Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
RR. Ayu Fitri Hapsari
"ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi telapak tangan pada 30 penderita epilepsi grand mal primer (EGP) dan 30 orang normal untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dermatoglifi pada kedua kelompok tersebut. Metode pencetakan menggunakan tinta seperti yang dilakukan oleh Cummins dan Midlo. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pola pada daerah T 1,67% T , III 1,67%, IIII 21,67%, IIV 85,00% dan H 6,67% untuk penderita EGP; sedangkan pada orang normal T 1,67%, III 0,00%, IIII 33,33%, IIV 55,00%. dan H 10,00%. Hasil uji chi-kuadrat (x2) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (x2hit= 6,429) untuk daerah IIV telapak tangan penderita EGP dibandingkan dengan orang normal. Rata-rata jumlah besar sudut atd pada kedua telapak tangan penderita EGP 82,70°, sedangkan pada orang normal 88,03°. Rata-rata jumlah total sulur a-b pada kedua telapak tangan penderita EGP 71,74 sedangkan pada orang normal 73,20. Rata-rata jumlah besar derajat transversalitas pada kedua telapak tangan penderita EGP 56,70°, sedangkan pada orang normal 57,80°. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna baik untuk jumlah besar sudut atd (Zhit.= -1,68), jumlah total sulur a-b (Zhit= -0,17), maupun jumlah besar
derajat transversalitas (Zhit= -0,01) telapak tangan penderita EGP dibandingkan dengan orang normal. Frekuensi garis lipatan (unilateral + bilateral ) penderita EGP adalah 26,67% untuk garis simian dan 30,00%. untuk garis Sidney; sedangkan pada orang normal 23,33% untuk garis simian dan 6,67% untuk garis Sidney. Frekuensi garis lipatan Sidney bilateral untuk penderita EGP adalah 13,33%, sedangkan pada orang normal 0,00%. Hasil uji chi-kuadrat (x2) nenunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna (x2hit= 0,089) frekuensi garis lipatan simian (unilateral + bilateral); sedangkan untuk garis lipatan Sidney bilateral (x2hit= 4,286) dan unilateral + bilateral (x2hit= 5,454) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara penderita EGP dibandingkan dengan orang nornal. Kesirnpulan: Terdapat perbedaan frekuensi pola sulur pada IIV dan frekuensi garis Sidney bilateral dan unilateral + bilateral antara dermatoglifi penderita EGP dan orang normal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witjahyakarta Widjaja
"Masalah : dari tahun ke tahun kasus dengan cedera kepala karena kecelakaan lalu lintas semakin bertambah . Sulit untuk membuat:, diagnosis dan prognosis pasien cedera kepala segera setelah cedera, karena luasnya kerusakan otak tidak bisa dibuktikan. LDH yang merupakan enzim sitoplasma jaringan otak, akan dilepaskan kedalam serum bila terjadi kerusakan jaringan otak. Dengan demikian dapat diprakirakan luasnya kerusakan jaringan otak dengan memeriksa aktivitas LDH serum penderita. Material dan metodologi dilakukan pemeriksaan SKG pada pasien cedera kepala umur 0 - 40 tahun yang masuk IGD Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo, dari bulan Agustus - Oktober '1993. Tidak dimasukkan dalam penelitian ini bila terdapat patah tulang skeletal, banyak luka, komplikasi perdarahan organ dalam tubuh, kesadaran menurun karena alkohol / obat-obatan, riwayat penyakit jantung, hati, ginjal, keganasan diotak, penyakit darah. 48 - 60 jam kemudian, pada pasien ini dilakukan pemeriksaan darah terhadap aktivitas LDH total dan LDH isoenzimnya sambil diperiksa lagi SKG nya. Darah yang lisis dikeluarkan dari penelitian.Pasien cedera kepala segera setelah masuk diklasifikasikan menjadi tiga grup : cedera kepala ringan ( SKG 13 - 15 ), cedera kepala sedang ( SKG 9 - '12 ), cedera kepala berat ( SKG 3 - 8 ). Dan setelah 48 - 60 jam cedera kepala, dilakukan penggolongan serupa. Analisis statistik dilakukan pada data aktivitas LDH total dan LOH isoenzim yang ada, dengan menghitung mean dan standard deviasinya kemudian dikorelasikan dengan masing-masing grup cedera kepala memakai uji Student t. Hasil penelitian sebanyak 143 orang pasien cedera kepala 110 pria, 33 wanita yang memenuhi kriteria dimasukkan kedalam penelitian ini. Terdapat 75 penderita cedera kepala ringan (52,45%), 40 penderita cedera kepala sedang (27,97%) dan 28 penderita cedera kepala berat (19,58%). Setelah 48-60 jam cedera, jumlah penderita yang masuk golongan cedera kepala ringan menjadi 114 orang (79,72%), cedera kepala sedang 12 orang (8,39%), dan cedera kepala berat 17 orang (11,89%). LDH total rata-rata pasien waktu masuk dengan cedera kepala ringan 296,7 u/L (SO 71,1 u/L), cedera kepala sedang 437,4 u/L (SO 226,7 u/L), dan cedera kepala berat 551,2 u/L (SO 342,4 u/L), sedang LDH 1-2-3 rata-rata pada cedera kepala ringan 234,8 (SD 59,7 u/L), cedera kepala sedang 335,1 u/L (SD 144,5 u/L), dan cedera kepala berat 405,7 u/L (SD 258,2 u/L). Setelah 48 -60 jam cedera kepala, LDH total ratarata pada cedera kepala ringan 330,8 u/L (SD 154,6 u/L), cedera kepala sedang 488,7 u/L (SD 194,2 u/L) dan cedera kepala berat 682,6 u/L (SD 346,7 u/L), sedang LDH 1-2-3 rata-rata cedera kepala ringan 265,5 u/L (SD 123,3 u/L), cedera kepala sedang 346,3 (SO 103,8 u/L) dan cedera kepala berat 487,7 u/L (SD 242,2 u/L) .Terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p < 0,01) aktivitas LOH total dan LOH 1-2-3 (LDH isoenzim otak) antara SKG waktu masuk dan SKG 48 - 60 jam setelah trauma golongan cedera kepala ringan dengan cedera kepala sedang/berat, tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna (p >. 0, 05) antara cedera kepala sedang dengan cedera kepala berat. Kesimpulan aktivitas LDH total dan LDH isoenzim dalam serum dapat dipakai untuk menilai berat ringannya derajat cedera kepala."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 1994
T59077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library