Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuli Yudhandono
"ABSTRAK
Beragamnya tipe dan pola patahan yang berkembang di cekungan Bintuni,
menimbulkan perlunya analisa yang lebih detil pada karakteristik dari patahanpatahan
tersebut. Salah satu karakteristik yang akan dipaparkan dalam makalah ini
adalah paparan mengenai apakah patahan-patahan utama ini bersifat meloloskan
atau menahan fluida, studi ini biasanya disebut juga studi Fault Seal Analysis
(FSA). Hal ini menjadi penting, dikarenakan tipe pemerangkapan yang ada dan
berkembang di cekungan ini adalah tipe pemerangkapan yang dibatasi oleh
patahan, sehingga diperlukan pengetahuan, apakah patahan-patahan ini (yang
membatasi system pemerangkapan) bersifat meloloskan atau menahan fluida
(hidrokarbon), yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi dari resiko
eksplorasi dan atau eksploitasi.
Sebagaimana umumnya pada studi yang lain, semakin banyak data yang tersedia,
akan menghasilkan kesimpulan yang semakin baik. Pada area studi yang penulis
lakukan, keterbatasan data menjadi salah satu hambatan yang ada. Umumnya
untuk melakukan studi FSA, ketersediaan jumlah sumur yang banyak akan
menghasilkan kesimpulan yang baik. Untuk mengatasi hal ini, penulis akan
mencoba menggunakan pendekatan yang lain, yang diharapkan akan dapat
mencapai tujuan dari studi ini, meskipun ketersediaan jumlah sumur yang minim.
Pendekatan yang penulis maksud adalah pendekatan dengan metoda geofisika,
yaitu dengan menggunakan metoda inversi Impedansi Akustik (Acoustic
Impedance Inversion) atau biasa disingkat AI. Dengan menggunakan metoda ini,
data seismik yang ada, akan mencerminkan dari nilai densitas bawah permukaan,
sehingga dengan mengintegralkannya dengan data yang lain (data log
permeabilitas, porositas, dll) akan didapat data seismik yang mencerminkan nilai
dari permeabilitas, porositas ataupun dari nilai kandungan serpih.
Hasil dari pemodelan AI cukup baik dengan menunjukkan adanya pemisahan
antara batuan pasir dengan batuan lempung. Volume ini kemudian digunakan
sebagai acuan untuk menghasilkan volume semu berupa volume batu lempung.
Volume ini dan pengkalibrasian terhadap data tekanan masing-masing sumur yang
dipisahkan oleh patahan, menghasilkan nilai ambang dari suatu patahan, yaitu
16% SGR atau 20%. Dengan hasil nilai ambang ini didaerah penelitian ada
terdapat satu patahan yang berpotensi memiliki fault seal failure.

ABSTRACT
The diversity of types and patterns of faults that developed in this basin, creating
the need for a more detailed analysis on the characteristics of the faults. One of
the characteristics that will be presented in this paper is an exposure of whether
these faults has the capability for passing or sealing fluid, studies are usually
referred to as studies Fault Seal Analysis (FSA). This becomes important, because
the type of trapping of the existing in this basin is a faulted anticline, hence
whether the faults are sealing or leaking is the main question, which in turn
expected to reduce the risk of exploration and or exploitation.
As is common in other studies, the more data available will produce a better
conclusion. In the study area proposed by the author, the limitations of the data
into one of the barriers that exist. Commonly to conduct the FSA study, the
availability of the number of wells will determined good conclusion. To overcome
this, the author will attempt to use another approach, which will hopefully be able
to achieve the objectives of this study, despite the availability of a minimal
number of wells. The approach the authors refer to is the approach with
geophysical methods, namely by using the method of acoustic impedance
inversion, or commonly abbreviated as AI. By using this method, the existing
seismic data, will reflect the value of the subsurface density, so that with
integrating with other data (e.g. data log permeability, porosity, etc.) will be
obtained seismic data that reflects the values of permeability, porosity, or of the
content of shale.
Results from AI modeling showed good confidence, based on the enability to
show the separation between sandstone and shale. This volume is then used as a
reference for generating pseudo-volume of shale volume. This volume and the
calibration with the pressure data of individual wells that separated by a fault,
resulting in a threshold value, of 16% or 20% SGR. With the results of the
threshold value of the research area there is one fault that could potentially have a
fault seal failure."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Ronald Costam
"Prediksi tekanan pori merupakan hal yang penting dalam persiapan program pemboran, khususnya jika diprediksi menembus zona gas dangkal. Program pemboran akan mempengaruhi saat penentuan desain selubung pemboran, berat lumpur dan mitigasi tekanan abnormal sebagai bahaya pemboran. Di lapangan ?B?, Cekungan Sumatera Tengah beberapa sumur mengalami tendangan lumpur (kick). Kejadian tersebut yang melatar belakangi studi tekanan pori untuk pemboran selanjutnya. Studi ini ditekankan pada teknik integrasi prediksi tekanan pori dari data sumur, yaitu data pemboran, wireline log, data tekanan formasi dan data seismik 2-D. Saat ini, teknologi seismik dengan dasar teknik geopressure dapat memberikan estimasi tekanan dari data kecepatan seismik dikombinasikan dengan data sumur memiliki tren yang sama.
Studi ini menggunakan hasil analisa kecepatan seismik untuk mendapatkan resolusi tinggi kecepatan dalam tiga dimensi. Tahap kalibrasi dilakukan berdasarkan hasil perhitungan tekanan pori dari data sumur dan well log. Metoda Eaton merupakan metoda empiris untuk mengestimasi tekanan pori data log sonik, resistivitas, dan densitas yang dikalibrasi dengan pengukuran tekanan formasi dari data RFT dan DST. Prediksi tekanan pori di Lapangan ?B? dilakukan dapat membuat prediksi di seluruh area lapangan dan berguna dalam desain selubung pemboran, berat lumpur, dan pencegahan untuk drilling hazard.

Pore Pressure Prediction is crucial to prepare a safe drilling program especially if there the well will potentially intersect shallow gas zones. It influences casing design, drilling mud weight and mitigation of overpressure as a drilling hazard. In the "B" Block, Central Sumatra Basin several wells have experienced kicks. These kicks led me to conduct a pore pressure study ahead of future drilling. The work more emphasize the technique integrated pore pressure prediction (PPP) brings together well and 2-D seismic data. The study used as input data from drilling data, wireline logs, pressure tests,and 2D Seismic.
Nowadays, seismic technology-based geopressure techniques provide an estimation of pore pressure from seismic velocity combine with well data has a relation in trend.
This study uses velocity analysis result to obtain a high-resolution velocity cube. Afterward, calibrated to pore pressure using well log and drilling data. The Eaton method is an empirical method to estimate pore pressures from sonic, resistivity and density logs which are calibrated to measured pore pressures from RFT and DST. In the "B" Block, the resistivity data did not reliably characterize pore pressure, and density data was incomplete, so the sonic log proved to be the most appropriate source data. Reliable pore pressure distribution required an empirical relationship between pore pressure and velocity. The Bentu Block pore pressure model created in this study allowed us to predict pore pressure throughout the block, and was used to design a drilling program especially for propose delineation wells, casing design, drilling mud weight, and overpressure prediction to prevent drilling hazards.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library