Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwansyah
"Tujuh peptida ampifil berhasil disintesis dengan metode sintesis peptida fasa padat. Karakterisasi peptida ampifil dilakukan dengan matrix assisted laser desorption/ionization Time-of-Flight Mass Spectrometer (MALDI-TOF MS). Studi dengan atomic force microscopy (AFM) menunjukkan bahwa peptida ampifil dengan linker glisin, valin dan prolin melakukan self-assembly dalam pelarut air membentuk struktur nanofiber berukuran 100-200 nm. Berdasarkan penelitian, peptida ampifil yang bermuatan positif atau negatif memiliki kemampuan self-assembly yang sama. Uji pembentukan hidrogel memperlihatkan peptida ampifil memiliki kemampuan sebagai material low molecular weight gelator (LMWG). Peptida ampifil yang memiliki alkil C-12 dan C-16 memiliki kemampuan hidrogelasi yang lebih baik dibandingkan C-8. Lima dari tujuh peptida ampifil memiliki nilai minimum gelation concentration (MGC) kurang dari 1% (w/v).

Seven peptide amphiphiles were successfully synthesized using solid phase peptide synthesis method. Peptide amphiphiles were characterized using Matrix-assisted Laser Desorption/Ionization Time-of-Flight Mass Spectrometer (MALDI-TOF MS). Atomic force microscopy (AFM) study showed that peptide amphiphiles having glycine, valine, or proline as linker, self-assembled into 100-200 nm nanofibers structure. According to our research, both peptide amphiphile with positive and negative charges bear similar self-assembly properties. Peptide amphiphile also showed its capability as low molecular weight gelator (LMWG). Peptide amphiphiles bearing C-16 and C-12 as alkyl showed better hydrogelation properties than C-8 alkyl. Five out of seven peptide amphiphiles have minimum gelation concentration (MGC) lower than 1% (w/v)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Octaviani
"Zeolit terstruktur yang menggabungkan mikro- dan
mesoporositas disiapkan dengan menggunakan metode desilikasi dalam larutan basa NaOH 0,2 M terhadap dua jenis zeolit ZSM5: ZSM5 komersial tanpa template ? (Si/Al 8,62) dan ZSM5 yang disintesis menggunakan template (Si/Al 25). Pola difraksi sinar-X menunjukkan bahwa kristalinitas dan short-range order dalam zeolit yang didesilikasi
menggunakan basa tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan zeolit awal untuk kedua sampel. Pengukuran permukaan pada zeolit ZSM5 ?tanpa template? menunjukkan bahwa luas permukaan berkurang sebesar 2,33% namun isoterm adsorpsinya dapat dikategorikan ke dalam Tipe IV, yang merupakan karakteristik dari material mesopori. Hal ini didukung dari adanya perubahan pada volume mesopori dari 0,38 cm 3/g menjadi 0,45 cm 3/g, dan distribusi ukuran pori BJH meningkat dari 10 menjadi 18 nm. Di sisi lain, luas permukaan ZSM5 sintesis yang didesilikasi dengan basa meningkat sebesar 8,25%, tetapi kurva isoterm adsorpsinya menjadi Tipe I yang terkait dengan struktur mikropori. Lebih jauh lagi, analisis t-plot menunjukkan bahwa volume mesopori dari ZSM5 sintesis yang didesilikasi dengan basa meningkat sebesar 26%, dari 0,037 cm 3/g menjadi 0,046 cm 3/g, dengan sifat intrinsik zeolit tidak berubah. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan template organik memainkan peranan penting dalam mempertahankan struktur zeolit selama perlakuan menggunakan basa.

Abstract
Hierarchical zeolites combining micro- and mesoporosity were prepared using desilication method in alkaline solution of NaOH 0.2 M on two types of ZSM5: ?template free? commercial ZSM5 (Si/Al 8.62) and ?templated? as-synthesized ZSM5 (Si/Al 25). The powder X-ray diffraction patterns revealed that crystallinity and short-range order in the alkaline
treated zeolites were virtually unchanged compared to both
of the parent zeolites. The surface measurement on the template free ZSM5 zeolites showed that the surface area was reduced by 2.33%,
but the adsorption isotherm can be categorized into Type IV which is typical of for mesoporous material, supported by the change in mesopore volume, and the BJH pore size distribution (from 10 to 18 nm). On the other hand, the surface area of the alkaline treated as-synthesized ZSM5 was increased by 8.25%, but its isotherm adsorption curve falls into Type I for microporous structure. The mesopore volume was increased by 26%, from 0.037 cm 3/g to 0.046 cm 3/g, with the intrinsic zeolite properties were mainly preserved. Based on these results, it can be concluded that the existence of organic template
plays an important role in preserving the zeolitic structure during the alkaline treatment. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2012
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library