Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiza Yuniati
Abstrak :
Latar Belakang: Perubahan dinamis di berbagai aspek merupakan salah satu pertimbangan perlunya penilaian kualitas hidup penduduk usia produktif yang merupakan sumber daya manusia utama. Tujuan penelitian ini adalah mengkonstruksi instrumen penilaian kualitas hidup berdasarkan 7 domain yaitu kesejahteraan, kesehatan umum, fisik, mental, lingkungan sosial, partisipasi di masyarakat dan keagamaan; serta mengetahui determinan yang berpengaruh terhadap perubahan kualitas hidup. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort menggunakan data IFLS 2007-2014. Populasi target adalah individu usia 15-57 tahun (baseline) dengan jumlah sampel sebanyak 8920 orang yang memenuhi kriteria aktivitas utama bukan sekolah dan diikuti sampai tahu 2014. Confirmatory Factor Analysis digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas konstruk instrumen kualitas hidup. Determinan perubahan kualitas hidup di analisis dengan regresi linier. Hasil: Terjadi penurunan kualitas hidup penduduk usia produktif dalam kurun waktu 7 tahun follow up. Penurunan rata-rata skor kualitas hidup tersebut sebesar 2,87 poin. Diketahui terdapat 4 domain kualitas hidup yang mengalami penurunan skor yaitu domain kesehatan umum, fisik, mental dan lingkungan sosial. Morbiditas akut dan indeks massa tubuh yang tinggi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi penurunan kualitas hidup. Kesimpulan: Perlu dilakukan survei nasional penilaian multidimensional kualitas hidup penduduk usia produktif di Indonesia. Upaya preventif, promotif, menjaga  berat badan dalam ambang normal dengan berperilaku hidup sehat dan gizi seimbang dapat mencegah morbiditas dan berat badan lebih.  ...... Background: Dynamic changes in quality of life are important aspects to be investigated particularly in the working-age population as the main human resources. This study aimed to construct quality of life instruments to measure the seven domains of health-related quality of life as known as determinants of change in quality of life, comprising welfare, general health, physical and mental well-being, social environment,  participation in society and religion. Methode: A cohort study was conducted using a set of public data of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) between 2007 to 2014. A total of 8920 people aged 15 to 57 years old was traced at the baseline of out-of-school activities and were followed until 2014.  Confirmatory Factor Analysis was employed to test the construct validity and reliability of the quality of life instruments. Changes in quality of life were analyzed as determinants in a linear regression model. Result: The results proved that there was a decrease in the quality of life among the working-age population during a seven-year follow-up period. This scored 2.87 points on average. There were four domains of quality of life that showed decreased scores, comprising general health, physical, mental, and social environment. The risk of falls on the quality of life was mostly affected by the following factors: acute morbidity and high body mass index. Conclusion: This indicated that medical check-ups, managing a normal body mass index, and a healthy lifestyle can help reduce the risk of morbidity and weight-gain. A multidimensional quality of life needs to further be researched.  
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nirmala Sari
Abstrak :
Secara global, termasuk di Indonesia, ibu hamil merupakan populasi rentan untuk mengalami gejala kecemasan dan depresi. Apabila kedua gejala tersebut tidak teridentifikasi dan ditata laksana selama kehamilan akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan ibu seperti, depresi pascapersalinan, pre eklampsi, bahkan bunuh diri, dan kesehatan anak seperti, prematur dan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, skrining gejala kecemasan dan depresi pada ibu hamil sangat penting dilakukan. Indonesia telah memiliki kebijakan penilaian kesehatan jiwa dalam antenatal care (ANC) sejak Juli 2021. Indonesia juga sedang melakukan transformasi kesehatan digital untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Namun, Indonesia belum memiliki instrumen dan protokol skrining gejala kecemasan dan depresi dalam pelayanan antenatal baik secara konvensional maupun pemanfaatan teknologi digital. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem skrining gejala kecemasan dan depresi pada ibu hamil berbasis expert system dalam ANC. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap ke-1 menguji validitas dan reliabilitas instrumen Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) versi bahasa Indonesia pada 125 ibu hamil secara daring melalui penyebaran formulir Google. Tahap ke-2 menilai kemampuan skrining instrumen EPDS dibandingkan dengan instrumen MINI-International Neuropsychiatric Interview (MINI) sebagai gold standard pada 298 ibu hamil. Tahap ke-2 ini dilakukan di Kota Depok (Puskesmas Beji, Cipayung, Jati Jajar, dan Pancoran Mas). Penilaian MINI dilakukan secara daring oleh dua orang enumerator terlatih. Tahap ke-3 dilakukan pengembangan prototipe sistem skrining gejala kecemasan dan depresi berbasis expert system. Analisis statistik pada tahap 1 dengan berbagai jenis uji validitas dan reliabilitas. Tahap ke-2 dilakukan penilaian sensitivitas dan spesifisitas. Tahap ke-3 dilakukan evaluasi terhadap akurasi expert system dan fisibilitas prototipe. Penelitian ini menghasilkan instrumen EPDS versi bahasa Indonesia yang terbukti valid dan reliabel untuk digunakan pada populasi ibu hamil. Instrumen ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas > 90% untuk skrining gejala kecemasan dan depresi kehamilan. Proporsi akurasi pada expert system > 90%. Ibu hamil menyatakan prototipe ini mudah, waktu penilaian singkat, dan bermanfaat untuk digunakan. Prototipe berbasis expert system yang disebut BMoms, layak dan mampu laksana untuk skrining gejala kecemasan dan depresi pada ibu hamil dalam ANC. Oleh karena itu, prototipe BMoms dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi siap dan tepat guna sehingga menjadi solusi inovatif untuk skrining kesehatan jiwa pada ibu hamil. ......Globally, including Indonesia, pregnant women are vulnerable population to experience symptoms of anxiety and depression. If these two symptoms are not identified and treated during pregnancy, it will have an impact on maternal and child health, such as suicide, pre-eclampsia, postpartum depression, premature, and low birth weight. Therefore, screening for symptoms of anxiety and depression in pregnant women is very important. However, Indonesia does not yet have instruments and protocols for screening symptoms of anxiety and depression in pregnant women in antenatal care (ANC) both conventionally and the use of digital technology. In fact, Indonesia already has a mental health assessment policy in ANC since July, 2021 and is currently carrying out a digital health transformation to improve the quality of health services. This study aimed to develop a screening system for symptoms of anxiety and depression in pregnant women based on an expert system in ANC.

The study consists of three stages. Phase 1 tested the validity and reliability of the Indonesian version of the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) instrument on 125 pregnant women online through the dissemination of Google forms. Phase 2 assessed the screening ability of EPDS instrument compared to MINI-International Neuropsychiatric Interview (MINI) instrument as gold standard in 298 pregnant women. This 2nd phase was carried out in Depok City (Beji, Cipayung, Jati Jajar, and Pancoran Mas public health centre). The MINI assessment was carried out online by two trained enumerators. The 3rd stage was carried out by developing a prototype of an anxiety and depression symptom screening system based on expert system. Statistical analysis at stage 1 employed various types of validity and reliability tests. The 2nd stage was carried out to test sensitivity and specificity. The 3rd stage was evaluated on the accuracy of the expert system and the feasibility of the prototype. This study produced an Indonesian version of the EPDS instrument that was proven to be valid and reliable for use in the population of pregnant women. This instrument had a sensitivity and specificity of > 90% for screening for symptoms of pregnancy anxiety and depression. The proportion of accuracy in expert systems was > 90%. Pregnant women state that this prototype was easy, short assessment time, and useful to use. The prototype based on expert system called BMoms, was feasible and able to be carried out for screening symptoms of anxiety and depression in pregnant women in ANC. The BMoms prototype can be further developed into a ready and appropriate application so that it becomes an innovative solution for mental health screening in pregnant women.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Martha
Abstrak :
Sebagian persalinan di Indonesia masih ditolong oleh dukun bayi, hal ini disebabkan karena terbatasnya tenaga kesehatan yang ada, kebiasaan, adat, dan faktor ekonomi yang membuat masyarakat masih memilih dukun bayi, sementara salah satu penyebab kematian bayi adalah pertolongan yang dilakukan oleh tenaga tidak terampil (dukun bayi). Mempertimbangkan masih kuatnya keberadaan dukun bayi di tengah masyarakat, perlu mengalihperan mereka dari penolong persalinan menjadi ?agent of change? sebagai penyampai pesan-pesan kesehatan. Dalam studi ini penyampaian pesan kesehatan difokuskan pada Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang bila dilakukan bisa mengurangi kematian pada bayi. Agar dukun bayi dapat menjalankan perannya sebagai agent of change perlu diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan yang memperhatikan latar belakang dan kemampuan dukun bayi dengan model pelatihan yang disebut ?Pelatihan Peduli Dukun Bayi?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek model ?Pelatihan Peduli Dukun Bayi? dalam upaya meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Praktik dukun bayi untuk berpotensi sebagai ?agent of change? dalam pelaksanaan IMD pada ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Bogor, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metoda penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif menggunakan disain kuasi eksperimen dengan sampel 53 orang dukun bayi untuk kelompok intervensi dan 53 orang dukun bayi untuk kelompok kontrol. Analisa data dilakukan untuk melihat perubahan sebelum dan sesudah intervensi-pelatihan dan membandingkan hasil pengukuran pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Kemudian untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen menggunakan uji regresi logistik. Pada penelitian kualitatif menggunakan Rapid Assessment Procedure dengan analisa tema. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan Pengetahuan, Sikap, Praktik Promosi IMD pada dukun bayi setelah mereka mendapatkan pelatihan. Faktor dominan yang mempengaruhi Pengetahuan, Sikap, Praktik dalam Pelaksanaan IMD adalah Pelatihan Peduli Dukun Bayi tentang IMD, sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi Praktik IMD oleh dukun bayi terhadap pasiennya adalah Banyaknya Jumlah Pasien Dukun Bayi. Temuan kuantitatif ini didukung oleh temuan kualitatif melalui ungkapan-ungkapan yang menggambarkan rasa senang dan beruntung karena dengan mengikuti pelatihan ini selain mendapat pengetahuan, mereka juga melihat dan merasakan secara langsung manfaat IMD. Di sisi lain setelah pelatihan sebagai pembuktian bahwa model Pelatihan Peduli Dukun Bayi diterima dan diterapkan oleh dukun bayi, lebih dari setengah pasien dukun bayi mempunyai Pengetahuan yang baik, Sikap yang positif, dan sudah melakukan IMD saat melahirkan atas anjuran dukun bayi. Dengan demikian dukun bayi terbukti bisa dilatih sebagai ?agent of change? dalam pelaksanaan IMD. Mengingat keberhasilan penelitian ini, hendaknya ada kebijakan untuk mengadopsi dan menggunakan metoda Pelatihan Peduli Dukun Bayi dalam pelaksanaan IMD untuk Kabupaten lain yang keadaan social ekonomi dan budayanya lebih kurang sama. Memanfaatkan sumber daya lokal setempat sebagai ?agent of change? merupakan upaya yang strategis dan efisien, untuk itu dalam pelaksanaannya perlu diintegrasikan ke dalam sistem atau mekanisme yang sudah ada, sehingga lebih mudah pelaksanaannya dan relatif tidak membutuhkan biaya dan waktu tambahan.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
D1314
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library