Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kustiana Nur Ekawati
Abstrak :
Pendahuluan: Saat ini masyarakat di dunia, termasuk Indonesia sedang menghadapi pandemi COVID-19. Sejak ditetapkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia sampai 21 Mei 2022, penderita COVID-19 sebanyak 6.052.36 kasus dan 156.519 diantaranya meninggal dunia. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan kasus COVID-19 paling banyak kedua pada tahun 2020 dan peringkat ketiga pada tahun 2021. Case Fatality Rate Provinsi Jawa Timur meningkat dari tahun 2020-2021 yaitu dari 6,9 menjadi 7,4 dan masuk dalam dua provinsi dengan CFR paling tinggi di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran kasus konfirmasi dan meninggal COVID-19 dan faktor risikonya di wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur secara spasial pada tahun 2020-2021. Metode: Penelitian ini adalah penelitian ekologi dengan menggunakan analisis Moran’s I. Populasi yang digunakan adalah seluruh penderita COVID-19 di Jawa Timur tahun 2020-2021 dengan satuan analisis per kab/kota. Hasil dan Pembahasan: Pola persebaran mengelompok pada tahun 2020 dan 2021 terdapat pada variabel konfirmasi COVID-19 dengan variabel persentase penderita hipertensi, persentase penderita diabetes melitus, rasio puskesmas, rasio rumah sakit rujukan COVID-19 dan rasio tenaga kesehatan. Pola persebaran mengelompok pada tahun 2020 dan 2021 terdapat pada variabel meninggal COVID-19 dengan variabel kepadatan penduduk. Fasilitas kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan dengan kasus konfirmasi dan meninggal pada COVID-19 karena akan mempengaruhi testing, tracing serta treatment dalam penangangan COVID-19. ......Background: Indonesia is one of countries that facing COVID-19 Pandemic in the world at the moment. Since the first case of COVID-19 was determined in Indonesia until 21 of May 2022, there are 6.052.36 cases in total and 156.519 deaths. East Java is in the second place of provinces with the most case of COVID-19 in 2020 and in the third place in 2021. Case Fatality Rate of East Java increased from 2020 to 2021 which was from 6,9 to 7,4 and became one of two provinces with the highest CFR in Indonesia. Objective: this study aims to know the distribution pattern of confirmed cases and deaths of COVID-19 spatially and its risk factors in districts of East Java in 2020-2021 with unit analysis per district/city. Result and Discussion: the clustered distribution pattern in 2020 and 2021 is found in the COVID-19 confirmation variable with the variable percentage of hypertension patients, percentage of diabetes mellitus patients, ratio of community health centers, ratio of referral hospitals for COVID-19 and ratio of health workers. The clustered distribution pattern in 2020 and 2021 is found in the COVID-19 death variable with the variable of population density. Health facilities are one of the important factors related to confirmed cases and deaths of COVID-19 because it will affect the testing, tracing and treatment in handling COVID-19.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Widya Nugrahaning Ratanti
Abstrak :
Diare merupakan suatu penyakit yang masih menjadi ancaman kesehatan global terutama bagi anak balita. Penyakit diare adalah penyebab kematian anak balita peringkat kedua di dunia secara global dan penyebab kematian paling tinggi di Indonesia pada tahun 2021. Provinsi Jawa Tengah memiliki angka kejadian diare balita sebanyak 87.510 kasus dan kejadian kematian balita akibat diare yang lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi yang lain, yaitu sebanyak 184 kasus kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis spasial proporsi kejadian penyakit diare balita dengan kepadatan penduduk, sarana air minum, akses sanitasi layak, status gizi buruk, desa stop BABS, dan fasilitas puskesmas di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi menggunakan data sekunder yang bersifat open source dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Data yang didapatkan diolah menggunakan software ArcGIS 10.8 dan Geoda. Berdasarkan hasil analisis univariat, distribusi kejadian diare pada balita di wilayah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 tertinggi terdapat di Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil analisis autokorelasi terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian diare pada balita dengan status gizi buruk dan desa stop perilaku BAB Sembarangan dengan, sehingga diperlukan pencegahan dengan penguatan pelaksanaan desa stop BAB Sembarangan dan pelaksanaan giat pencegahan gizi buruk pada anak balita. ......Diarrhea is a disease that is still a threat to global health, especially for children under five. Diarrheal disease is the second leading cause of death for children under five in the world globally and the highest cause of death in Indonesia in 2021. Central Java province has an incidence of diarrhea under five as many as 87,510 cases and the incidence of under-five deaths due to diarrhea is higher than other provinces, namely 184 cases of death. This study aims to determine the spatial analysis of the proportion of diarrheal disease in children under five with population density, drinking water facilities, access to proper sanitation, poor nutritional status, villages to stop open defecation, and health center facilities in Central Java Province in 2021. This study uses an ecological study design using open source secondary data from the Central Java Health Office and Central Java Statistics Agency. The data obtained was processed using ArcGIS 10.8 and Geoda software. Based on the results of univariate analysis, the highest distribution of diarrhea in toddlers in Central Java Province in 2021 is in Tegal Regency. Based on the results of the autocorrelation analysis it is proven that there is a significant relationship between the incidence of diarrhea in toddlers and malnutrition status and the village stops open defecation behavior with, so prevention is needed by strengthening the implementation of the village stopping open defecation and active implementation of prevention of malnutrition in children under five.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rachmawati Listyowardani
Abstrak :

Pendahuluan: Kontrasepsi erat kaitannya dengan kehamilan. Risiko dalam kehamilan perlu diperhatikan, kondisi “4 Terlalu” dapat menjadi pertimbangan yaitu terlalu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat (jaraknya <2 tahun) dan terlalu banyak (anak >3). Risiko ini dapat menyebabkan kesakitan bahkan kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterpajanan informasi dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita usia subur (WUS) berisiko kehamilan “4 Terlalu” di Indonesia setelah dikontrol oleh variabel tempat tinggal, status pekerjaan, pendidikan, pengetahuan jenis kontrasepsi, usia kawin pertama dan status ekonomi

Metode: Studi penelitian bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sumber data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel sebanyak 22.889 responden usia 15-19 tahun, usia 36-49 tahun, kehamilan yang jaraknya < 2 tahun, jumlah anak >3 anak dengan kriteria inklusi (wanita kawin) dan eksklusi (wanita hamil, data tidak lengkap). Analisis dilakukan dengan regresi logistik multivariat model variabel independen utama (faktor risiko).

Hasil: WUS berisiko kehamilan “4 Terlalu” berpendidikan rendah yang terpajan informasi memiliki kecenderungan untuk menggunakan kontrasepsi modern sebesar 1,87 kali lebih tinggi. Sedangkan dengan berpendidikan tinggi yang terpajan informasi, kecenderungan menggunakan kontrasepsi modern sebesar 1,55 kali lebih tinggi. Pada WUS berisiko kehamilan “4 Terlalu” dengan pengetahuan rendah yang terpajan informasi memiliki kecenderungan untuk menggunakan kontrasepsi modern sebesar 1,87 kali lebih tinggi. Sedangkan dengan pengetahuan tinggi yang terpajan informasi, kecenderungan menggunakan kontrasepsi modern sebesar 1,54 kali lebih tinggi. Pada WUS berisiko kehamilan “4 Terlalu” berstatus ekonomi bawah yang terpajan informasi memiliki kecenderungan untuk menggunakan kontrasepsi modern sebesar 1,87 kali lebih tinggi. Sedangkan dengan berstatus ekonomi menengah atas yang terpajan informasi, kecenderungan menggunakan kontrasepsi modern sebesar 1,56 kali lebih tinggi.

Kesimpulan dan saran: Pengaruh keterpajanan informasi terhadap penggunaan kontrasepsi tergantung pada tingkat pendidikan, pengetahuan dan status ekonomi. Oleh karena itu, perlu segmentasi audience supaya tepat sasaran, penyampaian menarik, tepat dan akurat disertai alat peraga, peningkatan kuantitas dan kualitas, peningkatan pengetahuan dan keterampilan provider atau petugas dalam memberikan informasi KB. Pada penelitian selanjutnya, bisa dilakukan dengan topik penggunaan kontrasepsi lebih spesifik dan penambahan sumber informasi.

 


Introduction: Contraception is closely related to pregnancy. The risks in pregnancy need to be considered, the condition of "4 Terlalu" can be considered namely too young (<20 years), too old (> 35 years), too close (distance <2 years) and too much (children> 3). This risk can cause pain and even maternal death. This study aims to determine the relationship of information exposure to contraceptive use in reproductive age women at risk of pregnancy in Indonesia after being controlled by variables of residence, employment status, education, knowledge of contraception, age of first marriage and economic status.

Method: The research study is descriptive analytic with cross sectional design. Secondary data sources for the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. Samples were 22.889 respondents aged 15-19 years, ages 36-49 years, pregnancies <2 years old, number of children> 3 children with inclusion criteria (married women) and exclusion (pregnant women, incomplete data). The analysis was carried out by the main independent variable multivariate logistic regression model (risk factor).

Results: Reproductive age women at risk of low-educated pregnancy exposed to information has a tendency to use modern contraception at 1,87 times higher. Whereas those with high education who are exposed to information, the tendency to use modern contraception is 1,55 times higher. At low risk pregnancy reproductive age women who are exposed to information tend to use modern contraception at 1,87 times higher. Whereas with high knowledge exposed to information, the tendency to use modern contraception is 1,54 times higher. At reproductive age women the risk of under-economic status exposed to information has a tendency to use modern contraception at 1,87 times higher. Whereas with middle-income economic status exposed to information, the tendency to use modern contraception is 1,56 times higher.

Conclusions and recommendations: The effect of information exposure on contraceptive use depends on the level of education, knowledge and economic status. Therefore, it is necessary to segment the audience so that it is right on target, interesting, precise and accurate delivery accompanied by teaching aids, increasing quantity and quality, increasing knowledge and skills of providers or officers in providing family planning information. In further research, it can be done with the topic of more specific use of contraception and the addition of sources of information.

 

2019
T52690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library