Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam , 2006
617.882 NAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Warsono Soemadi
"ABSTRAK
Pembangunan suatu negara tidak hanya melakukan pembangunan fisik saja, tetapi harus juga diperhatikan pembangunan kesehatan, dan salah satunya adalah kesehatan gigi. Departemen Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Gigi mencanangkan program pembangunan jangka panjang tahap ke dua dengan meningkatkan pelayanan kesehatan gigi masyarakat menuju tahun 2000.
Pelayanan kesehatan gigi masyarakat yang sering dilakukan pada orang dewasa maupun anak-anak adalah melakukan perawatan yaitu penambalan gigi, dengan menggunakan bahan tambal amalgam gigi yang mengandung Merkuri = Hg.
Merkuri mempunyai sifat sangat beracun bagi tubuh manusia dan mudah menguap. Merkuri dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pencernaan, pernafasan dan peresapan melalui kulit, serta dapat merusak susunan saraf pusat, ginjal, hati dan organ tubuh lainnya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya gambaran kadar Hg dalam urine pada anak yang gigi susunya ditambal dengan bahan tambal amalgam gigi yang mengandung Hg.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar Hg dalam urine dan rnegetahui hubungan antara bahan tambal amalgam pada gigi susu dengan kadar Hg dalam urine dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan rancangan penelitian analitik dan pendekatan cross- sectional, sampel berjumlah 40 anak, dengan variabel bebas meliputi jenis kelamin, umur, lama penarnbalan gigi, jumlah penambalan gigi, sedangkan variabel terikat yaitu kadar Hg dalam urine.
Disamping itu dalam penelitian juga akan dilihat mengenai hubungan antara bahan tambal amalgam pada gigi susu dengan kadar Hg dalam urine, dengan mengambil sampel anak yang datang berobat di poliklinik Bagian Gigi Anak Universitas Indonesia Nopember 1993 - Mei 1994, dan dikumpulkan contoh urine anak yang gigi susunya ditambal dengan bahan tambal amalgam gigi. Alasan diambil sampel anak, karena anak belum banyak tercemar dan ingin dilihat secara dini pengaruh Hg dalam tubuh dengan melalui urine.
Gambaran distribusi menurut jenis kelamin perempuan dan laki-laki sama jumlahnya yaitu 20 anak, rata-rata umur anak 7 tahun 3 bulan, rata-rata lama penambalan gigi 132 hari, jumlah penambalan gigi 1 - 3 gigi dan rata-rata kadar Hg dalam urine 93,98 141.
Hasil penelitian untuk variabel jenis kelamin didapatkan bahwa secara statistik ada hubungan bermakna dengan kadar Hg dalam urine (p=001). Kelompok laki-laki mempunyai rata-rata kadar Hg dalam urine lebih tinggi dibandingkan kelompok perempuan. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara umur dengan kadar Hg dalam urine (p=O,3d). Rata-rata kadar Hg dalam urine untuk kelompok umur >87 bulan lebih rendah dibandingkan kelompok umur <87 bulan. Hubungan antara lama penambalan dengan kadar Hg dalam urine secara statistik hubungannya juga tidak bermakna (p1.OO). Terlihat rata-rata kadar Hg dalam urine untuk lama penambalan >69 hari lebih besar dibandingkan dengan lama penambalan < 69 hari. Hubungan yang tidak bermakna ditemukan juga untuk variabel jumlah penambalan dengan kadar Hg dalam urine (p=1.00). Terlihat rata-rata kadar Hg dalam urine untuk kelompok jumlah penambalan >1 gigi lebih tinggi dibandingkan kelompok jumlah penambalan 1 gigi. Dalam hal ini anak kemungkinan mendapatkan paparan Hg dari bahan tambal amalgam gigi, kemungkinan lain tidak didapatkan hubungan bermakna karena makin bertambah umur makin berkurang dengan hilangnya gigi susu.
Dalam pembahasan setelah dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu >4 µg/l dan <4 μg/l, terlihat bahwa kadar Hg dalam urine >4 µg/1 sebanyak 92,5%, dengan demikian dari seluruh responden, hampir semuanya sudah terancam penyakit yang diakibatkan oleh kadar Hg dalam tubuh. Dan hasil penelitian berdasarkan mean rank didapatkan kadar Hg dalam urine laki-laki lebih besar daripada perempuan, dan ditemukam hubungan bermakna menurut jenis kelamin (p=0,001), Sedangkan menurut variabel umur, lama penambalan dan jumlah penambalan tidak ditemukan hubungan bermakna. Dari hasil penelitian dengan melihat perbedaan proporsinya, walaupun kadar Hg dalam urine laki-laki lebih tinggi dengan kadar Hg dalam urine perempuan, tetapi setelah diuji secara statistik tidak ditemukan hubungan yang bermakna, juga menurut variabel umur, lama penambalan dan jumlah penambalan tidak ditemukan hubungan bermakna.
Kesimpulan dalam penelitian ini ditemukannya lebih dari 90 % responden mempunyai kadar Hg dalam urine diatas normal (4 μg/l), secara statistik ditemukan hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kadar Hg dalam urine, dimana laki-laki mempunyai kadar Hg dalam urine lebih tinggi daripada perempuan. Tidak ditemukannya secara statistik hubungan bermakna antara umur, lama penambalan dan jumlah penambalan terhadap kadar Hg dalam urine.

ABSTRACT
Community dental health service for both the adults and children has often been mainly filling the teeth using dental amalgam containing Mercury (Hg).
Mercury has poisonous property to the human body as well as evaporate vapor, and absorbed through skin. Healing in and penetration through also and can damage the brain centre, kidney, liver, and body organs.
The problem in this research is that the Hg content in the urine of the children with amalgam filling content Hg, has not been assessed.
The research goal is to investigate the Hg content in mine and to investigate the relation between amalgam filling, Hg in the urine and the various influencing factors.
This research collected primary data with analytics research pattern and cross-sectional approach. The sample size is 40 children, with independent variable sex, age, length of time of teeth, the number of filled teeth, while dependent variable is the Hg content in urine.
However, in this research we can also investigate the relation between the amalgam filling material that is used to fill the deciduous teeth and Hg content in urine, from the children, attending Children Dental Polyclinic, University of Indonesia, between November 1993 - May 1994, as the sample and connecting the sample of urine in children which their teeth filled with dental amalgam. The 'reason using children as sample is that they're still pure try to assess the earliest side effect of Hg in human body through urine.
The distribution of female and male is the equal, 20 children of each, and, the average is 7 years 3 months, the average of filling teeth duration is 132 days, total filled teeth is 1-3 teeth and Hg content's average in urine is 93,89 µg11. The result of research showed that sex has been found to be statistically significant relation with Hg content in urine (p= 0,001). Male group have Hg content's average in urine higher than female group. Research result has shown that there is no statistical relation between age and the Hg content's in urine (p=0,30). Hg content's average in urine in the >87 months age group is lower than the 587 months age group. The relationship between filling duration and Hg content in urine statistically are not significant (p=1.00). The average of Hg content in urine for >69 days filling duration is bigger than 569 days filling duration. No significant relationship also found for the number of filling with Hg content in urine (p=1,00). The average Hg content in urine in the group with more the one tooth filled is higher than the group with only one tooth filed. In this matter, the children are exposed to Hg from amalgam filling, and another possibility, there's no significant relationship due to higher the age the amalgam filling has been reduced due to exfoliation of the milk teeth more lack of amalgam. In the discussion, after grouping into two groups that is >4 µg/l and 54 μg/l, it showed that the Hg content in wine >4 µg/l is 92,5%. Therefore, from all of the respondents, nearly all of them have already been threatened by the disorder due to Hg content in the body. From the research's result based on the mean rank it has been found that the Hg content in the male urine is higher than female, and significant relationship on sex has been found (p=0,001}. By age group duration of filling and the number of filling, no significant relationship has been found. From the research result by observing the proportion's differences, although the Hg content in male urine is higher than the Hg content in female urine, but after being tested statistically there's no significant relationship, the same result is found also by age variable, duration of fillings and number of filling.
The conclusion of the research is that more than 90% respondents has been found to have Hg content in urine above normal (4 μg/l), statistically a significant relationship has been found between sex and the Hg content in wine, in which males have Hg content in urine higher than female. There's no statistically significant relationship between age, duration of tilling and the number of filling toward the Hg content in urine.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaity
"Penelitian efek hipoglikemik ekstrak daun tapak dara, biji petai cina dalam bentuk tunggal telah dilakukan pada hewan percobaan. Akan tetapi uji efek hipoglikemik dalam ramuan daun tapak dara dengan biji petal cina belum dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun ramuan tapak dara (Catharanthus roseus (L) G. Don) dengan biji petai cina (Leucaena leucocephala (Link) de Wit) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus dan mengetahui karakteristik bahan yang digunakan.
Penelitian dilakukan menggunakan metode percobaan faktorial 5 x 5 x 6, dengan rancangan acak kelompok. Ada 3 faktor yang menjadi variabel bebas yaitu : faktor daun tapak data, biji petai cina masing-masing dengan 5 variasi konsentrasi, dan faktor interval waktu pengambilan darah dengan 6 x pengambilan. Sebagai variabel tidak bebas adalah kadar glukosa darah tikus. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak ramuan daun tapak dara dengan biji petai cina terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus, digunakan kelompok kontrol ( diberi air suling ), 24 kelompok perlakuan yang masing-masing diberi ekstrak etanol ramuan yang bervariasi, dan kelompok pembanding yang diberi suspensi tolbutamid 250 mg / kg berat badan. Perlakuan pada tikus percobaan digunakan metode uji toleransi glukosa secara oral. kadar glukosa darah dihitung pada interval waktu tertentu yaitu sebelum pemberian bahan uji sampai dengan 4 jam setelah pemberian bahan uji, analisis kadar glukosa darah ditentukan dengan metode orto-toluidin dan diukur dengan spektrofotometer pada k 630 nm. Untuk mengetahui karakteristik pola kromatogram ekstrak etanol daun tapak dara dengan biji petal cina digunakan kromatografi gas/spektrometer massa.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa tidak semua variasi kombinasi larutan uji dapat menurunkan kadar glukosa darah yang berbeda secara statistik dengan kelompok kontrol. Perlakuan yang berbeda secara statistik dengan kelompok kontrol adalah perlakuan t2p1 dan t2p4 (p<0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol ramuan pada perlakuan tzpi ( 0,10 g serbuk daun tapak dara + 1,04 g serbuk biji petal cina) dan perlakuan t2p4 ( 0,10 g serbuk daun tapak data + 4,16 g serbuk biji petai cina ) 1 kg berat badan dapat menurunkan kadar glukosa darah yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Hasil analisis ekstrak dengan kromatografi gas terlihat bahwa tidak semua puncak-puncak yang ada pada kromatogram tunggal muncul pada kromatogram ramuan, dan puncak-puncak yang ada pada kromatogram ramuan tidak sama dengan gabungan puncak yang- ada pada kromatogram tunggalnya. Hal ini terlihat adanya puncak-puncak yang hilang dan munculnya puncak-puncak baru pada kromatogram ramuan.

The hypoglycemic effect of single form extract of Catharanthus roseus (L) G. Don leaves and Leucaena leucocephala (Lmk) de Wit seeds have been studied on nondiabetic and diabetic rats. So far there is not any report on the treatment of extract combination of the plants on rats yet.
The aim of this study was to determine the hypoglycemic effect of the ethanolic extract from a combined Catharanthus roseus (L) G. Don and Leucaena leucocephala (Lmk) de Wit seeds in non diabetic rats.
To find out the effect of combined extract ethanolic in hypoglycemic activity the normal rats, are devided into 26 group : one group of untreated control ; 24 are treated groups, each of which were administrated orally with different doses of these combined extract; and one group was fed 250 mg/kg of tolbutamid as a reference compound. Blood glucose was determined by using ortotoluidin method and the characteristic of ethanolic extract was analized by using gas chromatography 1 mass Spectrometry.
By statistical analysis it was shown a significant decrease of blood glucose of the t2p1 and t2p4 groups compared to the control group, and the other treated groups. Gas chromatography analysis shown that some of peaks were missing and some new peaks appeared in the chromatogram of the extract."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Diah Kusumawardhani
"Keberlanjutan ekosistem pesisir rentan terhadap bebagai aktivitas manusia, dan bencana alam salah satunya tsunami. Pada Desember 2018, tsunami akibat dari longsoran dinding Anak Krakatau, mengakibatkan 207 orang meninggal dunia dan 11.453 orang mengungsi di Kabupaten Pandeglang. Masalah pada penelitian ini adalah tsunami berdampak pada menurunnya kemampuan ekosistem menghasilkan jasa sehingga diperlukan perencanaan spasial yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah membangun skenario model perencanaan spasial untuk pengurangan risiko bencana tsunami. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, valuasi ekonomi jasa ekosistem, analisis statistik bivariat, dan permodelan system dynamics untuk menyusun skenario model perencanaan spasial. Hasil penelitian menunjukan 16 kelas jasa ekosistem yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir Pandeglang. Tsunami Anak Krakatau 2018 menggenangi 5.793 hektar daerah pesisir, dengan nilai kerugian sebesar 133.204.353.760 Rupiah. Sebanyak 47% masyarakat memiliki tingkat pengetahuan jasa ekosistem menengah, sementara 45% masyarakat memiliki tingkat pengetahuan bencana tsunami yang rendah. Kesimpulan penelitian ini adalah sekenario intervensi peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan ekosistem mangrove dengan memanfaatkan produk olahan mangrove, serta pengurangan konversi mangrove menjadi tambak dapat menaikan luas area mangrove, dan luas pesisir terlindung.

Sustainability of coastal ecosystems is threatened by various human activities, and natural disasters, such as tsunami. In December 2018, tsunami resulted from Anak Krakatau flank collapsed caused in 207 casualties and 11,453 people being displaced in Pandeglang Regency. Research problem is that the tsunami reducing the ecosystem's ability to produce services, therefore, appropriate spatial planning is needed. This research aims to build a spatial planning model scenario for tsunami disasters risk reduction. Methods used in this research are spatial analysis, economic valuation of ecosystem services, bivariate analysis to assess relationships between variables, and system dynamics modeling to develop spatial planning model scenarios. This research shows 16 classes of ecosystem services have been utilized by Pandeglang coastal community. The 2018 Anak Krakatau tsunami inundated 5,793 hectares of coastal areas, and caused economic loss 133,204,353,760 Rupiah. 47% of coastal community have a medium knowledge of ecosystem services level, while 45% of people have a low tsunami disaster level knowledge. In conclusion, scenario of increasing community participation in mangrove ecosystem management by cultivating mangrove products, as well as reducing the conversion of mangroves able to increase mangroves area, and coastlines protection."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library