Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reni Fitriani
Abstrak :
Salah satu masalah kependudukan utama yang dihadapi Indonesia adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi, hingga saat ini telah dilakukan berbagai usaha untuk mengendalikan pertumbuhan penduudk, terutama melalui pengendalian angka kelahiran atau fertilitas. Upaya penurunan angka kelahiran ini dilakukan dengan cara pemakaian kontrasepsi kepada pasangan usia subur. Kabupaten Bogor juga mengalami hal yang sama, belum semua PUS memanfaatkan pelayanan KB. Kecamatan Ciseeng untuk cakupan unmet need KB belum memenuhi SPM (5%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktore predisposisi, pemungkin, kebutuhan dan penguat terhadap pemanfaatan pelayanan keluarga berencana. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan studi cross sectional. Data yang dikumpulkan adalah data primer, diperoleh dengan cara wawancara terhadap WUS yang berstatus menikah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa umur, pekerjaan, akses dan kebutuhan berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan pelayanan KB. Kebutuhan akan pelayanan KB merupakan variabel yang paling dominan. ......One of the main demography issues in Indonesia is a higher growth rate of population. Nowadays, there are any efforts to control the growth rate of the population through the controk of birth rate or fertility by using contraception involuntary by the fertile spouse. Bogor regency also experience the same thing, not all of the PUS use services of KB. Ciseeng subdistrict for unmet need coverage KB has not met the SPM (5%). The purpose of this research was to know relationship factors predisposing, needs and booster of the utilization of family planning services. this research is quantitative with cross sectional study. The Data collected is primary data, obtained by means of interviews to the WUS are married. Resultes of the study explained that the age, occupation, access and requirements associated with the utilization of service significantly KB. The need for services is the most variable KB is dominant.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T41448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Indrian Dini
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan. Status kehamilan tidak diinginkan menjadi perhatian penting karena kehamilan tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkannya. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pengaruh dari kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan dan setelah kelahiran pada beda status ekonomi. Metode Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunkan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Populasinya adalah wanita usia 15-49 tahun yang pernah hamil dan melahirkan dalam lima tahun terakhir saat survei dilakukan dengan sampel sebanyak 11.742 responden. Hasil Penelitian. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang untuk tidak melakukan perawatan kehamilan sebanyak 1,79 dibandingkan kehamilan diinginkan, sedangkan ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang yang sama dengan kehamilan diinginkan terhadap perilaku untuk tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan imunisasi dasar lengkap. Hasil analisis stratifikasi regresi logistik multivariabel menunjukkan bahwa pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku perawatan kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap juga dipengaruhi oleh status ekonomi. Kesimpulan. Pentingnya mencegah kehamilan tidak diinginkan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
ABSTRACT
Introduction. The status of unwanted pregnancy became an important attention because unwanted pregnancy may influence the health of mother and their baby. Objective. To describe and study the effect of unwanted pregnancies on the behavior of the mother during pregnancy and after birth at different economic status. Methods. This study is a quantitative study using secondary data from Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The population is women aged 15-49 years who had pregnant and given birth in the last five years when the survey was conducted with a sample of 11.742 respondents. Results. The analysis show that the mothers who experienced an unwanted pregnancy have the odds to no prenatal care as much as 1.79 compared to the desired pregnancy, whereas mothers who experienced an unwanted pregnancy have the same odds with the desired pregnancy to behavior to not giving exclusive breastfeeding and not giving complete basic immunizations. Stratified multivariable logistic regression shows that the influence of unwanted pregnancy towards prenatal care, exclusive breastfeeding and complete basic immunization was also influenced by economic status. Conclusion. The importance of preventing unwanted pregnancy to improve maternal and infant health.
2016
T46630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Fauziyah
Abstrak :
Hipertensi perlu mendapatkan perhatian karena hipertensi menjadi penyebab paling umum terjadinya berbagai penyakit tidak menular. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg, definisi ini berdasarkan JNC 7. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan depresi dan status pekerjaan dengan kejadian hipertensi pada wanita dewasa di Indonesia dengan menganalisis data IFLS-5 tahun 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 14.349, sample diambil berdasarkan total samping data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eklusi penelitian. Depresi diukur menggunakan CES-D (Center for Epidemiological Studies Depression) yang memiliki 10 pertanyaan. Hasil penelitian ini menujukan bahwa proporsi hipertensi pada wanita dewasa di Indonesia pada tahun 2014 dengan menggunakan data IFLS-5 sebesar 23,8%. Hasil multivariate hubungan depresi dengan hipertensi memiliki P-value >0,005 ini berarti tidak ada hubungan antara depresi dengan kejadian hipertensi pada wanita dewasa di Indoneisa, hubungan status pekerjaan dengan hipertensi memiliki P-value 0,023 ini berarti P- value <0,05 dan nilai PR adjusted 0,920 (CI 95% 0,856-0,989) ini berarti bahwa yang memiliki risiko lebih tinggi terjadinya hipertensi adalah ibu yang tidak bekerja dengan risiko lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang bekerja ......Hypertension needs attention because hypertension is the most common cause of non-communicable diseases. Hypertension is defined systolic blood pressure ≥ 140mmHg and or diastolic ≥90 mmHg, this classification according to JNC seventh. This study aims to know the correlation of depression and job status on hypertension in adulth women in Indonesia use data IFLS-5 2014. Design of this research used cross sectional study, sample which suitable from inclusion and exlusion criteria was 14.349 respondens. Depression was measured using CES-D (Center for Epidemiological Studies Depression) which have 10 questions. The results showed the proporsion of hypertension in women adulth was 23,8%. Multivariate analysis using cox regression showed that there was not a significant relationship between depression and hypertension P value >0,005 then for relationship job status and hypertension P value 0,023 and PR adjusted was 0,920 (CI 95% 0,856-0,989). The conclusion was there was the significant relationship between job status and hypertension. Women who do not work have more risk than working woman
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rispah Sulistianingsih
Abstrak :
Latar Belakang: Angka penggunaan metode sesar pada persalinan di Indonesia semakin meningkat bahkan melebihi target yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dukun diduga berkontribusi terhadap tingginya angka komplikasi kehamila atau persalinan yang merupakan indikasi dilakukannya persalinan sesar. Tujuan : Mengetahui hubungan tenaga pemeriksa kehamilan dengan penggunaan metode sesar pada persalinan di Indonesia. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sumber data penelitian yaitu data sekunder SDKI 2017. Variabel yang diteliti yaitu metode persalinan sebagai variabel dependen, variabel independen utama yaitu tenaga pemeriksa kehamilan, dan variabel kovariat meliputi, faktor sosiodemografi, riwayat kehamilan dan riwayat persalinan ibu. Analisis menggunakan regresi logistik dengan software SPSS 21. Hasil: Dari 14.646 WUS, 3,9% memeriksakan kehamilan pada dukun, 30,7% pada dokter ahli kandungan dan 65,7% oleh bidan/dokterumum/perawat. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya interaksi antara tenaga pemeriksa kehamilan dengan komplikasi persalinan. Jika dibandingkan dengan wanita yang memeriksakan kehamilan pada bidan/dokter umum/perawat dan tidak mengalami komplikasi persalinan maka, Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dokter ahli kandungan dan mengalami komplikasi persalinan berpeluang 0,73 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dokter ahli kandungan dan tidak mengalami komplikasi persalinan berpeluang 2,95 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dukun dan mengalami komplikasi persalinan berpeluang 1,84 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dukun dan tidak mengalami komplikasi persalinan berpeluang 0,58 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada bidan/dokter umum/perawat dan mengalami komplikasi persalinan berpeluang 1,48 kali untuk menggunakan metode sesar. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara wanita yang memeriksakan kehamilan pada dokter ahli kandungan dan dukun dengan penggunaan metode sesar. Hubungan tersebut berbeda berdasakan ada tidaknya komplikasi persalinan. Oleh karena itu, promosi kesehatan terkait pentingnya pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan yang kompten perlu dilakukan. Adanya reward bagi bidan atau puskesmas jika cakupan pemeriksaan kehamilan pada teanga kesehatan mencapai 100% di wilayah kerjanya. ......Background: The rate of use of the cesarean delivery method in Indonesia has increased even more than the target set by the World Health Organization (WHO). Pregnancy checks conducted by traditional birth attendants are thought to contribute to the high rates of pregnancy complications or labor, which is an indication of cesarean delivery. Objective: to determine the relationship between pregnancy examiners and the use of cesarean delivery methods in Indonesia. Method: This study used a cross sectional design. The source of research data is the secondary IDHS 2017 data. The variables studied were the method of labor as the dependent variable, the main independent variables were the pregnancy examiner staff, and the covariate variables included, sociodemographic factors, history of pregnancy and maternal labor history. Analysis using logistic regression with SPSS 21 software. Results: Of the 14,646 WUS, 3.9% had a check-up on a dukun, 30.7% in an obstetrician and 65.7% by a midwife / doctor / nurse / nurse. The results of the multivariate analysis showed an interaction between pregnancy examiners and labor complications. When compared with women who examined their pregnancies in midwives / general practitioners / nurses and did not experience labor complications then, women who had a pregnancy examination with obstetricians and had labor complications had a chance of 0.73 times to use the cesarean method. The woman who examined the pregnancy at the obstetrician and did not experience labor complications had a chance of 2.95 times to use the cesarean method. Women who had a pregnancy check up on a dukun and had labor complications were 1.84 times more likely to use the cesarean method. Women who examined their pregnancies in a dukun and did not experience labor complications had a 0.58 chance to use the cesarean method. Women who examined their pregnancies in midwives / general practitioners / nurses and experienced labor complications had a chance of 1.48 times to use the cesarean method. Conclusion: There was a significant relationship between women who examined the pregnancy in obstetricians and traditional birth attendants with the use of the cesarean method. The relationship is different based on the presence or absence of labor complications. Therefore, health promotion related to the importance of prenatal check- ups by a qualified health worker needs to be done. There is a reward for midwives or health centers if the coverage of prenatal care in health care reaches 100% in the work area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauliddya Rahmadina
Abstrak :
Tesis ini membahas faktor risiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSUD Pasar Rebo. Preeklamsia merupakan penyebab utama urutan kedua kematian ibu setelah perdarahan di Kota Jakarta Timur, yang proporsinya terus mengalami peningkatan. Penyebab preeklamsia belum diketahui secara pasti. Faktor risiko preeklamsia sebagian besar dapat dicegah jika diketahui lebih awal dan diberikan pencegahan tepat waktu untuk mengurangi angka kejadiannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kasus kontrol dengan jumlah sampel kasus 353 sampel dan kontrol 709 sampel. Populasi sampel yang diambil adalah semua ibu hamil yang mengunjungi Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer rekam medis pasien di RSUD Pasar Rebo. Faktor yang diteliti adalah usia, obesitas, primigravida, riwayat hipertensi, riwayat preeklamsia, dan kunjungan ANC. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara preeklamsia dengan usia (OR=1,42), obesitas (OR=2,55), primigravida (OR=1,95), riwayat hipertensi (OR=7,59), kunjungan ANC (OR=0,53). Sedangkan faktor riwayat preeklamsia tidak ada hubungan bermakna dengan kejadian preeklamsia. Faktor risiko yang paling dominan pada penelitian ini adalah ibu hamil primigravida dan memiliki riwayat hipertensi (OR =4,2) ......This thesis discusses the risk factors for the incidence of preeclampsia in pregnant women at Pasar Rebo District Hospital. Preeclampsia is the second leading cause of maternal death after bleeding in East Jakarta City, the proportion of which continues to increase. The cause of preeclampsia is not known with certainty. The risk factors for preeclampsia can largely be prevented if known early and provided timely prevention to reduce the incidence. This research is a quantitative study with a case control approach with 353 sample cases and 709 sample control. The sample population was all pregnant women visiting the Pasar Rebo Midwifery Polyclinic. The source of data in this study is primary data of medical records of patients at Pasar Rebo District Hospital. Factors studied were age, obesity, primigravida, history of hypertension, history of preeclampsia, and ANC visit. The results showed a significant relationship between preeclampsia and age (OR = 1.42), obesity (OR = 2.55), primigravida (OR = 1.95), history of hypertension (OR = 7.59), ANC visit (OR = 0.53). While the history of preeclampsia has no significant relationship with the incidence of preeclampsia. The most dominant risk factor in this study was primigravida pregnant women and had a history of hypertension (OR = 4,2)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library