Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trecy
"Penderita diabetes melitus terus meningkat di Indonesia. Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi dan kerusakan berbagai organ tubuh lainnya. Dalam rangka mengontrol kadar gula darah pada penderita DM diperlukan diet khusus. Penderita diabetes melitus dianjurkan untuk mengonsumsi makanan selingan diantara waktu makan. Salah satu makanan selingan yang populer di masyarakat adalah cookies. Namun, cookies yang beredar di masyarakat mayoritas menggunakan bahan dasar seperti tepung terigu, telur, susu, mentega, dan gula sederhana yang kurang dianjurkan bagi penderita diabetes melitus. Di samping itu, bahan pangan seperti sorgum dan kacang merah yang memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dapat dijadikan alternatif bahan pangan untuk pembuatan cookies. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk cookies yang dapat dijadikan makanan selingan bagi penderita diabetes melitus menggunakan bahan dasar tepung sorgum dan kacang merah serta penambahan rempah yang memiliki efek antidiabetik yakni jintan hitam. Adapun formulasi yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan oleh perbandingan jumlah tepung sorgum dan kacang merah yang digunakan, yaitu R1 1:3; R2 2:2; dan R3 3:1, selain itu terdapat R4 sebagai formulasi kontrol dengan formulasi yang dibuat seperti cookies konvensional yang umum beredar di masyarakat. Uji hedonik dilakukan di Laboratorium Gizi FKM UI pada bulan April 2024. Uji tersebut dilakukan kepada 30 orang panelis tidak terlatih yakni karyawan FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan cookies yang paling disukai oleh panelis adalah cookies R2 dengan rata-rata nilai kesukaan tertinggi dibandingkan formulasi lainnya yaitu sebesar 3.80. Kandungan gizi setiap satu takaran saji cookies R2, yaitu energi sebesar 191,4 kkal, 24,6 g karbohidrat, 5,6 g protein, 7,8 g lemak, dan 2,7 g jintan hitam. Biaya produksi satu takaran saji cookies formulasi R2 adalah sebesar Rp3.705.

Patients with diabetes mellitus have increased in Indonesia. Diabetes mellitus can cause complications and damage to various organs. In order to control blood sugar levels in people with DM, a special diet is needed. Patients with diabetes mellitus are encouraged to consume snacks between meals. One of the popular snack in the community is cookies. However, cookies circulating in the community mostly use basic ingredients such as wheat flour, eggs, milk, butter, and simple sugar which are not recommended for people with diabetes mellitus. In addition, food ingredients such as sorghum and red beans have a low glycemic index so that they can be used as alternative food ingredients for making cookies. This study aims to develop a cookies product that can be used as a snack for people with diabetes mellitus using the basic ingredients of sorghum flour and red beans and the addition of spices that have antidiabetic effects, namely black cumin. The formulations used in this study are distinguished by the ratio of the amount of sorghum flour and red beans used, namely R1 1:3; R2 2:2; and R3 3:1, besides that there is R4 as a control formulation with formulations made like conventional cookies commonly circulated in the community. The hedonic test was conducted at the Nutrition Laboratory of FKM UI in April 2024. The test was conducted on 30 untrained panelists, FKM UI employees. The results of the study showed that R2 cookies is most selected by panelist with the highest average score of 3,80. The nutritional content of each serving size of R2 cookies, energy of 191,4 kcal, 24,6 g carbohydrate, 5,6 g protein, 7,8 g fat, and 2,7 g black cumin. The production cost of one serving size of cookies formulation R2 is Rp3,705."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ulfah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas kebiasaan konsumsi serat makanan mahasiswa penghuni
asrama Universitas Indonesia tahun 2011 dan hubungannya dengan karakteristik
individu yang meliputi jenis kelamin, pengetahuan mengenai serat makanan,
preferensi/kesukaan terhadap makanan, kebiasaan makan sayur dan buah, dan
pengaruh teman sebayanya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian deskriptif dan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data
dilakukan menggunakan kuesioner dan formulir Food Frequency Questionnaire
(FFQ) yang dibagikan kepada 145 mahasiswa penghuni asrama Universitas
Indonesia pada bulan April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan mengenai serat makanan dan preferensi/kesukaan
terhadap makanan dengan kebiasaan konsumsi serat makanan pada mahasiswa
penghuni asrama Universitas Indonesia. Hasil penelitian menyarankan bahwa
perlu diadakannya media KIE mengenai pentingnya konsumsi serat makanan serta
disediakannya makanan sumber serat yang lebih bervariasi di kantin asrama

ABSTRACT
This thesis discusses the habits of consumption of dietary fiber in boarder student,
University of Indonesia 2011 and its relationship with the individual
characteristics including gender, knowledge of dietary fiber, preference for food,
eating vegetables and fruit, and the influence of peers. This study is a quantitative
study with descriptive research methods and cross-sectional design study. The
data was collected using questionnaires and form the Food Frequency
Questionnaire (FFQ) which was distributed to 145 student boarders, University of
Indonesia in April 2011. The results showed that there was a relationship between
knowledge about dietary fiber and preference for food with the habits of
consumption of dietary fiber in boarder student at the University of Indonesia’s
dormitory. The results suggest that the necessary holding of CIE media about the
importance of dietary fiber consumption and the availability of food sources of
fiber are more varied in the dorm cafeteria"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azzahra, examiner
"Dewasa ini, transisi gizi bukan hanya menjadi tantangan negara maju namun juga menjadi tantangan kesehatan negara berkembang. Salah satu alasannya adalah perubahan gaya hidup yang mengarah pada pola hidup rendah aktifitas fisik ditambah dengan adanya perubahan pola makan. Asupan lemak terutama asam leamk seringkali dihubungkan dengan penyakit degeneratif karena efeknya pada tubuh. Di seluruh dunia, asupan lemak cenderung meningkat tanpa diimbangi oleh peningkatan kualitas, tidak terkecuali di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai kandungan asam lemak pada berbagai sampel makanan yang diambil dari jenis makanan jalanan dan restoran cepat saji lalu diolah dengan uji laboratorium menggunakan metode kromatografi gas. Data diambil dari penelitian sebelumnya yaitu "Asupan Asam Lemak Trans di Daerah Rural dan Urban serta Hubungannya dengan Dislipidemia tahun 2009". Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan asam lemak di setiap sampel makanan yang merefleksikan pula proses pengolahan atau lemak penyusun makanan. Simulasi makanan yang dibuat juga mengarahkan untuk menjaga pola makan harian tetap seimbang termasuk keseimbangan asupan lemak.

Nowadays, the global burden of disease was not only become a challenge of the rich countries but also it become a health challenge of developing countries. One of the reason is that the life style tend to become more sedentary and also change pattern of eating. Fat intake especially fatty acid compound commonly associated with degenerative disease because of their effect. Fat intake around the world tends to become higher despite the quality of fat intake not better, no exception in Indonesia. This study aims to explore the fatty acids composition from several sample include street food and fried food from fast food restaurant with chromatography gas method. Data come from previous study "Trans Fatty Acid Intake in Rural and Urban Area and Relationship in Dislipidemia People 2009". The results show that the amount of fatty acids varies considerably among frying foods reflecting differences in the fats in process and basic content in raw material. The food simulations teach us to maintain our daily fat intake still in balance."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ulfah
"Skripsi ini membahas kebiasaan konsumsi serat makanan mahasiswa penghuni asrama Universitas Indonesia tahun 2011 dan hubungannya dengan karakteristik individu yang meliputi jenis kelamin, pengetahuan mengenai serat makanan, preferensi/kesukaan terhadap makanan, kebiasaan makan sayur dan buah, dan pengaruh teman sebayanya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan formulir Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang dibagikan kepada 145 mahasiswa penghuni asrama Universitas Indonesia pada bulan April 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan mengenai serat makanan dan preferensi/kesukaan terhadap makanan dengan kebiasaan konsumsi serat makanan pada mahasiswa penghuni asrama Universitas Indonesia. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu diadakannya media KIE mengenai pentingnya konsumsi serat makanan serta disediakannya makanan sumber serat yang lebih bervariasi di kantin asrama.
This thesis discusses the habits of consumption of dietary fiber in boarder student, University of Indonesia 2011 and its relationship with the individual characteristics including gender, knowledge of dietary fiber, preference for food, eating vegetables and fruit, and the influence of peers. This study is a quantitative study with descriptive research methods and cross-sectional design study. The data was collected using questionnaires and form the Food Frequency Questionnaire (FFQ) which was distributed to 145 student boarders, University of Indonesia in April 2011.
The results showed that there was a relationship between knowledge about dietary fiber and preference for food with the habits of consumption of dietary fiber in boarder student at the University of Indonesia?s dormitory. The results suggest that the necessary holding of CIE media about the importance of dietary fiber consumption and the availability of food sources of fiber are more varied in the dorm cafeteria.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Nadya Puspasari
"Kejadian diabetes di dunia pada tahun 2008 adalah 347 juta orang, dan pada tahun 2030 diperkirakan prevalensinya naik sebesar 69% pada negara berkembang. Ditemukan bahwa pengkonsumsian antioksidan contohnya kulit buah manggis dapat melawan stress oksidatif penderita diabetes. Selain itu, mengkonsumsi makanan kaya serat contohnya ampas kelapa sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi diabetes lainnya. Tujuan penelitian adalah membuat formula, uji hedonik, dan analisis kandungan zat gizi cookies tepung ampas kelapa dan tepung kulit buah manggis. Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan tepung, optimasi formula cookies dengan piranti lunak Design Expert ® , uji hedonik, dan analisis kandungan gizi cookies.
Terdapat perbedaan kesukaan responden penderita DM yang signifikan (p value < 0.05) pada respon warna, rasam dan tekstur cookies. Optimasi formula yang didapatkan adalah komposisi tepung terigu : tepung ampas kelapa : tepung kulit buah manggis sebesar 21.286 : 14.128 : 4.586 gram dengan nilai desirability 79.7%. Kandungan gizi cookies kadar air 4.08%, kadar abu 1.79%, lemak total 31.87%, protein 4.35%, karbohidrat total 57.91%, serat kasar 5.04%, gula total 18.93%, Jumlah energi cookies adalah 536 kkal/100gram dan cookies mengandung aktivitas antioksidan 2903.78 mg AAE/g. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan Uji Indeks Glikemik cookies dan pengembangan dalam berbagai produk lainnya.

The occurence of diabetes in the year 2008 in the world is 347 million people, and in 2030 the prevalence is estimated to rise by 69% in developing countries. It was found that the consumption of antioxidant such as mangosteen skin could lessen the oxydative stress that the diabetics suffer from. Consuming foods rich in fiber such as coconut’s waste is really essential to prevent another diabetes complication. The purpose of this research is to determine the formula, to test the hedonic, and also to analize the amount of nutrition within this type of cookies. Research which has been done included flour making, optimizing cookie’s formula with Design Expert ® software, hedonic test, and analizing the cookie’s amount of nutrition.
There are specific different on respondent’s preferness who suffer DM in significant value (p value < 0.05) on the respond of color, flavor and the texture of the cookies. The optimizing of this formula is achieved by the compotition of flour, coconut’s waste flour, and also mangosteen skin flour in amount of 21.286 : 14.128 : 4.586 with the desirability of 79.7%. The nutrition amount of cookies are 4.08% of water, 1.79% of ash, 31.87% of total fat, 4.35% of protein, 57.91% of total carbohydrate, 5.04% of crude fiber, and 18.93% of total sugar. The energy amount is 536 kcal of energy and the cookies contain 2903.78 mg AAE/g of total antioxidant activity. For further research, Glicemic Indeks Test and development in any other products are expected to be concluded.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
"Ibu hamil merupakan salah kelompok berisiko untuk kekurangan gizi karena tabu makanan. Tabu makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan etnis budaya yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tabu makanan ibu hamil pada suku Tengger di Ngadas, Malang. Desain studi adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode FGD pada ibu hamil dan wawancara pendalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil masih mematuhi tabu makanan yang telah diturunkan antargenerasi. Faktor pencetus antara lain pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan sikap. Baik ibu hamil, keluarga, kader kesehatan, dan tetua masyarakat memiliki sikap yang positif terkait tabu makanan kehamilan sedangkan bidan memiliki sikap negatif dan cenderung tertutup dengan permasalahan tabu yang ada. Tabu makanan yang ada didasarkan pada kepercayaan bahwa menghindarkan makanan tersebut dapat melindungi ibu dan janinnya dari bahaya tertentu dan adanya nilai suci untuk tidak saling membunuh sesama makhluk. Faktor pendukung antara lain adanya pitutur sebagai akses informasi mengenai pantangan makan dan keterbatasan fungsi Posyandu. Faktor penguat meliputi pengaruh orang tua, mertua, suami, dukun bayi (paraji), tetangga, dan bidan. Diperlukan adanya penyuluhan terkait tabu makanan kehamilan pada keluarga, dukun bayi, dan ibu hamil oleh bidan.

Pregnant woman is one of the group with undernutrition risk because of food taboo practice. Food taboo is still exist in the community with strong culture. This research aimed to explain the food taboo behavior among the pregnant woman of Tengger tribe live in Ngadas, Malang. Study design is descripive qualitative by using FGD with pregnant women and indepth interview with elders, family, and health care workers. The result shows that pregnant women still obey the abdicated intergeneration food taboos. Predisposising factors are knowledge, belief, value, and attitude. Pregnant woman, family, kader, and elders have positive attitudes toward food taboo while midwife has negative and covert attitudes. Food taboo exist is based on the belief that by avoiding the food, mother and fetus can be saved from certain dangers and also teach the value of not killing the living creatures. Enabling factors consist of utterance as the information access of food taboo and limitation of Posyandu. Reinforcing factors include the influence of parents, mother in law, husband, paraji, neighbor, and midwife. Midwife should give informations to family, paraji, and pregnant woman about the food taboo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Kennedy
"Cookies merupakan makanan ringan yang cukup digemari di Indonesia. Cookies konvensional yang beredar di masyarakat didominasi oleh penggunaan produk gluten, hewani dan gula sederhana. Hal ini mengakitbatkan cookies tidak dapat dikonsumsi oleh sebagian kalangan yang memiliki keterbatasan dalam mengonsumsi produk tersebut dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit tidak menular seperti diabetes tipe II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan cookies yang bebas dari produk gluten, hewani dan gula sederhana sehingga masyarakat yang memiliki keterbatasan terhadap produk tersebut dapat mengonsumsi cookies yang sama enaknya dengan cookies yang beredar. Skripsi ini menguji tingkat kesukaan masyarakat terhadap cookies dengan metode uji sensori dan menghitung nilai gizi dari cookies yang dibuat. Perbandingan selai kacang dan biji chia yang digunakan dalam formula cookies bebas produk gluten, hewani dan gula sederhana adalah R1 15:30, R2 20:20, R3 25:10, selain itu terdapat R4 sebagai cookies kontrol yang dibuat seperti cookies konvensional yang beredar di masyarakat dengan perbandingan selai kacang dan biji chia sebesar 11:0. Uji sensori cookies mendapatkan hasil R1, R2, R3, R4 secara berturut-turut adalah 3,91; 3,76; 3,55; 4,16 berbanding dengan skor maksimal 5 yang berarti R1 merupakan cookies terpilih setelah R4 yang merupakan cookies kontrol. Hasil perhitungan gizi dari bahan mentah menunjukkan R4 memiliki total energi 1344 kkal, lemak 97,04 g dan karbohidrat 95,31 g/100 g cookies yang merupakan nilai yang paling tinggi sedangkan protein yang paling tinggi dimiliki oleh R1 sebesar 39,25 g/100 g cookies. Analisis biaya harga produksi per- kemasan/30g cookies selai kacang dan biji chia R1, R2, R3, dan R4 secara berurutan adalah sebesar Rp 3.006; Rp 3.261; Rp 3.756; Rp 8.335. Hal ini menunjukkan R1 memiliki harga produksi yang paling terjangkau dibandingkan resep yang lain.

Cookies are snacks which are quite popular in Indonesia. Conventional cookies circulating in the market are dominantly using gluten, animal products, and simple sugar as ingredients. This causes the cookies cannot be consumed by those who have limitations on these products and if consumed excessively will become one of the risk factors of noncommunicable diseases, namely type II diabetes. The purpose of this study is to create cookies which are free of gluten, animal products, and simple sugars so those who have limitations on these products can consume cookies that are as delicious as any other cookie out there. This thesis examines the public’s level of preference for these cookies using sensoric test and calculates the nutritional value of the cookies tested. The ratio of peanut butter and chia seeds used in the gluten-, animal-, and simple sugar-free cookies’ formula are as follows: R1 15:30, R2 20:20, R3 25:10 and R4 is controlling formula made similar to conventional cookies circulating in public with ratio of peanut butter and chia seeds 11:0. Results of the hedonic test for R1, R2, R3, R4 are 3,91; 3,76; 3,55; 4,16, respectively with the maximum score of 5, which mean R1 is the formula chosen after R4 which is a control. The nutritional value of 100g R4 cookies are: 1344kcal of macronutrient, 97,04g of fat, and 95,31g of carbohydrate, which have the highest value, while the highest protein value is in R1 cookies that has 39,25g of protein in 100g cookies. Production cost analysis for a pack/30g of peanut butter and chia seed cookies R1, R2, R3 and R4 are Rp3.006; Rp3.261; Rp3.756; and Rp8.335 respectively. It shows that R1 has the most affordable production cost compared to other formulas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library