Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Sukardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boedi Prihandono
Abstrak :
Berbagai gejolak di bidang politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini telah menimbulkan berbagai permasalahan termasuk gejolak perubahan di bidang transportasi darat khususnya angkutan Kereta Api. Dalam pelayanan jasa yang diselenggarakannya, PT. Kereta Api (Persero) dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam usahanya. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mendalam mengenai strategi yang akan diterapkan.

Penelitian ini mengambil latar belakang kondisi angkutan Kereta Api yang semakin menjadi tumpuan bagi transportasi darat. Dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero) yang selanjutnya diketahui strategi yang harus ditempuh. Diharapkan dengan strategi tersebut, PT. Kereta Api (Persero) akan lebih mampu meningkatkan kualitas pelayanan jasa, peningkatan daya saing, kemampuan memupuk laba, juga lebih mampu menjalankan misi pelayanan umum.

Dengan pendekatan kuantitatif melalui penghitungan program expert choice version 8 akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero). Sementara itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai strategi dan kebijakannya yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan kuesioner, sedangkan untuk data sekunder digunakan pengumpulan data dan informasi dari berbagai macam sumber dokumen.

Berdasarkan matriks I-E posisi perusahaan terletak pada kuadran I yaitu strategi pertumbuhan stabil dengan skor nilai faktor lingkungan internal 0.561 dan skor nilai faktor lingkungan eksternal 0.8107. Posisi ini memberikan pilihan kepada PT. Kereta Api (Persero) untuk melakukan strategi integrasi vertikal, integrasi horizontal, diversifikasi, serta mergers dan joint venture. Guna melakukan strategi, maka perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain atau swasta dalam bentuk kerjasama penanaman modal, merger dan joint venture, kerja sama operasi (KSO), kerja sama manajemen (KSM) dengan kepemilikin saham mayoritas tetap di tangan pemerintah. Selanjutnya Departemen Perhubungan diharapkan masih berperan dalam kesuksesan program privatisasi PT. Kereta Api (persero) untuk membuat pedoman pelaksanaan privatisasi yang menguntungkan dari sisi bisnis dan harus pula memperhatikan kepentingan publik. Kebijakan tersebut antara lain diarahkan untuk melaksanakan program swastanisasi dengan melalui berbagai tahap yaitu masa konsolidasi, era pra persaingan dan era persaingan sehat dengan perkiraan waktu kurang lebih 10 tahun (2000-2010).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhandyono Yudha Putra
Abstrak :
Kemacetan lalu lintas di Jakarta diakibatkan tingginya mobilitas kendaraan mulai dari transportasi umum hingga transportasi barang yang juga kerap melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti Over Dimension and Over Loading (ODOL). Maka dari itu, perlu diadakan perencanaan yang matang terhadap pergerakan angkutan barang di Indonesia khususnya DKI Jakarta. Estimasi bangkitan perjalanan di DKI Jakarta untuk berbagai jenis komoditas menjadi penting dikarenakan setiap komoditas memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu komoditas utama yang merupakan kebutuhan dasar manusia ialah bahan pangan, seperti sayur dan buah-buahan. Dengan demikian, diperlukan suatu kajian untuk memprediksi bangkitan perjalanan angkutan barang bahan pangan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model bangkitan perjalanan angkutan barang dengan mengetahui jumlah volume yang ditarik dan diproduksi pada satu waktu di satu daerah dan juga faktor-faktor yang memengaruhi jumlah tersebut. Maka metode penelitian yang dipilih ialah Cross Sectional Studies, dimana dilakukan pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu luas toko dan jumlah karyawan, sedangkan untuk variabel dependen terdapat dua juga yang merupakan volume barang yang diatraksi dan diproduksi. Hasil prediksi dari model-model kedua variabel Y menunjukan bahwa estimasi yang didapatkan oleh model sudah cukup akurat, dimana perbedaan antara nilai Yaktual dengan nilai Ymodel tidak memiliki nilai yang ekstrim. Dari nilai ini maka dapat diestimasikan apabila terdapat 1000 toko yang menjual bahan pangan pada pasar induk kramat jati, maka perharinya ada kurang lebih 4050 ton barang yang masuk dan 2921 ton barang yang keluar pada Pasar Induk Kramat Jati. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk estimasi volume barang yang akan diatraksi dan diproduksi pada suatu daerah berdasarkan faktor-faktor yang sudah ditentukan sebelumnya ......Traffic congestion in Jakarta is caused by the high mobility of vehicles ranging from public transportation to goods transportation which also often commits violations such as Over Dimension and Over Loading (ODOL). Therefore, it is necessary to carry out careful planning for the movement of goods transport in Indonesia, especially DKI Jakarta. The estimation of trip generation in DKI Jakarta for various types of commodities is important because each commodity has its own characteristics. One of the main commodities which is a basic human need is food, such as vegetables and fruits. Thus, a study is needed to predict the trip generation of food goods transportation in DKI Jakarta. This research was conducted to determine the freight transport trip generation model by knowing the amount of volume attracted and produced at one time in one area and also the factors that influence this amount. So the research method chosen is Cross Sectional Studies, where data collection is carried out at one time only to study the correlation between these factors. This study uses two independent variables, namely the size of the store and the number of employees, while for the dependent variable there are also two which are the volume of goods attracted and produced. The prediction results from the models of the two Y variables show that the estimates obtained by the model are quite accurate, where the difference between the actual value and the Ymodel value does not have an extreme value. From this value, it can be estimated that if there are 1,000 shops selling food at the Kramat Jati main market, then approximately 4,050 tons of goods come in per day and 2,921 tons of goods come out at the Kramat Jati Main Market. The results of this study can be used by urban transportation planning parties as a reference for estimating the volume of goods to be attracted and produced in an area based on predetermined factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ratu Sarah Nadia
Abstrak :
Depok City is one of the supporting cities for the capital city of Jakarta where the majority of commuters have trip purposes in Jakarta. However, a large number of commuters chooses to use private vehicles rather than public transportation. In designing public transportation, the concept of accessibility is needed for all people. Whereas, in Depok City, much development must be done to improve the accessibility of these services from the homes of its users. This study aims to determine the users’ preferences for a residential transportation service that serves as a feeder for Depok Semi Transit Bus (BST Depok). In the development of the model, several tests were conducted. Correlation Test using the Spearman’s’ Rank and stepwise testing method to determine the most influential independent variables. Based on the selected variables, the model development was continued with feasibility testing using Omnibus Test of Model Coefficients and Hosmer and Lemeshow Test, and validation of the research model using Root Mean Square Error (RMSE) Method. The research model then undergoes a comparative testing using the Kruskal Wallis and Mann-Whitney test method. Data was obtained based on survey results using the Revealed Preference and Stated Preference methods. This study provides two route alternatives to then be analysed which route was preferred by potential users. The data obtained were grouped into categories and cleared using Boxplot Analysis. Based on the results of the model analysis, the variables that have the most influence on users’ preferences is tariff. The results of the potential demand of feeder services based on tariff preferences of Rp 5,700 for the 1st route alternative and Rp 7,100 for the 2nd route alternative shows a higher potential demand on the 2nd route alternative for motorcycles, cars, and hybrid users with external trips and a higher potential demand for the 1st route alternative for public transportation users with external trips. ...... Kota Depok merupakan salah satu kota pendukung ibu kota Jakarta dimana mayoritas komuter memiliki tujuan perjalanan di Jakarta. Namun, sebagian besar komuter memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Dalam merancang transportasi publik, konsep aksesibilitas diperlukan untuk semua orang. Dimana, di Kota Depok, banyak pembangunan yang harus dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan tersebut dari rumah para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi permintaan dan preferensi pengguna terhadap layanan angkutan perumahan yang berfungsi sebagai angkutan pengumpan Bus Semi Transit (BST) Depok. Metode analisis menggunakan model logit binomial dengan fungsi utilitas yang dikembangkan menggunakan pendekatan regresi logistik. Uji Korelasi menggunakan Spearman’s Rank dan metode Stepwise yang digunakan untuk menentukan variabel bebas yang paling berpengaruh. Berdasarkan variabel terpilih, pengembangan model dilanjutkan dengan uji kelayakan menggunakan Omnibus Test of Model Coefficients dan Hosmer and Lemeshow Test, serta uji validasi model penelitian menggunakan metode Root Mean Square Error (RMSE). Model penelitian kemudian dilakukan pengujian komparatif dengan menggunakan metode uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Data diperoleh berdasarkan hasil survei dengan menggunakan metode Revealed Preference dan Stated Preference. Studi ini memberikan dua alternatif rute untuk kemudian dianalisis rute yang lebih disukai oleh calon pengguna. Data yang diperoleh dikelompokkan ke dalam kategori dan dibersihkan menggunakan Boxplot Analysis. Berdasarkan hasil analisis model, variabel yang paling berpengaruh terhadap preferensi pengguna adalah tarif. Hasil potensi permintaan feeder service berdasarkan preferensi tarif Rp 5.700 dan preferensi waktu tunggu 12 menit untuk rute alternatif 1 dan preferensi tarif Rp 7.100 dan preferensi waktu tunggu 13 menit untuk rute alternatif 2 menunjukkan potensi permintaan yang lebih tinggi pada rute alternatif 2 bagi pengguna sepeda motor, mobil, dan hybrid dengan perjalanan eksternal dan potensi permintaan yang lebih tinggi pada rute alternatif 1 bagi pengguna angkutan umum dengan perjalanan eksternal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Imron Rosadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan sistem zonasi dalam pendidikan tentang penerimaan siswa baru telah menjadi isu yang cukup hangat dalam beberapa tahun terakhir, tidak seperti Ujian Nasional yang akan dihapuskan tahun depan, kebijakan ini masih diterapkan untuk proses penerimaan siswa baru (PPDB). Kebijakan ini memiliki multi effect dalam berbagai sektor salah satunya bidang Transportasi, karena perjalanan siswa sekolah memberikan kontribusi pada kemacetan, sehingga perlu dilakukan evaluasi dampak terhadap kebijakan ini dalam upaya penanganan permasalahan kemacetan dan peningkatan Transportasi Aktif guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesehatan bagi siswa sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan sistem zonasi terhadap parameter perjalanan sekolah yaitu; panjang perjalanan, waktu perjalanan dan biaya perjalanan dengan menggunakan teknik metode statistik difference in difference. DID adalah teknik ekonometrik kuasi eksperimental untuk memperkirakan dampak intervensi kebijakan dan perubahannya. Dengan membandingkan data kelas 9 (sebelum zonasi) dan kelas 7 (setelah zonasi) pada masing-masing variabel parameter perjalanan, diperoleh bahwa kebijakan tersebut telah berhasil mengurangi panjang dan biaya perjalanan secara signifikan tetapi tidak signifikan pada waktu perjalanan. Dan hasil dari penelitian ini menunjukan kebijakan sistem zonasi sekolah efektif dalam mendukung dan relevan dengan upaya mengembangkan Transportasi Aktif
ABSTRACT
The zoning system policy in education regarding the admission of new students has been hot issue in recent years, unlike the National Examination which will be abolished next year, this policy is still applied to the process of admission of new students (PPDB). This policy has multiple effects in various sectors, one of which is transportation, because school travel contributes to congestion, so it is necessary to evaluate this policy in to solve the problem of congestion and increasing Active Transportation to improve community economy and students. This study aims to analyze the zoning system policy againts school travel parameters; travel length, travel time and travel cost using the statistical method of differences in differences. DID is an quasi-experimental econometric technique to estimate the evaluation of an intervention and its changes. By comparing data 9th grade (before zoning) and 7th grade (after zoning) on ​​each travel parameter variable, obtained that the policy have succeeded in increasing the length and cost of travel significantly but not significantly travel time. And the results of this study show that the school zoning system policy is effective in supporting and relevant to develop Active Transportation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rutma Pujiwat
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem transportasi barang dari lokasi industri menuju pelabuhan msih didominasi oleh truk. Dengan trend kenaikan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong serta lapangan penumpukan yang terbatas akan mengakibatkan kemacetan di zona pelabuhan sehingga waktu tempuh dari dan menuju pelabuhan semakin bertambah yang menyebabkan biaya logistik meningkat. Konsep Dry port sebagai perpanjangan pelabuhan, akan meningkatkan efektifitas dan konektivitas transportasi barang dari dan menuju pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatan lokasi dry port dengan biaya total minimum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah multikriteria hybrid AHP-TOPSIS untuk mendapatkan bobot kriteria pemilihan dan perangkinan lokasi serta Uncapacitated Fixed Location Problem untuk mendapatkan lokasi dry port dengan biaya total optimum. Hasil AHP menunjukkan bahwa bobot  kriteria penentu adalah kedekatan dengan rel (0,174), kedekatan dengan industri (0,163), kedekatan dengan tol (0,151), harga tanah (0,12), upah minimum (0,112), kedekatan dengan sumber energi (0,094), pertumbuhan industri (0,08), kedekatan dengan jalan arteri (0,058), topografi (0,033), PDRB (0,015). Sedangkan hasil TOPSIS menunjuukan bahwa urutan rangking lokasi dry port adalah Pasuruan, Sidoarjo, Kandangan, Malang, Mojokerto dan jember. Selanjutnya hasil analisis Uncapacitated Fixed Location Problem menunjukkan bahwa lokasi dry port dengan total biaya minimum adalah Kandangan.
ABSTRACT
The transportation system of goods from industrial locations to seaport is still dominated by trucks. With the rising trend of loading and unloading activities at Surabaya Container Terminal and Teluk Lamong Terminal and limited container yard cause congestion in the port zone so that travel time to and from the port increases as well as logistics costs. The concept of Dry port as an extension of seaport, will increase the effectiveness and connectivity of transportation to and from seaport. This study aims to obtain dry port location with a minimum total cost. The method used in this research is AHP-TOPSIS hybrid multi-criteria to weight location criteria and to rank location then Uncapacitated Fixed Charge Location Problem is used to get the location with optimum total cost. AHP show that the weighting of the criteria: proximity to rail (0.174), proximity to industry (0.163), proximity to highway (0.151), land price (0.12), minimum wage (0.112), proximity to energy sources (0.094) , industrial growth (0.08), proximity to arterial roads (0.058), topography (0.033), PDRB (0.015). While TOPSIS shows the location ranking as follows: Pasuruan, Sidoarjo, Kandangan, Malang, Mojokerto, Jember then Uncapacitated Fixed Charge Location Problem analysis shows that the optimum dry port location is Kandangan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahriansyah
Abstrak :
Pertumbuhan e-commerce menyebabkan meningkatnya penggunaan LGV dan Sepeda Motor untuk pengiriman paket di daerah perkotaan. Karenanya, pergerakan Last Mile di pusat kota juga meningkat, sehingga kualitas udara menurun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa External Cost dari penggunaan Kendaraan Ringan (Light Goods Vehicle) dengan Sepeda Motor pengangkut barang pada E-Commerce dalam Last Mile Delivery. Penelitian ini mengajukan metode analisis yang terdiri: Analisis beban emisi dari LGV dan Sepeda Motor untuk aktifitas pengiriman Last Mile di Jakarta, Analisis External Cost segmen polusi udara, Analisis External Cost yang timbul untuk kemudian di bebankan pada tiap-tiap paket yang dikirim, Analisis efektifitas dengan membandingan penggunaan LGV dan Sepeda Motor dalam pengiriman Last Mile. Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa secara keseluruhan, mayoritas pengiriman Last Mile akan lebih efektif menggunakan Sepeda Motor jika kita nilai berdasarkan External Cost hingga Generalized Cost yang dikeluarkan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi stakeholder dalam operasionalnya dan pemerintah untuk lebih memperhatikan dampak lingkungan akibat pertumbuhan e-commerce di Jakarta.
The growth of e-commerce has led to increased use of LGV and motorbikes for package Delivery in urban areas. Therefore, the movement of the Last Mile in the city center has also increased, so air quality has decreased. The purpose of this study is to analyze the external costs of using Light Goods Vehicle with a motorcycle transporting goods on E-Commerce in Last Mile Delivery. This study proposes an analytical method consisting of: Emission load analysis of LGV and Motorcycle for Last Mile Delivery activities in Jakarta, Analysis of the external costs of the air pollution segment, Analysis of the external costs incurred for later charge on each packet sent, Effectiveness analysis by comparing the use of LGV and Motorcycle in the Delivery of Last Mile. The results of the study concluded that overall, the majority of Last Mile shipments would be more effective using motorbikes if we value them based on External Costs to Generalized Costs incurred. This research is expected to be used as input for stakeholders in their operations and the government to pay more attention to environmental impacts due to the growth of e-commerce in Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Puspa Dewi
Abstrak :
Transportasi berperan penting dalam pertumbuhan kota dan mendukung aktivitas masyarakat serta perkembangan ekonomi dan sosial. Namun, peningkatan kebutuhan transportasi juga membawa dampak negatif seperti kurangnya efisiensi, peningkatan biaya dan waktu tempuh, tingkat kecelakaan yang meningkat, dan emisi gas rumah kaca. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan konsep transportasi berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Di Kota Bogor, permasalahan transportasi meliputi kurangnya integrasi antar moda, waktu tempuh yang lama, kapasitas angkutan yang terbatas, dan kurangnya sarana prasarana untuk pejalan kaki dan pengguna non-motor. Penelitian ini berhasil mengembangkan indikator transportasi berkelanjutan yang relevan untuk mengevaluasi atau menilai sistem transportasi di Kota Bogor. Melalui metode campuran dan uji validitas menggunakan depth interview, indikator yang dihasilkan penelitian ini meliputi aspek-aspek terkait konsep berkelanjutan, yaitu: aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan yang mendukung transportasi berkelanjutan dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Kota Bogor. ......Transportation plays a crucial role in urban growth by supporting community activities as well as economic and social development. However, the increasing demand for transportation also brings negative impacts such as inefficiency, rising costs and travel time, increasing accident rates, and greenhouse gas emissions. To address these issues, the concept of sustainable transportation aligned with sustainable development goals is necessary. In the case of Bogor City, transportation challenges include limited intermodal integration, long travel times, limited transportation capacity, and inadequate infrastructure for pedestrians and non-motorized users. This research successfully developed relevant indicators for evaluating the transportation system in Bogor City within the framework of sustainable transportation. Through a mixed-method approach and validation using depth interviews, the research generated indicators encompassing the environmental, social, and economic aspects related to sustainable concepts. The findings of this study can serve as a basis for decision-making and policy development that supports sustainable transportation and the overall goals of sustainable development in Bogor City.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Riyadi Fitriyan
Abstrak :
Transportasi online saat ini menjadi pilihan moda yang diminati oleh masyarakat perkotaan di indonesia, namun dengan semakin sibuknya aktifitas antar jemput penumpang terutama di kawasan stasiun kereta api menyebabkan permasalahan kemacetan. Hadirnya shelter ojek online diharapkan dapat mengatasi solusi permasalahan tersebut. Namun sampai saat ini belum ada ketentuan yang pasti penempatan lokasi shelter yang tepat. Akibatnya beberapa shelter harus dibongkar dan dipindahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis indikator apa saja yang dibutuhkan dalam penyediaan shelter ojek online dalam sebuah panduan. Penelitian ini menggunakan metode Analitycal Hierarchi Process (AHP) agar didapatkan faktor kepentingan untuk masing-masing indikator dan kriteria yang terbentuk berdasarkan preferensi pengemudi dan pengguna layanan ojek online. Panduan penyediaan shelter ojek online ini diaplikasikan di kawasan stasiun kota Tegal dengan pihak penilai lokasi pemerintah Kota Tegal, operator transportasi online dan PT KAI Daop IV Semarang stasiun tegal. Penilaian ini dilakukan dengan metode skoring berdasarkan indikator dan pembobotan yang telah terbentuk. Hasil survei yang telah dilakukan menunjukan bahwa aksesibilitas shelter menjadi indikator dengan prioritas tertinggi yaitu sebesar 21,54 % disusuldengan indikator keselamatan (19,19%), demand (14,52%), keamanan (12.87%), kenyamanan (12,14%), keteraturan (11,85%), dan kesetaraan (7,89%). Setelah dilakukan penilaian lokasi oleh calon penyedia layanan diketahu bahwa lokasi shelter di Jl Kolonel Sugiono merupakan lokasi paling optimal untuk dijadikan shelter ojek online di kawasan stasiun Kota Tegal dengan nilai total sebesar 12,718. Dengan penempatan shelter yang terukur ini dapat mengakomodir berbagai pihak yang terkait sebagai solusi permasalahan yang timbul dari aktifitas antar jemput ojek online. Panduan ini diharapkan dapat diaplikasikan di berbagai lokasi yang membutuhkan penyediaan fasilitas shelter ojek online. ......Online transportation is currently a means of choice that is in demand by urban communities in Indonesia, but with increasing activity between passengers, especially in the area of the railway station causes problems of congestion. The presence of an online shelter is expected to solve this problem. So far, however, there is no definitive location for the shelter. As a result, some shelters have to be dismantled and moved. The aim of this study is to analyze what indicators are needed in the provision of online shelter in a guide. This research uses the Analitycal Hierarchy Process (AHP) method to obtain factors of interest for each indicator and criteria that are formed based on the preferences of drivers and users of online check services. The guidelines for the provision of online shelter are applied in the area of the city station of Tegal with the assessment of the location of the government of Kota Tegal, the online transport operator and PT KAI Daop IV Semarang tegal station. This assessment is done using the scoring method based on the indicators and weighing that have been formed. The results of the survey showed that shelter accessibility was the indicator with the highest priority of 21.54%, followed by indicators of safety (19,19%), demand (14,52%), safety (12.87%), comfort (12.14%), regularity (11.85%), and equality (7.89%). After an assessment of the location by the candidate service provider, it is known that the location of the shelter at Jl Kolonel Sugiono is the most optimal location to be used as an online Shelter in the area of the city station of Tegal with a total value of 12,718. With this measured shelter placement can accommodate various related parties as a solution to the problems arising from the online pick up and drop off activity. This guide is expected to be applied in various locations that require the provision of online shelter facilities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Ziyad
Abstrak :
Tingkat keparahan kecelakaan dapat disebabkan oleh berabagai faktor. Faktor yang memengaruhi meliputi kondisi jalan, kendaraan, manusia, dan alam. IRSMS (Integrated Road Safety Management System) POLRI pada tahun 2018 – 2021 menyebutkan sebanyak 832 kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Wonosobo, dimana 142 kasus kecelakaan (17,6%) adalah kecelakaan yang terjadi di tikungan jalan. Tingkat keparahan korban kecelakaan antara Meninggal Dunia dan tidak Meninggal Dunia (injuries). Dari permodelan tingkat keparahan kecelakaan dibedakan antara daerah pemukiman di tikungan jalan dan tidak ada pemukiman. Faktor yang menyebabkan tingkat keparahan kecelakaan di tikungan dari faktor jalan antara lain radius tikungan, lebar jalan, superelvasi, fasilitas perlengkapan jalan, dan kecepatan kendaraan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keparahan kecelakaan dan diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi pada tikungan jalan dengan menggunakan analisa Ordinal Probit Model. Hasil analisis menyebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan kecelakaan di tikungan jalan pada area pemukiman adalah lebar tikungan, superelevasi, kebebasan samping, kecepatan kendaraan, dan guardrail. Sedangkan faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan pada area non pemukiman adalah superelevasi tikungan. Nilai R-square pada permodelan di area pemukiman adalah 0,456 yang artinya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebesar 45,6%. Nilai R-square pada permodelan di area non pemukiman adalah 0,410 yang artinya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebear 41%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat keparahan kecelakaan di tikungan jalan pada area pemukiman dan non pemukiman di Wilayah Wonosobo memiliki faktor lain yang dapat dimungkinkan karena diluar faktor geometrik. ......The severity of the accident can be caused by various factors. The influencing factors include road conditions, vehicles, humans and nature. IRSMS (Integrated Road Safety Management System) of the National Police in 2018-2021 were 832 accident cases, of which 142 cases (17.6%) were accidents at road bends. Factors that cause accidents at bends from road factors include bend radius, road width, superelevation, road equipment facilities, and vehicle speed. From the modeling of the severity of the accident, it is distinguished between residential areas on the bend of the road and no settlements. Factors that cause the severity of corner accidents from road factors include bend radius, road width, superelvation, road equipment facilities, and vehicle speed. This is done to evaluate the severity of accidents and is expected to reduce accidents that occur on road bends using the Ordinal Probit Model analysis. The results of the analysis state that the main factors that influence the severity of road bend accidents in residential areas are bend width, superelevation, side freedom, vehicle speed, and guardrail. While the main factor that affects the severity of non-residential areas is the bend superelevation. The R-square value in modeling in residential areas is 0.456, which means that the effect of the independent variable on the dependent variable is 45.6%. The R-square value in modeling in non-residential areas is 0.410, which means that the effect of the independent variable on the dependent variable is 41%. This indicates that the severity of accidents at road bends in residential and non-residential areas in the Wonosobo Region has other factors that can be possible because they are not geometric factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>