Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviyana Idwiyani
Abstrak :
Anemia dalam kehamilan merupakan sebab potensial morbiditas serta mortalitas ibu dan anak. Bagi ibu, dapat mengakibatkan abortus, partus prematurus, partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum. Bagi hasil konsepsi anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan : kematian mudiqah, kematian prenatal, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan, dan cadangan besi kurang. Di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama terjadi peningkatan kasus anemia ibu hamil dari tahun 2009 hingga tahun 2012 yaitu pada tahun 2009 sebanyak 6 %, 2010 sebanyak 9%, 2011 sebanyak 12 % dan tahun 2012 sebanyak 17% kasus anemia pada ibu hamil. Karena hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan di puskesmas Kecamatan kebayoran lama tahun 2013. Desain penelitian ini adalah case control dengan tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total kasus dan random sampling untuk kontrol dengan jumlah sampel 55 kasus dan 55 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah Chi- square. Hasil penelitian menunjukkan lima variabel yang secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu pengetahuan dengan nilai p = 0,000 dan PR= 4,106 , pendidikan dengan nilai p =0,013 dan nilai PR=1,688, sikap dengan nilai p=0,007 dan PR= 3,860, frekuensi ANC dengan nilai p=0.000 dan PR=3,407, dan konsumsi Tablet besi dengan nilai P=0.000 dan PR=4,106, Sedangkan lima variabel yang lain tidak memiliki hubungan yang bermakna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sosiodemografi yang mencakup pengetahuan, pendidikan, sikap dan ANC yang mencakup frekuensi ANC, konsumsi Tablet besi. Saran yang disampaikan bagi Puskesmas adalah peningkatan pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil tentang anemia melalui penyuluhan, pendekatan dalam pengawasan konsumsi TTD. Ibu hamil, perlu peningkatan informasi tentang anemia, makanan yang bergizi terutama mengandung zat besi dan kesadaran dalam mengkonsumsi TTD secara teratur. ......Anemia in pregnancy is a potential cause of morbidity and mortality of mothers and children. For the mother, can result in abortion, parturition prematurus, prolonged labor due to uterine inertia, postpartum hemorrhage due to uterine atony, shock, infection both intra partum and post partum. For the products of conception can cause anemia in pregnancy: mudiqah death, prenatal death, prematurity, birth defects can occur, and less iron reserves. Kebayoran Lama sub-district health centers in an increase in anemia cases pregnant women from 2009 through 2012. Because of these conditions, this study aims to describe the incidence of maternal anemia and associated factors in Kebayoran Lama sub-district health centers in 2013. The study design was a case- control with the sampling technique used is total random sampling of cases and controls with a sample of 55 cases and 55 controls. The data was collected using secondary data and primary data. While the analysis of the data used is Chi-square. The results showed that five variables have a statistically significant association with the incidence of anemia in pregnant women with the knowledge that the value of p = 0.000 and PR = 4.106, education with value = 0.013 and p = 1.688 PR value, attitudes to the value of p = 0.007 and PR = 3.860, frequency of ANC with p = 0.000 and PR = 3.407, and consumption of iron tablets with a value of P = 0.000 and PR = 4.106, while the other five variables have no meaningful relationship. It can be concluded that there is a significant association between sociodemographic which includes knowledge, education, attitude and ANC ANC that includes frequency, consumption of iron tablets. Suggestions submitted to the Health Center is to increase public knowledge about anemia, especially pregnant women through counseling, supervision approach in consumer TTD. For pregnant women, the need for improved information on about anemia, especially nutritious food containing iron and awareness in TTD consume consume on a regular basis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan komunikasi interpersonal bidan delima dan bidan non delima di Bidan Praktek Mandiri. Desain studi penelitian ini menggunakan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 143 bidan praktek mandiri di wilayah Jakarta Selatan. Analisis data uji bivariat menggunakan Chi-Square dan uji multivariat menggunakan regresi logistik. Disimpulkan bahwa bidan delima yang mempunyai komunikasi interpersonal baik sebesar 70% sedangkan bidan non delima yang mempunyai komunikasi interpersonal baik hanya 12,1%. Status bidan dan masa kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap komunikasi interpersonal. Bidan delima yang mempunyai masa kerja <15 tahun mempunyai komunikasi interpersonal 7,3 kali lebih baik dibandingkan bidan non delima dan bidan delima yang mempunyai masa kerja 15 tahun mempunyai komunikasi interpersonal 121,4 kali lebih baik dibandingkan bidan non delima. Komunikasi interpersonal merupakan kemampuan non teknis yang penting bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dan kemampuan tersebut dapat dilatih melalui pelatihan komunikasi. Kementerian Kesehatan mendukung program bidan delima bersama Ikatan Bidan Indonesia dengan mengatur regulasi izin praktek dan mengadakan pelatihan komunikasi interpersonal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di BPM. ......Type This study attempts to knows the difference communication interpersonal delima midwives and non delima midwives in the midwife independent practice. Design study this research using cross-sectional. The data collection was done to the spread of the questionnaire to 143 midwives practice independently in South Jakarta. Data analysis test bivariate use Chi-Square and the multivariate use regression logistics. Concluded that Delima midwives who have good interpersonal communication by 70 % but Non Delima midwives who have good interpersonal communication is only 12,1 % . Midwives status and old workings have a significant relation to interpersonal communication . Delima midwives have long working less than 15 years have 7,3 interpersonal communication better than Non Delima midwives and Delima midwives have old workings more equal to 15 years have 121,4 interpersonal communication better than Non Delima midwives. Interpersonal communication is a non technical abilities that are importan in providing midwifery care and the ability can be trained through communication training. The Ministry of Health together with The Indonesian Midwives Association to support Delima Midwives program and facilitate the training of communication to improve the interpersonal communication skills of midwives.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library