Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Chrisanta Veronica
Abstrak :
Peracikan obat merupakan salah satu bentuk praktik pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang membutuhkan perhatian khusus karena adanya risiko kontaminasi, ketidaksesuaian kekuatan, penyalahgunaan, serta peningkatan waktu tunggu pasien. Terkait hal ini, Klinik Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sebagai klinik dengan persentasi peresepan racikan yang signifikan membutuhkan perhatian khusus. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dengan resep obat racikan dan pola peresepan obat racikan, serta menyusun standardisasi formula peresepan obat racikan pada Klinik Rehab Medik RSUI selama tahun 2021. Penelitian dilakukan secara deskriptif melalui pengolahan data yang diperoleh dari sistem informasi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Selain itu, dilakukan random sampling berdasarkan data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penilitian ini adalah mayoritas pasien merupakan perempuan berusia 45 s.d. 65 tahun dengan penjaminan berobat secara umum dengnan empat macam pola peresepan obat racikan. Penulis juga memberikan rekomendasi standarisasi formula peresepan obat racikan sesuai regimen terapi. ......Drug compounding is a form of pharmaceutical service practice in hospitals that requires precise attention because of the risk of contamination, incompatible potency, mishandling, and increased patient waiting time. In this regard, the University of Indonesia Hospital Medical Rehabilitation Clinic (RSUI), a clinic with a significant percentage of extemporaneous prescriptions, requires special attention. Therefore, this study aims to determine the characteristics of patients with extemporaneous prescriptions and patterns of drug prescriptions and develop standardized formulas for prescribing concoction drugs at the RSUI Medical Rehab Clinic in 2021. The research was carried out in alignment with retrospective data processing obtained from the information system at the University of Indonesia Hospital (RSUI). In addition, random sampling was carried out based on data that met the inclusion and exclusion criteria. This research concludes that most patients are women aged 45 to 65 with a general treatment guarantor, with four different patterns of prescribing concoction drugs. The author also recommends standardizing prescription formulas for concoction drugs according to therapeutic regimens.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
Abstrak :
Penyakit kardiovaskuler yang dikenal sebagai penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Sebanyak sepertiga hingga setengah dari penyakit jantung merupakan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Katerisasi jantung dengan tujuan diagnosis yang dikenal sebagai angiografi koroner adalah salah satu prosedur yang paling umum dilakukan pada porang dewasa. Pemeriksaan ini merupakan baku emas untuk diagnosis PJK dengan meminimalkan sayatan bedah (minimum invasive) sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi dan tingkat mortalitas daripada prosedur invasive lain. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP merupakan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Staf di unit farmasi seperti apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang obat-obat saja naum juga jenis-jenis BMHP agar dapat memaksimalkan pelayanan secara efektif dan efisien, khususnya dalam tindakan CAG. BMHP yang digunakan dalam tindakan CAG terdiri dari sheath, guiding wire, dan kateter. Berdasarkan akese ke pembuluh darah, jenis sheath dibagi menjadi sheath transradial dan transfemoral. Jenis-jenis guiding wire dibagi berdasarkan bentuk tipnya menjadi straight tip (ujung lurus), J tip, dan angled tip. Berdasarkan bentuknya yang menyesuaikan anatomi dan fungsi, kateter diagnostik dibagi menjadi Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, dan Pigtail. ......Cardiovascular disease, known as heart disease, is a leading cause of death worldwide. Approximately one-third to half of heart diseases are coronary heart disease (CHD). Coronary angiography, a diagnostic procedure commonly performed in adult patients, is a gold standard for CHD diagnosis, minimizing surgical incisions (minimally invasive) and reducing the risk of complications and mortality compared to other invasive procedures. The management of pharmaceutical preparations, medical devices, and Single-Use Medical Materials (BMHP) is a standard pharmaceutical service in hospitals. Pharmacy unit staff, including pharmacists and pharmaceutical technicians, are expected to possess knowledge not only about medications but also about various single-use medical material to maximize service effectiveness and efficiency, especially in coronary angiography (CAG) procedures. BMHP used in CAG procedures consist of sheaths, guiding wires, and catheters. Based on vascular access, sheaths are categorized as transradial and transfemoral sheaths. Guiding wires are classified based on the shape of their tips, which include straight tip, J-tip, and angled tip. Diagnostic catheters are divided into various types, such as Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, and Pigtail, designed to conform to anatomy and function.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahrul Rizal
Abstrak :
Medication error merupakan hal yang bertentangan dengan pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang berpusat pada pasien, salah satunya pada tahap peresepan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Peresepan OAT belum disesuaikan dengan perubahan berat badan yang diatur pada standar Kementerian Kesehatan sehingga terjadi resistensi obat. Ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi OAT juga dapat memperparah resistensi obat sehingga apoteker berperan dalam melakukan audit klinis untuk mengoptimalkan pengobatan pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB – RO) di Rumah Sakit Universitas Indonesia melalui proses pengisian data audit klinis yang merujuk pada hasil kunjungan terakhir pasien ke rumah sakit pada bulan Maret – April 2023 yang bersumber dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Berdasarkan proses tersebut, dihasilkan rekomendasi peningkatan mutu pelayanan kefarmasian untuk pasien TB – RO dengan menyesuaikan dosis OAT berdasarkan berat badan, menyesuaikan jumlah item dengan paduan pengobatan TB jangka panjang dan jangka pendek, dan memberikan usulan tindak lanjut terhadap efek samping OAT yang belum diresepkan obat lain. ...... Medication error is something that contradicts pharmaceutical care in a patient-centered hospital, one of which is at the stage of prescribing Anti-Tuberculosis Drugs (ATD). ATD prescribing has not been adjusted to changes in body weight as regulated in the Ministry of Health standards, resulting in drug resistance. Patient non-compliance in taking ATD can also exacerbate drug resistance so that pharmacists play a role in conducting clinical audits to optimize the treatment of Drug Resistant Tuberculosis (DR-TB) patients at the University of Indonesia Hospital through the process of filling in clinical audit data that refers to the results of the patient's last visit to the hospital in March - April 2023 sourced from the Hospital Management Information System (HMIS). Based on this process, recommendations were made to improve the quality of pharmaceutical care for patients with TB-DR by adjusting the dose of ATD based on body weight, adjusting the number of items with a combination of long-term and short-term TB treatment, and providing follow-up suggestions for ATD side effects that have not been prescribed other drugs.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library