Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiq Shahabi
Abstrak :
Pemanasan global semakin menjadi ancaman yang nyata. Salah satu kontributor terbesar dalam meningkatnya suhu bumi adalah meningkatnya kandungan gas polutan CH4 dan CO2. Pada skripsi ini, penulis akan meriset salah satu bentuk Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) menggunakan adsorpsi terhadap gas buang CH4 dan CO­2 dalam rasio 85% metana dan 15% karbon dioksida untuk simulasi kondisi gas buang. Adapun penelitian yang dilakukan adalah menggunakan MOF Aluminium Fumarate yang kemudian akan dikarakterisasi menggunakan uji FTIR, XRD, SEM, dan TGA, serta MOF Zn-DOBDC yang akan dikarakterisasi menggunakan XRD dan PSD untuk mengetahui karakteristik untuk kemudian dilakukan simulasi menggunakan software RASPA. Penelitian akan dilakukan dalam variasi temperature 300 – 323 K serta tekanan hingga 35 bar. Puncak uptake (g/g) didapatkan pada variasi temperature 300 K dan tekanan 35 bar, dimana uptake mencapai angka 0,51 g/g yang berarti 0,51 gram dari CH4 dan CO2 teradsorpsi untuk setiap 1 gram Zn-DOBDC. Didapatkan kesimpulan bahwa dengan meningkatnya temperature, uptake dalam satuan mmol/g mengalami penurunan, sementara dengan meningkatnya tekanan uptake mengalami kenaikan. Hasil adsorpsi juga kemudian akan dilakukan fitting terhadap korelasi adsorpsi isothermal Langmuir, Freundlich, dan Langmuir-Freundlich (sips) serta analisis terhadap panas adsorpsi dalam satuan kJ/mol. Hasil dari simulasi kemudian diteliti lebih lanjut menggunakan modelling Artificial Neural Network (ANN). ......Global warming is increasingly becoming a real threat. One of the biggest contributors to increasing Earth's temperature is the increasing content of pollutant gases CH4 and CO2. In this thesis, the author will research a form of Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) using adsorption of CH4 and CO2 exhaust gases in a ratio of 85% methane and 15% carbon dioxide to simulate exhaust gas conditions. The research carried out is using Aluminum Fumarate MOF which will then be characterized using FTIR, XRD, SEM, and TGA, as well as the MOF Zn-DOBDC which will be characterized using XRD to identify its properties and to be later simulated using the software RASPA. The research will be carried out in temperature variations of 300 – 323 K and pressures of up to 35 bar. The absorption peak (g/g) was obtained at a temperature variation of 300 K and a pressure of 35 bar, where the absorption reached 0.51 g/g, which means 0.51 grams of CH4 and CO2 were adsorbed for every 1 gram of Zn-DOBDC. It was concluded that with increasing temperature, the absorption in mmol/g units decreased, while with increasing pressure the absorption increased. The adsorption results will then be adjusted to the Langmuir, Freundlich, and Langmuir-Freundlich isothermal adsorption correlations (sips) as well as analysis of heat adsorption in units of kJ/mol. The results of the simulation were then examined further using Artificial Neural Network (ANN) modeling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Bagas Wardhana
Abstrak :
Sabut kelapa merupakan salah satu sumber biomassa lignoselulosa yang melimpah di alam dan sering digunakan dalam penelitian pembakaran membara. Biomassa lignoselulosa lainnya yang sering digunakan dalam penelitian termasuk tanah gambut, kertas, tembakau, jerami, dan batu bara. Penelitian sebelumnya di Laboratorium Termodinamika, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, telah mengkaji pembakaran membara pada tanah gambut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembakaran membara pada biomassa lignoselulosa lainnya, khususnya sabut kelapa. Eksperimen dilakukan dengan membakar sampel sabut kelapa menggunakan variasi daya 5 watt, 10 watt, 15 watt, 20 watt, 25 watt, dan 30 watt untuk mengetahui daya yang dibutuhkan agar sabut kelapa mulai terbakar. Hasil menunjukkan bahwa sabut kelapa mulai terbakar pada daya lebih dari 25 watt. Untuk variasi tambahan, dilakukan pengujian dengan daya 60 watt dan 80 watt. Hasil percobaan menunjukkan perbedaan signifikan dalam hal jumlah emisi dan waktu pembakaran. Pengujian menunjukkan bahwa laju pengurangan massa sebanding dengan waktu proses pembakaran dan jumlah emisi yang dihasilkan. Pada daya 30 watt, rata-rata laju persebaran kebakaran lebih kecil dibandingkan dengan daya 60 watt dan 80 watt. Emisi partikulat yang dihasilkan pada daya 30 watt juga lebih rendah dibandingkan dengan daya yang lebih tinggi. Grafik karbon monoksida (CO) dan oksigen (O2) menunjukkan bahwa ketika kadar oksigen menurun, kadar karbon monoksida meningkat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang karakteristik pembakaran membara sabut kelapa dan pentingnya memahami energi penyulutan serta kandungan emisi yang dihasilkan. Hasil ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan dan pengembangan teknologi pengelolaan limbah biomassa lignoselulosa. ......Coconut fiber is one of the sources of lignocellulosic biomass that is abundant in nature and is often used in smoldering combustion research. Other lignocellulosic biomass frequently used in research include peat, paper, tobacco, straw, and coal. Previous research at the Thermodynamics Laboratory, Faculty of Engineering, University of Indonesia, has studied smoldering combustion in peat soil. Therefore, this research aims to examine smoldering combustion of other lignocellulosic biomass, especially coconut fiber. Experiments were carried out by burning samples of coconut fiber using variations in power of 5 watts, 10 watts, 15 watts, 20 watts, 25 watts and 30 watts to determine the power needed for the coconut fiber to start burning. The results show that coconut fiber starts to burn at a power of more than 25 watts. For additional variations, tests were carried out with 60 watts and 80 watts of power. The experimental results show significant differences in the amount of emissions and combustion time. Tests show that the rate of mass reduction is proportional to the combustion process time and the amount of emissions produced. At 30 watts of power, the average rate of fire spread is smaller than at 60 watts and 80 watts. Particulate emissions produced at 30 watts of power are also lower compared to higher powers. The carbon monoxide (CO) and oxygen (O2) graph shows that as oxygen levels decrease, carbon monoxide levels increase. This research provides insight into the characteristics of smoldering coconut fiber and the importance of understanding the ignition energy and the resulting emissions content. These results can be used as a reference for further research and development of lignocellulosic biomass waste management technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Furqan Wibisana
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, menyebabkan Indonesia cenderung mendapatkan sinar matahari secara merata dan memiliki temperature yang cukup panas. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai keuntungan dalam pemanfaatan energi surya dan juga menyebabkan kerugian pada tinggi nya suhu pada ruang bangunan akibat energi termal. panasnya energi termal menyebabkan ketidaknyamanan termal pada bangunan, sehingga dibutuhkan sistem pendinginan ruangan yang dapat menyebabkan peningkatan konsumsi listrik. oleh karena itu sistem konservasi energi merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permaslahan tersebut. penelitian ini menggunakan sistem Closed loop pulsating heat pipe dengan fluida kerja biner DI Water- Methanol untuk konservasi energi pada bangunan Gedung. Closed loop pulsating heat pipe bekerja dengan prinsip heat exchange pada tiga bagian yaitu evaporator, adiabatic dan kondensor. bagian evaporator diharapkan dapat menyerap panas dan menggerakan fluida kerja sebagai medium perpindahan panas melalui bagian adiabatik ke bagian kondensor untuk melepas panas. studi ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem CLPHP dengan fluida kerja biner DI Water-Methanol sebagai perangkat reduksi termal dan konservasi energi Gedung serta pemanfaatan Kembali panas yang dilepas pada bagian kondensor sebagai pemanas air. eksperimen ini menggunakan variasi antara lain Mixing ratio 10:1, 5:1, 1:1, 1:5, 1:10 sudut inklinasi 5°, 10° , 15° dan Heat Input 25 W 35 W 45 W. Hasil pengujian menunjukan bahwa Mixing ratio 1:5 dengan sudut inklinasi 5 danHeat Input 45 W menghasilkan hasil paling optimum dengan nilai resistensi termal (0,741°C/W) dan perolehan suhu akhir pada tangki kondensor (34,89 °C). ......Indonesia is a tropical country, which means it tends to receive sunlight evenly and has relatively high temperatures. This can be leveraged as an advantage in the utilization of solar energy but also poses a disadvantage in terms of high indoor temperatures due to thermal energy. The heat from thermal energy causes thermal discomfort in buildings, necessitating cooling systems that can increase electricity consumption. Therefore, energy conservation systems are an appropriate solution to address this issue. This research utilizes a Closed loop pulsating heat pipe (CLPHP) system with a binary working fluid of DI Water-Methanol for energy conservation in buildings. The Closed loop pulsating heat pipe operates on the principle of heat exchange in three sections: the evaporator, the adiabatic section, and the condenser. The evaporator is expected to absorb heat and move the working fluid as a heat transfer medium through the adiabatic section to the condenser to release heat. This study aims to determine the performance of the CLPHP system with the binary working fluid DI Water-Methanol as a thermal reduction device and energy conservation for buildings, as well as the reutilization of heat released in the condenser section for water heating. This experiment employs variations including Mixing ratios of 10:1, 5:1, 1:1, 1:5, 1:10; inclination angles of 5°, 10° , 15°; and Heat Inputs of 25 W, 35 W, and 45 W. The test results show that working fluid with Mixing ratio of 1:5 with an inclination angle of 5° and a Heat Input of 45 W produces the most optimal results with thermal resistance value of 0.741 °C/W and a final temperature gain in the condenser tank of 34.89°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library