Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Indria Sari
"Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting pada anak dapat bersifat fatal bagi produktivitas mereka dimasa dewasa. Stunting berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan dan akan meningkatkan resiko kematian. Tujuan umum dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting pada balita (6-59 bulan) di Puskesmas Kilasah Kecamatan Kasemen. Telah dilakukan penelitian cross sectional terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting dengan hasil bivariat didapat hubungan bermakna pengetahuan, sikap dan praktek terhadap ASI eksklusif dengan kejadian Stunting.

Stunting is a state of body short and very short to beyond the deficit 2SD below the median length or height. Stunting in children can be fatal to their future productivity of adults. Stunting associated with impaired immune function and increase the risk of death. The general objective of this study is known picture of the behavior of exclusive breast feeding mothers in the incidence of Stunting in toddlers 6 59 months at the district health center Kilasah Kasemen. Cross sectional studies have been conducted on the behavior of exclusive breastfeeding with events Stunting with bivariate results obtained meaningful relationships of knowledge attitudes and practices towards exclusive breastfeeding Stunting events "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Latar Belakang: Prevalensi DM di Indonesia beranjak naik dari tahun ke tahun, ini sesuai hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi nasional penyakit DM sebesar 1,1% dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 2,1%. Sedangkan aktivitas fisik sebagai salah satu faktor risiko Diabetes Melitus tipe 2 prevalensi mengalami penurunan yaitu dari 48,2% menjadi 26,1% (Litbangkes 2013). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara aktifitas fisik dengan DM tipe 2 di Indonesia berdasarkan data Riskesdas Tahun 2013, Metode: Desain study cross sectional, dilaksanakan pada bulan bulan Mei-Juni tahun 2015, total sampel sebesar 22.779 orang, analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan Diabetes Melitus tipe 2 dengan uji statistik (OR=1,069: CI 95% : 0,978 – 1,167).

Background: The prevalence of DM in Indonesia is rising from year to year, this according to the results of Health Research (Riskesdas) in 2007 showed a national prevalence of 1.1% DM disease and by 2013 had increased to 2.1%. While physical activity as a risk factor for type 2 diabetes mellitus prevalence decreased from 48.2% to 26.1% (Research 2013). Objective: To determine the relationship between physical activity and type 2 diabetes in Indonesia based on data Riskesdas In 2013, Methods: cross sectional study, conducted in the month of May-June 2015, a total sample of 22 779 people, data analysis using logistic regression. Results: The study showed that there was no significant association between physical activity with diabetes mellitus type 2 with a statistical test (OR = 1.069: 95% CI: 0.978 to 1.167)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Herawati
"Haji adalah ibadah yang membutuhkan jasmani sehat juga bugar. Permenkes tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Nomor 15 Tahun 2016 membawa konsekuensi mengedepankan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan bagi jemaah haji agar dapat menunaikan ibadahnya secara mandiri sesuai syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebugaran jasmani pada jemaah haji di Provinsi DKI Jakarta tahun 2023. Desain studi penelitian menggunakan kohort restrospektif, dengan total sampling sebanyak 4.779 sampel serta menggunakan data sekunder dari Siskohatkes. Instrumen pengukuran kebugaran menggunakan metode Rockport Walking Test dan Six Minutes Walking Test. Analisis data menggunakan uji chi-square (bivariat) dan uji cox regression (multivariat). Penelitian ini menyimpulkan bahwa proporsi kebugaran jasmani pada jemaah haji di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 adalah 42,7% tidak bugar. Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang signifikan bermakna secara statistik dan berisiko terhadap ketidakbugaran (p-value <0,05 dan nilai RR >1) antara lain umur ≥60 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan rendah dan tidak bekerja, anemia, hipertensi, DM, PJK, gagal ginjal kronis, PPOK/COPD dan IMT rendah. Dari hasil analisis multivariat diketahui hubungan yang paling kuat dengan kebugaran jasmani antara lain umur (≥60 tahun), pendidikan (rendah), anemia, hipertensi, Diabetes Melitus (DM), dan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Disarankan kepada institusi pemerintah untuk mengadakan program pembinaan kebugaran jasmani terhadap jemaah haji yang dilakukan minimal 6 (enam) bulan sebelum keberangkatan serta bagi jemaah haji disarankan untuk menerapkan program GERMAS, CERDIK serta upaya pengendalian penyakit komorbid melalui program PATUH.

Hajj is a worship that needs a healthy body as well as fitness. Permenkes about Istithaah Health Jemaah Haji Number 15 Year 2016 brings the consequences of advancing examination and health construction for the jemaah Hajj to be able to perform their worship independently according to the Islamic shariah. The study aims to identify the factors associated with physical fitness in Hajj congregations in DKI Jakarta Province in 2023. The study was designed using a restrospective cohort, with a total sampling of 4,779 samples and using secondary data from Siskohatkes. Fitness measurement instruments using the Rockport Walking Test and Six Minutes Walking test methods. Data analysis using chi-square (bivariate) and cox regression tests (multivariate). This study concluded that the proportion of physical fitness in the Hajj congregation in DKI Jakarta Province in 2023 is 42.7% unfit. From the results of the bivariate analysis it is known that significant variables are statistically significant and are at risk of malnutrition (p-value <0,05 and RR >1) among others age ≥60 years, female sex, low education and not working, anemia, hypertension, DM, PJK, chronic kidney failure and COPD/COPD, and low IMT. From the multivariate analysis the strongest relationship with physical fitness is known among other age (≥ 60 years), education (low), anaemia, high blood pressure, Diabetes mellitus (DM), and Coronary Heart Disease (PJK). It is recommended to government institutions to conduct physical fitness training programmes against Hajj congregations that are carried out at least 6 (six) months before departure as well as for Hajj gatherings it is suggested to implement GERMAS, CERDIK programmes and efforts to control comorbid diseases through PATUH programmes."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library