Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awangga Febian Surya Admaja
Abstrak :
Pertumbuhan trafik data yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan komunikasi pitalebar menjadi semakin tinggi, hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan pita 60 GHz sebagai jaringan wireless gigabit. Kajian ini bertujuan untuk melihat bagaimana potensi penggunaan pita 60 GHz di Indonesia dengan melakukan wawancara terhadap regulator dan operator seluler, serta melihat kondisi regulasi dalam negeri dan ketentuan internasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa pita 60 GHz memiliki potensi penggunaan dengan skema perizinan yang disesuaikan dengan kondisi penerapan. Kanal yang memiliki alokasi peruntukannya paling sedikit dalam tasfri berdasarkan ketentuan ITU adalah kanal 2 dan 3 sedangkan pada kanal 4 di rentang 63,72-65,88 GHz pengalokasian paling sedikit hanya ada di pita 64-65 GHz.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2016
302 BPT 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afiatry Putrika
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai lumut epifit di dua lokasi berbeda di Universitas Indonesia (UI). Penelitian bertujuan untuk membandingkan keragaman lumut epifit di hutan kota dan tepi jalan utama kampus. Terdapat 12 plot berukuran 25 x 25 m2 yang tersebar di hutan kota, sedangkan pada tepi jalan utama kampus tersebar 9 transek garis sepanjang 50 m. Pada setiap plot dan transek diambil 5 individu pohon sebagai sampel pohon inang. Subplot berukuran 15 x 15 cm2 yang berjumlah 8 subplot ditempatkan pada pada setiap pangkal batang sampel pohon inang (0--200 cm). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 23 spesies lumut epifit yang terdiri atas 21 spesies di hutan kota dan 14 spesies ditemukan di tepi jalan utama kampus. Kesamaan komunitas lumut epifit antara hutan kota dan tepi jalan utama kampus termasuk kategori tinggi (Indeks kesamaan Sorenson = 0,73). Octoblepharum albidum merupakan spesies dominan di hutan kota, sedangkan Calymperes tenerum dominan pada tepi jalan utama kampus. Keragaman lumut epifit pada kedua lokasi tersebut tidak berbeda signifikan dan termasuk kategori rendah berdasarkan indeks keragaman Shanon Wiener (H?< 2).
Abstract
Research on epiphytic bryophytes has been conducted in two different sites located in Universitas Indonesia (UI). Those sites were urban forest and vegetation on main street margin of the campus. This study was carried out to compare diversity of the bryophyte at both sites. Twelve plots of 25 x 25 m2 were establish at the forest, while nine of 50 m line transect were made at the street margin. Five trees of each plot or line transect were sampled. Eight sub plots of 15 x 15 cm2 were placed on each trunk base (0--200 cm) of the tree sampels. The results obtained 23 species of epiphytic bryophytes, 21 species occured in the forest and 14 species were found at street margin. The similarity of bryophyte community between the forest and street margin based on Sorenson Similarity were high (0.73). Octoblepharum albidum was the dominant species at the forest, while Calymperes tenerum was dominant at the street margin. The diversity of epiphyte bryophyte at both sites were categorized low based on Shannon Wiener index (H?< 2), however there was not significantly different between those place.
2012
T30873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library