Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Saviawijaya
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Minerva Nurwahyu Al Imani
"Ketersedian dan kualitas air bersih memainkan peran penting dalam kehidupan dan kualitas hidup manusia. PT YZ membangun Water treatment Plant (WTP) untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan perindustrian di Kabupaten Bintan. Penilaian risiko pada proses penjernihan air di WTP PT YZ masih terintegrasi dengan beberapa plant lain di dalam satu departemen yang sama dengan WTP yaitu departemen estate. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses penjernihan air di area WTP PT YZ secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif observasional dengan metode analisis semi-kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan terdapat 34 bahaya dengan 63 risiko pada proses penjernihan air di WTP. Tingkat risiko didapatkan 2 risiko sangat tinggi, 11 risiko tinggi, dan 50 risiko sedang. Pengendalian risiko dilibatkan dalam penilaian risiko sehingga nilai risiko dapat diturunkan berdasarkan pengendalian K3 yang dilakukan oleh perusahaan dan rekomendasi pengendalian K3 tambahan yang diberikan peneliti.

The availability and quality of clean water play a crucial role in human life and quality of life. PT YZ built a Water Treatment Plant (WTP) to meet the clean water needs in the industrial area of Bintan Regency. The risk assessment of the water purification process in PT YZ's WTP is still integrated with several other plants within the same department as the WTP, namely the estate department. This study aims to comprehensively identify hazard and assess occupational health and safety risks in the water purification process at PT YZ's WTP. This study uses a descriptive observational study design with a semi-quantitative analysis method. The research findings identified 34 hazards with 63 risks in the water purification process at the WTP. The risk levels were found to be 2 very high risks, 11 high risks, and 50 medium risks. Risk control is involved in the risk assessment so that risk values can be reduced based on the occupational health and safety controls implemented by the company and additional control recommendations provided by the researchers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Niayu Adiva
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran risiko kesehatan dan tingkat risiko kesehatan pada area workshop dan warehouse PPI Cakung PT United Tractors Tbk. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode semi-kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bahaya fisika berupa kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, dan radiasi ultraungu dan bahaya kimia berupa oli, solar, thinner, debu, cooler, benzene, toluene, xylene, dan fume dari hasil pengelasan. Tingkat risiko residu berkisar pada kategori low (rendah) hingga medium (sedang). Pengendalian sudah diterapkan untuk banyak risiko dan terdapat penerapan pengendalian yang efektif menurunkan tingkat risiko medium menjadi low. Meski demikian, masih perlu dilakukan identifikasi bahaya dan risiko secara komprehensif yang meliputi observasi dan wawancara karena masih terdapat bahaya yang tingkat risikonya belum diketahui dan agar sesuai dengan kondisi di lapangan.

This research is a descriptive study conducted to describe health risks and health risk levels in the PPI Cakung workshop and warehouse area of PT United Tractors Tbk. The research design used is descriptive with a semi-quantitative method. The data used is secondary data obtained from the company. The results showed that there were physical hazards such as noise, vibration, lighting, extreme temperature, and ultraviolet radiation and chemical hazards such as oil, diesel, thinner, dust, cooler, benzene, toluene, xylene, and fumes from welding activity. Residual risk levels range from low to medium. Controls have been implemented for many risks and there are effective controls implemented to reduce the medium risk level to low. However, it is still necessary to carry out a comprehensive hazard and risk identification which includes observation and interviews because there are still hazards whose level of risk is unknown and to suit conditions in the field."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zealline Ananda Virginia
"PT XYZ bergerak di bidang industri produksi keramik porselen yang di dalam proses kerjanya terdapat bahaya kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas kebisingan dan tekanan darah pekerja unit produksi PT XYZ tahun 2023 dengan adanya variabel berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, Indeks Massa Tubuh (IMT), masa kerja, dan durasi pajanan) dan perilaku pekerja (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 pekerja. Data intensitas kebisingan diperoleh dari data sekunder hasil pengukuran kebisingan area produksi tahun 2022 menggunakan Sound Level Meter dan data tekanan darah diperoleh dari hasil Medical Check Up perusahaan. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dan tekanan darah pekerja (P-value = 0,209; OR = 4,783). Terdapat hubungan antara variabel IMT dan tekanan darah (P-value = 0,038; OR = 2,976), namun tidak terdapat hubungan antara variabel usia, riwayat keturunan, masa kerja, durasi pajanan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD (P-value >0,05).

PT XYZ is engaged in the porcelain ceramics production industry in which there is a noise hazard in the work process. This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of PT XYZ production unit workers in 2023 with other variables in the form of worker’s characteristics (age, hereditary history, Body Mass Index (BMI), years of service, and duration of exposure) and worker’s behavior (physical activity, smoking behavior, and use of PPE). This study used quantitative research methods with cross-sectional study design. There are 96 samples used in this study. Noise intensity data was obtained from secondary data of production area noise measurement results in 2022 using Sound Level Meter and blood pressure data was obtained from the company’s Medical Check Up results. Study results show that there is not a significant relationship between noise intensity and worker’s blood pressure (P-value = 0,209; OR = 4,783). There is a significant relationship between BMI variable and worker’s blood pressure (P-value = 0,038; OR = 2,976), meanwhile there is no significant relationship between other variables, such as age, hereditary history, years of service, duration of exposure, physical activity, smoking behavior, and use of PPE (P-value >0,05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Maharani Kusumaningrum
"Skripsi ini membahas terkait kesesuaian desain stasiun kerja, postur kerja dan gambaran keluhan pada sistem otot rangka pada pengguna komputer di kantor pusat PT X Jakarta tahun 2016. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yaitu dilakukan dengan cara mengobservasi kesesuaian desain stasiun kerja (kursi, meja, monitor, keyboard dan mouse, dan telepon) dengan standar yang berlaku (OSHA) menggunakan alat ukur berupa checklist, observasi postur kerja dan menilai tingkat risiko ergonomi pengguna komputer menggunakan metode ROSA (Rapid Office Strain Assessment), melihat gambaran keluhan pada sistem otot rangka dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire). Sehingga dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan tindakan perbaikan dan pengendalian berdasarkan hirarki pengendalian risiko terhadap ketidaksesuaian desain stasiun kerja dan postur kerja serta masalah keluhan pada sistem otot rangka yang dialami oleh karyawan.

This research describes about the workstation design compliance, work posture, and description of musculoskeletal system symptoms among computer users at head office of PT X Jakarta year 2016. The research was carried out by using descriptive method and cross sectional as design study, by observing the workstation design (chair, desk, monitor, keyboard and mouse, and telephone) compliance against the respective standard (OSHA) using observation checklist as measurement tool, the observation of work posture and the level of work posture risk among the computer users were conducted by using ROSA (Rapid Office Strain Assessment) method, to get brief description of musculoskeletal system symptoms was by interviewing the respondent and completing CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire). Therefore, from this research, it may be used as reference to determine the corrective action and control measure based on hierarchy of risk control related to nonconformity of work station design, work posture and the issue of musculoskeletal system symptoms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnisa Damarany
"Kegiatan transportasi batu bara memiliki potensi bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan. Faktor manusia seperti kelelahan (fatigue) dan mengantuk (sleepiness) telah menjadi perhatian utama sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Hal ini terlihat dari tingginya kasus kecelakaan di jalur hauling akibat mengantuk dan/atau kelelahan pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2007-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal (usia, kuantitas tidur, masa kerja) dan eksternal (shift kerja, pola kerja, durasi mengemudi) dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan kelelahan (fatigue) pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di jalur hauling PT. X Distrik KCMB, Kalimantan Selatan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain studi cross sectional. Tingkat kantuk (sleepiness) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 6,7% responden diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih (excessive daytime somnolence). Sedangkan tingkat kelelahan (fatigue) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Fatigue Severity Scale (FSS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 31,7% responden memiliki tingkat keparahan kelelahan yang signifikan. Rata-rata tingkat kantuk tertinggi yang diukur dengan menggunakan kuesioner The Wits SleepWake Skale terjadi pada periode Pukul 04.01-05.00 WITA. Sedangkan gejala kelelahan paling banyak dirasakan pada akhir shift yang diukur dengan menggunakan kuesioner RCIF Fatigue Scale adalah letih pada kaki. Hasil uji statistik menujukkan hasil bahwa hanya durasi mengemudi yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan hanya pola kerja yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kelelahan (fatigue). Durasi mengemudi >9 jam mempunyai peluang 12,3 kali diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih jika dibandingkan dengan pengemudi dengan durasi mengemudi ≤9 jam. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat keparahan kelelahan jika dibandingkan dengan pola kerja yang lain. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off mempunyai peluang 0,2 kali untuk mengalami tingkat keparahan kelelahan yang signifikan dibandingkan dengan pola kerja 6 hari kerja 1 hari off.

Abstract
Coal transportation activities has potential dangers and risks of accidents. Human factors such as tiredness (fatigue) and somnolence (sleepiness) has become a major concern as the cause of the accident. It is seen from the high incidence of accidents due to sleepiness hauling lines and / or dump truck driver fatigue on PT. District X KCMB years 2007-2011. This study aims to determine the relationship of internal factors (age, quantity of sleep, period of employment) and external (shift work, work patterns, duration of driving) to the level of sleepiness (sleepiness) and tiredness (fatigue) on the dump truck driver PT. X District KCMB 2012. The research was conducted in April-May 2012 in line hauling PT. X KCMB District, South Kalimantan. Number of respondents in this study is 60 people. This study uses quantitative observational and cross sectional study design. The level of sleepiness (sleepiness) was measured subjectively using the Epworth Sleepiness Scale The questionnaire (ESS) and the results showed that 6.7% of respondents indicated having excess levels of sleepiness (excessive daytime somnolence). While the level of fatigue (fatigue) was measured subjectively using the Fatigue Severity Scale questionnaire (FSS) and the results showed that 31.7% of respondents have a significant level of fatigue severity. Average of the highest level of sleepiness as measured using the questionnaire The Wits SleepWake Skale occurred in the period 04:01 to 05:00 o'clock pm. While the most widely perceived symptoms of fatigue at the end of shift is measured using a questionnaire RCIF Fatigue Scale was tired in the legs. The results of the statistical test results showed that only duration of driving which have significant relationship with the level of sleepiness (sleepiness) and only the work patterns that have a significant relationship with levels of fatigue (fatigue). Driving duration> 9 hours had 12.3 times the odds have indicated excessive levels of sleepiness when compared with drivers with a duration of ≤ 9 hours driving. Work pattern 13 days working a day off is the most dominant variables associated with the severity of fatigue when compared with other working patterns. Work pattern 13 days working a day off to have 0.2 times the chance to experience significant fatigue severity compared with the pattern of six days of work a day off."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hayu Weka Prasetya
"Sebagai salah satu perusahaan inspeksi yang melakukan maintenance dalam area industri industri minyak dan gas bumi, PT. X memiliki fasilitas ruang kerja workshop. Fasilitas ini digunakan untuk menunjang pengujian katup pengaman. Kebanyakan aktivitas utama di workshop ini berkaitan dengan penanganan material. Penanganannya adalah pergerakan tangan pekerja untuk mengangkat, menurunkan, mengisi, mengosongkan, atau membawa barang secara manual. Materi penanganan ini dapat memberikan paparan kepada pekerja terhadap kondisi fisik yang dapat menyebabkan kecelakaan, konsumsi energi dan waktu yang berlebihan. Potensi cedera lainnya yang dapat terjadi saat memindahkan material adalah strain dan keseleo saat mengangkat beban, serta memar, tergores, dan terjepit oleh material. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Data didapatkan dari wawancara, observasi, serta hasil kuisioner dan pengukuran. Adapun instrument yang digunakan adalah Kuisioner SNI 9011 tahun 2021 untuk mengukur survey keluhan GOTRAK dan potensi bahaya faktor ergonomi. Subjek penelitian ini adalah total pekerja pada area workshop di PT X sebanyak 30 orang yang merupakan jumlah populasi dan mereka merupakan inspector di ruang lingkupnya. Penelitian ini dilaksanakan di Workshop PT X yang berada di area kerja Jakarta, Balikpapan dan Surabaya. Keluhan gangguan otot rangka pada kategori umur >35 Tahun. Proporsi keluhan terbesar berada pada bahu, punggung, lengan dan pinggul berjumlah 84,6 %, Berdasarkan  hasil statistiknya, hasil Pvalue 0,22 > 0,05 yang artinya tidak memiliki hubungan bermakna/signifikan terhadap keluhan risiko Gotrak. Keluhan gangguan otot rangka dengan inspektor dengan lama kerja 5-10Tahun berisiko itu sebanyak 10 orang (35,7%), hasil Pvalue 0,33 > 0,05 yang artinya tidak memiliki hubungan bermakna / signifikan terhadap keluhan risiko Gotrak, Inspektor yang mempunyai kebiasaan merokok  berisiko mengalami risiko keluhan gangguan otot rangka yaitu sebanyak 20 orang (76,9%) dengan hasil Pvalue 0,28> 0,05 yang artinya tidak memiliki hubungan bermakna/signifikan terhadap keluhan risiko Gotrak. Dalam risiko pekerjaan dilakukan penilaian tingkat risiko dan analisis risiko ergonomi untuk ukuran katup pengaman 1x2 inch mendapatkan tingkat risiko dengan level rendah dengan skor 2 dengan analisis resiko ergonomi di skor 3. Dalam identifikasi keluhan Gotrak, sebanyak 21 responden inspektor (70%)  merasakan keluhan dan tidak nyaman pada bagian bahu kanan, bagian lengan kanan, pinggul kanan, bagian punggung atas dan 9 responden (30%) tidak mengalami keluhan. Dan penilaian tingkat risiko dan analisis risiko ergonomi untuk ukuran katup pengaman 6x6 inch mendapatkan tingkat risiko dengan level sedang dengan skor 6 dengan analisis resiko ergonomi di skor 6. Potensi bahaya yang terjadi pada pekerjaan pengujian katup pengaman, namun tergolong ke dalam pekerjaan yang memerlukan pengamatan lebih lanjut. Dalam pengukuran bahaya ergonomi untuk pengujian katup pengaman perlu diperlukan tindakan perbaikan untuk rekayasa teknik dan kontrol administrasi.

As one of the inspection companies that carries out maintenance in the oil and gas industrial area, PT. X has workshop work space facilities. This facility is used to support safety valve testing. Most of the main activities in this workshop are related to manual handling. Handling is the movement of the worker's hands to lift, lower, fill, empty or carry goods manually. These handling materials can expose workers to physical conditions that can cause accidents, excessive energy and time consumption. Other potential injuries that can occur when moving materials are strains and sprains when lifting loads, as well as bruises, scratches and pinching by materials. The type of research used is descriptive qualitative research with a cross sectional approach. Data was obtained from interviews, observations, as well as the results of questionnaires and measurements. Instrument questionnaire to measure a survey of complaints about musculoskeletal disorders and potential dangers from ergonomic factors. The subjects of this research were the total number of workers in the workshop area. This research was carried out at the PT X Workshop in the Jakarta, Balikpapan and Surabaya work areas. The questionnaire was prepared in the form of questions related to dominant hand, duration of work, frequency of mental and physical complaints, pain/pain or discomfort, as well as complaints of musculoskeletal disorders using the SNI 9011:2021. Complaints of musculoskeletal disorders in the age category > 35 years, the largest proportion of complaints were in the shoulders, back, arms and hips amounting to 84.6%. Based on the statistical, the Pvalue result was 0.22 > 0.05, which means that it does not have a meaningful/significant relationship with complaints about the risk of musculoskeletal disorders. There were 35.7% workers who complained about musculoskeletal disorders with inspectors who had worked for 5-10 years, the result was Pvalue 0.33 > 0.05, which means that there was no meaningful/significant relationship with complaints about the risk of musculoskeletal disorders. Having a smoking habit is at risk of experiencing the risk of complaints of musculoskeletal disorders, namely 20 people (76.9%) with a P value of 0.28> 0.05, which means it does not have a meaningful/significant relationship with complaints of the risk of musculoskeletal disorders. In terms of occupational risks, a risk level assessment and ergonomic risk analysis for safety valve size 1x2 inch was carried out, obtaining a low risk level with a score of 2 with an ergonomic risk analysis at a score of 3. In identifying complaints of musculoskeletal disorders, as many as 21 inspector respondents (70%) felt complaints and discomfort in the right shoulder, right arm, right hip, upper back and 9 respondents (30%) did not experience complaints. And the risk level assessment and ergonomic risk analysis for the 6x6 inch safety valve size obtained a moderate level of risk with a score of 6 with an ergonomic risk analysis at a score of 6. Potential dangers that occur in safety valve testing work, however, are classified as work that requires closer observation. carry on. In measuring ergonomic hazards for testing safety valves, corrective action is needed for engineering engineering and administrative control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris
"Latar Belakang: Gangguan Muskuloskeletal (MSDs) merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di kalangan pekerja, terutama perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Perawat IGD sering melakukan aktivitas fisik intens seperti mendorong dan mengangkat pasien, yang meningkatkan risiko MSDs. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko keluhan MSDs pada perawat IGD di Rumah Sakit XYZ. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, yang melibatkan 15 perawat IGD di Rumah Sakit XYZ. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Risiko postur kerja dinilai menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa keluhan MSDs tertinggi terjadi pada pinggang, bahu, punggung dan leher. Aktivitas mendorong dan mengangkat pasien dengan teknik yang tidak ergonomis merupakan faktor risiko utama. Kesimpulan: Penelitian ini mengidentifikasi faktor risiko MSDs pada perawat IGD dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan ergonomi guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.

Background: Musculoskeletal Disorders (MSDs) are common health issues among workers, particularly nurses in hospital Emergency Departments (ED). ED nurses often engage in physically demanding activities such as pushing and lifting patients, increasing the risk of MSDs. Objective: This study aims to evaluate the risk of MSD complaints among ED nurses at XYZ Hospital. Methods: This is a descriptive study with a cross-sectional approach, involving 15 ED nurses at XYZ Hospital. Data were collected through observations, interviews, and the questionnaire. Work posture risk was assessed using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Indonesian National Standard (SNI) 9011:2021. Results: The results indicated that the highest MSD complaints occurred in the waist, shoulders, lower back, and neck. The main risk factors were improper ergonomics in pushing and lifting patients. Conclusion: This study identified the risk factors for MSDs among ED nurses and provided recommendations for ergonomic improvements to enhance occupational safety and health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library