Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nababan, Toman
"ABSTRAK
Latar Belakang. Pneumonia sering menjadi komplikasi medis yang timbul pada pasien-pasien stroke iskemik akut yang dirawat di rumah sakit, sehingga diperlukan suatu sistem skor yang valid dan mudah diterapkan untuk memprediksi dan menstratifikasi risiko timbulnya pneumonia pada pasien stroke iskemik akut. Tujuan. Menilai performa kalibrasi dan diskriminasi skor A2DS dalam memprediksi insiden pneumonia pada pasien stroke iskemik akut Metode. Penelitian dengan desain kohort retrospektif menggunakan rekam medik pasien stroke iskemik akut di ruang rawat neurologi dan stroke unit gedung A RSCM periode Januari 2014 ndash; Desember 2016 dengan metode total sampling. Usia, ada tidaknya fibrilasi atrium pada EKG, ada tidaknya disfagia, jenis kelamin laki-laki , dan tingkat keparahan stroke dinilai dengan NIHSS , dinilai pada awal perawatan di RSCM. Pasien diikuti hingga 7 hari sejak onset stroke iskemik untuk dilihat outcome-nya pneumonia atau tidak pneumonia . Performa kalibrasi skor A2DS2 dinilai dengan uji Hosmer-Lemeshow dan plot kalibrasi. Performa diskriminasi skor A2DS2 dinilai dengan Area Under The Curve AUC . Hasil. Sebanyak 281 subjek diikutsertakan ke dalam penelitian ini, dengan angka kejadian pneumonia dalam 7 hari sejak onset timbulnya stroke iskemik sebanyak 118 subjek 42 . Hosmer-Lemeshow menunjukkan p = 0,222. Plot kalibrasi menunjukkan koefisien korelasi r=0,982 dengan p = 0,000. AUC sebesar 0,885 IK95 0,845 - 0,924 .ABSTRACT
Pneumonia is the leading cause of morbidity and mortality in acute ischemic stroke patients admitted to hospital. Thus required a valid scoring system which is easy to apply, to predict and stratify the risk of pneumonia in patients with acute ischemic stroke. Aim. To assess the performance of calibration and discrimination of A2DS2 score in predicting the incidence of pneumonia in patients with acute ischemic stroke who are hospitalized in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Methods. This was a retrospective cohort study of adult acute ischemic stroke patients who are hospitalized in Cipto Mangunkusumo Hospital. Age, presence or absence of atrial fibrillation, presence or absence of dysphagia, Sex male , and stroke severity rated with NIHSS were obtained at the beginning of admission. The subjects were followed up for up to 7 days after the onset of ischemic stroke to assess the outcome pneumonia or not . Calibration properties of A2DS2 score were assessed by Hosmer Lemeshow test and calibration plot. Discrimination properties of A2DS2 score were assessed by the area under the curve AUC . Results A total of 281 subjects were followed up. The incidence of pneumonia in acute ischemic stroke patients was observed in 118 patients 42 . Hosmer Lemeshow test of A2DS2 score showed p 0,222 and calibration plot showed r 0,982. Discrimination of A2DS2 score was shown by the AUC value of 0,885 95 CI 0,845 0,924 . Conclusion A2DS2 score have a good calibration and discrimination performance in predicting incidence of pneumonia in patients with acute ischemic stroke who are hospitalized in Cipto Mangunkusumo National General Hospital."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdeni Arifin
"Latar belakang : Trombosis dikenal sebagai dasar patogenesis oklusi vena
retina (OVR). Adanya trombosis vena retina dapat diketahui dari funduskopi dan
angiografi fluoresin. Selain itu, adanya gangguan hemostatik ditunjukkan oleh
penurunan kadar protrombin didalam plasma dan nilai intemational normalized
ratio (INR). Prinsip penatalaksanaan pada OVR adalah memperbaiki sirkulasi
darah dengan cara mencegah pembentukan trombus dan meningkatkan
fibrinolisis. LMWH subkutan sebagai antikoagulan mempunyai peranan pad a
kedua cara tersebut, sedangkan Warfarin hanya mampu mencegah koagulasi
material-material darah yang akan terjadi. Tujuan : untuk menilai efektivitas
terapi LMWH terhadap perbaikan abnormalitas vaskular penderita oklusi vena
retina (OVR). Bahan dan cara : Penelitian ini merupakan uji klinis prospektif.
secara random. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok penerima LMWH
subkutan untuk 10 hari dan tumpang tindih dengan warfarin pada hari ke delapan
serta kelompok penerima menerima warfarin sejak hari pertama lerapi.
Pemeriksaan hemostatik dan angiografi fluoresin dilakukan pad a kedua
kelompok. Efektivitas terapi dinilai pada hari ke 19 dengan Survival analysi~ dan
Cox regression. Hasil : Efektivitas terapi LMWH ditemukan 11 kali lebih baik dari
warfarin dengan 95% CI bermakna. Kesimpulan : Terapi LMWH menunjukkan
peranan didalam mencegah koagulasi dan meningkatkan fibrinolisis pada OVR."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T58805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library