Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retty Irawati
"ABSTRAK
Topik ini saya ajukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Belum adanya pembahasan tentang kata makian membuat saya tertarik mengemukakan topik ini. Tidak adanya topik yang menyangkut hal ini disebabkan dalam keadaan atau kehidupan sehari-hari orang enggan membicarakan kata makian. Kata-kata makian ini dianggap terlalu kotor, kasar dan kurang sopan untuk dipakai. Demikian yang dikatakan Trudgill karena kata makian diambil dari kata tabu.
Analisis skripsi ini diuraikan ke dalam 4 tabel. Tabel I menganalisis 6 macam situasi dimana kata-kata makian dipakai (6 buah kata makian). Tabel II mengenalisis masing-masing pemakaian kata makian. Tabel III berhubungan atau lanjutan dari Tabel I, dan Tabel II merupakan kelanjutan Tabel II; hanya pada tabel III dan IV sudah terperinci karena dibagi pemakaiannya antara wanita dan pria...

"
1985
S14026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilya Murwanto
"Penulis tertarik pada masalah yang menyangkut perkembangan kemampuan berbahasa anak-anak. Dari pengamatan dalam kehidupan sehari-hari ditemukan adanya perkembangan kemampuan berbahasa seorang anak yang berbeda dengan perkembangan bar_bahasa anak yang lain. Kenyataaa ini menimbulkan beberapa per-tanyaan: seberapa jauhkah perbedaan tersebut masih dalam batas normal dan mana yang sudah berada di bawah normal; faktar_-faktor apa yang menyebabkan keterbelakangan itu; dan apa yang kira-ki.ra dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Hal-hal inilah yang mendorong penulis memilih topik perkembang_am berbahasa, khususnya pada anak belajar lambat. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Amelia Fariza
"Dari hasil studi kasus tentang peminjaman istilah dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris di bidang ekonomi, dapat ditarik beberapa kesimpulan pokok, dengan catatan generalisasinya perlu dilakukan secara hati-hati, karena keterbatasannya. Namun demikian ini dapat dipakai sebagai titk tolak pengamatan atas penelitian berikut yang lebih representatif.
Kesimpulan pokok tersebut adalah sebagai berikut : a. Pergeseran makna, yang diamati pada studi kasus ini, adalah pergeseran yang terdapat pada istilah pinjaman ekonomi ke dalam bahasa Indonesia dari hahasa Inggris, yang terdiri dari : perluasan makna, penurunan makna, peningkatan makna. Pergeseran ini dapat terjadi karena, sesuai dengan sifatnya, bahasa berkembang seperti juga pemakainya. Karena bahasa itu berkembang, ia bergeser sesuai dengan waktu dan tempat. b.Tampak bahwa dari 41 istilah ekonomi pinjaman yang diperoleh dari majalah Prisma, suatu majalah yang sarat dengan kegiatan dan permasalahan ekonomi, 38 istilah = 92,6% tidak mengalami pergeseran makna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktiva Herry Chandra
"Pemahaman implikatur percakapan lebih sulit jika dibandingkan dengan pemahaman makna tersurat tuturan, lebih-lebih di dalam wacana humor yang penuh dengan muatan budaya pembuat tuturan tersebut. Perbedaan budaya yang melatarbelakangi masing-masing penutur dan petutur akan berdampak pada mudah dan tidaknya makna implisit tersebut diungkap kembali.
Penelitian ini bertujuan memaparkan dan memberikan deskripsi tentang pemahaman implikatur percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama. Paparan dan deskripsi tersebut mencakup strategi penguasaan atau pemahaman implikatur percakapan serta sebab-sebab kegagalan di dalam memahami implikatur percakapan.
Teori yang menjadi landasan di dalam penelitian kualitatif ini adalah teori Grice (1975) tentang implikatur percakapan dan prinsip kerja sama dan teori Sperber dan Wilson (1995) tentang enam fitur teori relevansi. Data penelitian ini terdiri atas informasi tentang strategi atau cara menarik inferensi pragmatik dalam sebuah percakapan dan jawaban responden terhadap kuesioner. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif dan rnetode analisis pragmatik dengan menggunakan analisis fitur relevansi.
Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa strategi pemahaman implikatur percakapan pada lima jenis tindak tutur, yaitu 1) tindak tutur direktif, 2) tindak tutur komisif, 3) tindak tutur ekspresif, 4) tindak tutur representatif, dan 5)tindak tutur deklaratif, tidak menunjukkan perbedaan cara di dalam menarik inferensi pragmatik sebuah tuturan. Untuk dapat menarik implikasi pragmatik sebuah tuturan keenam fitur relevansi digunakan,yaitu 1) eksplikatur, 2) andaian dan simpulan implikatur, 3) sumber petutur, 4) pengungkapan makna, 5) aksesabilitas, dan 6) tuturan sementara. Kesalahan dalam menenrukan salah satu fitur relevansi tersebut akan berdampak pada kesulitan di dalam memahami implikasi pragmatik sebuah tuturan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keterpahaman sebuah implikatur percakapan mensyaratkan kemampuan petutur untuk dapat mengidentifikasi keenam fitur relevansi tersebut dengan benar. Kegagalan di dalam memahami implikatur percakapan disebabkan kegagalan di dalam mengidentifikasi dan mendeskripsikan salah satu atau beberapa fitur. Adapun jenis fitur relevansi yang gagal diidentifikasi sangat bervariasi antara responden yang satu dengan responden lain. Responden gagal menginterpretasikan wacana humor yang ada karena salah di dalam 1) menangkap eksplikatur ujaran, 2) mengambil andaian dan simpulan implikatif, 3) mengembangkan kesan konteks ujaran, 4) memberikan pemaknaan yang tepat pada ujaran, atau 5) menentukan tuturan sementara yang dijadikan acuan dalam membuat simpulan.

Understanding a conversational implicature is more difficult than comprehending the explicit meaning of an utterance, especially humor discourses, which are rich of speaker's cultural background. The cultural difference between speaker and hearer creates an impact on revealing the understanding of implicit meaning.
The aims of this research are to explore and to describe a conversational implicature understanding, which appears as the result of cooperative principle violations. The explanation and description encompass the strategy of conversational implicature understandings and the causes of failure in understanding conversational implicature.
This qualitative research is based on Grice's (1975) theory of conversational implicature and cooperative principle and Sperber and Wilson's (1995) theory of relevance. The sources of data are the information of strategy or way of pragmatic inferring and the answer of respondents to questionnaires. Qualitative and pragmatic analyses using six features of relevance theory are conducted to analyze the data.
The findings of the research show that the strategies used in understanding conversational implicatures of the five speech acts, namely, 1) directive, 2) commissive, 3) expressive, 4) representative, and 5) declarative, aren't dissimilar in inferring pragmatic implications of utterances. To infer pragmatic implications, speaker applies simultaneously the six features of relevance, such as 1) explicature, 2) implicit premise and conclusion, 3) hearer's source, 4) meaning judgment, 5) accessibility, and 6) garden-path utterance. A mistake in determining one of the features of relevance causes difficulties in understanding the pragmatic implication of utterances.
The analysis shows that the comprehension of a conversational implicature requires the hearer's ability to identify six features of relevance. A failure in identification of one or some features causes a misunderstanding in comprehending the conversational implicatures. And the features that can't be identified by respondents vary among them. Respondents fail to interpret the humor discourses since they fail in 1) identifying the explicature of utterance, 2) determining the implicative premise and conclusion, 3) developing the contextual meaning of utterance, 4) giving the right meaning of the utterance, or 5) determining the garden-path of utterance as reference in interpreting the discourses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T1227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Sri Sugyaningsih
"Strategies in Understanding Passive Sentences in English Scientific Text a Case Study of IPB Students of Strata OneThis study focuses on students strategies in under-standing passive sentences in English scientific texts. The objective of this study is to identify students' problems which they have experienced and strategies which are used by successful students and unsuccessful students in understanding passive sentences.
Data are obtained using questionaires on problems and strategies of the successful students and unsuccessful students. The data obtained are analized qualitatively using percentage on categorial analysis to get levels of student's problems and strategies. The data are also analyzed quantitatively using statistics analysis with Chi Square Test to get a description of the correlation between students' problems and strategies.
This research finds out a description of four students problems (problems in understanding function and role, in understanding sentences, in understanding vocabularies, and in understanding key words), five student's strategies (strategies in analizing sentence, in using main idea, in understanding vocabulary, in using key words, and in guessing), and the correlation between problems and strategies of successful and unsuccessful students. This study also results in a description of problem levels, strategy levels, and correlation between problems and strategies in passive sentences with agent, without agent (agentless), and stative sentences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hias Dwi Untari Soebagio
"Bahasa iklan merupakan hal yang menarik untuk dibahas. la patut dipelajari tidak saja karena melingkupi kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga karena ia dapat dilihat sebagai pengantar penulisan yang bersifat persuasif manipulatif, yang tidak sekedar menyampaikan informasi. Lagipula penelaahan bahasa iklan dapat menambah studi tentang bahasa dalam konteks sosial yang lebih luas. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membahas ciri bahasa iklan dari sudut gaya bahasa. Secara eksploratif ingin diungkapkan unsur-unsur afektif dan jenis-jenis gaya bahasa iklan. Percontoh yang digunakan adalah tajuk iklan yang memiliki sifat dan fungsi yang khas. Percontoh penelitian berjumlah 116 buah yang dipilih dengan menggunakan tehnik insidental dan tehnik catat dari dua buah majalah berbahasa Inggris. Dalam menganalisis gaya bahasa tajuk iklan penulis melakukan pembatasan, yaitu menganalisis gaya bahasa tajuk iklan hanya berdasarkan bunyi dan makna pilihan kata. Penelitian bunyi hanya menyangkut segi bunyi segmental. Metode analisis yang dipakai adalah metode klasifikasi. Dalam menganalisis penulis berkonsultasi dengan kamus dan tiga orang penutur asli. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tajuk iklan, dalam rangka menarik perhatian dan minat pembaca sebagai (calon) konsumen, menggunakan unsur-unsur afektif bahasa, yaitu rima, onomatopei, konotasi dan bahasa kiasan. Sebagian besar tajuk iklan mempunyai keistimewaan gaya bahasa. Gaya bahasa yang ditemukan adalah gaya bahasa berima, gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa yang dianggap paling afektif adalah gaya bahasa kiasan; dan yang paling banyak digunakan dari jenis ini adalah gaya bahasa Paranomasia atau Pun. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemilihan kata dipengaruhi oleh khalayak sasaran dan keistimewaan produk yang ingin ditonjolkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa gaya bahasa tajuk iklan tidak berbeda jauh dengan gaya bahasa susastra, selain menggunakan unsur-unsur afektif tersebut di atas, ia, juga memakai kata-kata yang lebih mengandung nilai konotatif daripada nilai denotatif, mendayagunakan keambiguan makna kata, dan secara sengaja memainkan kata-kata sehingga pernyataannya kebanyakan mengandung lebih dari satu interpretasi. Hanya bedanya dengan susastra, dalam tajuk iklan faktor interpretasi lain akan gugur karena didukung oleh faktor gambar iklan. Perbedaan lain adalah bahwa bahasa tajuk iklan mengharapkan reaksi langsung pembaca, sedangkan Bahasa susastra tidak. Demikian kesimpulan yang saya peroleh dari analisis data yang terbatas ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Magdad
"ABSTRAK
Telaah ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui apakah tingkat keterbacaan teks-teks bacaan dalam buku teks "Bahasa Inggris 1", yang diterbitkan oleh Ganeca Exact Bandung pada tahun 1994, sesuai untuk para siswa kelas 1 Sekolah Menengah Umum (SMU). Tujuan kedua adalah untuk memberikan kegiatan belajar mengajar yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris siswa melalui bahan ajar yang disajikan.
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang memanfaatkan analisis persentase, dengan 360 siswa kelas 1 SMU tahun ajaran 1995/1996 sebagai sampel. Para siswa tersebut berasal dari dua SMU negeri; 120 siswa dari SMU Negeri 99, Jakarta Timur dan 240 siswa dari SMU Negeri 109, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalaui tes isi rumpang (TIR) yang mengujikan 30 teks bacaan. Data yang terkumpul dianalisis melalui analisis persentase.
Ada dua penemuan dalam penelitian ini. Pertama, berdasarkan TIR, tingkat keterbacaan teks-teks bacaan dalam buku teks yang diteliti tidak sesuai dengan kemampuan pemahaman para siswa; teks-teks bacaan tersebut terlalu sulit bagi mereka. Kedua, berdasarkan Tabel Mackey, bahan-bahan ajar dalam buku teks tersebut dapat dikembangkan menjadi, setidaknya, 1064 kegiatan belajar mengajar untuk mengembangkan empat keterampilan berbahasa siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dibagi menjadi: (i) 109 kegiatan untuk keterampilan mendengarkan (10%), (ii) 374 kegiatan untuk keterampilan berbicara (35%), (iii) 295 kegiatan untuk keterampilan membaca (28%), dan (iv) 286 kegiatan untuk keterampilan menulis (27%).

ABSTRACT
This study has two objectives. The first objective is to find out whether or not the readability level of the reading texts in the textbook entitled "Bahasa Inggris I" published by Ganeca Exact Bandung in 1994 is suitable for the first-year students of Senior High School (SMU). The second objective is to describe the teaching learning activities that can be done to build the students' English skills through the material presented.
The method applied in this research was a quantitative one making use of a percentage analysis, with 360 first-year students of Senior High Schools in academic year of 1995/1996 as the samples. The students were taken from two state Senior High Schools (SMU Negeri); 120 students were those of SMU Negeri 99, Jakarta Timur and 240 students were those of SMU Negeri 109, Jakarta Selatan. The data were collected through cloze tests consisting of 30 reading texts. The collected data were analyzed through the percentage analysis.
There are two findings in this research. First, based on the cloze test, the readability level of the reading texts in the textbook investigated is not suitable for the students' reading comprehension; it is too difficult for them. Second, in the basis of the Mackey's Table, the materials in the textbook can be developed to, at least, 1064 teaching-learning activities to build the students' four language skills. The activities can be divided into; (i) 109 activities (10%) are for the listening skill, (ii) 374 activities (35%) for the speaking skill, (iii) 295 activities {28%) for the reading skill, and (iv) 286 activities (27%) for the writing skill.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frimadhona Syafri
"Pemelajaran Bahasa inggris sebagai bahasa asing merupakan mata pelajaran wajib diajarkan di STLP. Salah satu tujuan pemelajaran itu adalah mengembangkan kemampuan membaca siswa agar mereka mereka mampu mempelajari teks berbahasa inggris ketika melanjutkan studi mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Pada saat ini, kemampuan membaca teks berbahasa inggris siswa SLTP masih jauh dari tingkat yang diharapkan. Kenyataan itu telah ditulis dalam berbagai laporan penelitian oleh para ahli pengajaran bahasa.
Mengingat hat itu, diperlukan ancangan yang dapat mengefektifkan pemelajaran membaca, khususnya membaca interpretatif dalam bahasa inggris. Salah satu ancangan pemelajaran yang dapat diuji cobakan adalah ancangan Coopertive Learning (CL). Ancangan CL adalah ancangan pemelajaran yang melatih siswa agar dapat sating berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dengan sesama anggota kelompoknya sehingga tercapai keberhasilan dalam pemelajaran. Untuk itu kebenarannya periu dibuktikan di lapangan melalui sebuah penelitian.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan. Tujuan penelitian itu adalah untuk mengetahui pengaruh kerja sama kelompok dalam pemelajaran membaca teks berbahasa inggris dengan menggunakan ancangan CL. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 5 siklus.
Penelitian itu dilakukan di salah satu kelas II SLTP Hj. Isriati yang siswanya berjumlah 35 orang yang terdiri atas 13 perempuan dan 22 laki-laki_ Kelas dibagi dalam B kelompok Setiap kelompok terdiri atas 4 - 5 siswa perempuan dan laki-laki yang memiliki kemampuan akademik berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ancangan CL dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal itu terlihat pada evaluasi proses dan evaluasi basil. Evaluasi proses dilakukan dengan cara mengamati perilaku siswa dan guru selama pemelajaran. Hasil observasi tindakan dari aspek siswa menunjukkan kemajuan tindakan pada siklus pertama 40 persen, kedua 56 persen, ketiga 71 persen , keempat 77 persen , dan kelima 85 persen. Dari aspek guru, hasil observasi menunjukkan pada sikkius pertama 58 persen , kedua 64 persen, ketiga 75 persen, keempat 80 persen, dan kelima 89 persen. Kedua hasil observasi itu membuktikan keberhasilan tindakan dari siswa dan guru selama pemelajaran. Evaluasi hasil dapat dilihat pada hasil belajar siswa berdasarkan niiai rata-rata kelas di setiap siklus. Pada siklus pertama nilai rata-rata kelas 58,2, kedua 64,8, ketiga 70,0, keempat 76,4 dan kelima 79,7. Hal itu menunjukkan keberhasilan siswa dalam melaksanakan pemelajaran membaca interpretatif dalam bahasa inggris dengan menerapkan ancangan CL."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Sihar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Hotma
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>