Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Njaju Jenny Malik
"Walaupun aspek terdapat di dalam banyak bahasa, tetapi masalah aspek kurang mendapat perhatian sehingga masih sedikit pembahasannya bila dibandingkan dengan masalah lainnya seperti kala (tense) dan modus. Kata dan aspek mempunyai hubungan yang lama di dalam kalimat, yaitu menggambarkan keadaan, kejadian, atau kegiatan dalam hubungannya dengan waktu; tetapi hubungan itu di_terangkan dengan Cara-cara yang berbeda. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah ini, dalam tulisan ini terlebih dahulu akan di_bandingkan aspek dengan kata, kemudian masalah aspek dalam bahasa Rusia akan dibahas secara terperinci. Tula (tense) dan aspek dalam bahasa-bahasa Indo Eropa, seperti halnya dengan modus, terbatas pada kata kerja. Modus me_rupakan salah satu variasi yang dimiliki dalam konjugasi suatu kata kerja untuk memperlihatkan keadaan atau ke_jadian. Bentuk modus ini bermacam-macam, di antaranya modus imperatif, modus konjungtif, dan modus indikatif. Jadi, sebenarnya dengan kala, modus, dan aspek, pembicara suatu bahasa berupaya memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu situasi. Aspek dalam suatu bahasa tertentu mungkin tidak di_ungkapkan secara nyata, sedangkan dalam beberapa bahasa lain, misalnya bahasa Rusia, aspek mempunyai peranan yang panting. Kalinina dan Anikina dalam bukunya Morfo_loginya Savremennawa Russkawa Yazeika tahun 1975 menulis bahwa kategori aspek merupakan salah satu sifat yang paling panting dalam kata kerja bahasa Rusia. Bagi orang Indonesia yang mempelajari bahasa Rusia masalah aspek merupakan hal yang cukup menyulitkan, karena setiap kata kerja tidak lepas Bari hubungannya dengan aspek, padahal hal yang seperti itu tidak dijumpai dalam bahasa Indonesia..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S15090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Soesmoyo
"Bahasa Rusia modern adalah bahasa Rusia yang di_gunakan pada tahun tujuh puluhan - delapan puluhan abad KK. (Rozental, 1984:9). Dalam arti luas, yang disebut bahasa Rusia Modern pada mulanya adalah bahasa Rusia yang digunakan pada periode Pushkin sampai dengan periode Gorki. Kemudian pada masa Lenin, jangkauan periodesasinya diperluas menjadi dari periode Pushkin sampai saat sekarang. Dalam suatu negara yang secara sosial beraneka ragam, biasanya timbul masalah kebahasaan. Negara Uni Republik-republik Soviet Sosialis (selanjutnya disebut Uni Soviet) adalah negara yang penduduknya terdiri dari keanekaan etnis dan budaya. Karena itu, diperlukan alat komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, baik untuk pergaulan dan kerja sama antar sesama warga, maupun untuk keperluan komunikasi resmi kenegaraan. Untuk keper_luan itu, pemerintah Uni Soviet telah menetapkan bahasa Rusia modern sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dengan kata lain, secara politis bahasa Rusia modern adalah bahasa nasional dan bahasa resmi negara Uni Soviet_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Soesmoyo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatyana Sekarprijastina
"Skripsi yang mengambil judul Pembentukan Nomina Deverbal yang menyatakan kegiatan dalam bahasa Rusia ini terdiri dari empat bab yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab. Keempat bab tersebut adalah Pendahuluan, Kerangka Teori, Pembahasan dan Kesimpulan. Skripsi ini meneliti jenis-jenis pembentukan kata dalam bahasa Rusia dan menekankan pada pembentukan nomina deverbal yang kemudian lebih diperkecil lagi pada pembentukan nomina deverbal yang menyatakan kegiatan. Penelitian mengenai pembentukan nomina deverbal yang menyatakan kegiatan ini lebih ditekankan pada proses dan bagaimana terbentuknya nomina deverbal, terutama yang menyatakan suatu kegiatan. Dalam pembahasannya kemudian ditemukan bahwa proses pembentukan nomina deverbal yang menyatakan kegiatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor morfologis, melainkan juga faktor fonologis, sehingga tataran teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah morfonologi. Untuk membuktikan bahwa nomina deverbal yang menyatakan kegiatan adalah pemakaian standar bahasa Rusia, maka dalam penulisan skripsi ini digunakan empat buku sebagai sumber data yang masing-masing mewakili empat bidang penulisan, yaitu tulisan ilmu pengetahuan, ilmu-populer, politik-birokrasi, dan kesusastraan."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S15066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana Ingrid R.S.
"Ruang lingkup dan Cara penelitian: Pengembangan metoda kontrasepsi pria Cara medikamentosa yang aman, efektif clan reversibel sekarang ini adalah penyuntikan intramuskular kombinasi hormon. Penyuntikan ini dapat menekan sekresi testosteron melalui penekanan gonadotropin hipofisis. Penyuntikan ini diharapkan tidak mempengaruhi fungsi hematopoietik, fungsi ginjal dan antigen spesifik prostat relawan yang turut berpartisipasi pada penelitian ini. Kombinasi hormon yang dipergunakan adalah kombinasi dosis rendah 100 mg TE + 100 mg DMPA dan kombinasi dosis tinggi 250 mg TE + 200 mg DMPA, disuntikkan setiap bulan dalam jangka waktu 12 bulan dan pemeriksaan fungsi hematopoietik, fungsi ginjal dan antigen spesifik prostat setiap 3 bulan. Penelitian ini dibagi dalam 3 We, yaitu fase kontrol atau pra-perlakuan (1 bulan), face penekanan (6 bulan) dan fase pemeliharaan (6 bulan). Pada fase kontrol atau pra-perlakuan dipilih 20 pria sehat dan subur yang memenuhi syarat pemeriksaan fisik dan laboratorium darah sebanyak 2 kali pemeriksaan normal, kemudian dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok (masing masing kelompok 10 orang). Kelompok pertama mendapat penyuntikan kombinasi hormon dosis rendah dan kelompok kedua penyuntikan hormon kombinasi dosis tinggi. Parameter yang diteliti adalah: (a) fungsi hematopoietik, meliputi hematokrit, hemoglobin, leukosit, trombosit; (b) fungsi ginjal, meliputi ureum dan kreatinin darah; (c) antigen spesifik prostat.
Hasil penelitian: Pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa hasil kedua kelompok berada diantara batas normal: Ht. 41.67 - 47.46 %; Hb. 14.5 - 15.58 gldl; leukosit 7.48 - 11.54 (103/ul); trombosit 234.78 - 300.11 (103/ul); ureum 21.6 -- 28 mg/dl; kreatinin 0.92 - 1.21 mg/dl dan PSA 0.32 - 0.71 mg/dl. Setara keseluruhan penyuntikan hormon kombinasi dosis rendah 100 mg TE + 100 mg DMPA dan kombinasi dosis tinggi 250 mg TE + 200 mg DMPA tidak mempengaruhi fungsi hematopoietik, fungsi ginjal dan antigen spesifik prostat.
Kesimpulan: Penyuntikan hormon kombinasi dosis rendah 100 mg TE + 100 mg DMPA dan kombinasi dosis tinggi 250 mg TE + 200 mg DMPA setiap bulan selama 12 bulan penelitian dan setiap 3 bulan pemeriksaan laboratorium tidak menimbulkan atau mengakibatkan perubahan bermakna pada fungsi hematopoietik, fungsi ginjal dan antigen spesifik prostat, sehingga kemungkinan aman sebagai slat kontrasepsi hormonal pria.

The Influence of Monthly Injection both a Low Dose and a High Dose Combination of TE + DMPA on the Hematopoietic and Kidney Functions and PSAScopes and methods of study: The medicinal approach to male contraception which is safe, effective and reversible is currently being investigated using a combination of hormones. The hormones, given by intramuscular injection, will suppress testosterone secretion through the suppression of gonadotropin release by the hypophysis. This study is carried out to investigate if there is any adverse effect on hematopoiesis (hematocrit, hemoglobin, leucocyte and thrombocyte as parameters), kidney functions (serum urea and creatinine), and prostate apecific antigen (serum) PSA during the use of this contraceptive means. Two hormonal combinations being evaluated are 1) a low dosage of 100 mg TE + 100 mg DMPA, and 2) a high dosage of 250 mg TE + 200 mg DMPA. The study is divided into 3 consecutive phases: control phase (1 month), suppression (6 months) and maintenance (6 months). The selected volunteers are twenty healthy and fertile males who show normal laboratory findings during the control period, which is carried out twice at a biweekly interval. They are then divided randomly into two groups of ten subjects each. Throughout the suppression and maintenance phases each member of the group receives a monthly injection of the low and high dosage hormonal combination, respectively. Venous blood samples are obtained every three months, the hematological and kidney parameters are examined at the Clinical Laboratory Department of the Cipto Mangunkusumo Hospital, and PSA measured by immunoassay (Abbott, IMx) at the Immunoendocrinology Laboratory of the Indonesia School of Medicine. The laboratory findings are analyzed by two-way anova, using a spreadsheet program (Lotus 123 or Exe1).
Fidings and Conclusion: The laboratory parameters of the two groups are within the normal ranges throught out the study period: Ht. 41.67 - 47.46 %, Hb. 14.5 - 15.58 gldl, leucocyte 7.48 - 11.54 x 103/ul, thrombocyte 234.78 - 300.11 x 103/ul, ureum 21.6 - 28 mg/dL, creatinine 0.92 - 121 mg/dL and PSA 0.32 - 0.71 mg/dL. It is there for concluded that the administration of the combination of TE and DMPA, at both low and high dosages, has no adverse effect on hematopoiesis, kidney function and the prostate, and could therefor be considered safe for use in male contraception.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
T11455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Santoso
"Ruang Lingkup Penelitian : Rendahnya partisipasi pria dalam program KB disebabkan terbatasnya pilihan kontrasepsi pria. Agar lebih mendorong kaum pria dapat berperan aktif dalam mengikuti program KB, kiranya sangat tepat untuk menyediakan berbagai alternatif jenis kontrasepsi pria. Salah satu alternatif jenis kontrasepsi pria adalah penggunaan bahan alam yaitu tanaman. Hal ini sejalan dengan anjuran petnerintah melalui GBHN 1993 tentang obat tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan. Dalam rangka usaha mencari bahan kontrasepsi pria yang bersumber pada tanaman telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak total akar Bikat (Gneium gnemonoides Brongn) terhadap spermatogenesis dan kesuburan mencit jantan (Mus musculus L) galur Swiss Webster. Dari hasil penelitian tentang kandungan bahan kimia tanaman, ternyata ekstrak total akar Bikat mengandung senyawa saponin, tanin, dan kuinon. Saponin adalah glikosida triterpen dan sterol_ Saponin merupakan senyawa aktif seperti sabun yang mampu menurunkan tegangan permukaan membran sel, dan menghemolisis sel darah merah. Didasarkan dari sifat senyawa saponin tersebut, diduga ekstrak total akar Bikat dapat menghambat spermatogenesis dan menurunkan kesuburan mencit jantan perlakuan.
Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian untuk ketiga dosis yaitu 1,5 mg/kgBB, 3,0 mg/kgBB, dan 6.0 mg/kgBB yang diberikan selama 10 hari 20 hari. dan 40 hari dapat menurunkan sel spermatogonia A. sel spermatosit PL, sel spermatosit P dan sel spermatid sangat nyata dibanding kontrol (P<0,01). Tetapi pada dosis 1.5 mg/kgBB jumlah sel spermatid tidak menurun secara bermakna dibanding kontrol. Sebaliknya pada dosis 1.5 mg/kgBB dan 3.0 mg/kgBB jumlah spermatozoa vas deferen. viabilitas spermatozoa vas deferen, bentuk normal spermatozoa vas deferen menurun nyata dibanding kontrol (P<0,05), sedangkan pada dosis 6.0 mg/kgBB menurun sangat nyata dibanding kontrol (P<0,01). Demikian juga jumlah anak hasil perkawinan dengan mencit betina normal pada semua dosis yaitu 1.5 mg/kgBB. 3.0 mg/kgBB. dan 6,0 mg/kgBB menurun sangat nyata dibanding kontrol (P<0,01) bahkan untuk dosis 6,0 mg/kgBB tidak mempunyai anak.
Kesimpulan : Ekstrak total akar Bikat yang diberikan selama l0 hari, 20 hari. dan 40 hari dengan dosis 1,5 mg/kgBB, 3,0 mg/kgBB, dan 6.0 mg/kgBB dapat menghambat spermatogenesis dan menurunkan kesuburan mencit jantan (Mus musculus L)."
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Brantakesuma
"ABSTRAK
Dalam pemakaiannya ajektiva tingkat komparatif (bol'she) 'lebih besar/banyak', (men'she) 'lebih kecil/sedikit',(luchshe) 'lebih baik' dan (xuzhe) 'lebih buruk' dapat mengalami perubahan makna dari ajektiva tingkat-komparatif menjadi ajektiva tingkat superlatif. Skripsi ini mempunyai tujuan membuktikan dan memberikan gambaran mengenai pemakaian ajektiva tingkat komparatif tersebut, serta struktur dan fungsinya secara semantik dalam suatu konteks kalimat atau wacana.
Data-data yang digunakan adalah data tertulis, yang dimabil dari buku-buku karya sastra pengarang Rusia A. P. Chekov, sebanyak 7 cerita pendek. Secara semantik ajektiva tingkat komparatif (bol'se),(men'she), (luchshe) dan (xuzhe) mempunyai fungsi untuk membandingkan kualitas benda dan untuk menekankan makna konteks kalimat. Dalam pemakaiannya ditemukan bahwa penambahan prefiks (po-) pada ajektiva tingkat komparatif tersebut menimbulkan bentuk dan makna lain dari ajektiva tingkat komparatif, yaitu nuansa bentuk dan makna ajektiva tingkat komparatif. Serta, jika ajektiva (bol'she), (men'she), (luchshe) dan (xuzhe) berangkaian dengan pronomina (ves') 'semua/seluruh/ segala' dan partikel ingkar (no) 'tidak' akan terjadi perubahan makna tingkat komparatif menjadi makna tingkat superlatif. Perubahan makna tersebut disebabkan oleh pengaruh semantik dari prefiks (po-), pronomina (ves') dan partikel ingkar (ne) dalam konteks kalimat atau wacana. Namun tekanan kata yang terdapat pada frasa ajektival tersebut tidak mempunyai pengaruh apapun tarhadap perubahan makna tersebut.

"
1989
S15099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kundrat Darmono
"Dalan skripsi ini, penulis menganalisis salah satu dari karya-karya sastra Rusia terjemahan, dengan menitikberatkan aspek linguistiknya. Penulis menyadari bahwa masalah yang timbul demikian luas, sehingga pembahasannya akan dibatasi pada beberapa masalah pokok, yaitu mengenai masalah transliterasi, penafsiran makna kata, dan masalah-masalah yang menyangkut kaidah gramatika. Gagasan pemilihan judul, menurut pengamatan penulis banyaknya karya sastra Rusia yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menunjukkan adanya perhatian yang besar dari masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Maria Savitri
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis hubungan tidak setara dalam frasa verba bahasa Rusia khususnya Hubungan Pengendalian Verba yang Kuat dan Lemah pada obyeknya. Sasaran penulisan ini mencari batasan-batasan yang lebih sederhana tentang hubungan pengendalian verba dengan obyeknya dari kaidah-kaidah yang berlaku, yang perlu mendapat perhatian dalam mempelajari bahasa Rusia agar dapat dipergunakan sebagai patokan-patokan sendiri, Dalam skripsi ini tidak menganalisis kaidah, tetapi menggunakan kaidah yang berlaku untuk menganalisis data-data. Data utama penelitian ini adalah data tertulis yang diambil dari kalimat-kalimat yang terdapat pada Novel Anna Karenina, karya L. N. Tolstoy, Metode peneiitian dalam skripsi ini menggunakan metode analisis yang bersifat desKriptif. Kesimpulan yang dapat diambil adalah hubungan pengendalian verba yang kuat dan lemah dalam frasa verba dapat diikuti oleh preposisi dan tanpa preposisi. Pemakaian preposisi dalam hubungan pengendalian verba yang kuat dapat ditentukan oleh pembentukan kata verbanya atau bukan oleh pembentukan kata dari verbanya. Dalam hubungan pengendalian verba yang lemah dapat dikelompokan menjadi hubungan pengendalian yang lemah yang hubungan pengendalian kuatnya adalah verba transitif dan yang hubungan pengendalian yang kuatnya bukan verba transitif.

"
1989
S14778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library