Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paath, Emilia Helena
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai penggunaan kata er pada mahasiswa program studi Belanda FSUI, telah dilakukan pada bulan Maret 1995. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata er dalam wacana berdasarkan persentase kesalahan yang dilakukan, melihat apakah lama masa studi berpengaruh pada peningkatan kemampuan serta mencari penyebab terjadinya kesalahan dalam penggunaan kata er tersebut.

Data yang diteliti diambil dari hasil tes yang diberikan pada mahasiswa dari tingkat I sampai dengan tingkat IV. Proses pengolahan data dijelaskan.

Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum kemampuan mahasiswa adalah buruk (rata-rata kesalahan 53%). Selain itu kemampuan mahasiswa tidak dapat selalu dilihat dari lama masa studinya. Dengan kata lain, mahasiswa dari tingkat yang lebih tinggi belum tentu kemampuannya selalu lebih tinggi daripada mahasiswa dari tingkat yang lebih rendah. Adapun penyebab terjadinya kesalahan pads penggunaan kata er adalah: ketidaktahuan akan letak penggunaan er dalam kalimat secara tepat, ketidaktahuan mahasiswa bahwa er harus digunakan dalam kasus tertentu, pengaruh bahasa ibu dan kurangnya ketelitian mahasiswa.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kingkin Ismaya Sari
Abstrak :
Teks komersial seperti teks iklan dan teks surat edaran berperan tidak saja untuk memperkenalkan suatu barang atau produk yang ditawarkan, melainkan juga untuk mengajak, mempengaruhi, menganjurkan, menyarankan atau menyuruh seorang penerima atau seorang konsumen untuk mau membeli atau mempergunakan produk yang ditawarkan. Gaya bahasa yang dipergunakan untuk keperluan itu adalah selalu bentuk perintah (Liliweri, 1992: 33).

Perintah dapat dikemukakan dengan bentuk kalimat yang berbeda-beda, tetapi bermakna sama yaitu sebuah perintah. Berdasarkan pendapat Geerts {1983) di dalam bahasa Belanda terdapat tiga bentuk kalimat perintah dengan menggunakan subjek dan enam bentuk kalimat perintah tanpa menggunakan subjek. Permasalahan yang muncul adalah bentuk kalimat perintah yang mama yang banyak dipergunakan di dalam teks komersial bahasa Belanda seperti teks iklan yang terdapat di dalam majalah dan teks surat edaran penawaran produk dari suatu bank.

Penelitian dilakukan dengan mengadakan studi pustaka dan melakukan pengujian. Melalui studi pustaka diperoleh data menge_nai bentuk-bentuk kalimat perintah bahasa Belanda. Pengumpulan data yang berhubungan dengan penggunaan bentuk kalimat perintah di dalam teks komersial dilakukan dengan. mengadakan pengujian di lima belas majalah dan empat edaran yang berbeda sasaran pembaca atau konsumennya. Data yang diperoleh dari kelima belas majalah dan keempat surat edaran tersebut adalah berupa persentase peng_gunaan bentuk kalimat perintah secara umum dan jugs di tiap pembagian kategori pembaca atau konsumen.

Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum persentase tertinggi penggunaan bentuk kalimat perintah adalah bentuk kalimat perintah bentuk dasar + Sisa (51,91%), kedua adalah bentuk kalimat perintah S + VF + Sisa (25,19%) dan ketiga adalah bentuk kalimat perintah baru di luar sembilan bentuk kalimat perintah yang diberikan oleh Geerts (9,16%). Selanjutnya secara berurutan penggunaan bentuk-bentuk kalimat perintah adalah: Bentuk kalimat perintah Sisa + Infinitif (6,49%), bentuk kalimat perintah Bentuk dasar Sisa (3,44%), bentuk kalimat perintah VF + S + Sisa(2,48%), bentuk kalimat perintah Infinitif Sisa (0,57%), bentuk kalimat perintah VF + S+ Sisa ? (0,38%) dan bentuk kalimat perintah Bentuk perfektum (0,38%). Sedangkan bentuk kalimat perintah Bentuk pluperfektum sama sekali tidak pernah dipergunakan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjanara Mahroezar
Abstrak :
Bahasa bersifat khas dan dibangun dari kekhasan yang berhubungan erat dengan budaya (Terigan 1986;2-3). Pendapat ini menjelaskan bahwa kebiasaan-kebiasaan berbahasa dalam suatu masyarakat ditentukan pula oleb budaya yang dimiliki masyarakat tersebut. Skripsi ini meneliti perbedaan antara tindak bahasa permi ntaan pada bahasa Belanda dan tindak bahasa yang sama pada bahasa Indonesia dari segi pragmatis dengan menggunakan teori Blum Kulka dan Olshtain. Korpus data diperoleh dari tujuh buku cerita bergambar yang diterbitkan dalam versi bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar perbedaan strategi yang muncul sama sekali tidak dipengaruhi oleh perbedaan konteks, melainkan murni disebabkan oleb perbedaan budaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola realisasi tindak bahasa permintaan pada bahasa Belanda dan bahasa Indonesia memang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, meskipun digunakan dalam konteks yang sama. Pada versi bahasa Belanda, tindak bahasa permintaaan pada umumnya menggunakan pendengar sebagai subjek, sementara pada versi bahasa Indonesia pada umumnya tidak ...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sayekti
Abstrak :

ABSTRAK
Sarah Sayekti. Distribusi fonem letupan dalam bahasa Belanda. Tujuan dari pembahasan topik ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai posisi fonem-fonem letupan bahasa Belanda baik di dalam lingkup kata yang ditinjau menurut suku kata. Apakah di awal atau di akhir kata. Juga untuk memberikan gambaran mengenai kemunculan fonem-fonem letupan tersebut dalam kombinasinya dengan fonem vokal dan konsonan yang lain.
,br> Selain pembahasan mengenai fonem letupan, kata dan suku kata secara khusus, juga akan dibahas mengenai aturan-aturan fonologis yang berkaitan dengan fonem letupan Aturan-aturan fonologis ini juga perlu diuraikan di sini karena dengan terjadinya proses-proses fonologis tersebut maka kemunculan dan kemungkinan pengkombinasian fonem letupan dalam kata-kata bahasa Belanda sudah dapat dipastikan. Misalnya proses fonologis pengawasuaraan. Karena proses fonologis ini juga terjadi pada fonem letupan bersuara yang muncul di akhir kata, maka dapat dipastikan bahwa di dalam ujaran kita tidak akan mendapatkan fonem letupan bersuara pada akhir kata.

Pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan atas distribusi dan pengkombinasian fonem letupan berdasarkan bentuk fonem seperti fonem bilabial, dental atau velar. Kesimpulan berdasarkan bentuk fonem ini diharapkan dapat mempermudah orang asing yang berbicara bahasa Belanda dalam menentukan fonem yang berkombinasi dengan fonem letupan ini dalam kata-kata.
1998
S15951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reli Handayani
Abstrak :

Disertasi ini membahas verbalisasi prinsip kepemimpinan yang terdapat dalam debat calon presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2014 dengan memadukan pendekatan analisis wacana dan pragmatik. Tujuan penelitian ini adalah menemukan tuturan yang mencerminkan prinsip kepemimpinan, menginterpretasikan kesesuaian strategi yang digunakan untuk menyampaikan tuturan kepemimpinan, dan menguraikan pola argumen sebagai dasar untuk menentukan kesahihan tuturan kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan data yang dikuantifikasi untuk mencapai tujuan penelitian. Debat yang berlangsung selama lima putaran dan melibatkan empat calon pemimpin digunakan sebagai sumber data. Pertama, melalui analisis proposisi mikro dan makro, peneliti menemukan bahwa tiap penutur menghasilkan bentuk tuturan kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, baik dari aspek diksi maupun pola. Kedua, hasil dari analisis ilokusi menunjukkan bahwa pilihan strategi yang digunakan oleh penutur dalam menyampaikan prinsip kepemimpinan disesuaikan dengan maksud dari tuturan kepemimpinan. Ketiga, analisis pola argumen dan analisis kesahihan tuturan memperlihatkan bahwa tidak semua tuturan kepemimpinan dapat disebut sahih. Hal tersebut ditunjukkan melalui kelengkapan argumen-argumen yang hadir menyertai tuturan kepemimpinan di dalam debat. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan bentuk tuturan kepemimpinan, strategi penyampaian tuturan kepemimpinan, dan kesahihan tuturan kepemimpinan merupakan petunjuk yang menyatakan perbedaan model kepemimpinan.


This dissertation discusses the verbalisation of leadership principles in the debate of Indonesian president and vice president candidates in 2014 by combining discourse analysis and pragmatic approach. The aims of this research are to find speeches that reflect leadership principles, to intrepret the compatibility of the strategis used to deliver leadership utterances, and to dissect the pattern of argument as the foundation to determine the felicity of leadership utterances. To achieve those aims, qualitative method accompanied with quantified data is applied to analyse the data on candidate of leaders’ utterances. The debate which was held five rounds and involved four candidates of leaders, is used as source of data. First, using the analysis of micro and macro propositions, the researcher finds that each speaker produced different forms of leadership utterances. Second, the result of illocutionary acts analysis shows that the choices of strategy used by the speakers to deliver leadership principles were adjusted to the intention of leadership utterances. Third, patterns of arguments analysis and felicity conditions analysis reveal that not all utterances are felicitous as demonstrated from the completeness of arguments for leadership utterances. Based on those findings, this research concludes that different forms of leadership utterances, strategies used to deliver leadership utterances, and felicity of leadership utterances are the markers showing different models of leadership.

2019
D2599
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahroh Nihayah
Abstrak :
Disertasi ini mengkaji pergeseran diatesis dalam terjemahan teks ilmiah dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Analisis difokuskan pada data berupa 10 artikel dari buku Kongres Studi Belanda di Indonesia tahun 2010 dan 2015. Sejumlah 3.085 klausa dianalisis dengan menggunakan metode campuran sematan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua klausa berpredikat verbal 15,06% klausa berdiatesis agentif bergeser menjadi pasientif dan 13,79% klausa berdiatesis pasientif bergeser menjadi agentif. Pergeseran diatesis terkait tataran leksikal, gramatikal, dan tekstual. Pada tataran leksikal, pergeseran diatesis dipicu beberapa hal terkait ciri leksikal predikat, yaitu kelas, unit, valensi, serta kolokasi dan koligasi. Pada tataran gramatikal, pergeseran diatesis disebabkan oleh objek yang dalam bahasa Indonesia tidak dapat dikedepankan serta keterbatasan adverbia relatif. Pada tataran tekstual pergeseran diatesis pada umumnya disebabkan oleh pemertahanan urutan kata yang berkaitan erat dengan alur informasi. Pergeseran diatesis menyebabkan pergeseran nuansa makna, tetapi tidak menyebabkan pergeseran makna inti. Kesepadanan terjemahan teks ilmiah yang pada umumnya diterjemahkan dengan metode komunikatif merupakan sebuah kontinum. Makna tekstual lebih dipertahankan dari makna gramatikal. Diatesis bergeser sebagai akibat upaya pemerolehan kesepadanan tekstual.
This dissertation discusses voice shift in translation of academic texts from Dutch to Indonesian. The analysis focuses on 10 articles taken from proceedings of Dutch Study Congresses in Indonesia published in 2010 and 2015. A total number of 3,085 clauses were analyzed by using mixed-method. The result shows that of all clauses with verbal predicates nearly 15.06% of all clauses with agentive voice shifts to patientive, and 14.8% of all clauses with patientive voice shifts to agentive. The causes of voice shift are related to lexical, grammatical, and textual level. On the lexical level, voice shift is affected by lexical features such as class, unit, valence, collocation and colligation as well. On the grammatical level, voice shift is induced by Indonesian that does not have object fronting and has limited relative adverbs. On the textual level, voice shift is mostly triggered by preserving word order that is strongly related to information flow. Voice shift leads to shift nuances of meaning, but not the core meaning. The translation equivalence of academic texts which are generally translated by using communicative method is a continuum. Textual meaning is preserved. Thus, voice shift is caused by the effort to obtain a textual equivalence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2645
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library