Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Sukardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boedi Prihandono
"Berbagai gejolak di bidang politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini telah menimbulkan berbagai permasalahan termasuk gejolak perubahan di bidang transportasi darat khususnya angkutan Kereta Api. Dalam pelayanan jasa yang diselenggarakannya, PT. Kereta Api (Persero) dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam usahanya. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mendalam mengenai strategi yang akan diterapkan.
Penelitian ini mengambil latar belakang kondisi angkutan Kereta Api yang semakin menjadi tumpuan bagi transportasi darat. Dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero) yang selanjutnya diketahui strategi yang harus ditempuh. Diharapkan dengan strategi tersebut, PT. Kereta Api (Persero) akan lebih mampu meningkatkan kualitas pelayanan jasa, peningkatan daya saing, kemampuan memupuk laba, juga lebih mampu menjalankan misi pelayanan umum.
Dengan pendekatan kuantitatif melalui penghitungan program expert choice version 8 akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero). Sementara itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai strategi dan kebijakannya yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan kuesioner, sedangkan untuk data sekunder digunakan pengumpulan data dan informasi dari berbagai macam sumber dokumen.
Berdasarkan matriks I-E posisi perusahaan terletak pada kuadran I yaitu strategi pertumbuhan stabil dengan skor nilai faktor lingkungan internal 0.561 dan skor nilai faktor lingkungan eksternal 0.8107. Posisi ini memberikan pilihan kepada PT. Kereta Api (Persero) untuk melakukan strategi integrasi vertikal, integrasi horizontal, diversifikasi, serta mergers dan joint venture. Guna melakukan strategi, maka perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain atau swasta dalam bentuk kerjasama penanaman modal, merger dan joint venture, kerja sama operasi (KSO), kerja sama manajemen (KSM) dengan kepemilikin saham mayoritas tetap di tangan pemerintah. Selanjutnya Departemen Perhubungan diharapkan masih berperan dalam kesuksesan program privatisasi PT. Kereta Api (persero) untuk membuat pedoman pelaksanaan privatisasi yang menguntungkan dari sisi bisnis dan harus pula memperhatikan kepentingan publik. Kebijakan tersebut antara lain diarahkan untuk melaksanakan program swastanisasi dengan melalui berbagai tahap yaitu masa konsolidasi, era pra persaingan dan era persaingan sehat dengan perkiraan waktu kurang lebih 10 tahun (2000-2010)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhandyono Yudha Putra
"Kemacetan lalu lintas di Jakarta diakibatkan tingginya mobilitas kendaraan mulai dari transportasi umum hingga transportasi barang yang juga kerap melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti Over Dimension and Over Loading (ODOL). Maka dari itu, perlu diadakan perencanaan yang matang terhadap pergerakan angkutan barang di Indonesia khususnya DKI Jakarta. Estimasi bangkitan perjalanan di DKI Jakarta untuk berbagai jenis komoditas menjadi penting dikarenakan setiap komoditas memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu komoditas utama yang merupakan kebutuhan dasar manusia ialah bahan pangan, seperti sayur dan buah-buahan. Dengan demikian, diperlukan suatu kajian untuk memprediksi bangkitan perjalanan angkutan barang bahan pangan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model bangkitan perjalanan angkutan barang dengan mengetahui jumlah volume yang ditarik dan diproduksi pada satu waktu di satu daerah dan juga faktor-faktor yang memengaruhi jumlah tersebut. Maka metode penelitian yang dipilih ialah Cross Sectional Studies, dimana dilakukan pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu luas toko dan jumlah karyawan, sedangkan untuk variabel dependen terdapat dua juga yang merupakan volume barang yang diatraksi dan diproduksi. Hasil prediksi dari model-model kedua variabel Y menunjukan bahwa estimasi yang didapatkan oleh model sudah cukup akurat, dimana perbedaan antara nilai Yaktual dengan nilai Ymodel tidak memiliki nilai yang ekstrim. Dari nilai ini maka dapat diestimasikan apabila terdapat 1000 toko yang menjual bahan pangan pada pasar induk kramat jati, maka perharinya ada kurang lebih 4050 ton barang yang masuk dan 2921 ton barang yang keluar pada Pasar Induk Kramat Jati. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk estimasi volume barang yang akan diatraksi dan diproduksi pada suatu daerah berdasarkan faktor-faktor yang sudah ditentukan sebelumnya

Traffic congestion in Jakarta is caused by the high mobility of vehicles ranging from public transportation to goods transportation which also often commits violations such as Over Dimension and Over Loading (ODOL). Therefore, it is necessary to carry out careful planning for the movement of goods transport in Indonesia, especially DKI Jakarta. The estimation of trip generation in DKI Jakarta for various types of commodities is important because each commodity has its own characteristics. One of the main commodities which is a basic human need is food, such as vegetables and fruits. Thus, a study is needed to predict the trip generation of food goods transportation in DKI Jakarta. This research was conducted to determine the freight transport trip generation model by knowing the amount of volume attracted and produced at one time in one area and also the factors that influence this amount. So the research method chosen is Cross Sectional Studies, where data collection is carried out at one time only to study the correlation between these factors. This study uses two independent variables, namely the size of the store and the number of employees, while for the dependent variable there are also two which are the volume of goods attracted and produced. The prediction results from the models of the two Y variables show that the estimates obtained by the model are quite accurate, where the difference between the actual value and the Ymodel value does not have an extreme value. From this value, it can be estimated that if there are 1,000 shops selling food at the Kramat Jati main market, then approximately 4,050 tons of goods come in per day and 2,921 tons of goods come out at the Kramat Jati Main Market. The results of this study can be used by urban transportation planning parties as a reference for estimating the volume of goods to be attracted and produced in an area based on predetermined factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ratu Sarah Nadia
"Depok City is one of the supporting cities for the capital city of Jakarta where the
majority of commuters have trip purposes in Jakarta. However, a large number of
commuters chooses to use private vehicles rather than public transportation. In designing
public transportation, the concept of accessibility is needed for all people. Whereas, in
Depok City, much development must be done to improve the accessibility of these
services from the homes of its users. This study aims to determine the users’ preferences
for a residential transportation service that serves as a feeder for Depok Semi Transit Bus
(BST Depok). In the development of the model, several tests were conducted. Correlation
Test using the Spearman’s’ Rank and stepwise testing method to determine the most
influential independent variables. Based on the selected variables, the model development
was continued with feasibility testing using Omnibus Test of Model Coefficients and
Hosmer and Lemeshow Test, and validation of the research model using Root Mean
Square Error (RMSE) Method. The research model then undergoes a comparative testing
using the Kruskal Wallis and Mann-Whitney test method. Data was obtained based on
survey results using the Revealed Preference and Stated Preference methods. This study
provides two route alternatives to then be analysed which route was preferred by potential
users. The data obtained were grouped into categories and cleared using Boxplot
Analysis. Based on the results of the model analysis, the variables that have the most
influence on users’ preferences is tariff. The results of the potential demand of feeder
services based on tariff preferences of Rp 5,700 for the 1st route alternative and Rp 7,100
for the 2nd route alternative shows a higher potential demand on the 2nd route alternative
for motorcycles, cars, and hybrid users with external trips and a higher potential demand
for the 1st route alternative for public transportation users with external trips.

Kota Depok merupakan salah satu kota pendukung ibu kota Jakarta dimana mayoritas
komuter memiliki tujuan perjalanan di Jakarta. Namun, sebagian besar komuter memilih
menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Dalam merancang
transportasi publik, konsep aksesibilitas diperlukan untuk semua orang. Dimana, di Kota
Depok, banyak pembangunan yang harus dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas
layanan tersebut dari rumah para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
potensi permintaan dan preferensi pengguna terhadap layanan angkutan perumahan yang
berfungsi sebagai angkutan pengumpan Bus Semi Transit (BST) Depok. Metode analisis
menggunakan model logit binomial dengan fungsi utilitas yang dikembangkan
menggunakan pendekatan regresi logistik. Uji Korelasi menggunakan Spearman’s Rank
dan metode Stepwise yang digunakan untuk menentukan variabel bebas yang paling
berpengaruh. Berdasarkan variabel terpilih, pengembangan model dilanjutkan dengan uji
kelayakan menggunakan Omnibus Test of Model Coefficients dan Hosmer and Lemeshow
Test, serta uji validasi model penelitian menggunakan metode Root Mean Square Error
(RMSE). Model penelitian kemudian dilakukan pengujian komparatif dengan
menggunakan metode uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Data diperoleh berdasarkan
hasil survei dengan menggunakan metode Revealed Preference dan Stated Preference.
Studi ini memberikan dua alternatif rute untuk kemudian dianalisis rute yang lebih disukai
oleh calon pengguna. Data yang diperoleh dikelompokkan ke dalam kategori dan
dibersihkan menggunakan Boxplot Analysis. Berdasarkan hasil analisis model, variabel
yang paling berpengaruh terhadap preferensi pengguna adalah tarif. Hasil potensi
permintaan feeder service berdasarkan preferensi tarif Rp 5.700 dan preferensi waktu
tunggu 12 menit untuk rute alternatif 1 dan preferensi tarif Rp 7.100 dan preferensi waktu
tunggu 13 menit untuk rute alternatif 2 menunjukkan potensi permintaan yang lebih tinggi
pada rute alternatif 2 bagi pengguna sepeda motor, mobil, dan hybrid dengan perjalanan
eksternal dan potensi permintaan yang lebih tinggi pada rute alternatif 1 bagi pengguna
angkutan umum dengan perjalanan eksternal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ivan Aji Saputro
"Transit-Oriented Development (TOD) adalah salah satu konsep perencanaan kota yang berfokus pada keberlanjutan. Penelitian ini menganalisis pengaruh hunian vertikal dan faktor-faktor pendorong dalam pemilihan moda transportasi, dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi para pelaku perjalanan dalam memilih antara transportasi massal dan kendaraan pribadi. Menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan studi eksploratif, penelitian ini melibatkan responden yang dianggap ahli dalam pemilihan moda transportasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keselamatan (28,3%) merupakan faktor utama dalam pemilihan moda transportasi, diikuti oleh faktor keamanan (23,3%), kehandalan (12,3%), kenyamanan (11,7%), kebersihan (10,2%), aksesibilitas (8,4%), dan biaya (5,8%). Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kendaraan pribadi (74,4%) lebih dipilih dibandingkan dengan kendaraan umum (25,6%).

Transit-Oriented Development (TOD) is a city planning concept that focuses on sustainability. This research analyzes the influence of vertical housing and driving factors in choosing transportation modes, with the aim of identifying factors that influence travelers in choosing between mass transportation and private vehicles. Using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method and exploratory studies, this research involved respondents who were considered experts in choosing transportation modes. The results of the analysis show that safety (28.3%) is the main factor in choosing a mode of transportation, followed by safety factors (23.3%), reliability (12.3%), comfort (11.7%), cleanliness (10, 2%), accessibility (8.4%), and cost (5.8%). Based on these factors, private vehicles (74.4%) are preferred compared to public transportation (25.6%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Imron Rosadi
"ABSTRAK
Kebijakan sistem zonasi dalam pendidikan tentang penerimaan siswa baru telah menjadi isu yang cukup hangat dalam beberapa tahun terakhir, tidak seperti Ujian Nasional yang akan dihapuskan tahun depan, kebijakan ini masih diterapkan untuk proses penerimaan siswa baru (PPDB). Kebijakan ini memiliki multi effect dalam berbagai sektor salah satunya bidang Transportasi, karena perjalanan siswa sekolah memberikan kontribusi pada kemacetan, sehingga perlu dilakukan evaluasi dampak terhadap kebijakan ini dalam upaya penanganan permasalahan kemacetan dan peningkatan Transportasi Aktif guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesehatan bagi siswa sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan sistem zonasi terhadap parameter perjalanan sekolah yaitu; panjang perjalanan, waktu perjalanan dan biaya perjalanan dengan menggunakan teknik metode statistik difference in difference. DID adalah teknik ekonometrik kuasi eksperimental untuk memperkirakan dampak intervensi kebijakan dan perubahannya. Dengan membandingkan data kelas 9 (sebelum zonasi) dan kelas 7 (setelah zonasi) pada masing-masing variabel parameter perjalanan, diperoleh bahwa kebijakan tersebut telah berhasil mengurangi panjang dan biaya perjalanan secara signifikan tetapi tidak signifikan pada waktu perjalanan. Dan hasil dari penelitian ini menunjukan kebijakan sistem zonasi sekolah efektif dalam mendukung dan relevan dengan upaya mengembangkan Transportasi Aktif

ABSTRACT
The zoning system policy in education regarding the admission of new students has been hot issue in recent years, unlike the National Examination which will be abolished next year, this policy is still applied to the process of admission of new students (PPDB). This policy has multiple effects in various sectors, one of which is transportation, because school travel contributes to congestion, so it is necessary to evaluate this policy in to solve the problem of congestion and increasing Active Transportation to improve community economy and students. This study aims to analyze the zoning system policy againts school travel parameters; travel length, travel time and travel cost using the statistical method of differences in differences. DID is an quasi-experimental econometric technique to estimate the evaluation of an intervention and its changes. By comparing data 9th grade (before zoning) and 7th grade (after zoning) on ​​each travel parameter variable, obtained that the policy have succeeded in increasing the length and cost of travel significantly but not significantly travel time. And the results of this study show that the school zoning system policy is effective in supporting and relevant to develop Active Transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rutma Pujiwat
"ABSTRAK
Sistem transportasi barang dari lokasi industri menuju pelabuhan msih didominasi oleh truk. Dengan trend kenaikan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong serta lapangan penumpukan yang terbatas akan mengakibatkan kemacetan di zona pelabuhan sehingga waktu tempuh dari dan menuju pelabuhan semakin bertambah yang menyebabkan biaya logistik meningkat. Konsep Dry port sebagai perpanjangan pelabuhan, akan meningkatkan efektifitas dan konektivitas transportasi barang dari dan menuju pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatan lokasi dry port dengan biaya total minimum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah multikriteria hybrid AHP-TOPSIS untuk mendapatkan bobot kriteria pemilihan dan perangkinan lokasi serta Uncapacitated Fixed Location Problem untuk mendapatkan lokasi dry port dengan biaya total optimum. Hasil AHP menunjukkan bahwa bobot  kriteria penentu adalah kedekatan dengan rel (0,174), kedekatan dengan industri (0,163), kedekatan dengan tol (0,151), harga tanah (0,12), upah minimum (0,112), kedekatan dengan sumber energi (0,094), pertumbuhan industri (0,08), kedekatan dengan jalan arteri (0,058), topografi (0,033), PDRB (0,015). Sedangkan hasil TOPSIS menunjuukan bahwa urutan rangking lokasi dry port adalah Pasuruan, Sidoarjo, Kandangan, Malang, Mojokerto dan jember. Selanjutnya hasil analisis Uncapacitated Fixed Location Problem menunjukkan bahwa lokasi dry port dengan total biaya minimum adalah Kandangan.

ABSTRACT
The transportation system of goods from industrial locations to seaport is still dominated by trucks. With the rising trend of loading and unloading activities at Surabaya Container Terminal and Teluk Lamong Terminal and limited container yard cause congestion in the port zone so that travel time to and from the port increases as well as logistics costs. The concept of Dry port as an extension of seaport, will increase the effectiveness and connectivity of transportation to and from seaport. This study aims to obtain dry port location with a minimum total cost. The method used in this research is AHP-TOPSIS hybrid multi-criteria to weight location criteria and to rank location then Uncapacitated Fixed Charge Location Problem is used to get the location with optimum total cost. AHP show that the weighting of the criteria: proximity to rail (0.174), proximity to industry (0.163), proximity to highway (0.151), land price (0.12), minimum wage (0.112), proximity to energy sources (0.094) , industrial growth (0.08), proximity to arterial roads (0.058), topography (0.033), PDRB (0.015). While TOPSIS shows the location ranking as follows: Pasuruan, Sidoarjo, Kandangan, Malang, Mojokerto, Jember then Uncapacitated Fixed Charge Location Problem analysis shows that the optimum dry port location is Kandangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Tommy Franata
"Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah serius dengan mneyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya terhadap pengguna jalan tersebut, termasuk pada persimpangan di Indonesia. Faktor seperti ketidakpatuhan terhadap aturan, kecepatan tidak terkendali, dan kurangnya infrastruktur berkontribusi pada tingginya angka kecelakaan Namun kecelakaan hampir celaka sering diabaikan dalam upaya pencegahan kecelakaan dan meminimalisir resiko fatalitas kecelakaan lalu lintas. Melalui metode Swedish TCT dan analisis probit ordinal model dapat menganalisis tingkat keparahan konflik, memprediksi pengaruh konflik terhadap kecepatan kendaraan dan jarak antar kendaraan, serta memberikan arah perbaikan untuk meningkatkan keselamatan simpang pada Jl. Letnan Sutopo-Jl. Promoter-Jl Boulevard BSD Timur Tangerang Selatan. Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis penelitian ini yaitu dengan memberikan marka bantu pada persimpangan. Dimana hasilnya menunjukkan bahwa pemasangan marka bantu menurunkan konflik serius dari 93.06% menjadi 81.25%, membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan keselamatan. Secara keseluruhan, pemasangan marka bantu menunjukkan hasil positif dalam upaya meningkatkan keselamatan lalu lintas di persimpangan ini, terutama melalui pengaruh signifikan variabel jarak antar kendaraan dengan konflik serius yang terjadi. Dengan adanya marka bantu, pengaturan jarak antar kendaraan tampaknya lebih efektif, membantu mengurangi risiko konflik serius. Oleh karena itu, strategi keselamatan lalu lintas di persimpangan ini sebaiknya tetap mempertahankan dan memperkuat intervensi yang melibatkan pemasangan marka bantu serta mempertimbangkan peningkatan edukasi dan pemeliharaan marka untuk memastikan efektivitas jangka panjang. Pedoman dari Manual on Uniform Traffic Control Devices (MUTCD) menekankan pentingnya marka yang jelas dan dirancang dengan baik untuk efisiensi dan keselamatan lalu lintas. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk peningkatan keselamatan di persimpangan lainnya di Indonesia melalui pemasangan dan pemeliharaan marka jalan khususnya marka bantu yang efektif serta edukasi kepada pengemudi mengenai pentingnya menjaga jarak aman dan kecepatan yang sesuai peraturan yang berlaku. Diharapkan, dengan penerapan hasil penelitian ini, keselamatan berlalu lintas di Kota Tangerang Selatan dan di Indonesia secara umum dapat ditingkatkan.

Traffic accidents are a serious issue, causing millions of deaths annually among road users, including at intersections in Indonesia. Factors such as non-compliance with rules, uncontrolled speeding, and lack of infrastructure contribute to high accident rates. However, near-miss accidents are often overlooked in accident prevention efforts aimed at minimizing the risk of fatalities in traffic accidents. Through the Swedish TCT method and ordinal probit model analysis, it is possible to assess the severity of conflicts, predict the impact of conflicts on vehicle speed and following distance, and provide directions for improving intersection safety at Jl. Letnan Sutopo - Jl. Promoter - Jl Boulevard BSD Timur, South Tangerang. Improvements based on this research analysis include installing intersection markings. The results show that installing these markings reduced serious conflicts from 93.06% to 81.25%, proving their effectiveness in enhancing safety. Overall, installing intersection markings has yielded positive results in enhancing traffic safety at this intersection, particularly through the significant influence of vehicle spacing on serious conflicts. With the markings in place, regulating vehicle spacing appears more effective, helping to reduce the risk of serious conflicts. Therefore, traffic safety strategies at this intersection should maintain and reinforce interventions involving intersection markings, alongside considering enhanced education and maintenance of these markings for long-term effectiveness. Guidelines from the Manual on Uniform Traffic Control Devices (MUTCD) emphasize the importance of clearly designed markings for traffic efficiency and safety. This study recommends enhancing safety at other intersections in Indonesia through effective installation and maintenance of intersection markings, particularly those proven effective, and educating drivers on the importance of maintaining safe distances and complying with speed limits. It is hoped that implementing the findings of this research will improve traffic safety in South Tangerang and across Indonesia as a whole."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Owais
"Di DKI Jakarta, meskipun terdapat pembangunan infrastruktur yang ekstensif, terjadi penurunan signifikan dalam penggunaan transportasi umum. Hal ini dapat disebabkan oleh kualitas layanan yang kurang memadai. Berbagai studi telah menyoroti pentingnya mengevaluasi kualitas layanan dalam transportasi umum untuk memastikan kepuasan penumpang dan menarik pengguna baru. Namun, belum ada kesepakatan tentang metodologi yang paling efektif dan indikator yang sesuai untuk melakukan analisis semacam itu. Selain itu, semakin diakui pentingnya mempromosikan kesetaraan gender dalam transportasi umum multimoda (MMPT) dan memahami perbedaan gender serta persepsi terhadap layanan MMPT. Sebuah studi kasus dilakukan di DKI Jakarta, ibu kota Indonesia, untuk menganalisis indikator-indikator yang berpengaruh terhadap kualitas MMPT. Analisis ini menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) yang dikombinasikan dengan prosedur Tarrant dan Smith. Bagi pengguna yang menggunakan MMPT setidaknya sekali seminggu, indikator kualitas layanan yang paling berpengaruh meliputi keamanan terhadap kejahatan, fasilitas bagi penyandang disabilitas, wanita hamil, dan lansia, pengumuman dalam bahasa yang diperlukan, kejelasan informasi terkait perjalanan, dan ketersediaan tempat duduk di dalam kendaraan. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam cara perempuan dan laki-laki memandang pentingnya dan kinerja indikator terkait ketersediaan tempat duduk, koordinasi antar operator transportasi, dan informasi penumpang. Di sisi lain, bagi mereka yang menggunakan MMPT dua kali atau lebih dalam seminggu, indikator kualitas layanan yang paling berpengaruh meliputi keamanan terhadap kejahatan dan saat naik turun transportasi, fasilitas bagi penyandang disabilitas, wanita hamil, dan lansia, ketersediaan peta, pengumuman informasi, kejelasan informasi terkait perjalanan, dan ketersediaan papan/screen informasi dalam bahasa yang diperlukan. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam cara perempuan dan laki-laki memandang pentingnya indikator terkait ketersediaan tempat duduk di dalam kendaraan, kenyamanan berpindah dari satu moda ke moda lainnya, dan koordinasi antar layanan atau operator transportasi yang berbeda, serta dalam hal kinerja indikator terkait sikap personel keamanan dan staf, keamanan terhadap kejahatan, keamanan saat naik turun transportasi, kejelasan pengumuman informasi, koordinasi antar layanan atau operator transportasi yang berbeda, dan kebisingan, kualitas udara, serta kebersihan.

In DKI Jakarta, despite the extensive infrastructure development, there has been a significant decline in the usage of public transportation. This can be attributed to the inadequate quality of the services provided. Various studies have highlighted the significance of evaluating the quality of service in public transportation to ensure passenger satisfaction and attract new users. However, there is no agreement on the most effective methodology and suitable indicators for conducting such analyses. In addition, there is a growing recognition of the importance of promoting gender equality in multimodal public transportation (MMPT) and understanding gender differences and perceptions of MMPT services. A case study was carried out in DKI Jakarta, the capital of Indonesia, to analyze the influential indicators of the quality of MMPT. The analysis used the Importance Performance Analysis (IPA) combined with the Tarrant and Smith procedure. For users who use MMPT at least once a week, the most influential indicators of service quality include safety against crimes, facilities for disabled people, pregnant women, and senior citizens, announcements in the required languages, clarity in travel-related information, and the availability of seats inside vehicles. However, there are significant differences in how women and men perceive the importance and performance of indicators related to seating availability, coordination between transport operators, and passenger information. On the other hand, for those who use the MMPT two or more times per week, the most influential indicators of service quality include safety against crimes and getting on and off transport, facilities for disabled people, pregnant women, and senior citizens, availability of maps, announcements of information, clarity travel-related information and availability of information boards/screens in the required language. However, there are significant differences in how women and men perceive the importance of indicators related to availability of seats inside vehicle, convenience of going from one mode to other and coordination between different transport services or operators, and also in term of the performance of indicators related to attitude of security personnel and staff, safety against crimes, safety getting on and off transport, clear announcement of the information, coordination between different transport services or operators and noise, air quality and cleanliness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahriansyah
"Pertumbuhan e-commerce menyebabkan meningkatnya penggunaan LGV dan Sepeda Motor untuk pengiriman paket di daerah perkotaan. Karenanya, pergerakan Last Mile di pusat kota juga meningkat, sehingga kualitas udara menurun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa External Cost dari penggunaan Kendaraan Ringan (Light Goods Vehicle) dengan Sepeda Motor pengangkut barang pada E-Commerce dalam Last Mile Delivery. Penelitian ini mengajukan metode analisis yang terdiri: Analisis beban emisi dari LGV dan Sepeda Motor untuk aktifitas pengiriman Last Mile di Jakarta, Analisis External Cost segmen polusi udara, Analisis External Cost yang timbul untuk kemudian di bebankan pada tiap-tiap paket yang dikirim, Analisis efektifitas dengan membandingan penggunaan LGV dan Sepeda Motor dalam pengiriman Last Mile. Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa secara keseluruhan, mayoritas pengiriman Last Mile akan lebih efektif menggunakan Sepeda Motor jika kita nilai berdasarkan External Cost hingga Generalized Cost yang dikeluarkan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi stakeholder dalam operasionalnya dan pemerintah untuk lebih memperhatikan dampak lingkungan akibat pertumbuhan e-commerce di Jakarta.

The growth of e-commerce has led to increased use of LGV and motorbikes for package Delivery in urban areas. Therefore, the movement of the Last Mile in the city center has also increased, so air quality has decreased. The purpose of this study is to analyze the external costs of using Light Goods Vehicle with a motorcycle transporting goods on E-Commerce in Last Mile Delivery. This study proposes an analytical method consisting of: Emission load analysis of LGV and Motorcycle for Last Mile Delivery activities in Jakarta, Analysis of the external costs of the air pollution segment, Analysis of the external costs incurred for later charge on each packet sent, Effectiveness analysis by comparing the use of LGV and Motorcycle in the Delivery of Last Mile. The results of the study concluded that overall, the majority of Last Mile shipments would be more effective using motorbikes if we value them based on External Costs to Generalized Costs incurred. This research is expected to be used as input for stakeholders in their operations and the government to pay more attention to environmental impacts due to the growth of e-commerce in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>