Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Kusratmoko
"The result of my previous study in alluvial deposits areas (Kabupaten Subang, West Java) has shown the high concentration of nitrogen compounds (ammonium and nitrate) on shallow groundwater. While the presence of nitrogen compounds on groundwater will cause negative impact, especially for human health and water ecosystem. The research project is important to be done, because the permeability of aquifer layer in the research areas {young volcanic deposits) was higher than the alluvial deposits areas. More than 80 percent population in the research areas uses shallow groundwater and springs. They utilized without treatment, while the capability of Municipal Water Corporation to meet their needs is very limited."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusratmoko
"Pengamatan hidrologi di kawasan hutan kota kampus Ul Depok telah dilakukan selama bulan September 2000 sampai Februari 2001, dalam upaya untuk mengidentifikasi pengaruh tutupan lahan terhadap pembentukan aliran air. Untuk keperluan itu telah dibangun tujuh stasiun pengamatan yang dikarakteristikkan dengan tutupan lahan yang berbeda.
Hasil analisis data menunjukkan, bahwa tutupan vegetasi bawah berupa rumput dan semak pads penggunaan lahan hutan kota di kampus UI memainkan peranan yang penting sebagai faktor pengontrol pembentukan aliran permukaan dan bawah tanah, terutama signifikan selama kejadian-kejadian hujan konvektif. Proporsi air hujan lolos pada lokasi-lokasi tersebut, yang menghasilkan aliran permukaan dan bawah tanah, bervariasi antara 5,3-7,2%. Sementara pada lokasi pengamatan tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah dihasilkan angka proporsi aliran sebesar 12,5-18,9%. Tingginya proporsi aliran permukaan pada lokasi bervegetasi bawah selama bulan Desember-Februari diduga akibat meningkatnya kejenuhan dan muka air tanah, yang selanjutnya menghasilkan aliran permukaan yang meluas (widespread saturation overland flow). Secara keseluruhan, antara air hujan lolos dengan volume aliran permukaan, menunjukkan korelasi positif yang linear. Namun pada lokasi tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah diperlihatkan korelasi yang kuat (koef. Determinasi >80%).
Pengaruh faktor kelembaban tanah terhadap tingginya aliran permukaan yang terjadi terlihat secara nyata pada lokasi dengan vegetasi bawah dan lokasi tanah pertanian kering dan ini terutama signifikan pada kejadian-kejadian dengan air hujan lolos >40 mm.

During September 2000 - February 2001 hydrological measurement of urban forest in Campus area of the Indonesia University, Depok were carried out to identify the effect of land cover on the runoff generation processes. Seven-observation station which are characterized by differenced land cover were build to measure overland and sub surface flow.
The result of data analysis showed that the grass and litter cover in urban forest floor played an important role as a control factor of overland flow and through flow production, especially significant during the convective rains. During this events, the proportion of through fall on this area which produced overland flow, varied between 5,3-7,2%, while on the area without the grass and litter cover, its about 12,5-18,9%. During the rain season (December-February) the overland flow was very high. This is probably closely related to the absence of the widespread saturation overland flow.
The effect of antecedent precipitation index on the overland and through flow production was identified on the location with grass cover and cultivated area and particularly significant on the events with through fall >40 mm.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusratmoko
"Pengamatan hidrologi di kawasan hutan kota Kampus Universitas Indonesia Depok telah dilakukan selama bulan September 2000 - Februari 2001, dalam upaya untuk mengidentifi kasi pengaruh tutupan lahan terhadap pembentukan aliran air. Untuk keperluan itu telah dibangun tujuh stasiun pengamatan yang dikarakteristikkan dengan tutupan lahan yang berbeda. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa tutupan vegetasi bawah berupa rumput dan semak pada penggunaan lahan hutan kota di Kampus Universitas Indonesia memainkan peranan penting sebagai faktor pengontrol pembentukan aliran permukaan dan bawah tanah, terutama signifi kan selama kejadian-kejadian hujan konvektif. Proporsi air hujan lolos pada lokasi tersebut, yang menghasilkan aliran permukaan dan bawah tanah, bervariasi antara 5,3-7,2%. Sementara pada lokasi pengamatan tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah dihasilkan angka proporsi aliran sebesar 12,5-18,9%. Tingginya proporsi aliran permukaan pada lokasi bervegetasi bawah selama bulan Desember-Februari diduga akibat meningkatnya kejenuhan dan muka air tanah, yang selanjutnya menghasilkan aliran permukaan yang meluas (widespread saturation overland fl ow). Secara keseluruhan diperlihatkan korelasi positif yang linear antara air hujan lolos dengan volume aliran permukaan pada lokasi tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah. Pengaruh faktor kelembaban tanah terhadap tingginya aliran permukaan yang terjadi terlihat secara nyata pada lokasi dengan vegetasi bawah dan pertanian tanah kering dan ini terutama signifi kan pada kejadian-kejadian dengan air hujan lolos >40 mm.

Hydrological Study on the urban forest in Campus Area of the Indonesia University, Depok during September 2000 - February 2001 hydrological measurement of urban forest in Campus Area of the Indonesia University, Depok were carried out to identify the effect of land cover on the runoff generation processes. Seven observation station which are characteristised by differenced land cover were build to measure overland and sub surface fl ow. The result of data analysis showed that the grass and litter cover in urban forest fl oor played an important role as a control factor of overland fl ow and throughfl ow production, especially signifi cant during the convective rains. During this events the proportion of throughfall on this area which produced overland fl ow, varied between 5,3-7,2%, while on the area without the grass and litter cover, its about 12,5-18,9%. During December?February the overland fl ow was very high. This is probably closely related to the existence of the widespread saturation overland fl ow. Generally it was shown a very close relationship between throughfall and overlandfl ow on the area without the grass and litter cover. The effect of antecedent precipitation index on the overland and throughfl ow production was identifi ed on the location with grass cover and cultivated area and particularly signifi cant on the events with throughfall >40 mm."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Ikan manyung termasuk dalam suku Aridae dan merupakan salah satu ikan dasar (damersal). Berdasarkan data menunjukkan jumlah pemanfaatan ikan untuk dijadikan produk ikan asin mencapai 45.795,13 ton, sedangkan unit pengolahan ikan asin pada tahun 2010 mencapai 23.876 unit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status dan strategi keberlanjutan usaha ikan asin di Kabupaten Indramayu. Metode yang dilakukan meliputi aspek biologi dengan metode surplus produksi, status keberlanjutan menggunakan metode rapfish dan strategi keberlanjutan dengan metode AHP
Aspek biologi ikan manyung di Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan yang tertangkap dan didaratkan adalah alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa ikan manyung betina lebih banyak dengan perbandingan 1:1,2 dan 1:1,1. Berdasarkan TKG diketahui bahwa ikan manyung yang tertangkap kebayakan pada TKG 2 dengan prosentase sebesar 31%, sehingga banyak ikan manyung yang tertangkap dalam kondisi belum matang gonad. Hasil analisis potensial lestari (MSY) sumberdaya ikan Manyung di Kabupaten Indramayu menunjukkan nilai sebesar 1.803.561 kg/tahun, dalam hal ini tingkat pemanfaatan ikan manyung di Kabupaten Indramayu pada tahun 2011 telah melebihi nilai MSY.
Status keberlanjutan usaha ikan asin di lokasi penelitian dengan indeks keberlanjutan multidimensi diperoleh nilai sebesar 50,60 dengan urutan prioritas strategi yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut penguatan pola usaha dan peningkatan akses pemasaran, bimbingan dalam melakukan penanganan dan penyimpanan produk akhir serta peningkatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan pengolahan hasil perikanan, sosialisasi terhadap peranan sektor pengolahan, peningkatan kesempatan lapangan kerja, pengembangan usaha pengolahan dalam menghasilkan pendapatan, penentuan ukuran ikan manyung yang boleh di tangkap dan pengaturan dalam melakukan eksploitasi ikan manyung

Fish giant catfish (Aridae) is one of endemic fish (demersal). Based on data showing the amount of utilization of fish to be used as salted fish products reached 45,795.13 tons and the salted fish processing units reached 23,876 units. This research aimed to determine the status and sustainability strategies salted fish business in the regency of Indramayu. Methods that include on the biological aspects with method surplus production, sustainability using rapfish and sustainability strategies with the method of AHP
The biological aspect of caught and landed giant catfishin Indramayu District hasnegative allometric growth. Sex ratio shows that the number of female giant catfish is more than the male, with ratio of 1:1,2 and 1:1,1. Based on gonad maturation stage, 31% of the caught giant catfish were suspected in second stageor immature gonads. The maximum sustainable yield (MSY) analysis for giant catfish in Indramayu regency in 2011 shows value of 1.803.561 kg/tahun, it means the utilization levels of giant catfish in Indramayu regency in 2011 have exceeded MSY.
The multidimensional sustainability index of salted fish processing business place of research shows the value of 50.60 with strategic priorities that need to be done is strengthening the salted fish processing business, improving the market access, intensifying the training, educating and counseling in fish handling,fish processing and fish product keeping,disseminating information about the role of the salted fish processing sector, increasingthe employment opportunities in salted fish processing sector, supporting the salted fish processing business to generate their income, determining the size of giant sea catfish which allowed to catch and regulating the exploitation of giant catfish."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusratmoko
"Memanfaatkan database berbasis SIG dari himpunan data fisik, sosial dan ekonomi daerah aliran Citarum yang telah tersusun, kemudian dilakukan analisis wilayah prioritas penangganan bahaya erosi. Tahap awal analisis dilakukan dengan penentuan wilyah potensi erosi dengan variabel kunci, lereng, wilayah dengan potensi erosi tinggi, jarak dari sungai utama dan tingkat perkembangan penduduk.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa sebaran wilayah potensi tinggi dan sangat tinggi di daerah aliran Citarum mengambil porsi 32.5% dari luas DAS. Angka tersebut diperkirakan cukup akurat dengan membandingkan hasil perhitungan wilayah bahaya erosi dari BRLKT, Departemen Kehutanan tahun 1987. Secara spasial diperlihatkan korelasi negatif dengan angka R = 0.59 (sign pada alpha=0.01%) antara bobot potensi erosi dengan nilai NDVI hasil interpretasi citra landsat TM tahun 2000. Wilayah hilir aliran Cikondang dan sebagian wilyah hulu cikapundung diidentifikasi sebagai wilayah dengan prioritas ke-1 dalam penangganan bahaya erosi."
Lengkap +
2002
JUGE-3-Jan2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Prahasti Nuriana
"Mata air merupakan salah satu jenis sumber air utama yang dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air domestik penduduk Desa Cibadak. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan intensitas perubahan penggunaan tanah, kebutuhan air penduduk di Desa Cibadak semakin meningkat. Namun, pemenuhan kebutuhan air tetap menggunakan sistem pedesaan, salah satunya adalah mata air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mata air serta pola keruangan pemanfaatan mata air berdasarkan wilayah potensial dan wilayah aktual pemanfaatannya di Desa Cibadak. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dan metode analisis spasial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 12 mata air di Desa Cibadak yang tersebar di lereng-lereng pada DA Ci Sarua dan pada ketinggian 464-966 mdpl. Pola spasial wilayah aktual pemanfaatan mata air di Desa Cibadak tidak sesuai dengan wilayah potensialnya. Wilayah aktual pemanfaatan mata air Cisarua melampaui wilayah potensialnya, sedangkan wilayah aktual pemanfaatan kesebelas mata air lainnya meliputi wilayah yang lebih sempit dari wilayah potensialnya.

Spring is one of the main water source that is occupied to fulfill domestic water demand of the community in Cibadak Village. The increasing of population and intensity of land use changing come along with community?s water demand in Cibadak Village. However, water demand fulfillment stil uses rural systems, one of which is springs. This research aimed to know the distributions of springs and spatial pattern of springs utilization based on its potential utilization region and its actual utilization region in Cibadak Village. Methods used in this research were descriptive quantitative analysis and spatial analysis.
The result of this research shows that there are 12 springs in Cibadak Village that spread in Ci Sarua Watershed at 464-966 m.a.s.l. Spatial pattern of actual utilization of springs in Cibadak Village is not in accordance with its potential utilization region. The actual utilization of Cisarua spring surpasses its potential region whereas the actual utilization of the other eleven spring regions cover an area that is narrower than its potential area.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz
"[Wilayah pesisir utara Provinsi Jawa Barat rentan terhadap pencemaran yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen Meningkatnya konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen dapat dipengaruhi oleh perbedaan curah hujan pada musim kemarau dan musim hujan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh curah hujan terhadap meningkatnya nilai dan sebaran konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen di wilayah pesisir Penelitian ini menggunakan citra MODIS dalam mengidentifikasi konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen di wilayah pesisir Analisis komparatif spasial dengan pendekatan temporal digunakan untuk menjelaskan pengaruh curah hujan terhadap sebaran konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen di wilayah pesisir Uji akurasi terhadap hasil citra MODIS dengan hasil lapangan dari BPLHD menggunakan uji statistik RMSE dan NOF Hasil menunjukkan curah hujan sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai dan sebaran konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen pada musim kemarau dan musim hujan Hasil uji akurasi RMSE dan NOF menunjukkan model algoritma yang digunakan dapat diterima dan digunakan dalam penelitian ini , North Coast of West Java Province is vulnerable to pollution which is caused by increasing concentrations of total suspended solid and total nitrogen The differences of precipitation in dry season and wet season makes concentrations of total suspended solid and total nitrogen increase The aim of this research is to know the effect of precipitation towards increasing values and distributions of total suspended solid and total nitrogen concentrations in coastal areas In this research MODIS imagery is used for identifying concentrations of total suspended solid and total nitrogen in coastal areas The comparative spatial of analysis with temporal approach is used to describe effect of precipitation toward distribution of total suspended solid and total nitrogen concentrations in coastal areas The test accuracy towards MODIS imagery results with observation results from BPLHD used test statistical RMSE and NOF The result indicates precipitation has high effect towards changing values and distribution of total suspended solids and total nitrogen in dry season and wet season The result of test accuracy RMSE and NOF indicate algorithm model that used can accepted and used is this research ]"
Lengkap +
2015
S61347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henysyah Putri
"ABSTRAK
Nama tempat atau toponim merupakan hal yang dapat berkontribusi dalam memberikan identitas suatu tempat. Perubahan nama tempat merupakan suatu fenomena yang dapat diandalkan untuk melihat perkembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian nama tempat berdasarkan periodisasi di Jakarta dengan menggunakan studi kasus: Kawasan Kota Tua DKI Jakarta. Untuk mencapai tujuan penelitian, variabel yang digunakan adalah faktor penamaan tempat, pihak pemberi nama tempat dan etimologi nama tempat. Ketiga variabel tersebut kemudian dikaitkan dengan periodisasi dari abad 17 hingga abad 20. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur dan wawancara dengan metode intensive toponymy. Analisis yang digunakan adalah analisis keruangan yang dilakukan secara deskriptif ideografik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada abad 17-21, nama bangunan di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia diberikan oleh pemerintah Belanda dan Indonesia yang berkuasa dan pemberian nama bangunan di Kota Lama Batavia bagian timur dan barat memiliki pola mengacu pada fungsi bangunan dan tergolong sebagai Associative Name. Hal ini berlawanan dengan kawasan bagian luar tembok Kota Batavia, nama bangunan diberikan oleh masyarakat dan pemberian nama bangunan memiliki pola mengacu pada sejarah bangunan dan tergolong sebagai Eponymous Name dan Evaluative Name. Pada abad 17-19, nama jalan yang berada di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia diberikan oleh Pemerintah Belanda yang ingin membuat replika Kota Belanda di kawasan ini dan pemberian nama jalan memiliki pola mengacu pada nama-nama jalan di Kota Belanda dan tergolong sebagai Evaluative Name. Pada abad 20 setelah kemerdekaan, nama jalan jalan yang berada di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia diberikan oleh Pemerintah Indonesia dan pemberian nama jalan yang berada di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia memiliki pola mengacu pada fungsi jalan dan tergolong sebagai Associative Name. Etimologi nama tempat merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam menunjukkan pola pemberian nama tempat di Kawasan Kota Tua DKI Jakarta berdasarkan periodisasi.

ABSTRACT
A place name or toponym could contribute in providing the identity of a place. Place name transformation is a phenomenon that can be relied to observe regional development. This study aims to determine the patterns of place naming based on periodization in Jakarta by using a case study: the Old Town area of ​​Jakarta. In order to achieve research objectives, variables used on this research are; factors in place naming, stakeholders of place naming, and the etymology of place names. These three variables are linked up with the periodization of the 17th - 20th century. The research was conducted by using the literature study method and interviews with intensive toponymy method. The analysis used on this research is descriptive ideographic - spatial analysis. The analysis results showed that in the 17th-21th century, buildings name in the area inside the wall of Batavia City were given by Dutch Government and Indonesian Government ruling and buildings naming in eastern and western Old Batavia City has the pattern that refer to buildings function and categorized as Associative Name. It is contrary to the area outside the wall of Batavia City, building name was given by society and building naming has the pattern that refer to history of building and categorized as Eponymous Name and Evaluative Name. In 17th-19th century, streets name that located inside the wall of Batavia City were given by Dutch Government who want to made replica of Netherlands City in this area and streets naming has the pattern that refer to streets name in Netherlands City and categorized as Evaluative Name. In the 20th century after independence day, streets name that located inside the wall of Batavia City were given by Indonesian Goverment and streets naming has the pattern that refer to the function of streets and categorized as Associative Name. The etymology of place naming is the most influential variable in determining the pattern of place naming in the Old Town Area of DKI Jakarta based on periodization.
"
Lengkap +
2015
S61724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library