid the possibility of a threat. Discussion about dirty hands with morality requires critical reflection to find a way out in order to find the right political action
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library