Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Tita Agustiani
Abstrak :
Situasi politik di Australia sampai tahun 1947 masih terdapat kontradiksi dan ketidaksatuan dalam kebijaksanaan sipil Australia terhadap Indonesia. Ketidak-tetapan kebijaksa_naan yang berhubungan dengan Hindia Belanda dan kemerdekaan Indonesia mencerminkan tidak adanya kebulatan pendapat di dalam tubuh Pemerintah Australia. Pada tahun 1945, Chifley mengatakan bahwa perselisihan antara Indonesia dan Belanda adalah masalah dalam negeri Belanda dan Australia tidak ingin campur tangan. Walaupun demikian, Pemerintah Australia memper_hatikan perkembangan di Indonesia sebab situasi yang tidak menentu di wilayah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran Australia bagi strategi pertahanan keamanannya. Kegagalan pemerintah Indonesia dan Belanda untuk mencapai kata sepakat dalam perjanjian Linggarjati telah memaksa Pemerintah Australia membawa masalah ini ke PBB. Di Dewan Keamanan EBB, Pemerintah Australia berusaha meyakinkan anggota DK-PBB bahwa masalah Indonesia-Belanda sudah saatnya ditangani PBB. Usaha Australia mulai menampakkan hasil saat DK-PBB mengeluark.an resolusi gencatan senjata dan membentuk suatu komisi yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara. Usaha inipun menunjukkan ketegakkan sikap Australia terhadap masalah Indo-nesia, yang selama ini berusaha untuk bersikap hati-hati dalam menanggapi masalah tersebut. Ketegasan yang berlatar belakang dari kebijaksanaan politik Australia setelah perang, dimana Pemerintah Australia menginginkan penyelesaian secara damai di samping keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan Negara-_negara tetangganya di Asia. Dukungan Australia di DK-PBB telah menimbulkan simpati tersendiri bagi Indonesia, sehingga Pemerintah Indonesia meminta Australia untuk mewakilinya dalam KTN. Bagi Pemerintah Australia, hal ini merupak.an kesempatan untuk mewujudkan ambisinya menjadi negara utama di kawasan Asia dan memanfaat_kan masalah ini sebagai batu loncatan untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan negara-negara di Asia, serta untuk melindungi kepentingan-kepentingan negaranya di Asia, khususnya Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Delliana M.
Abstrak :
Serikat selalu mencampuri urusan dalam negeri Kuba. Para presiden Kuba adalah orang-orang yang dekat dengan Amerika Serikat. Mereka selain menjalankan pemerintahan juga melindungi aset-aset rnilik Amerika Serikat di Kuba. Selain itu para presiden Kuba sangat senang melakukan korupsi dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Tetapi biasanya mereka tidak bertahan lama karena rakyat sangat tidak suka dengan mereka dan kemudian melakukan pemberontakan. Masalah ini terus terjadi hingga Fidel Castro mengambil alih kepemimpinan. Fidel Castro yang menjadi presiden Kuba pada tahun 1960 adalah orang yang sangat tidak suka dengan Arnerika Serikat, Untuk menghindari Amerika Serikat kembali berkuasa di Kuba ia menolak menerima bantuan dari Arnerika Serikat. Sebaliknya ia rnenerima bantuan dari Uni Soviet. Selain itu ia menyita aset-aset milik Amerika Serikat di Kuba yang membuat pemerintah Amerika Serikat marah dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Kedekatan pemerintah Kuba dengan Uni Soviet membuat pemerintah Amerika Serikat menjadi panik dan kemudian menyusun rencana untuk menjatuhkan Fidel Castro. Pemerintah Amerika Serikat kemudian mengumpulkan para pengungsi Kuba di daerah Florida untuk dilatih menjadi tentara pemberontak dan akan menyerang Kuba. Rcncana ini dijalankan pada tahun 1961 pada masa pemerintahan Presiden John F. Kennedy. Tetap serangan ini berhasil digagalkan oleh pasukan Fidel Castro.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S12441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Ratna Gayatri
Abstrak :
Skripsi ini membahas perkembangan dan perjuangan komunitas gay untuk mencapai pengakuan dari masyarakat Amerika Serikat. Pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pencarian data dilakukan melalui studi kepustakaan dan Internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perjuangan komunitas gay yang merupakan kaum minoritas yang diabaikan oleh masyarakat dan lingkungannya. Perjuangan ini mencapai puncak pada tahun 1979 di mana komunitas gay sudah dapat diterima oleh masyarakat Amerika dengan berbagai kemampuan yang mereka miliki, serta dampak keberadaan mereka terhadap kehidupan sosial, budaya, dan politik Amerika Serikat. Serta untuk melengkapi penulisan sejarah Amerika Serikat, khususnya di bidang sosial dan budaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas gay Amerika dengan perjuangan, kemampuan, dan kepercayaan diri akhirnya dapat diterima keberadaannya oleh masyarakat Amerika.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rendy Harsanto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang orang kulit hitam Amerika Serikat dan musik blues yang dimaksudkan untuk menemukan makna yang lebih dalam tentang kaitan musik sebagai sarana untuk menyatakan eksistensi orang kulit hitam yang telah mengecap diskriminasi sehingga dalam banyak hal mereka digambarkan sebagai masyarakat yang pasif dan malas. Pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pencarian data, dilakukan melalui studi kepustakaan dan internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan suatu gambaran proses sosialisasi dan adaptasi dalam membentuk karakter orang kulit hitam dan sebagai pembuktian intelektualitas mereka yang membawa pengaruh besar dalam sejarah musik di Amerika, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang sejarah musik Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa musik blues bukan sekedar suatu alat protes, tetapi juga pembuktian intelektualitas orang kulit hitam yang mencoba menunjukan eksistensinya bagaimana masyarakat kulit hitam Amerika juga memperjuangkan musik blues sebagai musik yang digemari pada masa itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Hartono
Abstrak :
Penelitian mengenai dukungan Amerika Serikat terhadap proses berdirinya negara Israel (1945-1949) telah dilakukan pada bulan Maret sampai Oktober 2005, tujuannya ialah untuk memaparkan motivasi dan fakto-faktor yang menentukan pengambilan kebijakan di Amerika Serikat. Masalah yang dibahas dalam tulisan ini adalah mengapa Amerika Aerikat memberikan dukungannya terhadap berdirinya Negara Israel. Penulisan ini mengambil sudut pandang dinamika perpolitikan domistik yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Amerika. Sumbr-sumber yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumbe primer diperoleh melalui sumber-sumber primer yang sudah diterbitkan, seperti pernyataan pengakuan kedaulatan dari Amerika terhadap Negara Israel, resolusi Majelis Umum PBB thun 1947, dan teks deklarasi berdirinya Negara Israel. Sebagian sumber tersebut terdapat dalam Public papers of the Presidents of the US: Harry Truman, 1948. Washington: United States Government Printing Office. 1946. Sedangkan sumber sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal dan situs internet. Situs internet yang digunakan adalah situs resmi Zionist Organization of America dan situs resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Harun
Abstrak :
Skripsi ini mengenai keberhasilan tokoh pengusaha kulit hitam John H. Johnson menghalau rintangan dalam merintis bisnisnya yang data-datanya penulis peroleh melalui studi kepustakaan. Permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah keberhasilan pengusaha John H. Johnson (1942-1992) menghalau rintangan dalam merintis bisnisnya karena adanya praktek diskriminasi. Lahir di kola Arkansas pada tahun 1918, John H. Johnson merupakan salah satu pengusaha besar di abad 20. Ia memulai usahanya dari nol, tetapi akhimya berhasil mendirikan perusahaan penerbitan kulit hitam terbesar di Amerika Serikat. Padahal, sebagai seseorang yang berasal dan etnis minoritas kulit hitam merintis bisnis dalam situasi dimana Hukum Jim Crow masih berlaku baik di negara bagian Utara maupun Selatan, bukanlah perkara mudah. Namun, iklim bisnis yang tidak kondusif dan diterapkannya praktek diskriminasi serta pemisahan tidak menyurutkan semangatnya untuk berhasil. Atas prestasinya Johnson dapat disejajarkan seperti para tokoh pengusaha kulit putih lainnya seperti King Gilette (pilau cukur), Adolph Zukor (film), Mary Kay Ash (kosmetik), dan Fred Smith (Federal Express). Perjuangan John H. Johnson menjadi menjadi sebuah bukti bahwa kegigihan, kecerdasan dan semangat pantang menyerah merupakan jembatan emas menuju terwujudnya impian dan cita-cita.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
Abstrak :
Haryanto, Demokrasi Ekonomi di Amerika Serikat: Penerapan Sherman Antitrust Act Terhadap Standard Oil Company 1890-1911, di bawah bimbingan Sudarini Soehartono, MA; 86 hlm + xi, lampiran, Fakultas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004. Penelitian ini membahas tentang undang-undang Sherman Antitrust sebagai usaha untuk mengembalikan kehidupan demokrasi di bidang ekonomi yang telah hilang seiring dengan bcrkembangnya perusahaan-perusahaan besar. Pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik. kritik, interpretasi, dan historiografi. Pencarian data, dilakukan melalui studi kepustakaan dan internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan suatu gambaran demokrasi di bidang ekonomi yang muncul dengan dikeluarkannya undang-undang Sherman Antitrust terhadap Standard Oil Company pada kurun waktu 1890-1911 di Amerika Serikat, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang sejarah bisnis Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa demokrasi ekonomi di Amerika Serikat berhasil ditegakkan kembali dengan diberlakukannya undang-undang Sherman Antitrust dan diadilinya Standard Oil Company yang berakhir dengan keputusan pengadilan yang memerintahkan dipecahnya Standard Oil Company.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kurniati
Abstrak :
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, begitu banyak masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan, diantaranya masalah diplomasi modern yang sama sekali baru bagi bangsa Indonesia. Meskipun menurut ukuran kondisi dan situasi waktu itu masalah mempertahankan kelangsungan hidup negara lebih banyak menyangkut bidang kesiap-siagaan fisik, namun unsur diplomasi sebagai salah Satu alat untuk mempertahankan negara menduduki tempat yang juga sangat menentukan. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melihat sejauh mana keberhasilan perjuangan diplomasi Indonesia di forum PBB. terutama setelah agresi militer II Belanda hingga pengakuan kedaulatan. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan, berupa buku-buku, dokumen, artikel majalah, Surat kabar, hasil-hasil sidang PBB, Serta wawancara. Masalah pertikaian Indonesia dengan Belanda telah masuk agenda PBB sejak: bulan Juli 1947 hingga bulan Desember 1949. Pengajuan masalah ini ke forum EBB, karena Pemerintah Indonesia beranggapan, bahwa masalah pertikaiannya dengan Belanda tenting siapa yang berdaulatan terhadap wilayah Indonesia, tidak dapat lagi diselesaikan melaui perundingan bilateral dengan Pemerintah Belanda. Dari hasil panelitian penulis, penulis melihat bahwa ada dua tahap perjuangan diplomasi Indonesia di PBB. Tahap pertama dari bulan Juli 1947 hingga Juli 1948, yang ternyata tidak berhasii. Ketidakberhasilan tersebut disebabkan adanya Perang Dingan antara Amerika Serikat dengan sekutu-sekutunya yang beraliran demokrasi berhadapan dengan Uni Soviet dan kelompoknya, yang berpahamkan komunis, yang melanda juga situasi persidangan di PBB. Akibatnya, usaha Indonesia untuk menggunakan PBB sebagai media panyelesaian pertikaiannya dengan Belanda dalam prakteknya selaluterbentur oleh kepentingan nasiona1 dari kedua negara adikuasa, tersebut, dan pada akhirnya juga mempengaruhi sikap yang harus diambil negara-negara anggota PBB 1ainnya. Dalam perkembangan kemudian, terutama setelah Belanda melancarkan agresi militernya yang kedua dan kemampuan Indonesia menumpas pemberontakan komunis di Madiun, Indonesia baru dapat menggunakan forum PBB secara efektif. Keberhasilan tersebut juga dipengaruhi oleh kemampuan delegasi Indonesia di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat (PBB) membentuk suatu pendapat masyarakat dunia yang mendukung perjuanggan Indonesia melawan Belanda. Serangan Umum 1 Maret 1949 yang mengejutkan dunia internasional. Dan tak kalah pentingnya adalah kemampuan Indonesia memanfaatkan situasi Penang Dingin yang mengakibatkan perubahan sikap Amerika Serikat dari pasif' menjadi lebih aktif mendukung Indonesia dan mendesak Belanda agar mau berunding kembali kesemua faktor di atas akhirnya memudahkan Indonesia menggunakan PBB sebagai media diplomasina, guna menyelesaik.an pertikaiannya dengan Belanda rea1isasinya adalah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada bulan Desember 1949 melalui konperensi Meja Bundar yang diadakan di negeri Belanda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ripto Mulyono
Abstrak :
WAPP, sebagai organisasi kelaskaran wanita didirikan di Yogyakarta pada tahun 1946, merupakan sebagian dari perjuangan bangsa menentang penjajahan Belanda. Pembentukan organisasi di Yogyakarta ini merupakan reaksi kaum wanita terhadap keutuhan kemerdekaan Republik Indonesia yang akan dirusak oleh Belanda. Dalam skripsi ini dibahas mengenai awal pembentukanorganisasi wanita WAPP dan perkembangannya. Data mengenai pembentukan dan perkembangan organisasi ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh-tokoh WAPP yang masih hidup, SUrat Kabar yang sejaman yang didapat dari Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Negara Yogyakarta, Arsip Nasional RI dan Gedung Juang '45. Dari hasil penelitian menunjukkan latar belakang terjadinya pendirian organisasi wanita ini. Sebuah organisasi wanita yang dibentuk di Yogyakarta, sesudah terjadi perpindahan pemerintahan dari Jakarta ke daerah tersebut. Pembentukan organisasi ini dimaksudkan untuk membantu perjuangan bangsa melawan Belanda. Selain itu juga untuk membuktikan bahwa kaum wanita bisa ikut serta mengambil bagian dalam partisipasinya terhadap perjuangan bangsa, seperti halnya kaum pria. Wanita Pembantu Perjuangan atau WAPP kemudian ikut serta dalam perjuangan bangsa melawan Belanda bersama-sama badan-badan perjuangan lainnya di Yogyakarta. Bentuk keikutsertaan itu dilakukan dengan mengirim anggota WAPP yang telah diberi pendidikan terlebih dahulu membantu Tentara Republik, ini dapat dilakukan karena sebelumnya diberikan pelajaran tentang kemiliteran. Selain itu membantu langsung terjun ke masyarakat yang menderita akibat peperangan tersebut. Ini dilakukan dengan memberikan pertolongan secara fisik, yaitu dengan membantu memberikan obat-obatan dan bahan makanan. Juga melakukan pemberantasan buta huruf pada penduduk sekitar daerah pertempuran, seperti yang dilakukan di daerah Mrangen, Bekasi, Mojokerto, Karawang. Seperti halnya badan-badan perjuanganlainnya WAPP juga termasuk dalam bagian Biro Perjuangan di Yogyakarta, sehingga WAPP dalam melakukan kegiatannya tidak sendiri-sendiri dan diawasi oleh Biro Perjuangan itu. Dengan demikian Kegiatan Wanita Pembantu Perjuangan di Yogyakarta, sehingga WAPP dalam melakukan kegiatannya tidak senidiri-sendiri dan diawasi oleh Biro Perjuangan itu. Dengan demikian Kegiatan Wanita Pembantu Perjuangan atau WAPP dapat dikatakan sebagai pergerakan wanita Indonesia, disebabkan menunjukkan tujuan yang jelas bersifat usaha memajukan wanita atau meninggikan derajat wanita dengan menghilangkan diskriminasi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Aquila Nugraha
Abstrak :
Tema penulisan ini berusaha melihat kuatnya dukungan dan kepentingan Amerika Serikat atas Indonesia selama tahun 1975-an. Terutama dalam masa Presiden Jimmy Carter (1976 - 1980) dimana ia meneruskan kebijakan oleh pemerintahan sebelumnya, Gerald Ford (1974 -- 1976), yakni dukungan penuh atas integrasi Timtim ke dalam wilayah Indonesia. Walaupun integrasi Timtim di pertanyakan oleh banyak anggota Kongres Amerika Serikat, tapi pemerintahan Carter tetap terus melanjutkan hubungan baik( antara Amerika Serikat dengan Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Presiden Ford. Metode penulisan yang digunakan dalam tulisan ini menempuh metode umum dalam historiografi. Diantaranya, heuristik penyelusuran sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penulisan. Baik dalam segi sumber skunder maupun primer. Kedua, kritik sumber kemudian dilakukan guna memilah dan meneliti lebih jauh atas sumber-sumber yang digunakan, baik secara isi materi sumber maupun kondisi luar dari sumber tersebut. Ketiga, intrepretasi dilakukan agar dapat memberikan penganalisaan terhadap sumber dan pembahasan topik. Terakhir merupakan metode, historiography yakni deskritif - analisis history secara kronologis. Hal ini dilakukan agar dapat memudahkan penganalisaan atas masalah tersebut. Hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia dalam kaitannya dengan Timtim, dalam memberikan bantuan kepada Indonesia, Presiden Carter juga meminta Indonesia untuk menegakkan HAM. Tetapi tidak terkait dengan masalah integrasi Timtim, melainkan mendesak Indonesia agar melepaskan semua tahanan para anggota eks. PKI golongan B yang berjumlah ribuan orang dari seluruh penjara di Indonesia jika ada. Permintaan Amerika Serikat ini tentu saja dipenuhi oleh Indonesia karena masalah Timtim lebih membutuhkan perhatian seriu.s daripada mengurusi tahanan eks PKI, pada masa itu. Selain itu, Indonesia juga memerlukan dukungan politik luar negeri dari Amerika Serikat demi memperlancar mengatasi konflik di Timtim. Walaupun Indonesia menanggung korban jiwa dan harta yang tidak sedikit.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>