Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juni Nugrahani
Abstrak :
ABSTRAK
PT Y yang berada di lokasi jaringan pipa dedicated hilir ruas Stasiun Gas PGN Bojonegara-Krakatau Daya Listrik milik PT X mendapatkan alokasi gas bumi dari kegiatan usaha hulu Migas. Dalam rangka efisiensi dan mengoptimalkan pemanfaatan dan pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam negeri, pengangkutan gas bumi milik PT Y tersebut sebaiknya dilakukan melalui pipa dedicated hilir milik PT X. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap pipa yang meliputi analisis jaringan pipa dan analisis teknis melalui perhitungan initial fill pipa, line pack pipa dan pipeline uncertainty. Analisis keekonomian dilakukan melalui perhitungan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa sedangkan analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui sensitivitas suatu parameter terhadap nilai tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa yaitu pada volume gas yang dialirkan dan struktur pendanaan modal. Dari hasil analisis jaringan pipa didapatkan masih kecilnya tingkat pemanfaatan pipa eksisting saat ini (23.7%) sehingga masih terdapat lebih kapasitas untuk pengaliran gas milik PT Y sebesar 20 MMscfd. Jumlah initial fill yang wajib disediakan oleh Transporter dalam hal ini adalah PT X ke dalam sistem pipa mula-mula adalah sebesar 1,708.705 Mscf atau 1.71 MMscf. Pipeline uncertainty didapatkan sebesar 0.11%. Sedangkan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa yang harus dibayarkan oleh PT Y selaku Shipper kepada PT X selaku Transporter yaitu sebesar 0.045 USD/Mscf dengan IRR yang ditetapkan sama dengan WACC yaitu sebesar 13.5%. Dari hasil analisis sensitivitas diketahui bahwa bahwa semakin kecil volume yang dialirkan akan menaikkan nilai tarif dan sebaliknya. Sedangkan semakin besar komposisi debt funding dalam struktur pendanaan modal akan menurunkan nilai WACC sehingga nilai tarif menjadi lebih kecil.
ABSTRACT
PT Y is located near the downstream dedicated pipeline for segment Gas Station PGN Bojonegara-Krakatau Daya Listrik owned by PT X. PT Y get the gas allocation from upstream oil and gas business activities. In order to optimize the efficiency and utilization and meet the needs of domestic natural gas, the transportation of gas owned by PT Y is preferably done through a downstream dedicated pipeline of PT X. This study conducted by analysis that includes analysis of pipelines and technical analysis through the calculation of pipeline initial fill, pipeline line pack and pipeline uncertainty. Economic analysis is performed by calculating the natural gas transport rates while sensitivity analysis is performed to determine the sensitivity of gas volume flow and capital financing structures on the natural gas transport rates. This study results that the pipeline utilization of existing pipe is 23.7% so that there is more pipeline capacity for transporting 20 MMscfd gas of PT Y. The pipeline Initial fill that must be provided by the Transporter (PT X) into the pipeline system is 1,708.705 Mscf or 1.71 MMscf. The pipeline uncertainty is 0.11%. The natural gas transport rates should be paid by PT Y as the Shipper to PT X as the Transporter is $ 0.045/Mscf with IRR are set equal to WACC (13.5%). From the results of sensitivity analysis is known that that the smaller volume of flow rate will increase the natural gas transport rates and vice versa. While the composition of the debt funding in capital funding structure will decrease WACC, so that the natural gas transport rates becomes smaller.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabardiman
Abstrak :
Gas bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan baku maupun sumber energi. Peningkatan kebutuhan gas bumi di dalam negeri perlu disinergikan dengan pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah dengan pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara dengan diameter 24 inchi sepanjang 336 km guna mengalirkan gas hasil regasifikasi LNG Arun ke konsumen di Wilayah Sumatera Utara. Mengingat infrastruktur jaringan pipa adalah sarana publik, maka dalam pelaksanaan kegiatan usahanya bersifat monopoli alamiah dan dilakukan pengaturan oleh regulator. Pengaturan tersebut melalui pengaturan tarif (toll fee) pengangkutan gas bumi melalui pipa yang akan dikenakan kepada shipper, sehingga besarannya dapat menjamin investasi pembangunan pipa dengan keuntungan yang wajar bagi transporter, tidak memberatkan shipper dan melindungi konsumen gas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa ruas transmisi gas bumi Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara sehingga diperoleh besaran yang wajar. Perhitungan tarif ini dimulai dengan melakukan pengumpulan data ekonomis dan data operasi, dilanjutkan dengan pengolahan data, pembuatan sekenario-sekenario perhitungan, melakukan simulasi perhitungan tarif dan menganalisis hasil perhitungan tarif. Hasil perhitungan tarif pada IRR yang ditetapkan sama dengan WACC sebesar 13,75% dengan volume gas bumi yang dialirkan sebesar 90% kontrak volume rata-rata harian yaitu sebesar 187 MMSCFD adalah US$ 1,634/MSCF dan dengan volume gas bumi yang dialirkan sebanyak ship or pay yaitu rata-rata sebesar 145 MMSCFD adalah US$ 2,101/MSCF. ......Natural gas is a natural resource which is used as a raw material or energy source. The increase of natural gas demand in the country need to be synergized with infrastructure development, which one is the development of natural gas transmission pipeline segments of Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara with a diameter of 24 inches along the 336 km to transport gas from regasification result of Arun LNG to consumers in North Sumatera. Considering the pipeline infrastructure is a public facility, therefore the implementation of business activities is a natural monopoly and regulated by regulator. These settings through setting tariffs (toll fee) of natural gas transportation through pipelines which will be charged to the shipper, so it can guarantee the amount of investment pipeline development with a reasonable profit for the transporter, not burdensome for shipper and protect consumers. The purpose of this research is to analyze the tariff of natural gas transportation through pipelines for Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara transmission line in order to obtain a fair rate. The tariff calculation begins with the collection of economic data and operating data, followed by data processing, create of calculation scenarios, simulate and analyze the tariff calculation results. The results of the calculation with IRR rate is set equal to the WACC of 13.75% by volume of natural gas that flows by 90% contract average daily volume that is equal to 187 MMSCFD is US$ 1.634/MSCF and the volume of gas that is supplied as ship or pay an average of 145 MMSCFD is US$ 2.101/MSCF.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rm Irawan Bayu Kusuma
Abstrak :
Pengoperasian jaringan pipa gas secara open acces lebih rumit dibandingkan dengan pengoperasian jaringan pipa gas yang tujuannya hanya untuk perniagaan dan/atau kelanjutan kepentingan produksi gas bumi upstream tidak untuk tujuan pengangkutan. Prinsip utamanya adalah kedisiplinan dalam prosedur pengoperasian harian sehubungan dengan mekanisme balancing dalam menjaga kondisi linepack volume gas bumi didalam pipa. Pipa gas bumi selain dimanfaatkan bersama open access untuk pengangkutan tetapi juga menyimpan potensi sebagai fasilitas penyimpanan sementara gas bumi bagi shipper pengguna jasa pipa. Keadaan dimana pipa open access digunakan shipper sebagai sarana untuk menyimpan gas bumi yang belum termanfaatkan dalam waktu tertentu dengan tujuan menghindari pembelian gas spot yang memiliki harga yang tinggi disebut dengan Parkir Gas Bumi. Kemungkinan parkir gas bumi coba dikaji pada pipa ruas transmisi Kepodang - IPP Tambak Lorok dimana terlebih dahulu diketahui kondisi Linepack Maksimum, Flowing Linepack dan Linepack minimum dari pipa tersebut. Selanjutnya setelah diketahui kondisi linepack pada pipa lalu dihitung linepack operasi yang berlangsung setiap jam dalam satu hari. Parkir Gas Bumi diberlakukan bagi Linepack Operasi yang berada diatas Linepack Minimum dan dibagi dua dengan 50 wajib membayar biaya parkir parking fee dan 50 sisanya tidak wajib membayar biaya parkir atau masuk dalam area kapasitas bebas parkir free parking capacity Pengoperasian jaringan pipa gas secara open acces lebih rumit dibandingkan dengan pengoperasian jaringan pipa gas yang tujuannya hanya untuk perniagaan dan/atau kelanjutan kepentingan produksi gas bumi upstream tidak untuk tujuan pengangkutan. Prinsip utamanya adalah kedisiplinan dalam prosedur pengoperasian harian sehubungan dengan mekanisme balancing dalam menjaga kondisi linepack volume gas bumi didalam pipa. Pipa gas bumi selain dimanfaatkan bersama open access untuk pengangkutan tetapi juga menyimpan potensi sebagai fasilitas penyimpanan sementara gas bumi bagi shipper pengguna jasa pipa. Keadaan dimana pipa open access digunakan shipper sebagai sarana untuk menyimpan gas bumi yang belum termanfaatkan dalam waktu tertentu dengan tujuan menghindari pembelian gas spot yang memiliki harga yang tinggi disebut dengan Parkir Gas Bumi. Kemungkinan parkir gas bumi coba dikaji pada pipa ruas transmisi Kepodang - IPP Tambak Lorok dimana terlebih dahulu diketahui kondisi Linepack Maksimum, Flowing Linepack dan Linepack minimum dari pipa tersebut. Selanjutnya setelah diketahui kondisi linepack pada pipa lalu dihitung linepack operasi yang berlangsung setiap jam dalam satu hari. Parkir Gas Bumi diberlakukan bagi Linepack Operasi yang berada diatas Linepack Minimum dan dibagi dua dengan 50 wajib membayar biaya parkir parking fee dan 50 sisanya tidak wajib membayar biaya parkir atau masuk dalam area kapasitas bebas parkir free parking capacity. ......The operation of natural gas transportation under open access pipelines is more intricate than the natural gas transportation for trading or upstream production only non transportation purpose. The main principle is the discipline of daily operating procedure in connection with balancing mechanism to maintain the linepack condition natural gas volume in the pipeline. A natural gas pipeline is not only can be utilized together open access for natural gas transportation, but also potentially utilized as a temporary storage facility for natural gas shipper pipeline user. A condition in which the open access pipeline is used by the shipper as storage of unutilized natural gas in a designated time to avoid the purchase of expensive gas spot is called Natural Gas Parking. The possibility of Natural Gas Parking is being studied examined at Kepodang ndash IPP Tambak Lorok pipeline segment with the condition of maximum linepack, flowing linepack, and minimum linepack of the pipeline are discovered in advance. The linepack condition of the pipeline is used to calculate the hourly operation linepack in a day. Natural Gas Parking is applied to the operation linepack above the minimum linepack amount, then divided by two. Furthermore, the company is required to pay the parking fee for the 50 amount and the rest of it is included into free parking capacity area
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Purwito
Abstrak :
Indonesia adalah negara berkembang yang masih bergantung pada bahan bakar minyak. Gas bumi adalah salah satu sumber energi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif masa depan Indonesia. Kondisi pipa trasnmisi gas di Indonesia masih terbatas. Indonesia membutuhkan jalur pipa baru. Proyek pembangunan jaringan pipa gas baru membutuhkan dana dari investor. Interest Rate of Return (IRR) merupakan metode tingkat pengembalian investasi suatu proyek. IRR pada proyek pembangunan jaringan pipa gas baru besarnya lebih kecil sekitar 2% daripada proyek sejenis. Kecilnya IRR pada proyek pembangunan pipa gas baru membuat investor tidak tertarik untuk berinvestasi. Penelitian ini mengacu pada Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Insentif Interest Rate of Return (IRR) hanya diberikan pada proyek jaringan pipa transmisi yang akan/sedang dibangun. Jalur pipa yang digunakan adalah Semarang-Cirebon. IRR dihitung dari Weighted Average Cost of Capital (WACC) ditambahkan insentif IRR. Tarif angkutan gas bumi ditetapkan berdasarkan target IRR. Investasi pipeline Semarang-Cirebon adalah sebesar US$ 351.011.043. Insentif IRR 2,40 % memeberikan keuntungan tambahan sebesar Rp 3.639.428.454/tahun dan kenaikan tarif angkutan gas bumi sebesar 1,53 %. ......Indonesia is a development country which uses many oil fuels. Natural gas is one of Indonesian future alternative energy sources. Condition of transmission pipe in Indonesia is limit. Indonesian need many new transmission pipe routes. Project of a new pipe route need debt from many investors. Interest Rate of Return (IRR) is a method to calculating the interest rate from project infestation. The project has IRR which is too less than other typically project. The IRR makes investors don’t interest to give the capital of debt. This study is based on Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Incentive of Interest Rate of Return (IRR) is only received to new project of transmission pipeline. That is located from Semarang up to Cirebon. Target of IRR is calculated from Weighted Average Cost of Capital (WACC) and incentive of IRR. Natural gas toll fee is determined from it. The result shows US$ 351.011.043 of total investment. The 2,40% of IRR’s incentive give increasingly Rp 3.639.428.454/year of profit and 1,53% of natural gas toll fee.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library