Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bangun Astarto
Abstrak :
ABSTRAK Rumah Sakit Kanker "Dharmais" adalah Pusat Rujukan Nasional di bidang kanker, dimana radioterapi merupakan salah satu modalitas utama terapi kanker. Untuk radiasi eksterna dipergunakan pesawat Linear Accelerator, pada penggunaannya kedua Linear Accelerator sering mengalami kerusakan, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang baiknya pemeliharaan pesawat Linear Accelerator akibat terbatasnya dana pemeliharaan. Tarip yang berlaku saat ini jauh lebih rendah dari perhitungan biaya satuan radiasi eksterna Linear Accelerator tahun 1996. Penelitian ini membuat estimasi tarip radiasi eksterna Linear Accelerator yang dapat diaplikasikan di Instalasi Radioterapi, agar Instalasi Radioterapi mampu berperan optimal sebagai bagian Rumah Sakit Kanker 'Dharmais". Metodologi penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dan kualitatif, dimana disusun sistematika perhitungan biaya satuan radiasi eksterna Linear Accelerator, kemudian dibuat estimasi perhitungan biaya satuan radiasi eksterna Linear Accelerator tahun 2000 yang dianggap dapat mewakili kondisi tahun 1997-2003. Pembuatan estimasi tahun 2000 berdasarkan masukan bahan dari : a. Hasil perhitungan biaya radiasi eksterna Linear Accelerator tahun 1996 di Instalasi Radioterapi. RS Kanker "Dhamais". b. Hasil wawancara mendalam ( lndepth Interview) dengan Direktur Rumah Sakit, dan Konsultan senior Onkologi Radiasi. Pembuatan atternatif tarip terdiri dari komponen-komponen biaya satuan langsung dan tidak langsung, serta mempergunakan pendekatan 5 kategori kebutuhan keuangan keseluruhan ( Total Financial Requirement). Tarip radiasi eksterna Linear Accelerator dipilih tarip sedang, dengan pertimbangan tarip tersebut telah mencakup biaya operasional tetap, biaya varibel termasuk pemeliharaan pesawat serta biaya pemasaran kemampuan Instalasi Radioterapi. Pimpinan rumah sakit dengan kebijakan keuangannya diharapkan menunjang agar Linear Accelerator selalu berfungsi optimal sepanjang tahun, serta kebijakan penentuan tarip yang sesuai, dan dapat segera diiaksanakan. Target tindakan radiasi kedua pesawat Linear Accelerator adalah menaikkan menjadi 120 tindakan per hari dari semula 61 tindakan per hari, dengan mempergunakan berbagai upaya pemasaran kemampuan kedua pesawat Linear Accelerator. Daftar Kepustakaan: 10 Buku, 12 Artikel.
ABSTRACT Alternative Price of the Linear Accelerator Radiation at Radiotherapy Department of "Dharmais" Cancer Hospital"Dharmais " Cancer Hospital is National referral center for Cancer, Radio Therapy is one of the main modalities for cancer treatment. Linear Accelerator is used for external radiation, there is a repeated breakdown of the two Linear Accelerator in use, due mainly to poor maintenance because of limited funds. The current price is lower than the calculated Linear Accelerator external radiation unit cost in 1996. This study is to predict the price of Linear Accelerator external radiation applied to the Radiotherapy Department , so that the Department could obtain an optimal performance as a part of "Dharmais" Cancer Hospital. Analytic quantitative and qualitative method is used to get a systematic calculation of Linear Accelerator external radiation unit cost in the year 2000, which can be assumed to represent the years 1997 to 2003. The year of 2000 estimation is base on inputs from : a. Calculation Linear Accelerator external radiation unit cost in 1996 at the Radio Therapy Department "Dharmais" Cancer Hospital. b. In-depth interview with the Director of the Hospital and senior Oncology Radiation Consultant. The process of making alternative prices consists of direct cost and indirect cost and using the 5 categories of total financial requirement. Medium price is chosen for the Linear Accelerator external radiation, because the price includes operational fixed cost, variable cost for maintenance service, and marketing effort to explain about the capability of radiotherapy facilities The Director of the Hospital has to make financial policies to ascertain that the Linear Accelerator will function throughout the year optimally and also he has to set the price to be applied directly. The target of radiation action is an increase to 120 actions per day from the current 61 action per day by marketing efforts of the capabilities of the two Linear Accelerator machines. References: 10 Books, 12 Articles.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistirawaty
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam upaya menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien, rumah sakit memerlukan sarana berupa peralatan medik maupun penunjang medik. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais dimana terdapat pasien-pasien dengan kondisi imunitas menurun dan memerlukan kondisi steril, maka peralatan steril diperlukan baik untuk menegakkan diagnosa, pengobatan maupun untuk pelayanan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan sterilisasi di Instalasi Sterilisasi Sentral Rumah Sakit Kanker Dharmais dan untuk menilai utilisasi mesin sterilnya.

Penelitian ini adalah penelitian terapan, dengan metode telaah data melalui proses pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan Sentral Sterilisasi, melakukan pengukuran terhadap barang yang disteril dan melakukan perbandingan dengan kapasitas mesin dengan memakai asumsi. Kegiatan dilakukan dalam kunin waktu 18 September 1996 sampai 21 Oktober 1996

Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai variabel-variabel yang berperan dalam suatu kegiatan sterilisasi, proses sterilisasi, dan hasil dari proses sterilisasi yang berupa volume barang steril. Juga dinilai persentase pemanfaatan mesin dibandingkan kapasitas mesinnya.

Kesimpulan Bari penelitian ini adalah kegiatan sterilisasi di Sentral Sterilisasi Rumah Sakit Kanker Dhafmais telah berjalan dengan cukup baik, hanya perlu dibuat Standar Operasional Prosedurnya. Volume barang steril yang dihasilkan berbeda untuk masing-masing ruangan pemakai dan juga berbeda antara dua mesin sterilisasi yang ada. Pemanfaatan mesin terlihat masih belum optimal, dengan persentase sekitar 30-54%.

Saran yang bisa disampaikan adalah membuat Standar Operasional Prosedur yang didasarkan pada alternatif cara pengoptimalisasian alat yang berupa pengaturan pergiliran, dan penggunaan alat secara bersama-sama, yang diharapkan waktu kerja mesin yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk hal yang lain. Penelitian lain mengenai simulasi pengoptimalan mesin melalui pengaturan jadual sterilisasi diharapkan dapat dilakukan oleh peneliti lain.

Daftar Bacaan : 19 ( 1985- 1995)
ABSTRACT
Utilization Assesment of Sterilization Machines in Central Sterilization Installation Dharmais Cancer HospitalIn the effort to provide healthcare services in accord to the need of the society effectively and efficiently, a hospital needs medical and supporting equipments. In sterile condition of equipments was a necessity, either for making diagnosis, treatment or to support the healing process.

The main objective of this study is to get a picture about the sterilization process at the central sterilization installation of Dharmais Cancer Hospital and also to assert the utilization of its machines.

This is an application study by observing the activities the in central sterilization installation, measuring the sterilization volumes and making capacity comparison between the machines using assumptions. The activity was done from September 18 until October 21,1996.

The conclusion of this study were as followed : the sterilization activity was well managed , but a written standard operational procedures should be made. Sterilization volumes were different among the user room and also between that two existing machines. The Utilization was about 30-50 %, which is not optimal yet.

Suggestion is to make written standard operational procedures based on alternatives for the optimalization of the equipments such as making turn or time table for operating the machines together, so that the left over time of the running machines can still be utilized for other purpose. Another study using simulation for optimal machines regulation hopefully will be done.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Titiek Soerjandari
Abstrak :
Persediaan obat merupakan salah satu biaya operasional terbesar di rumah sakit, sementara itu pengelolaannya diatur dan sangat dipengaruhi oleh peraturan pemerintah maupun profesi. Persediaan obat harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak berlebihan karena banyaknya modal yang ditanam ataupun tidak kekurangan oleh karena akan mengganggu pelayanan dan hilangnya pemasukan. Masalah yang ada di RS MMC adalah setiap bulannya gudang farmasi menolak 206 kali permintaan ( 3,64% ) dari rata-rata 5.653 permintaan. Dengan alasan penolakan antara lain barang tidak ada didistributor, atau perencanaan yang meleset. Penelitian dilakukan pada persediaan obat di ruang operasi pada periode Juli 1992 sampai dengan Juni 1993. Penelitian merupakan studi kasus dengan analisa distribusi, sehingga diketahui distribusi kelompok persediaan yang kritis untuk pelayanan pasien. Persediaan obat ini dianalisa dengan analisis Indeks Kritis ABC yang mencakup karakteristik persediaan yaitu banyaknya barang, biaya investasi dan kritisnya terhadap pelayanan kepada pasien ( diperoleh dari penilaian para dokter yang menggunakan obat tersebut ). Dengan mengetahui nilai investasi, nilai pemakaian dan nilai kritis, dapat diketahui indeks kritis dari masing-masing jenis obat. Persediaan obat dikelompokkan berdasarkan indeks kritisnya sehingga didapat kelompok dengan indeks kritis tinggi, sedang dan rendah. Dari hasil penelitian ternyata perencanaan persediaan obat dipengaruhi oleh perilaku para dokter dalam menggunakan obat tersebut, terdapat obat dengan nilai investasi besar mempunyai indeks kritis rendah, sebaliknya terdapat obat dengan nilai investasi kecil mempunyai indeks kritis tinggi. Disarankan untuk mengikut sertakan para dokter dalam proses perencanaan persediaan obat dengan menerapkan analisis Indeks Kritis ABC pada persediaan obat disetiap bagian rumah sakit.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilla Youthiana Oktavanny
Abstrak :
RSD Kertosono mengalami kenaikan jumlah pasien tidak kembali dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien dan persepsi nilai pasien dengan retensi pasien di RSD Kertosono serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan retensi pasien. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di RSD Kertosono Nganjuk. Waktu pelaksanaan pengumpulan data yaitu pada bulan April 2022. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Karakteristik pasien yang berhubungan dengan retensi pasien pada RSD Kertosono adalah faktor pendapatan dan faktor sumber biaya pengobatan sedangkan juenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan tidak memiliki hubungan dengan retensi pasien. Persepsi nilai pasien, kepercayaan, dan retensi pasien berhubungan dengan retensi pasien pada RSD Kertosono. Persepsi nilai pasien merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan retensi pasien pada RSD Kertosono. ......RSD Kertosono has experienced an increase in the number of patients not returning in recent years. This study aims to determine the relationship between patient characteristics and perceived patient values with patient retention at RSD Kertosono and the most dominant factor associated with patient retention. This research is an explanatory research with a quantitative approach. The research was conducted at RSD Kertosono Nganjuk. The time for data collection was April 2022. Data was collected using a questionnaire. Patient characteristics related to patient retention at RSD Kertosono are income factors and sources of medical expenses, while gender, age, occupation, and education have no relationship with patient retention. Perceived patient value, trust, and patient retention are related to patient retention at RSD Kertosono. The patient's perceived value is the most dominant variable related to patient retention at RSD Kertosono.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha El Zhafira Hadi
Abstrak :
Angka mortalitas HIV/AIDS hingga saat ini masih menjadi permasalahan kompleks di tingkat global, terutama pada negara berkembang. Terapi Antiretroviral (ARV) menjadi salah satu bentuk pencegahan berkembangnya kasus HIV menjadi AIDS. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa ODHA yang telah memulai terapi ARV pun masih berisiko tinggi untuk mengalami kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan terapi antiretroviral terhadap kejadian mortalitas pada pasien HIV/AIDS di RSUD Kabupaten Tangerang periode tahun 2006-2022. Desain studi yang digunakan adalah kohort restrospektif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 924 pasien yang diobservasi melalui rekam medis pasien. Kelompok exposed yaitu 510 pasien yang patuh terapi ARV dan kelompok non-exposed yaitu 414 pasien yang tidak patuh terapi ARV. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa probabilitas kumulatif survival dan median survival time secara keseluruhan adalah 52,3% dan 7 tahun. Rata-rata waktu pengamatan survival pada tahun ke 8 dan median survival time pada tahun ke 7 pengamatan. Selain itu, diketahui pula terdapat pengaruh antara kepatuhan terapi ARV terhadap kejadian mortalitas pasien HIV/AIDS dengan nilai AdjHR = 1,71 (95% CI: 1,3-3,18) setelah mengendalikan variabel usia dan infeksi oportunistik. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan pertimbangan dalam meningkatkan kepatuhan ODHA dalam menjalankan terapi ARV di kemudian hari supaya tren kematian dapat ditekan. ......The mortality rate of HIV/AIDS is still being a complex problem at the global level, especially in developing countries. Antiretroviral Therapy (ARV) is one form of prevention of the development of HIV cases into AIDS. However, it is undeniable that people living with HIV who have started ARV therapy are still at high risk of death. This study aims to determine the effect of adherence to antiretroviral therapy on the survival of HIV/AIDS patients at General Hospital of Tangerang Regency for the period 2006-2022. The study design used a retrospective cohort design. The exposed group was 510 patients who were adherent to ARV therapy and the non-exposed group was 414 patients who were not adherent to ARV therapy. Based on the results of the analysis, it is known that the cumulative probability of survival and median survival time as overall are 52.3% and 7 years. The average survival observation time at year 8 and median survival time at year 7 observation. In addition, it is also known that there is an correlation between adherence to ARV therapy on the mortality incidence of HIV/AIDS patients with AdjHR = 1.71 (95% CI: 1,3-3,18) after controlling for age and opportunistic infection variables. The results of this study can be a reference and consideration in improving the compliance of PLHIV in carrying out ARV therapy in the future so that the mortality trend can be suppressed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apreh Ristanasari
Abstrak :
Covid-19 berdampak pada berbagai aspek sehingga perlu upaya pengendalian. Selain melakukan protokol kesehatan maka perlu vaksinasi. Cakupan vaksinasi covid-19 dosis ketiga di Indonesia masih rendah sebesar 37,99%. Cakupan Provinsi Lampung masih rendah sebesar 28,58%. Provinsi Lampung juga berisiko tinggi apabila dilihat dari angka CFR covid-19 sebesar 5,59%. Berbagai strategi dilakukan untuk upaya percepatan vaksinasi dengan melibatkan berbagai aktor namun cakupan masih rendah. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa terdapat hambatan pada unsur fungsi manajemen. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi manajemen program vaksinasi covid-19 dari penyedia layanan yang mempengaruhi cakupan vaksin covid-19 dosis ketiga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Rapid Assesment Procedures (RAP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh aspek kontek meliputi pembiayaan, logistik vaksin, regulasi serta sarana dan prasarana terhadap cakupan vaksin covid-19 dosis ketiga. Terdapat pengaruh mekanisme dalam aktor meliputi pelaksanaan, pencatatan pelaporan, monitoring dan evaluasi serta koordinasi terhadap cakupan vaksin covid-19 dosis ketiga. Diketahui pada aspek hasil masih rendah yaitu rata-rata pemakaian vaksin perhari sebesar 277 dosis dan cakupan vaksin dosis ketiga sebesar 28,58%. Kesimpulan Peningkatan cakupan vaksinasi covid-19 dosis ketiga di Provinsi Lampung terkendala oleh manajemen program penyedia layanan terutama dari aspek pembiayaan, logistik vaksin, regulasi, koordinasi, pencatatan, dan pelaporan ......Covid-19 has an impact on various aspects so it needs control efforts. In addition to carrying out health protocols, it is necessary to vaccinate. Coverage of the third dose of Covid-19 vaccination in Indonesia is still low at 37.99%. Lampung Province coverage is still low at 28.58%. Lampung Province is also at high risk when viewed from the CFR co-19 figure of 5.59%. Various strategies have been implemented to accelerate vaccination by involving various actors but the coverage is still low. From the preliminary study it is known that there are obstacles to the elements of the management function. The purpose of this study was to identify the management of the covid-19 vaccination program from service providers that affect coverage of the third dose of the covid-19 vaccine. This study used a qualitative research method with the type of Rapid Assessment Procedures (RAP) research. The results of this study indicate that there is an influence of context aspects including financing, vaccine logistics, regulations and facilities and infrastructure on the coverage of the third dose of the covid-19 vaccine. There is the influence of mechanisms within actors including implementation, recording of reporting, monitoring and evaluation as well as coordination of coverage of the third dose of the covid-19 vaccine. It is known that the yield aspect is still low, namely the average use of vaccine per day is 277 doses and the third dose vaccine coverage is 28.58%. Conclusion Increasing coverage of the third dose of covid-19 vaccination in Lampung Province is constrained by program management of service providers, especially from the aspects of financing, vaccine logistics, regulation, coordination, recording and reporting.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessi Marantika Nilam Sari
Abstrak :
Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan menjadi faktor risiko munculnya jenis HIV yang resisten terhadap obat, yang dapat ditularkan kepada orang lain. Kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk tidak hanya membahayakan kesehatan individu tetapi juga meningkatkan penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ketidakpatuhan minum obat ARV pada ODHIV yang mendapatkan terapi ARV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di poli HIV Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2023 menggunakan data sekunder. Populasi penelitian berjumlah 1.337 ODHIV yang aktif menjalani pengobatan antiretroviral di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dengan menggunakan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga sampel penelitian berjumlah 1.286 ODHIV. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa usia ≥ 35 tahun (56,45), laki-laki (61,20%), pendidikan rendah (87,10%), belum kawin atau cerai (51,92%), domisili dalam kabupaten Tangerang (55,88%), mendapatkan konseling kepatuhan (63,73%), memiliki jaminan kesehatan (51,92%), ≥5km akses layanan kesehatan (54,07%), IO non TB (40,90%), stadium lanjut (63,69%), viral load ≥40 mL (46,73%), tidak ada efek samping obat (53,34%), lamanya pengobatan >5 tahun (72,01%), masuk kedalam populasi kunci (88,01%) dan tidak mendapat dukungan (61,12%). Hasil analisis kai kuadrat secara statistik ada hubungan antara umur, jenis kelamin, status pendidikan, status perkawinan, domisili, pelayanan konseling kepatuhan, stadium klinis WHO, viral load, lamanya pengobatan ARV, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya (P-Value<0,05) dengan ketidakpatuhan minum obat ARV. Hasil analisis cox regression dengan faktor yang secara statistik berhubungan terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral pada ODHIV adalah umur (P-Value=0,01) nilai PR 1,20 dengan 95% CI (1,05-1,38), status perkawinan (P-Value=0,02) nilai PR 1,18 dengan 95% CI (1,03-1,36), domisili (P-Value=0,01) nilai PR 1,19 dengan 95% CI (1,04-1,36), viral load (P-Value=0,001) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,10-1,43), lamanya pengobatan ARV (P-Value=0,005) nilai PR 1,25 dengan 95% CI (1,07-1,47), kelompok populasi kunci (P-Value=0,02) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,04-1,56), dukungan teman sebaya (P-Value=0,04) nilai PR 1,15 dengan 95% CI (1,00-1,32). Faktor umur, status perkawinan, domisili, viral load, lamanya pengobatan, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya  memiliki pengaruh terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada ODHIV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. ......Lack of treatment adherence becomes a risk factor for the emergence of drug-resistant strains of HIV, which can be transmitted to others. Poor adherence to treatment harms the individual’s health and increases the risk of transmission. This study aims to observe the factors associated with the occurrence of non-adherence to taking ARV drugs in PLHIV who receive ARV therapy at the Regional General Hospital of Tangerang Regency. This type of study uses observational research with a cross-sectional design. The study was conducted at the HIV Specialist of the Regional Govern Hospital of Tangerang Regency and the time of the study was carried out in November 2023 using secondary data. The study population amounted to 1,337 PLHIV who were actively undergoing antiretroviral treatment at the Regional General Hospital of Tangerang Regency using total sampling by inclusion and exclusion criteria so that the study sample amounted to 1,286 PLHIV. The results of the univariate analysis showed that the age of ≥ 35 years (56.45), male (61.20%), low education (87.10%), unmarried or divorced (51.92%), domiciled in Tangerang district (55.88%), received compliance counselling (63.73%), had health insurance (51.92%), ≥5km of health service access area (54.07%), non-TB IO (40.90%), advanced stage (63.69%), viral load ≥40 mL (46.73%), no drug side effects (53.34%), duration of treatment ≥5 years (72.01%), entered into key populations (88.01%) and received no support (61.12%). The results of the kai squared analysis statistically showed there was an association between age, sex, educational status, marital status, domicile, adherence to counselling services, WHO clinical stage, viral load, duration of ARV treatment, key population groups and peer support (P-Value<0.05) with non-adherence to taking ARV drugs. The results of Cox Regression analysis with factors statistically related to non-adherence to taking antiretroviral drugs in ODHIV were age (P-Value = 0.01), PR value 1.20 with 95% CI (1.05-1.38), marital status (P-Value = 0.02), PR value 1.18 with 95% CI (1.03-1.36), domicile (P-Value = 0.01), PR value 1.19 with 95% CI (1.04-1.36), viral load (P-Value = 0.001), PR value 1.27 with 95% CI (1.10-1.43),  duration of ARV treatment (P-Value = 0.005), PR value 1.25 with 95% CI (1.07-1.47), key population group (P-Value = 0.02), PR value 1.27 with 95% CI (1.04-1.56), peer support (P-Value = 0.04), PR value 1.15 with 95% CI (1.00-1.32). Factors such as age, marital status, domicile, viral load, duration of treatment, key population groups and peer support have an influence on non-adherence to taking antiretroviral drugs (ARV) in PLHIV at the Regional General Hospital of Tangerang Regency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessi Marantika Nilam Sari
Abstrak :
Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan menjadi faktor risiko munculnya jenis HIV yang resisten terhadap obat, yang dapat ditularkan kepada orang lain. Kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk tidak hanya membahayakan kesehatan individu tetapi juga meningkatkan penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ketidakpatuhan minum obat ARV pada ODHIV yang mendapatkan terapi ARV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di poli HIV Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2023 menggunakan data sekunder. Populasi penelitian berjumlah 1.337 ODHIV yang aktif menjalani pengobatan antiretroviral di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dengan menggunakan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga sampel penelitian berjumlah 1.286 ODHIV. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa usia ≥ 35 tahun (56,45), laki-laki (61,20%), pendidikan rendah (87,10%), belum kawin atau cerai (51,92%), domisili dalam kabupaten Tangerang (55,88%), mendapatkan konseling kepatuhan (63,73%), memiliki jaminan kesehatan (51,92%), ≥5km akses layanan kesehatan (54,07%), IO non TB (40,90%), stadium lanjut (63,69%), viral load ≥40 mL (46,73%), tidak ada efek samping obat (53,34%), lamanya pengobatan >5 tahun (72,01%), masuk kedalam populasi kunci (88,01%) dan tidak mendapat dukungan (61,12%). Hasil analisis kai kuadrat secara statistik ada hubungan antara umur, jenis kelamin, status pendidikan, status perkawinan, domisili, pelayanan konseling kepatuhan, stadium klinis WHO, viral load, lamanya pengobatan ARV, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya (P-Value<0,05) dengan ketidakpatuhan minum obat ARV. Hasil analisis cox regression dengan faktor yang secara statistik berhubungan terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral pada ODHIV adalah umur (P-Value=0,01) nilai PR 1,20 dengan 95% CI (1,05-1,38), status perkawinan (P-Value=0,02) nilai PR 1,18 dengan 95% CI (1,03-1,36), domisili (P-Value=0,01) nilai PR 1,19 dengan 95% CI (1,04-1,36), viral load (P-Value=0,001) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,10-1,43), lamanya pengobatan ARV (P-Value=0,005) nilai PR 1,25 dengan 95% CI (1,07-1,47), kelompok populasi kunci (P-Value=0,02) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,04-1,56), dukungan teman sebaya (P-Value=0,04) nilai PR 1,15 dengan 95% CI (1,00-1,32). Faktor umur, status perkawinan, domisili, viral load, lamanya pengobatan, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya memiliki pengaruh terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada ODHIV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. ......Lack of treatment adherence becomes a risk factor for the emergence of drug-resistant strains of HIV, which can be transmitted to others. Poor adherence to treatment harms the individual’s health and increases the risk of transmission. This study aims to observe the factors associated with the occurrence of non-adherence to taking ARV drugs in PLHIV who receive ARV therapy at the Regional General Hospital of Tangerang Regency. This type of study uses observational research with a cross-sectional design. The study was conducted at the HIV Specialist of the Regional Govern Hospital of Tangerang Regency and the time of the study was carried out in November 2023 using secondary data. The study population amounted to 1,337 PLHIV who were actively undergoing antiretroviral treatment at the Regional General Hospital of Tangerang Regency using total sampling by inclusion and exclusion criteria so that the study sample amounted to 1,286 PLHIV. The results of the univariate analysis showed that the age of ≥ 35 years (56.45), male (61.20%), low education (87.10%), unmarried or divorced (51.92%), domiciled in Tangerang district (55.88%), received compliance counselling (63.73%), had health insurance (51.92%), ≥5km of health service access area (54.07%), non-TB IO (40.90%), advanced stage (63.69%), viral load ≥40 mL (46.73%), no drug side effects (53.34%), duration of treatment ≥5 years (72.01%), entered into key populations (88.01%) and received no support (61.12%). The results of the kai squared analysis statistically showed there was an association between age, sex, educational status, marital status, domicile, adherence to counselling services, WHO clinical stage, viral load, duration of ARV treatment, key population groups and peer support (P-Value<0.05) with non-adherence to taking ARV drugs. The results of Cox Regression analysis with factors statistically related to non-adherence to taking antiretroviral drugs in ODHIV were age (P-Value = 0.01), PR value 1.20 with 95% CI (1.05-1.38), marital status (P-Value = 0.02), PR value 1.18 with 95% CI (1.03-1.36), domicile (P-Value = 0.01), PR value 1.19 with 95% CI (1.04-1.36), viral load (P-Value = 0.001), PR value 1.27 with 95% CI (1.10-1.43), duration of ARV treatment (P-Value = 0.005), PR value 1.25 with 95% CI (1.07-1.47), key population group (P-Value = 0.02), PR value 1.27 with 95% CI (1.04-1.56), peer support (P-Value = 0.04), PR value 1.15 with 95% CI (1.00-1.32). Factors such as age, marital status, domicile, viral load, duration of treatment, key population groups and peer support have an influence on non-adherence to taking antiretroviral drugs (ARV) in PLHIV at the Regional General Hospital of Tangerang Regency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Andriani
Abstrak :
Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu pusat pertambangan timah di Provinsi Bangka Belitung. Timbal (Pb) adalah salah satu logam berat yang terkandung dalam limbah pertambangan dan ditemukan sebagai logam berat yang paling dominan, dengan jumlah yang terus meningkat dan melebihi ambang batas di beberapa perairan Bangka Belitung. Mikroalga yang hidup pada lokasi pertambangan harus dapat beradaptasi dengan konsentrasi timbal yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas remediasi dan menganalisis profil metabolit isolat mikroalga yang diisolasi dari sekitar wilayah pertambangan timah Kota Muntok akibat berbagai konsentrasi timbal. Sampel dikumpulkan dari perairan tawar di sekitar wilayah pertambangan timah Kota Muntok. Isolat diisolasi dan dikultur menggunakan Bold Basal Medium (BBM). Konsentrasi pengujian timbal yaitu, 0, 10, 100, dan 200 ppm. Pengujian efektivitas remediasi timbal dihitung berdasarkan perbedaan konsentrasi timbal awal dan akhir pada medium uji menggunakan Inductively Coupled Mass Spectrometry (ICP-MS). Metabolit diidentifikasi menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC- MS). Data metabolit dianalisis menggunakan analisis multivariat. Hasil penelitian efektivitas remediasi timbal menunjukkan isolat mikroalga mampu menyerap timbal mencapai 83%. Analisis profil metabolomik menunjukkan pemberian timbal berpengaruh terhadap komposisi seskuiterpenoid, lipid, dan karbohidrat. ......Muntok Subdistrict, West Bangka Regency, is one of tin mining center in Bangka Belitung Province. Lead was discovered to be the most common heavy metal in the water around tin mining sites, with concentrations increasing year after year and eventually exceeding the threshold. Microalgae found in tin mining sites should be able to adapt to high concentrations of lead. The objectives of this research were to measure remediation effectivity and analyses the metabolite profile of microalgae isolated from tin mining sites in Muntok Subdistrict due to various lead concentrations. Samples were collected from freshwater around tin mining sites in Muntok Subdistrict. The isolate was isolated and cultured using Bold Basal Medium (BBM). Lead test concentrations were 0, 10, 100, and 200 ppm. The remediation effectivity was measured by the difference in lead concentrations between the initial and final in growth medium counted using Inductively Coupled Mass Spectrometry (ICP-MS). The metabolites were identified using Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). The metabolites data were analyzed using multivariate analysis. The result showed microalgae isolate can remove 83% of lead, and the metabolomic profile revealed that different lead concentrations affected the composition of sesquiterpenoid, lipid, and carbohydrate content.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yasmin Syauki
Abstrak :
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Situasi ini erat kaitannya dengan terjadinya perubahan asupan gizi ditandai dengan penambahan pola makan dimana hal ini dapat menyebabkan penyakit degenerasi. Lingkar pinggang mempakan salah satu faktor prediksi yang kuat pada resistensi insulin, yang merupakan fase dini perkembangan penyakit diabetes melitus. Asupan asam lemak jenuh yang tinggi dapat mcnyebabkan terjadinya resistensi insulin. Data mengenai hubungan antara asam lemak dan resistensi insulin di Indonesia sangat terbatas. Untuk melihat hubungan antara berbagai asupan lemak dengan insulin pada laki-laki dewasa dengan obesitas sentral di Jakarta, maka diadakanlah penelitian dengan metode potongan lintang. Kuesioner semi kuantitaf-frekuensi makanan yang telah divalidasi digunakan untuk memperoleh data asupan lemak pada 126 laki-laki usia 30-50 tahun dengan obesitas sentral di Jakarta yang sebelumnya telah mengikuti prosedur skrining melalui pemeriksaan klinis dan pengambilan darah. Pengukuran antropometrik dilakukan untuk mendapatkan data berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang. Data plasma insulin puasa, plasma glukosa puasa, plasma asam lemak bebas dan profil lemak darah diperoleh melalui pemeriksaan biokimia. Kucsioner global aktivitas tisik dan surveilens penyakit kronik digunakan untuk memperoleh data aktivitas fisik, kcbizmaan merokok, konsumsi alkohol, sayuran dan buah. Asupan lemak total, lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal maupun ganda (% dari total kalori) diperolch Icbih tinggi dibandingkan rekomendasi PERKENI/NCEP/AHA/ADA (4l.23%, 21.51% and 9.32%), kecuali asupan lemak tidak jenuh ganda berdasarkan PERKENI (6.8?7%). Asupan omega-3 dan omega-6 tidak memenuhi rekomendasi berdasarkan IOM. Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia ditemukan pada penelitian ini. Sementara itu, insulin puasa berada dalam nilai nonnal (7.63 u/L). Tidak ditemukan hubungan antara asupan berbagai jenis lemak dengan insulin pada laki-laki dcwasa dengan obesitas sentral, tetapi plasma asam lemak bebas memiliki hubungan positif dengan asupan temak tidak jenuh ganda (% dari total kalori) (rp=0.l90, p<0.05), dan plasma glukosa puasa (r=0.l93, p<0.05). Penelitian kasus-kontrol perlu dilakukan untuk dapat melihat secara jelas hubungan antara asupan berbagai jenis lemak dengan insulin pada seseorang dengan dan tanpa obesitas sentral atau pada seseorang dengan dan tanpa resistensi insulin. ......Obesity is known as the major global health problems, including in Indonesia. This situation is associated with nutritional transitional characterized by changing in dietary patterns, leading to the prevailing degenerative diseases. Waist circumference is strong predictor of insulin resistance, an initial phase for development of type 2 diabetes melitus. High intake of SFA is contributed to insulin resistance. Data on the relations between intake of fatty acids and insulin resistance in Indonesia are very limited. A cross-sectional study was undertaken to examine the association between intake of different fatty acids and insulin level in abdominal obese adult men in Jakarta. Dietary fatty acids was obtained through validated fat SQ-F FQ to |26 men with abdominal obesity aged 30-SO, who pass the screening procedure through clinical and blood assessment. Anthropomethric assessments were done to obtain body weight, height and waist circumference. Biochemichal assessments were undertaken to obtain fasting plasma insulin, glucose, FFA and profile lipid. Global Physical Activity Questionnaire and STEPS questionnaire were used to obtain data on physical activity, smoking habit, alcohol use, fruit and vegetable consumption. Intake of total fat, SFA, MUFA and PUFA (% of total calories) were found higher than that of the PERKENI/NCEP/AI-IA/ADA recommendations (4l.23% , 21.51% and 9.32%), except PUFA intake based on PERKENI (6.87%). Intake of omega-3 and omega-6 PUFA did not meet the requirement suggested by IOM. Hypercholesterolemia and hypertrigliseridemia were found among subjects. Mean fasting plasma insulin was found within desirable range (7.63 ufL). There is no correlation between intakes of different fatty acids and insulin levels in abdominal obese adult men, but FFA plasma were positively correlated with PUFA intake (% of total calories) (rp=0-l90, p<0.05) and fasting plasma glucose (rp=0.l93, p<0.05)- Further study need to be conducted to have clearly understanding of the relationship between intake of different fatty acids and insulin level between abdominal obese and non-abdominal obese or insulin resistance and non insulin resistance using case-control study.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>