Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahendra Suyono
Abstrak :
Merupakan suatu kenyataan bahwa dewasa ini, iklan berbagai produk kemeja kerja menerpa khalayak sasarannya. Setiap iklan dengan karakteristiknya masing-masing berusaha merebut perhatian. Kesamaan pengertian terhadap arti atau makna sebuah iklan merupakan tujuan utama dari pengiklan. Dengan demikian, khalayak akan mempersepsikan iklan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi khalayak terhadap iklan kemeja kerja merek Valino yang terdapat di media cetak. Persepsi ini dilihat dari bagaimana atensi dan interpretasi khalayak sasaran iklan Valino terhadap unsur-unsur visual dan verbal dari iklan tersebut. Khalayak yang dimaksud di sini adalah pegawai pria Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjadi sasaran terpaan iklan Valino. Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menerapkan metode pengumpulan data dan dilakukan melalui kuesioner yang disebar kepada 100 responden terpilih. Dari hasil penelitian, secara umum dapat dikatakan bahwa unsur visual iklan Valino dapat menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayaknya, yaitu mengenai detail kemeja Valino. Namun jika di lihat dari unsur verbal, khususnya headline, kurang dapat dimengerti. Penyebab utamanya adalah penggunaan bahasa Inggris yang kurang cocok dengan khalayak sasaran yang dituju. Daya tarik iklan tidak hanya terletak pada salah satu unsur saja, tetapi merupakan kombinasi unsur visual maupun verbal. Kegagalan salah satu unsur dapat berpengaruh terhadap makna iklan. Dengan demikian pihak pengiklan perlu memberi perhatian pada pemilihan katakata maupun bahasa yang tepat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paizal
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5206
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigismond B.W. Notodipuro
Abstrak :
Dunia periklanan di Indonesia semakin bertambah semarak dengan diijinkannya kembali penayangan iklan pada media televisi swasta. Pada tahun 1989 Rajawali Citra Televisi (RCTI), media televisi swasta pertama di Indonesia, mulai beroperasi dengan menyiarkan programprogram acaranya di Jakarta dan sekitarnya. Pada tahun 1991, RCTI mempunyai saingan dalam memperebutkan iklan yang disediakan untuk media televisi, yaitu Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Sejak saat itu timbul suatu fenomena baru di kalangan dunia periklanan Indonesia, yaitu persaingan antar media televisi swasta. Dalam penelitian ini, persaingan antara RCTI dan TPI dalam memperebutkan iklan di tahun 1991 dan 1992, adalah permasalahan yang akan digambarkan. Karena untuk menggambarkan suatu permasalahan, maka penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif guna memperoleh data-data yang diperlukan untuk dianalisis. Untuk menggambarkan persaingan yang terjadi pada media massa, Dimmick dan Rothenbuhler mengembangkan Teori Niche yang berasal dari ilmu ekologi. Menurut mereka, persaingan antar media massa dapat digambarkan dengan mengukur celung kehidupannya atau Niche-nya dengan menggunakan dua konsep yaitu Niche Breadth dan Niche Overlap. Penulis mengaplikasikan Teori Niche untuk menggambarkan persaingan antara RCTI dan TPI dalam memperebutkan iklan di tahun 1991 dan 1992. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan antara RCTI dan TPI dalam memperebutkan iklan, menunjukkan grafik yang menurun di tahun 1992. Persaingan yang terjadi antara keduanya dalam memperebutkan iklan di tahun 1991, yaitu pada saat mereka mulai bersaing, menunjukkan angka tingkat persaingan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1992.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rickevin Malik
Abstrak :
Dalam dunia usaha yang semakin berkembang dan penuh dengan persaingan ini, segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting. Seorang produsen harus memiliki sasaran yang jelas untuk memasarkan produknya. Hal ini sangat berguna bagi produsen untuk menentukan bagaimana cara menjangkau segmen tersebut, bagaimana cara untuk mempertahankan dari serangan pesaing dan lain sebagainya. Setelah didapat segmen pasar yang ingin dituju, kemudian produsen melakukan langkah-langkah berikutnya untuk memasarkan produknya. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah promosi terhadap produk yang dipasarkan. Oleh karena itu perlu dirancang sebuah strategi promosi yang baik dan efektif dalam kegiatan promosi yang dilakukan. Dalam hal ini, biasanya produsen mempercayakan kegiatan kampanye promosinya kepada sebuah biro iklan: Pemberian kepercayaan kegiatan promosi kepada biro iklan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari lagi saat ini, karena biro iklan memiliki keunggulan tertentu untuk melakukan pekerjaan yang satu ini. Untuk memperkenalkan produk klien-nya kepada konsumen, dikenal dua jenis media yang dapat dipergunakan. Mereka adalah above the line dan below the line. Dalam penelitian ini, jenis media yang dianalisa merupakan media above the line, lebih khususnya lagi media televisi. Media televisi di Indonesia telah menjadi alternatif penempatan media iklan yang penting, setelah diperbolehkannya stasiun televisi swasta sejak tahun 1989. Salah satu alasan bagi televisi untuk menjadi media yang penting bagi sebuah iklan yaitu tampilannya yang berupa audio visual dan jangkauannya yang luas sehingga lebih dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu pemasangan iklan di televisi membutuhkan biaya yang mahal untuk waktu penayangan yang sedikit. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitati£ Dalam penelitian ini akan dilihat pemahaman dari dua karakteristik responden yang berbeda yaitu ibu rumah tangga dan ibu bekerja terhadap sebuah iklan. Sampel yang diambil sebanyak 10% dari populasi. Namun untuk mendapatkan jumlah sampel yang seimbang maka sampel yang diambil sebanyak 30 orang dari setiap kelompok responden. Iklan yang dipakai adalah iklan detergen Surf yang merupakan iklan yang membentuk sebuah jalan cerita. Namun dalam penelitian ini iklan yang dipakai yaitu iklan yang terakhir yang ditayangkan di televisi pada saat penelitian ini dilakukan. Hal ini karena iklan detergen ini sudah ditayangkan sejak bulan Juli tahun 2000. Pemahaman responden terhadap iklan dibandingkan dengan menggunakan teknik pengolahan data SPSS dengan metode independent samples t test. Dari pengolahan data ini dilihat nilai mean yang lebih tinggi. Setelah diolah dengan statistik, ditemukan basil yaitu ibu rumah tangga lebih memahami mengenai iklan detergen Surf bila dibandingkan dengan ibu bekerja. Hasil ini ditunjukkan baik pada tahap kognitif maupun pada tahap afektif. Namun perbedaan kedua tahap ini berbeda, yaitu pada tahap kognitif hanya berbeda sedikit yaitu 2.1 sedangkan pada tahap afektif terdapat perbedaan cukup jauh yaitu sebesar 16.4667. Data ini menunjukkan bahwa pemahaman ibu rumah tangga yang lebih dalam terhadap iklan detergen Surf bila dibandingkan dengan ibu bekerja dapat juga disebabkan faktor lain diluar konsumsi mereka terhadap televisi. Hal ini terjadi karena pada penelitian ini tahap kognitif hanya dilihat dari konsumsi mereka terhadap televisi. Sedangkan faktor diluar konsumsi terhadap televisi tidak dilihat pada penelitian ini. Hal ini dapat menjawab hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu ibu rumah tangga lebih memahami pesan iklan detergen Surf dibandingkan dengan ibu bekerja.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library